Anda di halaman 1dari 25

KONSEP TRANSIT ORIENTED

DEVELOPMENT PADA BIDANG


TRANSPORTASI
DISUSUN OLEH :
RIZAL AGUS WIDIANTO
221003222011596/KELASB
FISIKA DASAR II
TEKNIK SIPIL
PENULIS DAN JUDUL

JUDUL : PENERAPAN KONSEP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) PADA


PENATAAN KAWASAN DI KOTA TANGERANG
PENULIS : Adji Prama Priadmaja1, Anisa1, Lutfi Prayogi1
ISI JURNAL SECARA UMUM

TOD telah dikenal luas sebagai konsep yang menjawab kebutuhan area transit. Diantara manfaat dari
TOD adalah penurunan penggunaan mobil dan pengeluaran keluarga untuk transportasi, peningkatan
pejalan kaki dan pengguna transit, menghidupkan kembali kawasan pusat kota, peningkatan densitas
dan intensitas, penghematan beban pengembangan untuk parkir, serta peningkatan nilai properti dan
berbagai kegiatan disekitar transit, hingga perbaikan kualitas lingkungan dan komunitas. Dalam
skala regional, diharapkan konsep ini dapat menyelesaikan permasalahan pertumbuhan kota dengan
pola sprawling dan kemacetan, Dunphy (2004).
LATAR BELAKANG ISU

• Perkotaan berkelanjutan memerlukan adanya keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Saat ini kinerja ekonomi secara nasional terutama di kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi menderita biaya ekonomi tinggi akibat dari penataan ruang dan transportasi yang buruk.
Pembangunan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD) adalah suatu konsep
pengelolaan ruang dan transportasi secara terintegrasi. Penelitian ini penting dilakukan untuk
mengetahui karakteristik TOD apa saja yang sudah diimplementasikan pada kawasan stasiun kota
Tangerang sebagai kawasan transit berbasis TOD.
METODE YANG DIGUNAKAN

• Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang
atau perilaku yang dapat diamati dengan menggunakan pendekatan deduktif.
FOKUS PENELITIAN

Perkotaan berkelanjutan memerlukan adanya keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Berkelanjutan secara ekonomi adalah dalam pengertian pencapaian pertumbuhan yang berkelanjutan
dan efisien dalam penggunaan sumber daya. Saat ini kinerja ekonomi secara nasional terutama di
kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi menderita biaya ekonomi tinggi akibat dari
penataan ruang dan transportasi yang buruk. Pembangunan berorientasi transit atau Transit Oriented
Development (TOD) adalah suatu konsep pengelolaan ruang dan transportasi secara terintegrasi.
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui karakteristik TOD apa saja yang sudah
diimplementasikan pada kawasan stasiun kota Tangerang sebagai kawasan transit berbasis TOD
HASIL PENELITIAN DAN KESIMPULAN

HASIL

Dapat disimpulkan bahwa kondisi integrasi antarmoda di sekitar stasiun masih kurang baik karena walaupun lokasinya sudah dekat namun
aksesibilitasnya kurang baik berdasarkan perhitungan Jumlah Pengguna Commuter Line di stasiun Kota Tangerang dibandingkan dengan
Jumlah Pengguna Kereta Kota Tangerang Tahun 2015. Rekapitulasi data dari KAI kota Tangerang pengguna transportasi umum Commuter
Line di tahun 2015 adalah sebanyak 7.520.940 orang/tahun 2015.

