Anda di halaman 1dari 26

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN NOTARIS

OLEH MPWN DAN MKNW JAWA TIMUR


NUR ICHWAN, S.H., MH. - KEPALA DIVISI PELAYANAN HUKUM DAN HAM
DISAMPAIKAN PADA ACARA KEGIATAN KUNJUNGAN DAERAH (KUDA) BERSAMA PENGWIL INI JAWA TIMUR
DYANDRA, 23 OKTOBER 2023
Sumpah/janji Notaris: (Pasal 4 UUJN)
“Saya bersumpah/berjanji:

bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara Republik


Indonesia, Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang tentang
Jabatan Notaris seria peraturan perundang-undangan lainnya.
bahwa saya akan menjalankan jabatan saya dengan amanah,
jujur, saksama, mandiri, dan tidak berpihak.
bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan
menjalankan kewajiban saya sesuai dengan kode etik
profesi, kehormatan, martabat, dan tanggung jawab saya
sebagai Notaris.
bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang
diperoleh dalam pelaksanaan jabatan saya.
bahwa saya untuk dapat diangkat dalam jabatan ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apa
pun, tidak pernah dan tidak akan memberikan atau menjanjikan
sesuatu kepada siapa pun."
LIDAH TAK BERTULANG
“Mudah mengatakan (berjanji) sesuatu, yang berat
adalah melaksanakannya (konsisten)”
LEMBAGA YANG DIBENTUK UUJN DALAM RANGKA PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN NOTARIS

Majelis Pengawas Notaris yang selanjutnya disebut Majelis Pengawas adalah


suatu badan yang mempunyai kewenangan dan kewajiban untuk
melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Notaris,
serta melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran
perilaku dan pelaksanaan jabatan Notaris.

Majelis Kehormatan Notaris adalah suatu badan yang mempunyai kewenangan


untuk melaksanakan pembinaan Notaris dan kewajiban memberikan
persetujuan atau penolakan untuk kepentingan penyidikan dan proses
peradilan, atas pengambilan fotokopi minuta akta dan pemanggilan Notaris
untuk hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan dengan akta atau Protokol
Notaris yang berada dalam penyimpanan Notaris.
“Perkara yang ditangani oleh Majelis Pengawas
Notaris, adalah perkara yang terkait dengan
PELANGGARAN PERILAKU NOTARIS dan
PELANGGARAN PELAKSANAAN JABATAN
NOTARIS”
PELANGGARAN PERILAKU (FAKTA HUKUM)

ü DITAHAN ATAU DIPIDANA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI,


PENCUCIAN UANG, PENDANAAN TERORISME, ATAU
KEJAHATAN BIDANG EKONOMI LAINNYA
ü DINYATAKAN PAILIT/DALAM PROSES PAILIT ATAU PKPU (Pasal 9
dan Pasal 12)

DITAHAN ATAU DIPIDANA DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA


DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA

DITAHAN ATAU DIPIDANA DALAM TINDAK PIDANA KEJAHATAN


UMUM LAINNYA SEBAGAIMANA DIATUR DALAM KUHP SERTA
UNDANG-UNDANG KHUSUS LAINNYA (PEMALSUAN DOKUMEN,
PENIPUAN, PENGGELAPAN, DLL)
PELANGGARAN PERILAKU

MELAKUKAN PERBUATAN TERCELA DAN/ATAU


MERENDAHKAN KEHORMATAN/MARTABAT
NOTARIS

Penjelasan Pasal 9 mengenai “melakukan perbuatan


tercela” à melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan norma agama, norma kesusilaan, dan norma adat.

Penjelasan Pasal 12 mengenai “merendahkan


kehormatan/martabat Notaris” à misalnya berjudi,
mabuk, menyalahgunakan narkoba, dan berzina.
“Pelanggaran pelaksanaan
Jabatan Notaris, adalah
pelanggaran terhadap
KEWAJIBAN dan
LARANGAN Notaris
sebagaimana diatur dalam
UUJN”
KEWAJIBAN NOTARIS berdasarkan UUJN
yang sering ditemukan terjadi pelanggaran
diantaranya:
ü Mematuhi ketentuan penandatanganan oleh Notaris, Penghadap
dan Saksi (Pasal 44) à Penghadap yang membaca sendiri isi akta
dan menyetujui isinya, membubuhkan paraf pada sisi kiri akta,
padahal paraf pada sisi tersebut dilakukan dalam hal terdapat
perubahan
Apabila saksi adalah pegawai Notaris, sering melalaikan
penandatanganan, sehingga terjadi masalh ketika pegawai
tersebut sudah tidak bekerja di tempat Notaris
Pada beberapa kasus, Notaris bersangkutan tidak
menandatangani akta yang dibuat
ü Notaris membuat daftar akta, daftar surat di bawah tangan yang
disahkan, daftar surat di bawah tangan yang dibukukan, dan
daftar surat lain yang diwajibkan oleh Undang-Undang ini. (Pasal
58). à Repertorium sering dibuat secara rapel, sehingga
berpotensi ada akta yang terselip
LARANGAN NOTARIS berdasarkan UUJN diantaranya:

ü Melakukan perbuatan yang merendahkan kehormatan dan


martabat jabatan Notaris (Pasal 12);

ü Menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya (Pasal 17);

ü Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja


berturut-turut tanpa alasan yang sah (Pasal 17);

ü Merangkap jabatan sebagai advokat (Pasal 17);

ü Merangkap jabatan sebagai PPAT di luar tempat kedudukan

Notaris (Pasal 17);

ü Mengubah isi akta dengan cara yang bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 48).


