Proses Pengindraan (Sensation)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

PROSES PENGINDRAAN (SENSATION)

KULIAH KETIGA
PENGERTIAN PENGINDRAAN

 Merupakan faktor yang luar biasa bahwa dunia yang kita ketahui
melalui indra kita tidak sama dengan dunia yang diketahui oleh
spesies lain. Anjing misalnya sangat peka pada bau karena
mengandalkan indra penciuman.
 Pada tingkat biologis, proses sensorik adalah dikaitkan dengan
Organ indra dan tingkat tepi sistem syaraf
 Pengalaman indrawi tergantung dari sifat-sifat diterimanya
rangsang sehingga kita mempunyai pengalaman indrawi yang
dapat kita paparkan dalam suatu bentangan kuat – lemah, lama-
sebentar, kasar-halus,panas-dingin dst. Bentangan sifat seperti
itulah yang disebut dimensi pengindraan
4 DIMENSI PENGINDRAAN

1. Intensitas : kuat lemahnya pengindraan suatu


rangsang tertentu. Kita dapat membedakan
cahaya yang kuat dan lemah. Intensitas
pengindraan kita jumpai pada semua indra
2. Ekstensitas : penghayatan terhadap tebal – tipis,
luas – sempit, besar – kecil dll
3. Lamanya : pengindraan dapat berlangsung lama
atau sebentar
4. Kualitas : kita dapat membedakan kualitas
rangsang misalnya nada atau warna
AMBANG PENGINDRAAN

Ambang dalam pengindraan berarti intensitas


suatu rangsang tertentu agar dapat disadari.
Persoalan ini juga berhubungan dengan sejauh
mana indra bisa membedakan intensitas 2 buah
rangsang (atau lebih), misal suatu nada keras
memiliki perbedaan intensitas sebesar tertentu
sebelum suatu nada terdengar lebih nyaring dari
nada lain
1. Ambang perangsang absolut : yaitu intensitas rangsang terkecil yang
masih dapat menimbulkan pengindraan.
2. Ambang perbedaan : yaitu perbedaan intensitas rangsang terkecil yang
dapat dibedakan oleh alat indra. Artinya, untuk membedakan dunia
intensitas rangsang, dibutuhkan perbedaan energi minimum
3. Tinggi rangsang : pertambahan intensitas rangsang akan diikuti oleh
pertambahan intensitas pengindraan sampai mencapai maksimum
(intensitas pengindraan tidak bisa ditambah lagi), akibatnya
penambahan intensitas rangsang tak dapat dibedakan lagi.
4. Penyesuaian sesnsoris : terjadi dengan beberapa cara. Berkurangnya
kepekaan indra (bila sinar bertambah) disebut penyesuaian sensoris
negatif dan bertambahnya kepekaan indra bila makin gelap), disebut
penyesuaian sensoris positif. Atau terjadi dengan pergeseran titik
sentral. Bila kita sentuh benda yang suhunya sama dengan tubuh kita,
kita tak merasa apa-apa inilah titik sentral. Benda yang temperaturnya
lebih rendah dari tubuh kita dirasakan sebagai dingin, dan yang lebih
tinggi dihayati sebagai lebih panas.
Pada tingkat psikologi sensasi adalah pengalaman yang
ditimbulkan oleh stimuli sederhana (kilatan cahaya
merah). Pada tingkat biologi, proses sensorik adalah
berkaitan cdengan organ indra dan tingkat tepi sistem
syaraf. Tiap indra berespons tertentu :
- energi cahaya untuk penglihatan
- energi mekanis untuk pendengaran
- energi kimia untuk penciuman dan pengecapan
Otak hanya mengenal energi listrik, maka tiap modalitas
sensorik harus diubah dari energi fisik menjadi energi
listrik, sehingga sinyal tsb mencapai otak. Proses
perubahan tsb dinamakan transduksi
MANUSIA MEMILIKI 6 JENIS
PENGINDRAAN

A. Visual (penglihatan)
B. Auditori (pendengaran)
C. Olfactorius ( penciuman)
D. Gustorius (pengecapan)
E. Skin (termasuk tekanan, temperatur dan nyeri)
F. Indra Tubuh( yang bertanggungjawab untuk
mengetahui posisi kepala relative terhadap
tubuh)
ALAT-ALAT INDRA

Alat-alat indra adalah bagian-bagian tubuh yang


berfungsi untuk menerima rangsang sesuai dengan
modalitas masing-masing. Mata dan telinga
dianggap eys and hyger sensis karena memberikan
informasi yang lebih kaya dibandingkan dengan
hidung, lidah dan permukaan kulit
INDRA PENGLIHATAN

Dalam alat ini terdapat syaraf reseptor yang disebut


Conus (berbentuk kerucut) dan Baccilus (berbentuk
batang). Kedua syaraf ini terletak dalam retina mata.
Baik Conus maupun Baccilus peka terhadap cahaya,
perbedaan hanya dalam kecepatan penerimaannya
(sensitivitas terhadap cahaya). Cahaya adalah radiasi
elektromagnetik (energi yang dihasilkan oleh osilasi
materi bermuatan listrik) yang mempunyai panjang
gelombang berbeda-beda. Sistem visual manusia
terdiri dari 2 mata, beberapa bagian diotak dan jalur
yang menghubungkan mereka.
MATA MEMILIKI 2 SISTEM