Terdapat 3 stasiun di kota tangerang yang beroperasi melayani masyarakat - Stasiun Kota Tangerang - Stasiun Batu Ceper - Stasiun Poris

• Jumlah pengguna per-stasiun = 7.520.940/3 = 2.506.980/ tahun/ stasiun

• Jumlah pengguna Commuter Line di Stasiun Kota Tangerang Per-bulan= 2.506.980 / 12 = 208.915 orang / bulan atau 208.915 / 30 =
6964 → 7000 orang / hari

Dalam konteks TOD, kegiatan di sekitar stasiun harus ditunjang dengan sirkulasi pejalan kaki yang baik dan nyaman. Saat ini, masyarakat
ternyata lebih memilih moda angkutan umum untuk menuju dan meninggalkan stasiun Tangerang. Hanya sedikit saja yang berjalan kaki
menuju stasiun atau meninggalkan stasiun. Hal ini mungkin dikarenakan jarak antara Stasiun Tangerang dengan tempat tinggal mereka
cukup jauh, dilihat dari permukiman yang zonanya jauh dari titik transit yaitu 1-10 km.

KESIMPULAN

Kawasan Transit Oriented Development (TOD) di kota Tangerang direncanakan dengan fasilitas dan infrastruktur yang memadai dengan
konsep TOD (Transit Oriented Development) sehingga para pengguna dapat merasakan kenyaman dan kemudahan untuk melakukan
berbagai aktivitas kesehariannya.
PENULIS DAN JUDUL

JUDUL : PENDEKATAN KONSEP TOD PADA PENATAAN MASSA DI KAWASAN DUKUH ATAS
PENULIS : Adnan Rafi’i, Lutfi Prayogi

ISI JURNAL SECARA UMUM

TOD adalah sebuah gagasan alternatif guna mengatasi permasalahan kemacetan di kota-kota besar. Membuat
kawasan yang berkonsep TOD mempunyai banyak manfaatnya jika deasin tersebut tepat dalam proses mengkaji
terlebih dahulu. Salah satunya yaitu, penataan massa bangunan di dalama sebuah kawasan yang ingin dijadikan
kawasan TOD. Pendekatan TOD pada prinsipnya yaitu menghubungkan moda transportasi dari stasiun atau
terminal dengan bangunan atau kawasan yang ada di sekitarnya. Seperti, kawasan komersil, perkantoran dan
hunian.
LATAR BELAKANG ISU
• Dari pertumbuhan – pertumbuhan kota kota besar yang ada di Indonesia terutama di jakarta muncul permasalahan
baru akibat dari meningkatnya jumlah polulasi penduduk yang tinggal pada kota kota besar, dikarenakan banyaknya
masyarakat yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota dengan tujuan mencari kehidupan yang layak. Salah satu
permasalahan tersebut adalah kemacetan. Permasalahan tersebut sudah sangat klasik dan biasa di hadapi oleh kota
kota besar seperti Jakarta. Banyak sekali cara atau kebijakan dari pemerintah guna mengatasi permasalahan tersebut
diantara, membangun infrasturktur berupa jaringan transportasi yang baik dan terintegrasi. Salah satunya adalah
membangun kasawasan TOD ( transit oriented development ) pada titik titik tertentu. Konsep ini diyakini mampu
mengurangi tingkat kemacetan yang terjadi di kota kota besar.
Metode :
Analisis Dalam penelitian ini peneliti menganalisis dari semua data yang telah diperoleh dalam bentuk fisik maupun
non fisik. Data yang diperoleh berdasarkan hasil studi lapangan langsung yang mengamati kawasan terpadu yang
memakai konsep TOD dalam penataannya. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu:
1. Analisis data survei. Setelah dilakukannya survai lapangan pada obyek yang akan diteliti dengan pengumpulan
data fisik maupun non fisik,peneliti melakukan analisis data survei.
2. Analisis studi pustaka dan studi arsip. Analisis studi pustaka dan studi arsip ini dilakukan untuk mengetahui lebih
dalam lagi tentang pembahasan yang berkaitan dengan penataan massa kawasan kota dengan pendekatan TOD.
FOKUS PENELITIAN

