Anda di halaman 1dari 60

PELAKSANAAN JABATAN NOTARIS

SESUAI PJN - KEN


&
PENEGAKANNYA
Oleh :
Machmud Fauzi, S.H.
PENDAHULUAN
ETIKA
Akal Budi dan Perilaku seseorang
yang Baik-Benar- Adil

FUNGSI ETIKA
Membantu menggali pemikiran sistematis
dalam mengetrapkan nilai moral perilaku
seseorang
PROFESI
 Pekerjaan yang membutuhkan pendidikan keahlian khusus yang
penyelenggaraannya berdasarkan standart etika .

ETIKA PROFESI
Prinsip, Nilai, Norma dalam Kode etik
yang wajib ditegakkan agar berperilaku yang baik
dan bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya
PERAN ETIKA
Thd Profesi Notaris

Menjaga kualitas kemampuan profesional


untuk memberi pelayanan hukum
dlm membuat akta otentik sbg alat bukti sempurna
yg dpt menjamin kepastian hk dan perlindungan hk
atas hak keperdataan setiap warga negara.
KODE ETIK NOTARIS

KEWAJIBAN
(Pasal 3 KEN)

KEPRIBADIAN
Berkepribadian baik, bermoral, berakhlak

PERILAKU
Berperilaku :Jujur
Amanah
Mandiri
Tidak berpihak
Seksama
Bertanggungjawab.
Memperlakukan sama setiap klien dengan baik.
KEWAJIBAN
(Pasal 3 KEN)
SIKAP DLM PERKUMPULAN
- Menjaga kehormatan perkumpulan
- Mematuhi peraturan perkumpulan
(termasuk mematuhi tarif honorarium)
- Berpartisipasi aktif dalam kegiatan perkumpulan
- Membayar iuran dan uang duka

SIKAP DALAM MASYARAKAT


Mengutamakan pengabdian kepada kepentingan umum

SIKAP THD SESAMA NOTARIS


- Menciptakan suasana kekeluargaan & kebersamaan
- Saling menghormati & menghargai
- Saling membantu atau tolong menolong
- Menjalin komunikasi & tali silaturahmi
KEWAJIBAN
(Pasal 3 KEN)

JABATAN
menghormati harkat martabat jabatan notaris

PROFESIONAL
meningkatkan Ilmu Pengentahuan Hukum & keahlian profesi

BERKANTOR
menetapkan satu kantor dalam melaksanakan jabatan notaris

MEMBUAT AKTA
dalam jumlah batas kewajaran.
LARANGAN

PERKANTORAN
- Mempunyai lebih dari satu kantor
- Memasang papan nama diluar lingkungan kantor
- Mengambil karyawan notaris lain.

PEMBUATAN AKTA
- Proses pembuatan akta yang dipersiapkan pihak lain.
- Mengirim minuta akta kpd klien untuk ditandatangani
- Membuat akta dalam jumlah melebihi batas kewajaran
LARANGAN

TATA CARA MEMPEROLEH KLIEN

- Melakukan promosi
- Melakukan kerjasama dengan perantara mencari klien
- Melakukan usaha menarik klien dari notaris lain
- Melakukan pemaksanaan kpd klien unt. membuat akta dgn
menahan dokumen
- Melakukan usaha persaingan yg tidak sehat
- Menetapkan honorarium yg lebih rendah dari yg ditetapkan
- Menjelekkan atau menyalahkan notaris lain
- Mengikuti pelelangan
KEWAJIBAN NOTARIS
PROSES PEMBUATAN AKTA OTENTIK

