Tugas PPT Najeri
Tugas PPT Najeri
Maimunah Salsabila
2210118220018
Mirna Fitria
2210118220017
Risyda Julia
2210118220014
A. SEJARAH
PLIMPTON 322
Sistem Plimpton 322 disebut sebagai sistem angka posisional
dimana nilai digit bergantung pada angka itu sendiri dan
posisinya dalam nomor tersebut.
Pertanyaan tentu saja muncul tentang bagaimana bangsa Babilonia menurunkan bilangan-
bilangan , , dan yang memenuhi persamaan .
Nilai-nilai yang terdapat pada Plimpton 322 sedemikian besar hingga bilangan-bilangan itu tidak
mungkin diperoleh dengan hanya menebaknya; dengan menggunakan metode-metode trial and
error, seseorang akan telah melalui banyak solusi yang lebih sederhana sebelum solusi-solusi
tersebut. Jika bangsa Babilonia memiliki suatu metode yang jelas untuk menyelesaikan
persamaan Pythagoras, maka metode apakah itu? Petunjuknya ditemukan pada kolom keempat,
akan tetapi tidak lengkap, di sepanjang tepi kiri yang patah pada tablet Plimpton tersebut.
1. Tablet yang berkaitan dengan
bilangan tripel
Bagian yang rusak itu memiliki daftar pada nilai-nilai ,yang menunjukkan bahwa relasi direduksi
menjadi persamaan . Jika dan , maka persamaan tersebut menjadi .
Semua bilangan-bilangan terkaitnya adalah rasional, sehingga jika hasil kali dari dua bilangan
adalah 1, maka bilangan-bilangan itu adalah berkebalikan. Maksudnya, salah satu bilangan itu
haruslah dan yang satu bilangan lainnya , dimana dan adalah bilangan-bilangan bulat.
Dengan menentukan bahwa dan ,
melalui penjumlahan akan kita peroleh dan melalui pengurangan kita peroleh .
1. Tablet yang berkaitan dengan
bilangan tripel
Secara berturutan, dan . Tetapi dan ; jika kita sekarang masukkan , agar memperoleh solusi dalam
bilangan-bilangan bulat, maka diperoleh , , dan .
Untuk sampai pada rumus-rumus ini, terlepas dari kemampuan untuk menjumlahkan dan
mengurangi pecahan-pecahan, seseorang butuh hasil kunci untuk rumus aljabar berikut .
.
Rumus ini mungkin telah ditemukan dengan memperhatikan suatu gambar seperti yang ditampilkan di bawah
ini.
120 119 169
dan z=169.
Pengecualian 60 45 75
90 56 106
Serangkaian m dan n yang terdapat pada dua kolom pertama pada tabel di atas adalah
sedemikian hingga semua bilangan kebalikannya memiliki perluasan-perluasan seksagesimal
yang berujung. Jika memiliki perluasan finit ,.
Selanjutnya persamaan tersebut dapat ditulis sebagai , dimana , dan merupakan bilangan
cacah. Dengan kata lain, harus habis membagi . Akibatnya adalah bahwa hanya mengandung
faktor-faktor prima yang muncul dalam dan dengan demikian dalam 60. Tetapi karena 60
memiliki faktorisasi , maka faktor-faktor yang diperbolehkan untuk adalah 2, 3, dan 5; oleh
karena itu, dengan eksponen-eksponen , , dan yang tepat, kita akan mendapatkan .
Telah diisyaratkan bahwa nilai-nilai z dalam tablet Plimpton tidak dihitung secara langsung
dari tetapi dari rumus lainnya yang ekuivalen; yakni . Sehingga hal ini melengkapi penjelasan
menarik tentang kesalahan sang penulis pada baris 2 tablet tersebut (kasus di mana , ). Dalam
menggunakan rumus di atas tadi, penulis mungkin saja telah membuat dua kesalahan. Pertama,
dia mungkin telah menjumlahkan suku , padahal seharusnya mengurangkannya; dan yang kedua
yaitu dalam menghitung suku itu sendiri, mungkin telah dihitung , di mana seharusnya
dihitung . Ini akan menghasilkan nilai yang tidak benar
dimana seharusnya:
2. Penggunaan Teorema Pythagoras oleh Bangsa
Babilonia
b. Permasalahan lainnya
Tablet Babilonia Lama lainnya mengandung
permasalahan berikut.
