Anda di halaman 1dari 59

Bantuan Hidup Dasar

UPDATE 2020

Oleh :
TIM RS DHARMA KERTI
Pre TEST

 1. Berapa frekuensi RJP dengan 2 Penolong ?


 A.5 kali kompresi 1 kali meniup
 B.15 kali komresi 2 kali meniup
 C.30 kali kompresi 1 kali menium
 D.30 kali kompresi 2 kali meniup
 2. Apa saja manuver untuk membuka jalan napas?
 A. Head tilt
 b. Chin lift
 c. Jaw trust
 d . Semua benar
 3. Laki-laki 55th ditemukan tidak sadarkan diri setelah KLL pada pasien
terdapat jejas pada kepala dan leher. apa manuver yang tepat untuk penanganan
airway pada pasien?
 A. Jaw trust
 b. Head titl
 C. Chin lift
 d. Semua salah
 4. Berapa kali jumlah kompresi dalam 1 menit?
 A. 70-100 kali/menit
 B. 100-120 kali/menit
 c. 120-150 kali/menit
 d. 150-180 kali/menit
5. Kapan RJP dihentikan ?
A. Tanda kematian telah jelas
B. Kaku mayat
C. Wasiat dari penderita
D. Keselamatan penolong terancam
 6. Obat yang diberika pada pasien jantung dibawah ini adalah
 a. epinefrin
 b. amiodaron
 c. lidokain
 d. semua benar
 7. Ny. Prida, usia 38 th tbtb tdk sadar diri saat berbelanja di depan pasar baturiti, ketika anda menemukan pasien tersebut
apa yang anda lakukan pertama kali
 a. menelfon bapaknya
 b. memberikan nafas bantuan
 c. meninggikan kedua kaki
 d. amankan lokasi
 8. Berapa kedalaman yang harus dilakukan saat RJP pada pasien dewasa
 a. 5cm
 b. 4,5cm
 c. 4cm
 d. 3 cm
 Ketika pasien sudah ada nadi, tapi napas belum ada adekuat, diberikan bagging/napas bantuan, berapa kali
menit dilakukan hal tersebut
 a. tiap 2 detik
 b. tiap 4 detik
 c. tiap 1 detik
 d. tiap 6 detik
 berapa maksimal waktu dilakukan rjp
 a. 10 menit
 b. 15 menit
 c. 30 menit
 d. 1 jam
The History Of
CPR
1700s
The History Of
CPR
1800s
Dalam
Rumah Sakit

Luar
Rumah Sakit
 AHA 2020
Siapapun.. Kapanpun..

Henti
Jantung

Dimanapun..
Henti jantung

# Hilangnya fungsi
jantung tiba- # Gangguan elektrik
tiba jantung

# Pompa Jantung tidak efektif


3
D R C C A
B
 Danger
 Respon
 Call For Help : Bahaya.
 Circulation : Respon.
 Airway : Panggil bantuan.
 Breathing : Sirkulasi.
: Jalan napas.
: Pernapasan.
Peran tenaga non medis

1. Pengenalan dini
kegawatan/Henti
jantung
2. Aktivasi emergency &
(RJP: Resusitasi Jantung
Paru)
3. Defibrilasi dengan
alat kejut listrik PERANAN
otomasis (AED). PENTING
!!!!!!
Pastikan Lingkungan

Aman
MENGENALI KEJADIAN HENTI JANTUNG
1

1. Pastikan
lingkungan aman
2. Cek respon
korban/pasien 
Tepuk guncang bahu
korban :
" Pak! Pak! Apakah
anda baik-baik saja ?
2 AKTIFKAN SISTEM EMERGENCY

Pasien tidak
respon

Panggil bantuan -

aktifkan Code blue 77 -


Ambil AED jika
tersedia
3 CEK PERNAPASAN & NADI
KAROTIS KORBAN

Tentukan korban:
> Bernapas
> tidak bernapas atau
bernapas tidak normal

(“gasping”)
>Periksa denyut nadi secara
bersamaan ~10”
Jika korban:
# tidak respon
# dan tidak bernapas

HENTI JANTUNG
ANJURAN & LARANGAN
UNTUK CPR BERKUALITAS TINGGI
Anjuran Larangan
1. Kompresi dada dengan 1. Kompresi dada
kecepata 100 – 120x/ dengan kecepatan < 100 x /
n menit mnt atau
2. Kompresi dada dengan > 120 x/ menit
kedalaman minimal 2 inchi 2. Kompresi dada dengan
(5 cm) kedalaman kurang dari 5 cm atau
3. Dada rekoil penuh setelah lebih dari 6 cm
setiap kali kompresi 3. Bertumpu di atas dada di antara
4. Minimalkan jeda kompresi yang dilakukan
kompresi dalam 4. Kompresi berhenti lebih dari 10
5. Memberikan ventilasi detik
cukup (2 nafas yang 5. Memberikan ventilasi berlebihan
setelah 30 kompresi, setiap
buatan (mis: terlalu banyak nafas buatan
1 nafas buatan (diberikan atau memberikan nafas buatan
dalam 1 detik inspirasi dan dengan kekuatan berlebihan)
1 detik ekspirasi )
cukup sampai dada
terangkat
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
Survival with
CPR Early CPR

CPR

CPR
CPR
Push hard and Push fast...