- Persiapan
- Membuat Akta
- Membacakan Akta
- Menandatangani Akta
- Menyimpan
- Mengeluarkan Salinan
PERSIAPAN
- Memberi penyuluhan hukum dalam pembuatan
akta otentik, mengenai perbuatan hukum :
• Sesuai dgn fakta hukumnya;
• Tidak bertentangan dgn UU, Ketertiban umum dan
Kesusilaan;
• Dlm ruang lingkup hk perdata;
• Dilakukan oleh pihak yg berwenang / Berhak;
• Terpenuhi syarat Obyektif dan subyektif sahnya perjanjian;
- Bertindak amanah, jujur, mandiri, tidak memihak dan
menjaga kepentingan pihak2
- Merahasiakan isi akta dan keterangannya
Pasal 15 (1), (2) e, Pasal 16 (1) a, b, f UUJN,
Pasal 584, Pasal 1320, Pasal 337 BW
MEMBUAT AKTA OTENTIK
- Berdasarkan :
Permintaan/Kehendak Pihak/Para Pihak.
Pasal 15 (1) UUJN
- Bentuknya:
Minuta Akta. (Pasal 16 (1) huruf b UUJN)
- Isinya :
Perbuatan hukum dalam hukum perdata, yi :
perjanjian, pernyataan, penetapan. (Psl 15
(1))
memenuhi unsur essensialia
- Tempat pembuatannya :
Di tempat kedudukan Notaris.
Pasal 19 (2), (3) UUJN, Pasal 1868 BW
- Penghadap :
- Harus dikenal (dokumen identitasnya) atau
diperkenalkan oleh 2 orang saksi pengenal.
(Pasal 39 (2) UUJN)
- Harus berwenang melakukan tindakan hukum
- Disaksikan :
Oleh 2 orang saksi akta (instrumenter).
Pasal 16 (1) m, Pasal 40 UUJN

- Penulisannya :
- harus jelas dan tidak terputus - putus, dan
tidak menggunakan singkatan (Psl 42 UUJN)
- dalam bahasa Indonesia dan
dimengerti para pihak, bila perlu penjelasannya
dibantu penerjemah resmi. (Pasal 43 UUJN)
- Perubahan isinya :
- Pencoretan, Penambahan dan Penggantian.
- disahkan dgn diparaf oleh pihak, saksi, notaris.
- dicatat jumlah akta, huruf, angka yang dirubah.
(Pasal 48, 49, dan 50 UUJN)
- Pembetulan :

- karena salah tulis/ketik


- pada minuta akta yang sudah selesai di ttd.
- dibuat berita acara pembetulan dan
- dicatat nomor dan tanggal pada bagian kiri
dari tulisan yang dibetulkan.
(Pasal 51 UUJN)
MEMBACAKAN AKTA

- Harus jelas sesuai maksud atau


kesepakatan pihak – pihak.
- Dihadapan pihak – pihak dan saksi akta.
(Pasal 16 m dan Pasal 44 (1) UUJN)
MENANDATANGANI AKTA
- Dilakukan segera setelah dibacakan.
Pasal 16 (1) m UUJN
- Diganti dengan cap jempol. (Pasal 44 UUJN)

Dikecualikan (akta relaas):


- akta pencatatan harta kekayaan atau berita acara.
- Karena : penghadap belum menandatangani pada
waktu penutupan akta atau penghadap menolak
menandatangani dan mencatat alasannya.
(Pasal 46 UUJN)
MENYIMPAN
Minuta Akta dan surat yang melekat sbg bagian
dari protokol (Psl.15 (1), Psl.16 (1) b UUJN)
Kecuali :
Akta in originali.
Pasal 16 (2), (3), (4), dan (5) UUJN
Melekatkan (dokumen & surat Penghadap)
Pasal 16 (1) c, Pasal 47 UUJN
Menjilid Akta (dibendel tiap bulan).
Pasal 16 (1) g UUJN
MENGELUARKAN SALINAN

Dengan membubuhkan teraan cap/stempel


Jabatan.
Pasal 15 (1), Pasal 16 (1) huruf d UUJN
Pasal 54, 55, 56, dan 57 UUJN
KEWAJIBAN NOTARIS
Diluar Proses Pembuatan Akta

- Mengucapkan Sumpah (Pasal 4 (1) UUJN)


- Patuh dan setia kepada NKRI, Pancasila,
UUD 1945, UUJN dan Peraturan lainnya.
- Menjaga sikap, tingkah laku, menjalankan
kewajiban sesuai kode etik profesi, kehormatan,
martabat, tanggung jawab Notaris.
- Menjalankan jabatan secara nyata.
dengan memberi pelayanan jasa Notaris.
(Pasal 7(1) a dan Pasal 16 (1) e UUJN)
- Menyampaikan :
- berita acara sumpah jabatan Notaris
- alamat kantor
- contoh tanda tangan, paraf, teraan cap jabatan
(Pasal 7 (1) huruf a, b dan c UUJN)
Menyampaikan laporan setiap bulan :