“Sebuah balok (tiang) dengan panjang 0;30 [berdiri
tegak, sejajar dan menempel pada dinding]. Bagian ujung
atasnya merosot sejauh 0;6. Berapa jauhkah ujung bagian
bawah bergerak menjauh [dari dinding]?”
Jawaban yang benar dapat diperoleh dengan bantuan
teorema Pythagoras.
C. Dampak Plimpton 322
Terhadap Perkembangan
Matematika
2. Penggunaan Teorema Pythagoras oleh Bangsa
Babilonia
Plimpton 322 merupakan salah satu artefak ilmiah tercanggih di dunia kuno, berisi 15 baris tripel
Pythagoras yang rumit secara aritmatika. Untuk mengetahui cara pembacaannya, kita harus
mengadopsi dua gagasan yang unik dalam budaya matematika periode Babilonia Kuno, antara
abad ke-19 dan ke-16 SM. Pertama-tama kita tinggalkan pengertian sudut, dan sebagai gantinya
mendeskripsikan segitiga siku-siku dalam bentuk sisi pendek, sisi panjang, dan diagonal persegi
panjang. Kedua, kita harus mengadopsi sistem bilangan Babilonia Kuno dan penekanannya pada
presisi. Penulis Babilonia Kuno menggunakan sistem seksagesimal (basis 60) yang lebih kaya
dan lebih cocok untuk perhitungan eksak daripada sistem desimal (basis 10) saat ini, dan
meskipun mereka tidak malu melakukan perkiraan, mereka memiliki preferensi untuk
perhitungan yang tepat.
Tabel trigonometri yang kita kenal saat ini berupa daftar segitiga siku-siku dengan sisi miring 1
dan perkiraan panjang sisinya sin θ dan cos θ, serta perbandingan tan θ = sin θ/cos θ. Sementara
Plimpton 322 adalah jenis tabel trigonometri yang berbeda, dalam hal ini mencantumkan segitiga
siku-siku dengan sisi panjang 1, sisi pendek tepat β, dan diagonal tepat δ. Plimpton 322
memisahkan informasi ini menjadi tiga angka pasti: rasio kuadrat terkait yang dapat digunakan
sebagai indeks, dan nilai b dan d yang disederhanakan untuk β dan δ yang memungkinkan
pengguna membuat perkiraan sendiri terhadap rasio ini.
Apabila penafsiran ini benar, maka Plimpton 322 menggantikan 'tabel akord' Hipparchus
sebagai tabel trigonometri tertua di dunia — namun tabel ini juga unik karena sifat persisnya,
sehingga membuatnya menjadi satu-satunya tabel trigonometri yang benar-benar akurat di dunia
(terlepas dari kesalahan hitung oleh penulis tablet). Wawasan ini memaparkan tingkatan yang
sama sekali baru untuk kecanggihan matematika era Babilonia Kuno.
Tes Formatif 3
SOAL NOMOR 1
Diketahui: Jawab:
1.) Luas trapesium = 320 satuan.
2.) Tinggi trapesium = 20 satuan.
3.) Tinggi segitiga asli = 50 satuan.
Ditanya: nilai dan .
Eliminasi variabel y dengan mengurangkan persamaan (1) dengan persamaan (2):
(1).........25x-15y=320 × 25x-15y=320
(2).........10x+10y=320 × 15x+15y=480
Jawab:
Selisih antara alas adalah 5, maka,
Sisi yang sama memiliki panjang 10 satuan lebih besar dari dua pertiga jumlah
kedua alasnya, sehingga dapat dimisalkan .
Menggunakan suatu rumus Babilonia yang keliru untuk luas trapesium, yaitu:
Kemudian substitusikan kedalamnya, sehingga
tidak mungkin bernilai , sehingga pastilah .
Substitusikan kedalam persamaan .