Lakukan kompresi
 Kedalaman minimal 5-6 cm
 Kecepatan 100 – 120 kali/menit
 Complete Chest Recoil
 Minimal Interupsi

30 Kompresi  15-18
detik

Kompresi dengan lengan lurus


Mulai siklus kompresi dada dan
bantuan pernapasan
4

RJP: Resusitasi jantung Paru


KOMPRESI DADA YANG EFEKTIF

• Tekan cepat : (minimal 100 kali/menit, ttp


tidak lebih dari 120 kali/menit)
• Tekan kuat : (5 cm) untuk dewasa,
tetapi tidak lebih dari 6 cm.
• Lakukan kontinyu
• Perbandingan kompresi dada dan bantuan
napas 30: 2
Pastikan Leadership dan Teamwork utk menjamin
kompresi dan ventilasi optimal
Buka Jalan napas dan berikan bantuan pernapasan
6

• Setelah 30
kompresi dada..
 buka jalan napas
dengan Teknik
“Head tilt Chin Lift”
Teknik Bantuan Napas

Mouth to mouth Volume cukup utk


membuat dada
mengembang,

# Hindari pemberian bantuan


napas yg cepat dan berlebih

Mouth to mask
… Lanjutkan siklus 30 kompresi DADA 2
bantuan napas(30:2)

# kompresor bergantian tiap 5 siklus utk


menghindari kelelahan
# Cek respon ulang setelah 5 siklus (2 menit)
# Lakukan kontinyu hingga AED atau tim
Advance
datang
Posisi Recovery (Pulih)

Posisi pulih (recovery) digunakan pada


korban dewasa yang tidak respon dengan
pernapasan dan sirkulasi yang adekuat.

Mempertahankan patensi jalan napas


dan mengurangi resiko obstruksi jalan
napas dan aspirasi
Langkah-langkah

1 3

2
4
BHD Bayi &
Anak

• Lokasi dipertengahan antara


• Bayi = usia 1 - 12 bulan atas dan bawah dada
• Kompresi dada menggunakan 2 jari, • Letakan 1 telapak tangan di
misal : tengah dada, diantara kedua
– jari telunjuk + jari tengah puting susu
– jari tengah + jari manis
– dua ibu jari • Kompresi : Nafas buatan 
• Napas buatan : dari mulut ke mulut + 30:2
hidung bayi
TEHNIK RJP PADA
KEHAMILAN
Manual Left Uterine Displacement Technique

• Performed from the


patient’s left side with the
2-handed technique

• Performed from the the


patient’s right side with the
1-handed technique
RJP tidak dilakukan bila….

1. Tanda-tanda kematian yang jelas


• Kaku mayat
• Lebam mayat
• Kepala terputus
• Badan yang sudah hancur
2. Wasiat dari penderita
3. Ada permintaan dari keluarga (ahli waris)
4. Keselamatan penolong terancam
Kapan RJP di Hentikan
1. Adanya denyut nadi dan penderita telah bernafas
2. Bantuan telah datang
3. Tanda kematian telah jelas
4. Penolong kehabisan tenaga
5. Bila dilanjutkan akan membahayakan penolong
 Cth. Kebakaran di dekat penolong
6. Henti jantung lebih dari 30 menit
 Kontroversial
AUTOMATED EXTERNAL
DEFIBRILLATOR
(AED)
Kesimpulan
• BHD merupakan tatalaksana awal dari kondisi henti jantung
• BHD yang baik dengan melakukan tindakan dengan high quality
CPR
• Keberhasilan menolong pasien yang henti jantung
dilanjutkan
dengan bantuan hidup lanjut (BHL)
• RS harus memiliki system
untuk melakukan tatalaksana
kegawatan di RS yaitu dengan sistem Code Blue
• Dalam tatalaksana kegawatan pada pasien dengan
PDP & Positif
Covid-19 diperlukan kewaspadaan tinggi dan APD yang sesuai
Daftar Pustaka

Circulation. 2020;141:e933–e943. DOI:10.1161/CIRCULATIONAHA.120.047463


TERIMAKASIH
MEMBELI EMAS BERSAMA MBOK INTAN
MEMBELI PENITI DAN SEPATU DI KOTA LOKSUMAWE

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA


PUSKESMAS BATURITI SATU MEMANG OKE
Cardiac Arrest / Henti Jantung
1. Pasien tidak sadar
2. Tidak ada nafas dan tidak teraba nadi
3. EKG:
Ventricular Fibrillation (VF)

Pulseless Ventricular Tachycardia (VT)

Pulseless electrical activity (PEA)

Asistole

Gbr EKG pada saat terjadi serangan jantung ,


sekitar 60%-70% adalah irama
Ventricular Fibrilasi (VF)

Anda mungkin juga menyukai