- Akta wasiat ke pusat daftar wasiat


maks. Tanggal 5. (Pasal 16 (1) j UUJN)

- Salinan daftar akta, legalisasi & waarmerkt


kepada MPD maks. Tanggal 15.
(Pasal 61 UUJN)
Mempunyai :
- satu kantor di tempat kedudukan
Pasal 19 (1) UUJN
- cap/stempel jabatan notaris dan
membubuhkan pada produk aktanya
Pasal 16 (1) l dan Pasal 56 UUJN
- Membuat : - daftar akta (buku reportorium).
- daftar legalisasi.
- daftar waarmerkt.
- daftar klapper.
- daftar akta protes..
- daftar akta wasiat.
Pasal 58, 59, 16 (1) h, i UUJN
- Mencatat :
- setiap hari semua akta, legalisasi dan
waarmerkt. (Pasal 58 (1) UUJN)
- setiap bulan ke dalam daftar klapper.
(Pasal 59 (1) UUJN)
- setiap akhir bulan dalam reportorium
tanggal pengiriman daftar wasiat.
(Pasal 16 (1) k UUJN)
Menunjuk :
- notaris pengganti jika cuti
- pemegang protokol
jika : - berakhir masa jabatannya
- mengundurkan diri
- pindah tempat kedudukan
Pasal 25 (3) dan Pasal 32 (1)
Menyerahkan Protokol
Dgn dibuat berita acara serah terima.
Pasal 62 UUJN
TUGAS & WEWENANG
DEWAN KEHORMATAN NOTARIS
DEWAN KEHORMATAN NOTARIS
Kedudukan :
Alat perlengkapan organisasi INI

Fungsi :
Menegakkan KEN dan peraturan INI
untuk menjaga harkat martabat notaris
dalam sikap dan perilaku menjalankan jabatan notaris
maupun dalam kehidupan sehari-hari
Sifat :
Badan yang mandiri dan bebas dari
keberpihakan dalam perkumpulan

Tugas:
• Melakukan pembinaan, pengawasan dan
penegakan KEN dan Peraturan INI.
• Memberikan pertimbangan
bagi Notaris pindah tempat atau
Perpanjangan masa jabatan.
Dewan Kehormatan Daerah
1. Terdiri dari 3 anggota (2 notaris aktif,
1 werda notaris)
2. DKD bertanggung jawab kpd Konferda
3. Menerima pengaduan masyarakat atau
dapat mencari fakta atas dugaan pelanggaran
4. DKD Melakukan pemanggilan Notaris
5. Melakukan pemeriksaan mengenai terbukti
tidaknya pelanggaran KEN.
6. Memberikan sanksi teguran/peringatan
sedangkan sanksi pemecatan dengan
memberikan rekomendasi kepada DKW
Dewan Kehormatan Wilayah
1. Terdiri dari 5 anggota
(3 notaris aktif dan 2 werda notaris).
2. DKW bertanggung jawab kpd Konferwil
3. Menerima hasil pemeriksaan DKD
4. Melakukan pemanggilan
5. Melakukan pemeriksaan dlm sidang tertutup
6. Mengambil Keputusan
7. Upaya Banding ke DKP
Dewan Kehormatan Pusat
1. Terdiri dari 7 anggota
(4 notaris aktif, 3 werda notaris).
2. DKP bertanggung jawab kepada Kongres
3. Menerima hasil pemeriksaan DKW
4. Melakukan pemanggilan
5. Melakukan pemeriksaan dlm sidang tertutup
6. Mengambil Keputusan.
7. Membacakan Keputusan dlm sidang terbuka.
8. Upaya Banding ke Kongres
TUGAS DAN WEWENANG
MAJELIS PENGAWAS NOTARIS
TUGAS DAN WEWENANG
MAJELIS PENGAWAS NOTARIS
1. Pemeriksaan Laporan Masyarakat
2. Pemeriksaan Protokol Notaris
3. Izin Cuti Notaris
4. Rekomendasi Pindah dan Perpanjangan
Masa Jabatan Notaris
5. Penyerahan Protokol dan
Pemberhentian Jabatan Notaris
I. PEMERIKSAAN PELANGGARAN NOTARIS

Ruang lingkup
Perilaku (sehari-hari) Notaris
Pelaksanaan Jabatan Notaris.
Terhadap dugaan pelanggaran :
 Kode Etik Notaris dan
 Peraturan Jabatan Notaris
Kewenangan MPD