Dari pertumbuhan – pertumbuhan kota kota besar yang ada di Indonesia terutama di jakarta muncul
permasalahan baru akibat dari meningkatnya jumlah polulasi penduduk yang tinggal pada kota kota besar,
dikarenakan banyaknya masyarakat yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota dengan tujuan mencari
kehidupan yang layak. Salah satu permasalahan tersebut adalah kemacetan. Permasalahan tersebut sudah sangat
klasik dan biasa di hadapi oleh kota kota besar seperti Jakarta. Banyak sekali cara atau kebijakan dari pemerintah
guna mengatasi permasalahan tersebut diantara, membangun infrasturktur berupa jaringan transportasi yang baik
dan terintegrasi. Salah satunya adalah membangun kasawasan TOD ( transit oriented development ) pada titik
titik tertentu. Konsep ini diyakini mampu mengurangi tingkat kemacetan yang terjadi di kota kota besar.
HASIL PENELITIAN DAN KESIMPULAN

HASIL
Ketiga lokasi yang sudah di teliti oleh peneliti sudah memunuhi persyaratan untuk menjadikan
sebuah kawasan yang berkonsep TOD karena memenuhi 8 prinsip prinsip TOD hanya saja ada
beberapa yang masih harus digaris bawahi yaitu pada kawsan TOD Stasiun Tanjung Barat dimana
jalur pedestriannya yang masih kurang ramah terhadap disabilitas dan kurangnya jalur bagi sepeda.
Ketiga lokasi yang terlah diteliti juga telah berhasil memenuhi tujuan pembangunan konsep TOD
salah satunya yaitu memusatkan aktivitas ataupun kegiatan ke pusat trasnportasi umum.
KESIMPULAN
Sesuai dengan standar TOD yang disebutkan oleh lembaga ITDP ada beberapa yang perlu dicapai
dalam sebuah rancangan kawasan TOD yaitu; berjalan (walk), bersepeda (cycle), menghubungkan
(connect), angkutan umum (transit), pembauran (mix), memadatkan (densify), merapatkan
(compact), beralih (shift). Di Indonesia aplikasi delapan prinsip tersebut perlu menyesuaikan dengan
peraturan yang berlaku di Indonesia antara lain adalah peraturan Mentrai Agraria dan tata ruang/
Kepala Badan Pertahanan Nasiaonal Republik Indonesia nomor 16 tahun 2017 tentang pedoman
pengembangan kawasan berorientasi transit. Dalam peraturan tersebut disebutkan ada 3 tipologi
KRITIKAN DAN SARAN TERHADAP JURNAL
RELEVANSI PERTANYAAN TERHADAP
JURNAL
Beberapa pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana PENDEKATAN KONSEP TOD PADA PENATAAN MASSA DI KAWASAN DUKUH
ATAS ?
2. Bagaimana dampak PENDEKATAN KONSEP TOD PADA PENATAAN MASSA DI KAWASAN
DUKUH ATAS ?
PEMBAHASAN YANG DISAJIKAN :
Berdasarkan hasil dari analisa zonasi dari ketiga lokasi penelitian menunjukan bahwa titik pusat dari
kasawan TOD tersebut adalah tempat pemberhentian/ transit angkutan umum yang bersifat massal baik
itu dilewati satu moda trasnsprotasi maupun lebih. Seperti contoh pada lokasi penelitian TOD Dukuh
atas menunjukkna bahwa titik pusat kawasan tersebut yaitu stasiun MRT kereta bandara dan KRL. Lalu
pada lokasi penelitian TOD LRT City Bekasi menunjukkan bahwa titik pusat kawasan tersebut yaitu
stasiun LRT. Selanjutnya pada lokasi penelitian TOD Tanjung Barat yaitu Stasiun KRL Commuter line.
Untuk jarak antar zona ketiga kawasan TOD yang diteliti dengan kawasan TOD lainnya yang
berdekatan, mempunyai jarak radius yang berbeda. Untuk TOD Dukuh Atas mempunyai jarak radius
METODE YANG DIGUNAKAN

