Anda di halaman 1dari 25

METODOLOGI

PENELITIAN

PENYUSUNAN TESIS

Dr. Ir. Srie Muljani, MT


Rencana Penelitian
Untuk melakukan observasi dengan tujuan tertentu atau suatu penelitian
jelas diperlukan suatu rencana kegiatan yang terinci, yang umum disebut
rencana atau proposal penelitian

Proposal penelitian

Isi Proposal:

• Latar Belakang Masalah (Identifikasi Masalah, Batasan


Masalah, Rumusan Masalah)
• Tujuan Penelitian
• Hipotesis
• Tinjauan Pustaka
• Metode Pengumpulan Data
• Metode Anslisis
Latar Belakang

Pada dasarnya latar belakang menjelaskan apa sebab penelitian dilakukan.


Akan tetapi dianjurkan, pembahasannya disertai dengan hasil penelitian
terkait yang telah dilakukan sendiri maupun oleh peneliti lain.

Selanjutnya dapat dikemukakan perbedaan penelitian ini dengan penelitian


yang lain.

Latar belakang yang baik atau sempurna akan sangat menunjang penentuan
permasalahan yang akan dikemukakan.

Menentukan atau mendefinisikan permasalahan dipandang merupakan bagian


yang terpenting dalam menyusun rencana penelitian.

Permasalahan pada umumnya dikemukakan dengan kalimat bentuk


pertanyaan, tetapi tidak merupakan keharusan.
Masalah penelitian
Masalah penelitian yang dapat diangkat untuk diteliti
secara ilmiah memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

1. Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai suatu


tantangan bagi peneliti untuk dipecahkan dengan mempergunakan
keahlian atau kemampuan profesionalnya

2. Masalah penelitian merupakan kondisi yang menunjukkan


kesenjangan (gap) antara peristiwa atau keadaan nyata (das sain)
dengan tolok ukur tertentu (das sollen) sebagai kondisi ideal atau
seharusnya bagi peristiwa atau keadaan tertentu.

3. Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul terhadap suatu


peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesangsian tentang tingkat
kebenarannya suatu peristiwa atau keadaan
Masalah penelitian

 Harus dipilih yang berguna untuk diungkapkan.

 Masalah yang dipilih harus relevan dengan kemampuan atau keahlian


peneliti.

 Harus menarik perhatian untuk diungkapkan

 Masalah penelitian sedapat mungkin menghasilkan sesuatu yang baru

 Harus dipilih yang dapat dihimpun datanya secara lengkap dan


obyektif

 Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu
sempit
Tujuan Penelitian
 Tujuan penelitian dapat dibedakan antara tujuan umum dan tujuan khusus
 Secara sederhana tujuan suatu penelitian merupakan jawaban atau hasil
pemecahan masalah yang dikemukakan

Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu argumen yang akan diuji kebenarannya dimana
tidak setiap penelitian harus menuliskan hipotesisnya.

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah penelitian

Dalam bidang teknik sering kali hipotesis ini dimasukkan dalam tinjauan
pustaka atau studi literatur apabila sudah ada sebelumnya atau jika itu
merupakan perbaikan atau modifikasi dapat kita kemukakan terlebih dahulu.
Pendekatan untuk memperoleh kebenaran

Pendekatan non ilmiah


• akal sehat
• prasangka
• intuisi
• penemuan kebetulan dan coba-coba Pendekatan ilmiah
• pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis Dengan pendekatan ilmiah peneliti
berusaha untuk memperoleh
kebenaran ilmiah, yaitu
pengetahuan benar yang
kebenarannya terbuka untuk diuji
oleh siapa saja yang berkehendak
untuk mengujinya
Metode Pengumpulan Data
Dalam bagian ini dikemukakan antara lain variabel dan instrumen yang akan
digunakan, subjek penelitian yaitu: populasi, sampel dan cara pemilihannya,
ukuran sampel, teknik sampling.

Jika menggunakan data sekunder atau primer yang dikumpulkan oleh peneliti
lain atau lembaga tertentu, hal-hal tersebut juga dikemukakan

Metode Analisis
Banyak sekali metode yang digunakan, contoh: metode analitis statistika,
yang merupakan perhitungan-perhitungan matematis untuk melihat
kecenderungan suatu obyek penelitian.

Ditinjau dari variabel yang diteliti dapat juga digunakan metode analisis
multivariat yang menghubung- hubungkan proses antara berbagai variabel.
Bentuk Pengamatan
Cara pengamatan atau bentuk observasi yang dilakukan, penelitian dapat
dibedakan dalam kelompok sebagai berikut:
 Eksperimen yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen alamiah
 Penelitian Survei
 Penelitian Partisipasi
 Penelitian Kepustakaan

Pada dasarnya eksperimen dilakukan untuk mempelajari bagaimana


pengaruh sebuah perlakuan atau lebih terhadap variabel respon yang
diperhatikan

Yang dimaksud penelitian kepustakaan (Review articels) adalah


penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis,
termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum
dipublikasikan.
Validitas dan Reliabelitas

Istilah validitas (validity) dipakai berkaitan dengan hasil pengukuran atau


pengamatan, sedang istilah reliabilitas (reliability) dipakai berkaitan dengan alat
yang dipakai untuk melakukan pengukuran (alat ukur atau instrumen
pengumpulan data)

Validitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan instrumen


penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak
diungkapkannya. Dari sudut instrumen, pengukuran adalah kemampuan
instrumen penelitian untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat dan
benar.
Validitas berarti juga bahwa instrumen penelitian merupakan bukti
kemampuannya dalam mengungkapkan sesuatu atau yang diukur atau
diamati oleh peneliti, sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam
kenyataan.
Reliabelitas atau tingkat ketetapan (consistency atau keajegan) adalah tingkat
kemampuan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data secara tetap dari
sekelompok sampel.
Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi cenderung menghasilkan data
yang sama tentang suatu variabel atau unsur- unsurnya, jika diulangi pada
waktu yang berbeda pada kelompok sampel yang sama
 Penelitian Eksperimental Real, bertujuan menyelidiki kemungkinan saling
hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi
perlakuan kepada satu atau lebih eksperimental dan memperbandingkan
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi
perlakuan itu.

 Penelitian Eksperimental Semu, bertujuan memperoleh informasi yang


merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen
yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol
dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan

 Penelitian Tindakan/Terapan, bertujuan mengembangkan keterampilan-


keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan
masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.
Metode Dasar dan Macam Penelitian

 Penelitian Historis, bertujuan membuat rekonstruksi masa lampau


secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan,
mengevaluasi, memverifikasikan, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk
menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat
 Penelitian Deskriptif, bertujuan membuat pencandraan (deskripsi)
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi atau daerah tertentu.
 Penelitian Perkembangan, bertujuan menyelidiki pola dan perurutan
pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu

 Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan, bertujuan mempelajari secara


intensif latar belakang dan keadaan sekarang (termasuk interaksinya) suatu unit
sosial
 Penelitian Korelasional, bertujuan mendeteksi sejauh mana variasi- varisasi
pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan koefisien korelasi
 Penelitian Kausal Komparatif, bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat dengan cara : berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada,
mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
TUGAS :
1. Judul Thesis
2. Rancangan / Proposal Thesis
3. Presentasi, Diskusi
4. Review/Evaluasi
5. Penyempurnaan proposal
Penulisan Tesis

Kaidah Penulisan Bahasa Indonesia: kalimat utuh & lengkap


Bahasa Indonesia : Kalimat utuh dan lengkap
Hindari kata “akan” karena Tesis adalah laporan yang sudah dikerjakan
Hindari kata “mungkin” karena hasil pekerjaan yang sudah dilakukan
berulang kali, kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan
Tesis & Disertasi disusun bukan berdasarkan urutan kerja penelitian, tetapi
pada skenario yang ditampilkan (topic of interest)

Tubuh utama tesis


Substansi Tesis Sepenuhnya tanggung jawab
(1) abstrak mahasiswa dan pembimbingnya
(2) bagian persiapan Terdiri dari:
(3) tubuh utama tesis Bab-1 Pendahuluan
(4) daftar pustaka Bab-2 Tinjauan Pustaka
(5) lampiran Bab-3 Metode
Bab-4 Hasil dan Pembahasan
Bab-5 Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Daftar Lampiran
Bab-3 merangkum semua cara/metoda kerja.
Jangan menggunakan kata perintah seperti; Timbang...., larutkan , amati.....
Gunakan kalimat pasif karena melaporkan yang sudah dikerjakan
Lengkapi dengan data penelitian yang akurat, bukan rekayasa
Gunakan angka berarti yang tepat