1. Menerima laporan masyarakat atau MPN


2. MPD membentuk Majelis Pemeriksa Daerah (MPmD)
3. Melakukan pemanggilan pelapor dan terlapor.
4. Melakukan pemeriksaan dlm sidang tertutup
5. Membuat kesimpulan dan rekomendasi.
Kewenangan MPW
1. Menerima hasil pemeriksaan MPD
2. MPW membentuk Majelis Pemeriksa Wilayah (MPmW)
3. Melakukan pemanggilan pelapor dan terlapor.
4. Melakukan pemeriksaan dlm sidang tertutup
5. Mengambil Keputusan.
6. Upaya Banding.
Kewenangan MPP
1. Menerima hasil pemeriksaan MPW
2. MPP membentuk Majelis Pemeriksa Pusat (MPmP)
3. Melakukan pemanggilan pelapor dan terlapor.
4. Melakukan pemeriksaan dlm sidang terbuka
5. Mengambil Keputusan.
II. PEMERIKSAAN PROTOKOL NOTARIS

Prosedur Pemeriksaan :
Secara berkala setiap tahun atau sewaktu2.
Dilakukan oleh Majelis Pemeriksa (Protokol).
pemberitahuan secara tertulis kpd Notaris.
Notaris harus berada di kantornya dan
menyiapkan semua Protokol Notaris.
Majelis Pemeriksa (Protokol)
1) Pemeriksaan :
– SK Pengangkatan Notaris dan BA
Sumpahnya
– Sertifikat Cuti Notaris
– Buku Protokol Notaris dgn Mencatat tanggal
pemeriksaan serta Menandatangani buku
tsb.
– Bundel minuta dgn melakukan Uji petik
– Laporan bulanan
– Pemegang protokol Notaris purna tugas
– Jumlah pegawai
– Sarana/prasarana kantor
2) Evaluasi hasil pemeriksaan Protokol
- Untuk memberi penilaian tingkat
kepatuhan Notaris thd KEN dan PJN
dgn memberikan reward & punishment
- Untuk digunakan sbg bahan Pembinaan.

3) Hasil pemeriksaan dituangkan dalam BA


III. IZIN CUTI
Ketentuan Umum Cuti
Setelah 2 tahun menjalani jabatan Notaris
Selama cuti, wajib menunjuk Notaris Pengganti.
Setiap cuti paling lama 5 tahun dan
keseluruhan cuti paling lama 12 tahun.
Permohonan Cuti
Diajukan secara tertulis kepada :
MPD, bila cuti s/d 6 bulan;
MPW, bila cuti > 6 bulan s/d 1 tahun.
MPP, bila cuti > 1 tahun.
Persetujuan Cuti

 MPD, MPW atau MPP


mengeluarkan surat penetapan cuti
dan penunjukan Notaris Pengganti
 Mencatat data pengambilan cuti dalam

buku register cuti Notaris.


 Menandatangani sertifikat cuti
Penolakan Cuti
Dengan surat penolakan cuti
disertai alasan penolakan.
Penolakan dapat diajukan banding.
MPN ybs menyampaikan tanggapannya
atas penolakan cuti.
Serah terima Protokol karena Cuti

 Sebelum menjalankan jabatannya, Notaris


Pengganti wajib mengucapkan sumpah.
 Notaris cuti wajib menyerahkan Protokol

kepada Notaris Pengganti.


 Notaris Pengganti menyerahkan kembali

Protokol kepada Notaris setelah cuti


berakhir.
 Serah terima tsb. dibuatkan berita acara

dan disampaikan kepada MPW.


IV. PINDAH TEMPAT KEDUDUKAN NOTARIS
Permohonan kepada Menteri
dengan syarat :
• telah melaksanakan jabatan selama 3 tahun berturut-
turut
• memperhatikan Formasi Notaris.
• mengisi Format diajukan hanya untuk satu tempat
kedudukan di kabupaten/kota.
Bila Formasi tersedia, wajib:
• membayar biaya permohonan pindah.
• mengirimkan dokumen paling lambat 7 hari.
PERPANJANGAN MASA JABATAN NOTARIS
 Perpanjangan sampai dengan usia 67 tahun
dengan mempertimbangkan kesehatan Notaris.
 Permohonan diajukan kepada Menteri
mengisi Format paling singkat 180 hr atau paling lambat 60 hr
sebelum Notaris ybs mencapai umur 65 tahun.
 Membayar biaya PNBP
 Mengirimkan dokumen :
– Asli surat keterangan sehat fisik dan sehat rohani dari RS.

