Anda di halaman 1dari 40

YA K I T

N P E N T B )
AY A N A U S I S (
P E L R C O L
T U B E
U L A R R G A
ME N DI K E L U A

L E H : e s
O , M . K
A, S K M
I K AL L
HAYAT
TUJUAN UMUM
PESERTA MAMPU MEMAHAMI
PELAYANAN PENYAKIT MENULAR
PENYAKIT TUBECOLUSIS DI KELUARGA

TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN
INI PESERTA DAPAT :
• DEFINISI DAN TIPE TB
• PENYEBAB TB
• CARA PENULARAN TB
• CARA PENEMUAN TERDUGA TB
• CARA MERUJUK PENEMUAN
TERDUGA TB
• PENGOBATAN TB
3

12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT


A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
NOTIFIKASI KASUS TB SEBESAR 33%
1200
1.020.000

1000 Kejadian TB pertahun

Kasus baru 1.020.000


Kasus yang
800
670.000
tidak
Kematian 100.000 67%
ditemukan
600 dan tidak
Cakupan terlaporkan
pengobatan 33%
400

200
330.000

0
STRATEGI MENUJU ELIMINASI TB
• Visi: Indonesia bebas TB
• Tujuan: Eliminasi TB di Indonesia tahun 2035

Peluncuran Strategi TOSS-TB :


• Peta jalan Eliminasi TB
2016 • Penemuan Intensif, Atif, Massif
• Kemitraan dan mobilisasi sosial

Target dampak pada 2020: Target dampak pada 2025:


• 20% penurunan insiden TB • 50% penurunan insiden TB
2020 • 40% penurunan kematian 2025 • 70% penurunan kematian
TB dibandingkan tahun TB dibandingkan tahun
2014 2014
Target dampak pada 2030: Target dampak pada 2035:
2030 • 80% penurunan insiden TB • 90% penurunan insiden TB
• 90% penurunan kematian 2035 • 95% penurunan kematian
TB dibandingkan tahun TB dibandingkan tahun
2014 2014
PRINSIP DAN STRATEGI

Peningkatan
Penguatan Peningkatan Peningkatan
Akses layanan Pengendalian
Kepemimpinan kemitraan TB kemandirian Penguatan
TOSS-TB faktor risiko
program dan melalui forum masyarakat manajemen
bermutu dan penularan TB
dukungan Gerdunas TB dalam program
berpihak pasien
system pengendalian TB
TB

Desentralisasi Program pada tingkat Kabupaten/kota

Penguatan Kepemimpinan Program


Kontribusi terhadap Penguatan sistem kesehatan
Keberpihakan kepada masyarakat dan pasien TB
Inklusif, proaktif, efektif, profesional dan akuntabel
PENINGKATAN AKSES LAYANAN
Penemuan Pasif dengan Jejaring Layanan TB (PPM)
Intensif : HIV, DM, PAL,
Mandatory
DPM MTBS, IDI
notification
RS Swasta Lab Swasta
Apotik
Klinik IAI
RSU Daerah
RS Paru

Puskesmas Dikes Kab/kota


Cakupan 60% BPPM Labkesda

Penemuan Aktif berbasis keluarga dan masyarakat


Cakupan 40%
• Investigasi kontak : 10 – 15 orang
Kader,
posyandu, • Penemuan di tempat khusus : asrama, lapas,
pos TB desa, rutan, pengungsi, tempat kerja, sekolah
Chase survey • Penemuan di masyarakat : penemuan massal
Tuberkulosis (TB = TBC) :
 Penyakit menular langsung
 Disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
tuberculosis).
 Dapat disembuhkan.
 Bukan disebabkan oleh guna-guna atau
kutukan.
 Dan bukan penyakit keturunan.
 Sebagian besar kuman TB menyerang paru,
APA ITU TB? tetapi dapat juga mengenai organ atau
bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang,
kelenjar, kulit, dll).
 TB dapat menyerang siapa saja  terutama
usia produktif/masih aktif bekerja (15-50
tahun) dan anak-anak.
 TB dapat menyebabkan kematian bila tidak
diobati segera.
GEJALA TB PARU
•Batuk berdahak
•Batuk bercampur darah
•Sesak nafas dan nyeri dada
•Badan lemas
•Nafsu makan berkurang
•Berat badan turun
•Rasa kurang enak badan (lemas)
•Demam/ meriang berkepanjangan
•Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan
kegiatan
Pertimbangan juga pada orang yang berisiko, seperti :
kontak erat dengan pasien TB, Imunokompromais (ODHA,
DM dll) di tempat khusus (Lapas/Rutan, tempat kerja,
asrama, pondok pesantren, sekolah, panti jompo dll).
PENULARAN TB
TB menular melalui
udara