Analisis Dalam penelitian ini peneliti menganalisis dari semua data yang telah diperoleh dalam
bentuk fisik maupun non fisik. Data yang diperoleh berdasarkan hasil studi lapangan langsung yang
mengamati kawasan terpadu yang memakai konsep TOD dalam penataannya. Analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu:
1. Analisis data survei. Setelah dilakukannya survai lapangan pada obyek yang akan diteliti dengan
pengumpulan data fisik maupun non fisik,peneliti melakukan analisis data survei.
2. Analisis studi pustaka dan studi arsip. Analisis studi pustaka dan studi arsip ini dilakukan untuk
mengetahui lebih dalam lagi tentang pembahasan yang berkaitan dengan penataan massa
kawasan kota dengan pendekatan TOD.
RELEVANSI PERTANYAAN TERHADAP
JURNAL
Beberapa pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Penerapan Konsep Transit Oriented Development (TOD) Pada Penataan Kawasan Kota
Tangeran?
2. Bagaimana dampak Penerapan Konsep Transit Oriented Development (TOD) Pada Penataan
Kawasan Kota Tangeran?
PEMBAHASAN YANG DISAJIKAN :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menata suatu kawasan berkonsep TOD yang dapat menampung
masyarakat dalam melakukan aktifitas serta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi karena
tersedianya transportasi umum yang saling terintegrasi. konsep tersebut bertujuan untuk memberi
alternatif dan pemecahan bagi permasalahan pertumbuhan metropolitan yang cenderung pada pola auto
oriented development. Dengan membuat fungsi campuran (mixed use) yang kompak dalam jangkauan
lima hingga lima belas menit berjalan kaki pada area-area transit, di harapkan di dapatkan beberapa
manfaat. Di antaranya, terjadi internalisasi pergerakan antara hunian, perkantoran dan fungsi-fungsi lain
dalam sebuah distrik yang tersentralisasi. Sebagai langkah strategis untuk mencapai tujuan konsep TOD
METODE YANG DIGUNAKAN

• METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang atau perilaku yang
dapat diamati dengan menggunakan pendekatan deduktif.
Metode pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara serta observasi (tinjauan lapangan) yaitu
kegiatan terjun langsung ke lokasi yang akan diteliti guna memperoleh informasi serta data yang diperlukan
untuk menjawab permasalahan penelitian. Metode pengumpulan data dibagi beberapa tahan antara lain:
a. Pengkajian Pustaka Kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan
dengan bidang atau topik tertentu sebagaimana ditemukan dalam buku - buku ilmiah dan artikel jurnal.
b. Tinjauan Lapangan Penelitian lapangan biasa dilakukan untuk memutuskan ke arah mana penelitiannya
berdasarkan konteks.
PERBANDINGAN JURNAL DENGAN TOPIK
SAMA
• - penerapan konsep transit oriented development (TOD) pada penataan kawasan kota tangeran pada jurnal ini
ditinjau dari tujuan penelitian yaitu untuk manata suatu kawasan berkonsep TOD yang dapat menampung
masyarakat dalam melakukan aktivitas serta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi karena tersedianya
transportasi umum yang saling terintegritasi

• - pendekatan konsep TOD pada penataan massa di kawasan dukuh atas, pada jurnal ini ditinjau dari tujuan
lebih membahas secara umum mengenai TOD yaitu konsep TOD pada kawasan penataan kota, fungsi dari
pengaplikasian konsep TOD, menganalisa kawasan yang cocok untuk pengaplikasian konsep TOD,
mengetahui dampak yang ditimbulkan dari konsep ini baik positif ataupun negative, dan mengetahui seberapa
besar respon masyarakat terhadap konsep ini.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KELEBIHAN :
• Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di rumah tangga sehingga menurunkan kemacetan,
polusi udara, dan emisi gas rumah kaca.
• Menciptakan komunitas pejalan kaki di dalam masyarakat yang mengakomodasi gaya hidup yang
lebih sehat dan aktif.
• Peningkatan angkutan penumpang transit dan pendapatan daerah dari tarif angkutan.
• Peningkatan akses terhadap pekerjaan dan kesempatan ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan
rendah dan keluarga.
• Perluasan mobilitas dengan mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor pribadi,
sehingga bisa mengurangi biaya transportasi.
KEKURANGAN :
MANFAAT HASIL PENELITIAN