1. Untuk membedakan Citra


2. Untuk mentransduksi citra keimpuls listrik
Pengindraan warna : adalah sistem warna yang dapat diterima oleh
indra kita, yaitu sistem warna akromatis (hitam-putih) dan kromatis
(berwarna). Sistem warna akromatis mengenal perbedaan kejernihan
(terang-gelap) dan hitam putih. Sistem warna kromatis mengenal 4
warna dasar : merah, hijau dan biru.
- Cahaya dengan panjang gelombang pendek 450 – 500 nanometer :
terlihat biru
- Cahaya dengan panjang gelombang sedang 500 – 570 nanometer :
terlihat hijau
- Cahaya dengan panjang gelombang panjang 620 – 700 nanometer :
terlihat merah
Buta warna : dalam penglihatan kita terdapat 3
sistem yang membuktikan kita membedakan
sepasang warna komplementer yaitu : terang-gelap,
sistem kuning biru dan sistem hijau merah. Orang
berpenglihatan normal memiliki ketiga sistem tsb
atau trikomat
ALAT PENDENGARAN

 Alat indra untuk pendengaran adalah telinga dengan segala


perlengkapan didalamnya terutama gendang telinga
(membrane tymphani) dengan syara-syaraf reseptor
getaran di telinga bagian dalam (cochlea). Rangsangan
yang sesuai untuk indra ini adalah getaran-getaran udara
atau perubahan-perubahan dalam tekanan udara.
 Suara berasal dari pergerakan atau vibrasi (getaran) suatu
benda. Jika benda bergerak, molekul udara didepannya
terdorong. Molekul-molekul itu mendorong moleku lain
dan kemudian kembali ke posisi awalnya. Bila getaran-
getaran tsb teratur dan periodic akan terdengarnada.
Tetapi bila getaran-getaran tsb tidak teratur akan terdengar
mendesah.
 Sistem auditori terdiri dari telinga, bagian-bagian otak,
berbagai jalur syaraf penghubung. Sistem transmisi
mencakup telinga luar dan telinga dalam. Terdapat sekitar
31.000 neuron auditorius di syaraf akustik, jauh lebih kecil
dari sekitar 1 juta neuran di syaraf optikus.
 Orang dewasa muda dapat mendengar frekuensi antara 20
s/d 20.000 hertz(cycles per second)
ALAT PENCIUMAN

 Alat indra untuk penciuman adalah hidung dan syaraf-


syaraf reseptornya. Rangsang yang sesuai untuk indra ini
adalah zat-zat kimiawi yang berbentuk gas. Memiliki jalur
langsung keotak dibanding species lain, resptornya yang
berada dirongga hidung berhubungan langsung tanpa
synaps ke otak.
 Kita kurang mengandalkan penciuman dibanding species
lain, namun kita mampu merasakan banyak kualitas bau.
Orang sehat tampak mampu membedakan antara 10.000
dan 40.000 bau yang berbeda (wanita biasanya lebih baik
dari pria). Tetapi kekuatan pemedaan bau tidak disertai
oleh kekayaan perbendaharaan untuk mendeskripsikan
bau.
ADA 6 BAU UTAMA YANG BISA DITANGKAP OLEH
INDRA

1. Bau rempah-rempah; misal: cengkeh, bumbu-


bumbu dapur.
2. Bau harum; seperti harum bunga, cologne,
penyegar ruangan dsb
3. Bau eteris; seperti bau sereh, bau jeruk
4. Bau dammar; seperti terpentin
5. Bau busuk; misal : sampah, bau bacan mayat,
bangkai, kentut
6. Bau hangus; misal: benda-benda terbakar,
makanan yang gosong dll
ALAT PENGECAPAN

 Alat untuk pengecapan adalah lidah dengan syaraf-syaraf


reseptor pada papil rasa dan diseliling lidah. Rangsang
yang sesuai dengan indra ini adalah kimiawi.
 Reseptor pengecapan tersusun berkelompok, yang
dinamakan bintikm pengecap (taste buds), dilidah dan
diseliling mulut. Pada ujung bintik pengecap terdapat
struktur kecil seperti rambut yang menonjol dan kontak
dengan karutan dalam mulut. Kontak ini menghasilkan
impuls listrik, inilah proses transduksi.
 Terdapat 4 macam rasa yang dapat diterima oleh
pengecapan kita, yaitu manis, asin,asam,pahit. Rasa-rasa
lain hanya merupakan gabungan dari keempat rasa tsb.
ALAT PERABA

 Artinya lebih luas dari pengertian sehari-hari. Alat-alat


indra peraba tidak terbatas pada permukaan kulit dengan
reseptornya tetapi juga menyangkut alat-alat yang peka
terhadap orientasi keseimbangan yaitu tekanan, suhu, rasa
sakit, nyeri dan gerakan-gerakan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai