SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI

DALAM ACARA MENSUKSESKAN PROGRAM

KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN
PEMBANGUNAN KELUARGA (BKKBPK)
DI KECAMATAN BENDAHARA

MEMPERSIAPKAN PERKAWINAN
KOKOH MENUJU KELUARGA SAKINAH
Disampaikan Oleh :
H. AMRI, S.Ag
Jabatan Plt. Kepala KUA Bendahara/
Penghulu Ahli Madya
PENGERTIAN PERKAWINAN
PERKAWINAN MENURUT HUKUM ISLAM ADALAH :
PERNIKAHAN, YAITU AKAD YANG SANGAT KUAT MIITSAQAN GHALIIZAN
UNTUK MENAATI PERINTAH ALLAH DAN MELAKUKANNYA MERUPAKAN
IBADAH.

PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG ADALAH :

IKATAN LAHIR DAN BATHIN ANTARA SEORANG PRIA DAN WANITA SEBAGAI
SUAMI ISTERI DENGAN TUJUAN MEMBENTUK KELUARGA (RUMAH TANGGA)
YANG BAHAGIA DAN KEKAL.

TUJUAN PERKAWINAN :
 BERTAQWA KEPADA ALLAH SWT. DAN MEMBENTENGI DIRI DARI
PERBUATAN MAKSIAT.
 MEMBINA KEHIDUPAN KELUARGA YANG TENANG DAN BAHAGIA
 HIDUP CINTA MENCINTAI, KASIH MENGASIHI.
 MELANJUTKAN DAN MEMELIHARA KETURUNAN.
 MEMBINA HUBUNGAN KEKELUARGAAN DAN MEMPERERAT
SILATURAHMI ANTAR KELUARGA.
 PERSIAPAN PERKAWINAN

MEMPERSIAPKAN PERKAWINAN ADALAH SALAH SATU HAL YANG PENTING UNTUK

MELANJUTKAN HUBUNGAN KEJENJANG PERNIKAHAN DIANTARANYA :
 FISIK
 MENTAL
 SPRITUAL
 EKONOMI
 SOSIAL
 FAKTOR-FAKTOR MEMILIH
PASANGAN HIDUP

 AGAMA
 KETURUNAN
 AKHLAK DAN BUDI PEKERTI
 PENDIDIKAN
 KESEHATAN
 ADAT KEBIASAAN
 UMUR
 KEDUDUKAN MANUSIA
Manusia sebagai Hamba Allah dan Amanah Sebagai Khalifah Di muka Bumi
termasuk dalam perkawinan dan keluarga, mesti mempunyai tujuan Yang
sejalan dengan cita-cita jangka panjang ketika menghadap Allah kelak.
Diantaranya :
1. Manusia sebagai hamba artinya : ”selama hidupnya manusia dilarang untuk
Diperhambakan harta, kedudukan, dan kenikmatan duniawi,
memperhamba dan diperhamba suami/isteri maupun anak.
2. manusia sebagai khalifah artinya : “sejak didalam rumah suami/isteri,
orang tua dan anak-anak harus membiasakan diri kerjasama dalam
kebaikan dan yang paling penting semua pebuatan kita akan diminta
pertanggung jawaban kelak dihadapan Allah kelak.
PENGERTIAN KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WARRAHMAH :
SAKINAH :
KELUARGA SAKINAH DAPAT DIPAHAMI SEBAGAI KELUARGA YANG TETAP
TENANG (HARMONIS) MESKIPUN KETIKA SEDANG MENGALAMI MASALAH.

MAWADDAH :
PERASAAN CINTA YANG MELAHIRKAN KEINGINAN UNTUK MEMBAHAGIAKAN
DIRINYA SERING DIUNGKAPKAN DENGAN “AKU MENIKAH DENGAN MU
KARENA AKU BAHAGIA BERSAMA MU“

RAHMAH :
PERASAAN CINTA YANG MELAHIRKAN KEINGINAN UNTUK MEMBAHAGIAKAN
ORANG YANG DICINTAINYA SERING DIUNGKAPKAN DENGAN “MENIKAHLAH
DENGAN KU KARENA AKU INGIN MEMBAHAGIAKAN MU”
4 PERKAWINAN KOKOH :
4 (EMPAT) Pilar Perkawinan Yang Terencana :
1. Berpasangan (zawwaj)
2. Janji Yang Kokoh (Mitsaqan Ghaliza)
3. Saling memperlakukan pasangan dengan baik (Mu’asarah bil
ma’ruf)
4. Musyawarah (Wassawirhu)
MAU NIKAH?
INI PROSEDURNYA:
DATANG KE KUA DENGAN MEMBAWA DOKUMEN BERIKUT
INI:
A. Surat pengantar dari Kantor Desa/Kelurahan.
B. Foto copy KK, E-KTP, Akta Kelahiran, Pasfoto 2x3 Latar Biru (4
Lembar), 4x6 (2 Lembar) beserta Softcopynya
C. Rekomendasi Pindah Nikah dari KUA asal (bagi calon pengantin
yang menikah diluar kecamatan tempat tinggal).

PEMERIKSAAN BERKAS NIKAH OLEH PETUGAS KUA

A. Verifikasi Data
B. Kelengkapan Persyaratan dan rukun nikah
MENGIKUTI BIMBINGAN PERKAWINAN (BIMWIN)
A. Konsultasikan dengan KUA setempat.

BIAYA NIKAH
A. Nikah di KUA Rp.0-
B. Pelaksanaan nikah di KUA hanya pada Hari & Jam Kerja.
C. Nikah di Luar KUA Rp. 600.000,-

PELAKSANAAN AKAD NIKAH

Pemberian Buku Nikah, diberikan sesaat setelah akad nikah jika
tidak ada kendala

Alhamdulilah Kamu dan dia Sudah Halal

TERIMA KASIH