• Dari hasil penelitian pada jurnal ini manfaat yg di dapat yaitu kawasan transit oriented development
(TOD) disuatu kota direncanakan dengan fasilitas dan infrastruktur yang memadai dengan konsep
TOD sehingga para pengguna dapat merasakan kenyamanan dan kemudahan untuk melakukan
berbagai aktivitas kesehariannya.
• Dari hasil penelitian pada jurnal ini dapat diketahui bahwa dalam menentukan lokasi pembangunan
dan pengembangan kawasan TOD harus diperlukan kajian-kajian penting yang berkaitan dengan moda
transportasi, lingkungan dan mobilitas masyarakat agar nantinya hasil dari kajian-kajian tersebut dapat
dimanfaatkan dengan baik
PENUTUP

• Pendapat kami mengenai kedua jurnal ini yaitu sangat bagus karena pada jurnal yang berjudul
“pendekatan konsep TOD pada penataan massa di kawasan dukuh atas” menjelaskan secara
menyeluruh mulai dari maksud konsep TOD, fungsi dari pengaplikasian konsep, menganalisa
kawasan yang cocok untuk pengaplikasian TOD, dan dampak-dampak yang ditimbulkan dari
adanya konsep ini.
• Kami berharap sebelum TOD-nya berjalan sistem jaringan untuk daerah sekitar TOD tersebut
sudah ada perencanaan sebelumnya. Karena kalau melihat dari konsep TOD di Tangerang jarak
antara Rusun dan Stasiun hanya 25 Meter saja. Pembangaunan sistem jaringan tersebut diharapkan
bisa menopang atau mengimbangi laju dari sistem kegiatan yang sudah dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA

• Altoon, Ronald. A., James C.A. 2011. Urban Transformation Transit Oriented Development and
Sustainable City, The Images Publishing, Australia.
• Calthorpe, Peter, 1990, Transit-Oriented Development Design Guidelines, Penerbit Calthorpe
Associates in Assocition with Mintier & Associates, USA.
• Cervero, Robert, 2004. Transit-Oriented Development in The United States: Experiences,
Challanges, and Prospects. TCRP Report 102. Washington: Transportation Research Board.
• Dittmar, H., dan G. Ohland. 2004. The New Transit Town Best Practice in Transit- Oriented
Development. Wasingthon, DC: Island Press. Institute for Transportation & Development Policy,
TOD Standard, New York, 2014.
• Isa, Muhammad Hidayat. 2014. Arahan Pengembangan Kawasan Transit Berbasis Transit Oriented
Development (TOD) Dalam Mendorong Penggunaan Kereta Komuter Koridor Surabaya-Sidoarjo.
Surabaya: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS.
• Lynch, Kevin, (1992), The Image of The City. London: The MIT Press.
DAFTAR PUSTAKA

• Sukmarini, Herlin. (2018). TOD (Transit Oriented Development) Konsep Pengembangan Sistem
Transportasi Massal Yang Berkualitas Untuk Mendukung Nawacita. Seminar Nasional Teknologi
2018.
• Balachandran. B.R., dkk (2017) TOD Standar. New York. Institute for Transportation and
Development Policy.
• Stasiun Dukuh Atas. https://www.jakartamrt.co.id/proyek -dan-perkembangan/stasiun-danfasilitas/
stasiun-dukuh-atas/diakses pada tanggal 15 Oktober2018

Anda mungkin juga menyukai