– Asli rekomendasi dari MPN.


– Asli rekomendasi dari Pengurus Organisasi Notaris.
TUGAS DAN WEWENANG

MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS


LATAR BELAKANG
KEWAJIBAN MERAHASIAKAN BAGI NOTARIS

Pentingnya Peran Notaris


dalam membuat akta otentik
sebagai alat bukti yang sempurna
untuk menjamin kepastian dan
perlindungan hukum hak keperdataan
Setiap warga negara
Notaris wajib merahasiakan:

- Isi akta yang dibuatnya;


- Surat yang melekat didalamnya;
- Segala keterangan dlm pembuatan akta;
kecuali undang-undang menentukan lain;
Psl. 4 ayat (2) Jo Psl. 16 ayat (1) f UUJN
Gugurnya Kewajiban Merahasiakan
1. Berdasarkan UU
menunjuk Pejabat yang memeriksa
Notaris
- Pejabat Pajak;
(Pasal 35 UU No.28/2007)
- Majelis Pengawas Notaris;
(Pasal 67 dan Pasal 70 UUJN)
- Majelis Kehormatan Notaris;
(Psl. 66 UUJN jo. Psl. 20 Permen No. 7
Th.2016)
2. Bedasarkan Persetujuan MKN
Untuk kepentingan proses peradilan,
penyidik, penuntut umum, atau
hakim
berwenang:
 Meminta fotokopi Minuta Akta
 Memanggil/memeriksa Notaris.
(Pasal 66 UUJN)
3. Berdasarkan Persetujuan Pihak
Dalam Akta
- Pihak dalam akta/kuasanya; atau
- Orang yang berkepentingan; atau
- Orang yang memperoleh hak; atau
- Ahli Waris.
(Psl 54 UUJN)
FUNGSI MKN

- Untuk menjaga martabat dan kehormatan


Notaris dlm menjalankan profesi/jabatannya;
- Untuk memberikan perlindungan kepada
Notaris terkait dgn kewajiban Notaris untuk
merahasiakan isi Akta.
(Pasal 17 dan Pasal 18 Permen No.7 Th.2016)
TUGAS DAN WEWENANG MKN
- Melakukan pemeriksaan thd Notaris;
- Untuk memberi persetujuan atau penolakan
terhadap :
Permintaan fotokopi minuta akta; dan
Permintaan pemeriksaan Notaris .

(Pasal 20 Permen No.7 Th.2016)


Permohonan
-Oleh penyidik, penuntut umum, atau hakim
-Diajukan kepada Ketua MKNW
-Secara tertulis dlm bahasa Indonesia
-Berisi sekurang-kurangnya memuat :
• nama dan alamat kantor Notaris;
• no. Akta dan surat yang dilekatkan;
• pokok perkara yang disangkakan.
(Pasal 23 Permen No.7 Th.2016)
Pemeriksaan
- Ketua MKNW Membentuk MP
- MP berwenang memeriksa permintaan
Fotokopi minuta akta dan pemeriksaan Notaris.
- MP melakukan pemanggilan Notaris.
1. Notaris wajib hadir
2. MP mendengar keterangan langsung dari Notaris ybs.
3. Dlm hal MP memberikan persetujuan, mk Notaris
wajib :
- memberikan fotokopi minuta akta dan/atau
- menghadiri pemanggilan untuk diperiksa

(Pasal 21, Pasal 24 dan Pasal 25 Permenku No.7 Th.2016)


Syarat Pemberian Persetujuan
1. Adanya dugaan tindak pidana berkaitan dengan
pelaksanaan jabatan Notaris
2. Belum gugur hak menuntut berdasarkan
ketentuan daluwarsa dalam hukum pidana;
3. Adanya penyangkalan keabsahan tanda tangan;
4. Adanya dugaan pengurangan atau penambahan
atas Minuta Akta; atau
5. Adanya dugaan Notaris melakukan
pemunduran tanggal
(Psl 26 dan 27 Permenku No.7 Th.2016)

Anda mungkin juga menyukai