Anda di halaman 1dari 48

TM 1 – Konsep Cost

Tujuan Akuntansi Manajemen?


Menyediakan informasi untuk kegiatan planning dan controlling
organisasi, serta informasi untuk mengambil keputusan yang efektif.

Akuntansi Manajemen vs Akuntansi Keuangan?


Kenapa akuntansi manajemen erat
kaitannya dengan cost accounting?
- cost sebagai input/informasi bagi manajer yang berkaitan dengan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan
- apa bedanya cost dengan expense?
Beberapa kegiatan yang akan ditemui:
- accumulating cost
- assigning cost
- cost object
- assigning cost to cost object
Kategori cost
- Direct Cost vs Indirect Cost
- Variable Cost vs Fixed Cost
- Product Cost vs Service Cost
Product Cost
- Berkaitan dengan inventory
- Tujuan akhir Cost of Goods Sold
- Terdiri dari Direct Materials, Direct Labor, dan Overhead
- Total Product Cost = Direct Materials + Direct Labor + Overhead
LATIHAN product cost dan cost per unit
Cost of Goods Manufactured
- Pahami dulu bahwa product cost itu terdiri dari DM + DL + OH
- Product cost jadi WIP, WIP yang sudah jadi namanya COGM
- COGM ini yang belum terjual, kalo sudah terjual namanya COGS
- Mulailah dari menghitung cost DM (inventory), di situ akan melibatkan inventory
awal, inventory ditambahkan/dibeli, dan inventory akhir. Namanya DM used in
Production
- DM used in Production ditambah dengan DL dan OH hasilnya Manufacturing
Cost in Period
- Untuk mendapatkan COGM, perhatikan manufacturing periode lain yang
berkaitan dalam bentuk WIP awal dan WIP akhir.
Cost of Goods Manufactured
Menghitung Inventory yang Inventory tersebut ditambah DL Biaya dalam satu periode
dipakai di satu periode dan OH pada satu periode dikolaborasikan dengan periode
lain
Beginning Inventory DM Used in Production Manufacturing Cost in Period
+ Purchase + DL + WIP awal
- Ending Inventory + OH - WIP akhir
= DM Used in Production = Manufacturing Cost in Period = COGM

Production cost
LATIHAN DM used in Period
LATIHAN COGM
Cost of Goods Sold
- COGS itu COGM yang sudah terjual.
- Oleh karena itu, perhitungan COGS dimulai dengan mencari COGM dulu.
Setelah itu baru mempertimbangkan Finished Goods yang sudah terjual.

Mempertimbangkan FG terjual
pada COGM
COGM
+ FG awal
- FG akhir
= COGS
LATIHAN COGS
Hubungan perhitungan COGS
Income Statement
- Penting untuk memisahkan mana yang masuk cost, mana yang masuk expense
- Pertama cari revenue/sales, kemudian dikurangi COGS untuk mendapatkan
Gross Margin
- Note: Gross Margin Percentage = Gross Margin / Sales
- Gross Margin dikurangi expense untuk menentukan Income
LATIHAN Income Statement
Cost Behavior
- Apa itu Fixed Cost, Variable Cost, dan Mixed Cost?
- Fixed Cost

- Variable Cost [Total VC = variable rate x units of output]


Mixed Cost Behavior
- Total Cost = Total Fixed Cost + Total Variable Cost
Total Cost = Total Fixed Cost + (Variable Rate x Units of Output)
- Bila diketahui Total Cost, bagaimana memisahkan Fixed Cost dan Variable Cost?
(asumsi: hubungan fixed dan variable linear)
- Menurut buku ada 3, tapi yang akan kita pelajari adalah High-Low Method
High Low Method
- cari aktivitas tertinggi dan terendah (ingat, aktivitas ya bukan biayanya)
- hitung Variable Rate (delta cost / delta activity)
- masukkan ke salah satu data given (bisa yang high atau yang low), hitung fixed
cost-nya
- susun formulanya
LATIHAN high-low method
TM 2 – Job Order dan
Process Costing
Job Order vs Process

Sebelum masuk ke job-order atau process costing, harus memahami dulu normal costing
(applied OH) dan departemental OH
Pemahaman terhadap overapplied / underapplied OH dapat dikesampingkan dulu (belum
urgent)
Penerapan OH:
Normal Costing & Estimating OH
- Apa bedanya actual costing vs normal costing?
- Normal costing mengatasi masalah kesulitan alokasi OH, caranya membuat estimasi dan
menentukan rate estimasi tersebut. PENTING untuk mengetahui basis/activity driver OH
- Ketika sudah diketahui aktivitas aktualnya, baru dikali dengan rate estimasi tersebut

- Rumus menentukan rate:

- Rumus alokasi rate OH ke aktual akt:


(namanya Applied OH)
- Jadi, total costnya nanti:
LATIHAN Normal Costing
Actual dan Applied OH
Selisihnya menjadi
komponen COGS

Contoh:
Departemental OH
- Kalau perusahaannya besar, biasanya OH ditentukan per departemen.
Departemennya tidak hanya produksi, tapi supporting juga
- PENTING untuk mengetahui basis/activity driver OH setiap departemen

- Rumus:
LATIHAN Departemental OH

Bonus: kerjakan juga plantwide OH rate?