Bab-4 berisi hasil pengamatan dan hasil pengukuran yang metodanya


tercantum dalam Bab-3. Selain hasil harus ada pembahasan yang
merupakan kaitan dengan pekerjaan yang telah dilakukan peneliti-
peneliti terdahulu
Setiap pembahasan harus saling terkait, runut dan merupakan
ceritra yang utuh

Bab-5 ditulis sebagai kesimpulan akhir dari hasil yang telah ditulis pada
Bab-4
Kesimpulan harus mengandung hasil eksak yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan keasliannya
Research Problem bisa dimunculkan dari dua sumber, yaitu dari:
1) Telaah sistematik terhadap problem dan fakta yang muncul disekitar
problem.
2) Data lapangan yang menunjukkan adanya masalah yang membutuhkan
pemecahan masalah (gap antara harapan dan kenyataan).

Masalah penelitian yang muncul dari research gap (apa saja yang belum
terjawab, atau masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut) ditemukan saat
membaca hasil riset atau naskah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biasanya dapat ditemukan di Pendahuluan, Pembahasan, Keterbatasan
Penelitian, atau di Saran pada setiap jurnal ilmiah.

Rancangan Penelitian
 Memusatkan perhatian pada reseach problem
 Mencari dan menganalisis fakta
 Mencari atau menjelaskan gambaran sesuatu (deskriptif), kausalitas,
perbedaan (komparatif), korelasi, dan peramalan (prediktif).
 Mereduksi yang sudah ditemukan
 Merumuskan dan menguji hipotesis agar dapat menarik kesimpulan
mengenai research problem
RPS

Perumusan Masalah

Rancangan Hypothesa

Abstrak dan Latar Belakang Masalah

Kajian Pustaka

Pengutipan Pustaka
Judul Thesis / Artikel
Abstrak
Latar Belakang / Introduction

Referensi Masalah Umum

Referensi : Masalah Khusus


Peneliti terdahulu Metode Penyelesaian Masalah
atau Penelitian Kebaruan
pendahuluan Tujuan/ Signifikansi HIPOTESIS
Obyektif
Bab II. Tinjauan Pustaka

Referensi Landasan Teori


Variabel Penelitian
Tahapan Membuat Rumusan Masalah

 Menentukan topik permasalahan yang ingin diteliti.


 Menentukan hal-hal yang menjadi pertanyaan pada penelitian secara
kritis. Pastikan rumusan masalah yang dipilih memiliki nilai penelitian,
memiliki manfaat, dan jelas.
 Rumusan masalah bisa dijadikan petunjuk sebagai pusat penelitian yang
memungkinkan untuk dijawab dengan data dan fakta yang ada di
lapangan.
 Hubungkan rumusan masalah dengan teori yang ada.
 Susun kalimat rumusan masalah sesuai dengan topik permasalahan dan
judul penelitian.

 Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya


 Jawabannya dapat diperoleh secara ilmiah (ada data dan fakta)
 Dituliskan secara jelas dan padat (tidak ambigu atau multi tafsir)
 Tidak bertentangan dengan hukum
Rumusan Masalah Deskriptif Bagaimana kondisi
Seberapa tinggi tingkat efektifitas
Bagaimana peran

Rumusan Masalah Komparatif


Apakah
Adakah perbedaan

Rumusan Masalah Asosiatif


Adakah hubungan antara

Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah yang


menanyakan tentang hubungan antara 2 variabel atau lebih.
hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan sementara. Dikatakan sebagai


dugaan sementara karena bentuknya masih dugaan yang perlu
dibuktikan kebenarannya. Dengan kata lain, hipotesis belum tentu benar
dari hasil penelitian setelah dilakukan pengujian. Nah, berikut adalah
pengertian hipotesis menurut parah ahli.
Dilihat secara etimologis, hipotesis berasal dari kata hypo yang memiliki
makna “kurang dari” dan tesis yang bermakna “pendapat.
Djarwanto menyimpulkan hipotesis adalah pendapat atau kesimpulan
sementara yang perlu dilakukan pengujian dan dilihat kebenarannya.

