Anda di halaman 1dari 14

Ruang Lingkup Terapi Fisiatrik

• Fisioterapi
•Okupasional Terapi
•Terapi Wicara
•Orthotik Prostetik
Macam-macam Terapi Fisik

Terapi Panas

Pembagian terapi panas berdasarkan penetrasi


•Terapi panas superficial
Sampai kutis dan sub-kutis
•Terapi panas dalam (deep heating, diathermy)
Sampai dalam, ke otot tulang
Terapi Dingin

Terapi dingin (cold therapy) adalah modalitas anti-inflamasi


yang poten. Juga mempunyai efek analgesia (cold analgesia). Lebih
aman untuk jantung dibanding terapi panas. Lebih murah dan
gampang dikerjakan sebagai program dirumah.
Masase

Masase merupakan jenis terapi fisik yang paling kuno. Pada indikasi
yang tepat dan dengan tehnik yang tepat, hasil terapeutiknya sangat
nyata. Masase tidak dapat diterjemahkan sebagai pijat atau urut, karena
yang terkandung dalam istilah masase selain pijat (kneading) dan urut
(stroking) juga da yang lain seperti : perkusi (dengan variasinya), friksi
/ tekanan dan Vibrasi.
Memahami dan mempraktekkan masase sebenarnya tidak sukar, hanya
memerlukan konsumsi waktu yang lebih banyak.
Traksi Leher dan Pelvis

Pengobatan traksi leher (cervical traction) dan traksi pinggang / pelvis


(lumbal/pelvic traction) sangat dikenal dilingkungan kedokteran.
Traksi leher dapat dilakukan secara manual atau dengan alat traksi,
tetapi untuk lumbal hanya dapat dilakukan dengan bantuan alat, hal ini
dikarenakan pada daerah lumbal otot-ototnya lebih kuat.
Traksi Leher (cervical traction)

Traksi cervical yang “motorized” dapat diatur kontinyu atau


intermiten (on & off). Umumnya penderita merasa lebih nyaman
dengan metode intermiten.
Traksi Pelvis / Pelvic Traction

Dibandingkan dengan traksi leher, traksi pelvis kegunaannya lebih


banyak diperdebatkan. Juga tehnik pelaksanaannya belum ada yang
dianggap baku. Sebagian penulis melihat kegunaannya hanya sebagai
upaya dokter agar penderita benar-benar “bed-rest”. Oleh karena itu
beban tarikan juga tidak dipersoalkan. Yang perlu diperhatikan selama
terapi traksi ini, tidak boleh terjadi penambahan lordose lumbal.
Untuk itu kedua sendi paha dan sendi lutut harus dalam keadaan
fleksi. Untuk mengurangi lordose, ada yang menganjurkan kedua
tungkai dinaikkan. Dapat dengan memakai “slings” / gantungan atau
dengan memberi meja kecil dengan permukaan lunak atau tumpukan
bantal. Pelvic belt-nya juga dapat mempengaruhi, dimana bentuk
“single strap” berupa posterior strap (strap = tali pengikat yang
menghubungkan dengan beban) dianggap yang paling ideal. Sebagian
penulis berpendapat, dengan pengurangan lordose lumbal tersebut
maka foramina intervertebralis lebih terbuka dan posterior facets
saling menjauh.
Stimulasi Listrik

Tujuan stimulasi listrik (electrical stimulation = ES) secara garis besar


dapat dibagi atas :

•Menimbulkan kontraksi otot. Sasaran yang ingin dicapai : penguatan


atau mempertahankan kekuatan otot, memperbaiki vaskularisasi dan
pada kondisi denervasi otot, memperlambat terjadinya atropi otot.
•Menghilangkan nyeri dan mengurangi spasme otot. Dalam hal ini
intensitas stimulasi adalah rendah, dibawah nilai ambang nyeri.
golongan ini terutama dalam bentuk TENS (transcutaneous electrical
nerve stimulation)
•Untuk latihan : myofeedback
•Dalam program : iontophoresis
•Elektrodiagnosa
Penjaruman / Terapi Fisik dengan Suntikan

Penjaruman didalam fisiatri berbeda dengan akupuntur tradisional


dilihat dari konsep pendekatan : penjaruman atau “dry needling”
dalam fisiatri, dihubungkan dengan konsep “trigger-point” pada
kondisi yang disebut “myofascial trigger point syndromes” (MTPS).
Suntikan lokal yang diberikan pada “trigger-point”, mekanisme
terapeutiknya, sama dengan “dry needling”, yaitu karena efek
fisikalnya, bukan karena efek biokimia bahan yang disuntikan. Oleh
karena itu hasil yang didapat dengan suntikan PZ akan sama dengan
hasil yang didapat dengan suntikan kortikosteroid lokal ataupun
anestesi lokal. Prinsipnya adalah : menghancurkan “trigger-point”
sehingga tidak menjadi sumber nyeri rujukan
Hidroterapi

Hidroterapi adalah terapi fisik dengan memanfaatkan sifat-sifat fisik


dari air. Terutama sifat “buoynancy”-nya yaitu daya apungnya, yang
dapat membantu gerakan pada kondisi dimana masih terdapat
kelemahan otot
TERAPI LATIHAN (THERAPEUTIC EXERCISE)

Terapi latihan = therapeutic exercise = remedial exercise, adalah suatu


program latihan yang bertujuan untuk terapeutik
(penyembuhan/pemulihan).

Secara garis besar dapat dibagi sebagai berikut :


•Latihan mobilitas sendi / mobility exercise / range of motion (ROM)
exercise latihan luas gerak sendi. Lebih dikenal : ROM exercise
•Latihan penguatan / strengthening exercise
•Latihan daya tahan / endurance exercise
•Latihan koordinasi / coordination exercise
•Latihan dengan sasaran khusus : ADL, breathing exercise, muscle re-
education
•Latihan pola khusus : William’s Flexion Exercises, Codman’s
pendulum exercise, Cailliet’s neck exercises, Biofeedback exercise dan
lain-lain.
Actinotherapy

Actinotherapy, pengobatan dengan sinar ultraviolet (panjang


gelombang 180-400 mU = 1.800 – 4.000 A° unit)
Sekarang jarang digunakan. Dahulu banyak digunakan untuk efek
bakterisidnya, untuk osteoalacia dan ricketsia, dan untuk psoriasis :
lesi psoriasis dan arthritis psoriatric
Dapat digunakan pula untuk diagnosa Ca dan precancerous area pada
kulit, serta infeksi jamur dikepala.
Karena bahaya efek samping, disamping itu dengan terapi lain yang
lebih mudah dan aman dapat menggantikan fungsi terapi sinar UV,
sekarang jarang digunakan dibidang rehabilitasi medik.
Terapi laser

Laser merupakan akronim dari Light Amplification by Stimulated


Emission of Radiation. Awalnya terapi laser dibidang kedokteran
dikenal dilingkup bedah (hot-laser).
Dilingkup IKFR, tipe terapi laser yang digunakan adalah golongan
cold-laser, atau disebut juga “low level laser therapy”.
Definisi dari low level laser, adalah alat laser untuk terapi, dimana
“energy output”-nya cukup rendah, sehingga temperatur dari jaringan
yang diterapi tidak naik melebihi 36,6°C (temperatur tubuh normal).
Indikasi pemakaian dibidang rehabilitasi medik terutama menyangkut
penyakit rematik. Pada “trigger point” dan “tender-point” syndromes,
terapi laser menunjukkan efikasi yang tinggi.
Dapat sebagai pengganti akupunktur (acupuncture without needle).

Anda mungkin juga menyukai