[basisnya DLH]
Job Order Costing
- Intinya, pahami dulu bahwa cost yang akan dialokasikan sesuai dengan ciri Job-Order Costing
- Cari data DM, DL, OH, jumlahkan maka jadi Total Product Cost job tsb
Note: kaitkan juga dengan ilmu normal costing/applied OH dalam menentukan OH-nya

- Cari cost per-unit-nya dengan rumus:


(kalau sudah jadi FG, kalau belum
ya tahan dulu aja)
(Perlu diingat bahwa belum tentu data job order cost itu FG, bisa jadi masih bentuk WIP)

- Contoh Job Order Sheet:


(job-nya sudah FG)
LATIHAN Job Order Costing
Process Costing
- Ada 2 tipe process costing: sequential dan parallel
- Alurnya sama kaya job order costing: DM + DL + OH
(Perhatikan lagi materi normal costing/applied OH dan konsep WIP-FG-COGS)
- Di process costing, setiap departemen punya WIP masing-masing. Yang unik nanti ada materi
transfer WIP antar-departemen
Equivalent Unit
- Karena yang ditf ke departemen lain itu WIP (barang belum jadi) perlu diperhatikan Namanya
equivalent unit
- apa itu equivalent unit?
(equivalent unit berlaku baik bagi beginning WIP maupun ending WIP,
cara perlakuannya yang beda)
Metode Transfer WIP
- Ada dua, yaitu Weighted Average dan FIFO.
Penting untuk membuat sudut pandang transfer masuk dan transfer keluar.
Tf masuk akan berkaitan dengan WIP awal dan WIP yang sedang dikerjakan.
Tf keluar akan berkaitan dengan WIP yang sedang dikerjakan dan WIP akhir.
- WA menganggap WIP masuk dan keluar sama dan nyampur dengan sempurna
- FIFO memisahkan WIP awal dengan yang baru dikerjakan
- Latihan physical flow dan equvalent unit dulu ya?
LATIHAN
Physical Flow dan Equivalent Unit

Coba buat physical flow analysis dan hitung equivalent unit-nya dengan metode WA dan FIFO
Production Report
- Ini yang seru, sekarang kita coba komprehensif Process costingnya ya. Contoh tadi cuma
menghitung DM, kalau di soal biasanya dipisahkan antara DM dengan CC (DL dan OH), sehingga
itungan Equivalent unitnya pun beda.
Perhatikan, apakah DM-nya sudah 100% atau belum.
- Langkah-langkahnya gini:
1. Analisis Physical Flow
2. Itung Eqv Unit
3. Itung Cost Total (Kalau FIFO yang dipakau hanya yg ditambahkan)
4. Itung Cost/eqv unit
5. Itung Cost yang ditransfer ke dept lain/FG
- Langsung latihan aja ya, pakai yang 1 departemen dulu
Kalau udah lancar, silakan dicoba bagaimana kalau ada dua departemen
(artinya output dari departemen 1 jadi input dari departemen2)
LATIHAN Process Costing (1 Dept)

Coba buat production report


dengan metode WA dan FIFO
TM 3 –
Activity-Based Costing
Kategori Cost di bawah ABC
Yang penting dari ABC
- Perhatikan cost drivernya, setiap aktivitas
- Karena nanti produknya beda2 dan drivernya beda2, selalu ingat namanya
consumption ratio
- Setelah itu, dari consumption ratio yang sudah diperoleh, itung activity rates

Note: ABC juga bisa diterapkan dengan sudut pandang perusahaan sebagai
konsumen (membandingkan nilai ekonomis bahan baku)
LATIHAN Activity Rate
1. tentukan consumption ratio
masing2 aktivitas dan
2. tentukan activity driver-nya
dari setiap act
3. hitung activity rate total
untuk semua jenis produk
4. alokasikan biaya masing-
masing aktivitas ke setiap
jenis produk
5. hitung cost per unit
masing2 jenis produk
TM 4 –
Support Department Cost
Allocation & Joint Cost
Metode Support-Dept Cost Allocation
- Perusahaan punya tidak hanya dep produksi, tp juga dep support.
Contoh di kantor, tidak hanya bidang/seksi teknis, tp ada juga
bagian/subbagian sebagai support
- ada 3 metode alokasi biaya dep support:
1. Direct
2. Sequential
3. Reciprocal
Direct
Sequential
Reciprocal
LATIHAN support-dept cost allocation

dan sequential method


Joint Cost
- Di samping antardepartemen, biaya bersama juga bisa dialokasikan dengan dasar alokasi
tertentu
- Common cost: biaya saat SD yg sama digunakan lebih dari satu produk, umumnya bermanfaat
untuk periodisasi biaya, tanggung jawab, area penjualan, dan segmen pelanggan
- 3 metode joint cost:
1. Physical Unit
2. Sales-Value-at-Split-Off
3. Net Realizable Value (NRV)
Physical
Sales Value saat Split Off
Net Realizable Value (NRV)

Anda mungkin juga menyukai