Sumber penularan
Batuk adalah “dahak”
atau penderita
bersin
Dipengaruhi oleh :
 Jumlah kuman
 Lamanya kontak
Penderita  Daya tahan tubuh Orang lain

Kuman dapat bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena
sinar matahari dan lembab

TB penyakit menular, tetapi bisa diobati sampai sembuh bila minum


obat sampai tuntas
CARA MENENTUKAN PASIEN TB (1)
1. Pemeriksaan Bakteriologi
A. Pemeriksaan Mikroskopis
Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan
mengumpulkan 2 contoh uji dahak yang dikumpulkan berupa dahak
Sewaktu-Pagi (SP) atau Sewaktu-Sewaktu (SS):
• S (Sewaktu) : dahak ditampung di fasyankes.
• P (Pagi) : dahak ditampung pada pagi segera setelah
bangun tidur. Dapat dilakukan dirumah pasien atau di bangsal rawat
inap bilamana pasien menjalani rawat inap.

Jika hasil pemeriksaan dahak positif maka artinya dahak tersebut


mengandung kuman TB. Jika hasil pemeriksaan dahak negatif, maka
harus dilanjutkan pemeriksaan penunjang lainnya dan pada pasien
tersebut harus dirujuk kelayanan kesehatan yang lebih lengkap
B. Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM)
TB
Pemeriksaan tes cepat molekuler dengan
metode Xpert
MTB/RIF /Tes Cepat Molekuler yang disingkat
dengan TCM
merupakan sarana untuk penegakan diagnosis,
namun tidak
CARA dapat dimanfaatkan untuk evaluasi hasil
pengobatan.
MENENTUKAN
C. Pemeriksaan Biakan
PASIEN TB (2) Pemeriksaan biakan dapat dilakukan dengan
media padat(Lowenstein-Jensen) dan media
cair (Mycobacteria Growth Indicator Tube)
untuk identifikasi Mycobacterium tuberkulosis
(M.tb).
2. Pemeriksaan Penunjang Lainnya
• Pemeriksaan foto toraks.
• Pemeriksaan histopatologi pada kasus
yang dicurigai TB ekstraparu.

CARA 3. Pemeriksaan uji kepekaan obat


Uji kepekaan obat bertujuan untuk
MENENTUKAN menentukan ada
PASIEN TB (3) tidaknya resistensi M.tb terhadap OAT.
PASIEN TB EKSTRA PARU.
TB ekstra paru ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala
TB. Gejala dan keluhan tergantung organ yang terkena.
TB PADA ANAK
Batuk bukan merupakan gejala utama TB pada anak. Diagnosis TB pada
anak prinsipnya sama dengan dewasa melalui pemeriksaan dahak, selain
itu dengan menggunakan Sistem Skoring (penilaian dilakukan oleh
dokter).
Tanda-tanda TB anak atau anak yang dicurigai TB adalah:
1. Adanya kontak erat dengan pasien TB dewasa
2. Demam ≥ 2 minggu tanpa sebab yang jelas
3. Demam Batuk lama selama ≥2 minggu.
4. Berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya
5. Lesu atau malaise ≥ 2 minggu.
PENGELOMPOKAN PASIEN TB
Adalah pasien TB yang belum pernah diobati dengan Obat Anti Tuberkulosis
1. Pasien Baru
(OAT) atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).

2. Pasien Kambuh Adalah pasien TB yang telah sembuh atau mendapat pengobatan lengkap,
(Relaps) kemudian dinyatakan sakit TB kembali dengan hasil BTA positif.

3. Pasien Pengobatan
Adalah pasien TB yang putus berobat selama 2 bulan atau lebih, kemudian
Setelah Putus
dinyatakan masih sakit TB dengan hasil BTA positif.
Berobat (Default )
Adalah pasien TB yang mulai pengobatan kembali setelah hasil pemeriksaan
4. Pasien Gagal
dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan ke-5 atau lebih,
(Failure)
pada masa pengobatan sebelumnya.

5. Pasien Pindahan Adalah pasien TB yang dipindahkan dari Puskesmas/Rumah Sakit antar
(Transfer In) Kabupaten/Kota yang berbeda untuk melanjutkan pengobatannya.

Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. Dalam kelompok ini
6. Lain-lain: termasuk pasien dengan Kasus Kronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan
masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulangan.
Catatan:

TB paru BTA negatif dan TB ekstra paru, dapat juga mengalami kambuh, gagal, default maupun menjadi
kasus kronik. Hal ini sangat jarang terjadi dan harus dibuktikan melalui pemeriksaan lebih lanjut.
PENGOBATAN TB
Paduan pengobatan yang digunakan oleh Program Nasional
Penanggulangan TB di Indonesia:
 Kategori 1 diberikan kepada pasien baru TB paru BTA positif, Pasien TB paru
BTA negatif rontgen positif dan pasien TB ekstra paru

 Kategori 2 diberikan kepada pasien TB BTA positif yang telah diobati


sebelumnya (pasien kambuh, pasien gagal dan pasien pengobatan
setelah putus berobat)

 Kategori Anak diberikan kepada pasien TB anak


Efek Samping Pada Pengobatan TB

Efek Samping Yang harus dilakukan


Warna kemerahan Jelaskan kepada pasien untuk tidak perlu
pada air seni (urin) khawatir karena warna merah berasal dari
salah satu obat yang diminum

Tidak ada nafsu Jelaskan kepada pasien agar obat


makan, mual, sakit diminum malam sebelum tidur
perut
Nyeri sendi Segera rujuk ke Petugas kesehatan
Kesemutan sampai Segera rujuk ke Petugas kesehatan
dengan rasa terbakar
di kaki
EFEK SAMPING BERAT
Gejala Efek Samping Berat :
1. Gatal dan kemerahan kulit
2. Tuli
3. Gangguan keseimbangan/limbung
4. Kuning pada mata dan atau kulit tanpa penyebab lain
5. Gelisah dan muntah-muntah
6. Gangguan penglihatan
7. Bintik-bintik kemerahan pada kulit dan renjatan/syok
Bila ditemukan gejala-gejala diatas, pasien harus
menghentikan pengobatannya dan segera rujuk ke
petugas kesehatan.
PEMANTAUAN KEMAJUAN PENGOBATAN PADA
ANAK
Pasien akan berisiko :

1. Penyakit tidak sembuh dan tetap


menularkan ke orang lain
2. Penyakit bertambah parah dan
Bahaya bisa berakibat kematian
3. Obat Anti TB (OAT) biasa tidak
Pengobatan Tidak dapat membunuh kuman,
sehingga pasien tidak bisa
Tuntas / disembuhkan, harus
Melalaikan menggunakan penanganan
yang lebih mahal dan waktu
Pengobatan pengobatan lebih lama.
PESAN PENTING UNTUK PASIEN TB
1. Menelan OAT secara teratur sampai tuntas sesuai jadual dan aturan
yang diberikan oleh dokter.
2. Selalu menutup hidung dan mulutnya dengan tisu/sapu tangan/lengan
tangan jika batuk atau bersin.
3. Tidak membuang dahak di sebarang tempat, tetapi dibuang pada
tempat khusus dan tertutup.
4. Menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, antara lain :
a) Menjemur alat tidur dan membuka jendela dan pintu setiap pagi
agar udara dan sinar matahari masuk. Aliran udara (ventilasi) yang
baik dapat mengurangi jumlah kuman di udara. Sinar matahari
langsung dapat mematikan kuman.
b) Makan makanan bergizi dan beristirahat cukup
c) Tidak merokok dan minum minuman keras
d) Olahraga secara teratur
e) Mencuci tangan hingga bersih,
BAGAIMANAKAH ETIKA BATUK YANG BENAR?
1. Palingkan muka dari orang lain atau makanan
2. Tutup hidung dan mulut dengan
tisu/saputangan/lengan tangan ketika batuk dan
bersin
3. Setelah batuk atau bersin segera cuci tangan dengan
air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis
alkohol
4. Hindari batuk di tempat keramaian
5. Gunakan masker atau penutup mulut dan hidung bila
sedang batuk/flu
6. Jangan bertukar saputangan atau masker dengan
orang lain
PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)
Definisi: Seseorang yang secara sukarela membantu
pasien TB dalam
masa pengobatan hingga sembuh