Menurut KBBI Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan
atau pengutaraan pendapat. DImana kebenaran tersebut masih harus
dibuktikan.

Zikmund mendefinisikan hipotesis juga sebagai dugaan sementara yang perlu


dibuktikan dan perlu dicari penjelasan, fenomena, fakta dan kemungkinan
jawaban dari pertanyaan yang muncul
Tujuan Dan Fungsi Hipotesis

Untuk Menguji Teori

Membantu Membuat Kerangka Kesimpulan

Mendorong Munculnya Teori

Mengarahkan Penelitian
Ciri dan karakteristik hipotesis yang baik.

Hipotesis harus mempunyai daya penjelas


Dikatakan hipotesis memiliki daya penjelas karena hipotesis harus bisa
dijelaskan lewat uji hipotesis.

Hipotesis harus menyatakan adanya hubungan antara variabel-variabel


Ciri hipotesis juga harus memuat hubungan variabel. Jika hipotesis tidak
memiliki antar variabel, maka tidak masuk ke dalam hipotesis.

Hipotesis harus dapat diuji


Seperti yang sudah dijelaskan sebelum-sebelumnya, bahwa salah satu
karakteristik dari hipotesis adalah hipotesis tersebut dapat dilakukan pengujian
penelitian.

Hipotesis bersifat sederhana dan seringkas mungkin


Dari segi bentuknya, hipotesis dikemas dalam bahasa yang singkat, padat dan
jelas.
Pertanyaan
Hipotesis Ho
Penelitian
Apa manfaat Mengkonsumsi Mengkonsumsi
kesehatan bunga bunga telang dapat bunga telang tidak
telang? meringankan reaksi mempengaruhi
alergi. reaksi alergi.

Apakah transportasi Transportasi darat Transportasi darat


darat berisiko lebih lama sampai dan transportasi laut
mengalami tujuan akibat tidak menjamin akan
kemacetan panjang? terjebak macet, cepat tiba sampai
daripada tujuan.
menggunakan
transportasi laut.

Ho lebih familiar disebut dengan Hipotesis nol. Dikatakan sebagai hipotesis nol karena
hipotesis ini mencari apakah ada perbedaan, interaksi, apakah ada pengaruh antara dua
variabel atau sekedar untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dua variabel.
Jadi formulasi dari Ho selalu diformulasikan untuk menolak.
Transformation of Calcium Carbonate Polymorph from Various
Type of Shells by Carbonation Methods

Srie Muljani
Abstract
The utilization of shells can reduce the accumulation of shell wastes and increase the value of shells
to achieve ecological and economic incentives. This study examines the transformation of calcium
carbonate polymorph from several types of shells to understand the causes of their characteristics in
order to suitable for their use. The types of shells used in this experiment are selected based on
consumables and their habitats such as snail shells, crab shells, eggshells, batik mussels’ shells, and
golden conch shells. The prepared shells calcinate at 900 °C, the reaction with hydrochloric acid, and
carbonation by flowing CO2 into a stirred reactor to produce precipitated CaCO3. The characteristics
of polymorph CaCO3 in the sintering temperature of 30, 50, and 70 ℃ were identified by XRD, FTIR,
and SEM morphological. The result is that the polymorphs formed from each shell are different in
shape, size, and crystallinity. At the temperature of 70 ℃, the rhombohedral calcite was obtained from
snail shells, the cubic calcite was obtained from batik mussel shells, while rhombohedral calcite
multilayers obtained (100%) from golden conch shells. The aragonite was obtained from batik mussel
shells at 30 and 70 ℃. The pure vaterite (100%) was obtained rom snail shells and crab shells at 50
℃. The characteristic of polymorph formed might be useful as information for more suitable
applications, especially as nano-biomaterials, optical, or filler.

Keywords: aragonite; biomaterials; calcium carbonate; calcite; carbonation; vaterite

Anda mungkin juga menyukai