Metodologi Penelitian-1
Metodologi Penelitian-1
PENELITIAN
PENYUSUNAN TESIS
Proposal penelitian
Isi Proposal:
Latar belakang yang baik atau sempurna akan sangat menunjang penentuan
permasalahan yang akan dikemukakan.
Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu
sempit
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat dibedakan antara tujuan umum dan tujuan khusus
Secara sederhana tujuan suatu penelitian merupakan jawaban atau hasil
pemecahan masalah yang dikemukakan
Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu argumen yang akan diuji kebenarannya dimana
tidak setiap penelitian harus menuliskan hipotesisnya.
Dalam bidang teknik sering kali hipotesis ini dimasukkan dalam tinjauan
pustaka atau studi literatur apabila sudah ada sebelumnya atau jika itu
merupakan perbaikan atau modifikasi dapat kita kemukakan terlebih dahulu.
Pendekatan untuk memperoleh kebenaran
Jika menggunakan data sekunder atau primer yang dikumpulkan oleh peneliti
lain atau lembaga tertentu, hal-hal tersebut juga dikemukakan
Metode Analisis
Banyak sekali metode yang digunakan, contoh: metode analitis statistika,
yang merupakan perhitungan-perhitungan matematis untuk melihat
kecenderungan suatu obyek penelitian.
Ditinjau dari variabel yang diteliti dapat juga digunakan metode analisis
multivariat yang menghubung- hubungkan proses antara berbagai variabel.
Bentuk Pengamatan
Cara pengamatan atau bentuk observasi yang dilakukan, penelitian dapat
dibedakan dalam kelompok sebagai berikut:
Eksperimen yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen alamiah
Penelitian Survei
Penelitian Partisipasi
Penelitian Kepustakaan
Bab-5 ditulis sebagai kesimpulan akhir dari hasil yang telah ditulis pada
Bab-4
Kesimpulan harus mengandung hasil eksak yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan keasliannya
Research Problem bisa dimunculkan dari dua sumber, yaitu dari:
1) Telaah sistematik terhadap problem dan fakta yang muncul disekitar
problem.
2) Data lapangan yang menunjukkan adanya masalah yang membutuhkan
pemecahan masalah (gap antara harapan dan kenyataan).
Masalah penelitian yang muncul dari research gap (apa saja yang belum
terjawab, atau masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut) ditemukan saat
membaca hasil riset atau naskah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biasanya dapat ditemukan di Pendahuluan, Pembahasan, Keterbatasan
Penelitian, atau di Saran pada setiap jurnal ilmiah.
Rancangan Penelitian
Memusatkan perhatian pada reseach problem
Mencari dan menganalisis fakta
Mencari atau menjelaskan gambaran sesuatu (deskriptif), kausalitas,
perbedaan (komparatif), korelasi, dan peramalan (prediktif).
Mereduksi yang sudah ditemukan
Merumuskan dan menguji hipotesis agar dapat menarik kesimpulan
mengenai research problem
RPS
Perumusan Masalah
Rancangan Hypothesa
Kajian Pustaka
Pengutipan Pustaka
Judul Thesis / Artikel
Abstrak
Latar Belakang / Introduction
Menurut KBBI Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan
atau pengutaraan pendapat. DImana kebenaran tersebut masih harus
dibuktikan.
Mengarahkan Penelitian
Ciri dan karakteristik hipotesis yang baik.
Ho lebih familiar disebut dengan Hipotesis nol. Dikatakan sebagai hipotesis nol karena
hipotesis ini mencari apakah ada perbedaan, interaksi, apakah ada pengaruh antara dua
variabel atau sekedar untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dua variabel.
Jadi formulasi dari Ho selalu diformulasikan untuk menolak.
Transformation of Calcium Carbonate Polymorph from Various
Type of Shells by Carbonation Methods
Srie Muljani
Abstract
The utilization of shells can reduce the accumulation of shell wastes and increase the value of shells
to achieve ecological and economic incentives. This study examines the transformation of calcium
carbonate polymorph from several types of shells to understand the causes of their characteristics in
order to suitable for their use. The types of shells used in this experiment are selected based on
consumables and their habitats such as snail shells, crab shells, eggshells, batik mussels’ shells, and
golden conch shells. The prepared shells calcinate at 900 °C, the reaction with hydrochloric acid, and
carbonation by flowing CO2 into a stirred reactor to produce precipitated CaCO3. The characteristics
of polymorph CaCO3 in the sintering temperature of 30, 50, and 70 ℃ were identified by XRD, FTIR,
and SEM morphological. The result is that the polymorphs formed from each shell are different in
shape, size, and crystallinity. At the temperature of 70 ℃, the rhombohedral calcite was obtained from
snail shells, the cubic calcite was obtained from batik mussel shells, while rhombohedral calcite
multilayers obtained (100%) from golden conch shells. The aragonite was obtained from batik mussel
shells at 30 and 70 ℃. The pure vaterite (100%) was obtained rom snail shells and crab shells at 50
℃. The characteristic of polymorph formed might be useful as information for more suitable
applications, especially as nano-biomaterials, optical, or filler.