Kriteria PMO
1. Sehat jasmani dan rohani serta bisa baca tulis
2. Bersedia membantu pasien dengan sukarela
3. Tinggal dekat dengan pasien
4. Dikenal, dipercaya dan disegani oleh pasien
5. Disetujui oleh pasien dan petugas kesehatan
6. Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan
bersama-sama dengan pasien
TUGAS PMO
1. Memastikan pasien menelan obat
sesuai aturan sejak awal pengobatan
sampai sembuh.
2. Mendampingi dan memberikan
dukungan moral kepada pasien agar
dapat menjalani pengobatan secara
lengkap dan teratur.
3. Mengingatkan pasien TB untuk
mengambil obat dan periksa ulang
dahak sesuai jadwal.
4. Menemukan dan mengenali gejala-
gejala efek samping OAT dan merujuk
ke Sarana Pelayanan Kesehatan.
5. Mengisi kartu kontrol pengobatan
pasien sesuai petunjuk (petunjuk
terdapat di sudut bawah kartu kontrol).
6. Memberikan penyuluhan tentang TB
kepada keluarga pasien atau orang
yang tinggal serumah
Not applicable  indikator tersebut tidak mungkin ada
pada anggota keluarga. Indikator tersebut TIDAK
BERLAKU untuk anggota keluarga atau keluarga
yang bersangkutan (misal: tidak memiliki sarana air bersih,
jamban).

kondisi/keadaan anggota keluarga atau


keluarga SESUAI dengan indikator (misal:
keluarga memliki melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan).

kondisi/keadaan anggota keluarga atau


keluarga TIDAK SESUAI dengan indikator
(misal: ayah ternyata merokok)
DEFINISI OPERASIONAL

Penderita Tuberkulosis Paru yang berobat sesuai standar


adalah :

 Terduga TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar, yang


dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di
FKTP (puskesmas dan jaringannya)

Pengobatan dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis


(OAT) dengan panduan OAT standar.

 Pasien meminum obat sesuai jadwal sampai tuntas dibantu


PMO
INSTRUMEN PENDATAAN PELAYANAN DASAR TB

Berlaku untuk ART berumur ≥ 15 tahun

5 Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita


tuberkulosis (TB) paru?
1. Ya 2. Tidak  P.7

6 Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur


(selama 6 bulan)?
1. Ya  P.8 2. Tidak  P.8

7 Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak > 2


minggu disertai satu atau lebih gejala:
1. Ya 2. Tidak
KATEGORI INDIKATOR KELUARGA SEHAT

KATAGORI INDIKATOR
KELUARGA SEHAT
TERIMA
KASIH
Kasus
• Keluarga herman dengan istri nyonya hermin memeiliki 3
orang anak, umur anak pertama 20 tahun, umur anak
kedua 17 tahun dan umur anak ke ketiga berumur 15
tahun, pada sa,at pendataan pada tuan herman di
temukan nyonya hermin terdiagnosa menderita TB dan
memulai pengobatan pada tanggal 20 juni 2017 pada saat
dilakukan pendataan tepatnya 15 september 2017 nyonya
hermin tidak lagi minum OAT, dengan alasan sudah
sembuh sedangkan anak pertama pada saat pendataan
ditemukan batuk kurang lebih 3 minggu.
MATRIKS INDIKATOR PENDERITA TB TIDAK BEROBAT SESUAI
STANDAR
NO KELUARGA TERDIAGNO MEMINUM KESIM Pernah KESIMPU
SA TB PARU OBAT PULAN menderita LAN
SESUAI PENDERIT batuk PENDERIT
STANDAR A berdahak A BATUK
BEROBAT ≥2 DI ATAS 2
SESUAI Minggu MINGGU
STANDAR

1 2 3 4 5 6 7

1. Ayah

2. Ibu

3. Anak 1

4. Anak 2

5. Anak 3
IKS KELUARGA
Pertanyaan Ayah Ibu Anak Anak Anak Nilai
No Indikator Rumah (... tahun) (... bulan) (.... bln) Keluarga
Tangga
A B C D E F G H
1 Keluarga mengikuti program KB
2 Ibu hamil melahirkan di fasyankes
Bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi
3
lengkap
4 Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan
5 Pemantauan pertumbuhan balita
Penderita TB paru yang berobat sesuai
6
standar
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur
Penderita gangguan jiwa berat berobat
8
dengan benar
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
Mempunyai dan menggunakan sarana air
11
bersih
12 Menggunakan jamban keluarga
∑ indikator bernilai 1 /(12-∑N)
Indikator keluarga Sehat
THANK

YOU

Anda mungkin juga menyukai