JUMLAH PERKARA MPWN JAWA TIMUR 2019-2023
(TIDAK TERMASUK PROSES HUKUM/ FAKTA HUKUM)

2019 5 PERKARA

2020 12 PERKARA

2021 9 PERKARA

2022 14 PERKARA

2023 10 PERKARA
Penanganan Perkara di MPDN Jatim
2019 - 2023
FAKTA
PROSES
No MPD DUMAS BERKALA HUKUM JUMLAH
HUKUM
LAIN
1 Surabaya 11 1 5 17
2 Sidoarjo 15 3 18
3 Kota Malang 3 2 5
4 Kab. Malang
5 Mojokerto 6 6
6 Jombang 1 1
7 Madiun 2 2
8 Ponorogo
9 Kediri
10 Tulungagung
Penanganan Perkara di MPDN Jatim
2019 - 2023
FAKTA
PROSES
No MPD DUMAS BERKALA HUKUM JUMLAH
HUKUM
LAIN
11 Gresik 9 9
12 Lamongan
13 Bojonegoro 1 1
14 Tuban
15 Pasuruan 1 1
16 Probolinggo 1 1 2
17 Jember 2 2
18 Banyuwangi 1 1
19 Pamekasan 1 1
20 Bangkalan 1 1
TOTAL 67
JENIS PERKARA

¡ Dugaan pidana perbuatan asusila (1 Perkara);


¡ Dugaan Notaris belum menyelesaikan kewajibannya, sedangkan klien telah mentransfer
sejumlah uang untuk pengurusannya (7 Perkara);
¡ Dugaan pidana pemalsuan ijazah, pemalsuan surat keterangan magang dan/atau pemalsuan
tandatangan (3 Perkara);
¡ Dugaan kesalahan substansi dan/atau prosedur pembuatan akta (35 Perkara);
¡ Dugaan Notaris tidak memberikan salinan akta pada pihak yang berkepentingan (18 Perkara);
¡ Dugaan Notaris menjadi makelar hutang piutang (1 Perkara);
¡ Dugaan penggelapan objek akta jual beli (1 Perkara);
¡ Dugaan Notaris dengan sengaja menghilangkan Akta Minuta (1 Perkara)
“Saya ingin kita menjaga
kehormatan Notaris, agar tidak
ada lagi keluhan masyarakat
terhadap notaris yang melanggar
peraturan”
YASONNA LAOLY
Catatan:
Selaras dengan pernyataan Menkumham, dari seluruh perkara
dalam kurun Tahun 2019-2023 di Provinsi Jawa Timur,terdapat:
ü 7 (lima) perkara dengan putusan berupa usulan
PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK HORMAT;dan
ü 5 (dua) perkara dengan putusan berupa usulan
PEMBERHENTIAN SEMENTARA.
ü 7 (tujuh) perkara dengan putusan berupa PERINGATAN

Diantara yang menjadi dasar putusan tersebut adalah


Notaris bersangkutan telah dipidana dan/atau melakukan
perbuatan pelanggaran sedang sampai dengan berat
Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia RI Nomor 17 Tahun 2021, Pasal
24 ayat (1) Point b “Majelis Kehormatan Notaris
Wilayah mempunyai tugas memberikan persetujuan
atau penolakan terhadap permintaan persetujuan
pengambilan fotokopi minuta akta dan pemanggilan
Notaris untuk hadir dalam penyidikan, penuntutan,
dan proses peradilan.
Dikecualikan dari
pemeriksaaan oleh Majelis
Kehormatan Notaris adalah
perkara:
ü Bidang Perpajakan
(sebagaimana diatur dalam
Pasal 35 UU Ketentuan
Umum dan Tata Cara
Perpajakan); dan
ü Diluar pelaksanaan Jabatan
Notaris. à PPAT
Data pemeriksaan MKNW Jawa
Timur Januari s/d Oktober 2023

JUMLAH PERMOHONAN INSTANSI


PENYIDIK/PERADILAN
157 permohonan

JUMLAH NOTARIS TERPERIKSA


115* Notaris
(*terdapat Notaris yang diperiksa lebih dari
sekali)
TINDAK PIDANA YANG MENJADI OBJEK PROSES PENYIDIKAN ATAU
PERADILAN BERDASARKAN DATA DI MKNW JAWA TIMUR

1. Tindak Pidana Korupsi, khsusnya Pasal 2 ayat (1) UU


TIPIKOR;
2. Tindak Pidana Pencucian Uang;
3. Pasal 167 KUHP (memasuki rumah/pekarangan tanpa
izin);
4. Pasal 263 KUHP (pemalsuan surat);
5. Pasal 266 KUHP (memasukkan keterangan palsu
dalam akta);
6. Pasal 372 KUHP (penggelapan);
7. Pasal 378 KUHP (pemalsuan);
8. Tindak Pidana Perpajakan.
"Notaris harus menjadi
orang-orang yang
bertanggung jawab, tidak
menggunakan kewenangan-
kewenangan secara
sembrono, sebagai pejabat
umum yang diangkat oleh
pemerintah, harus
memberikan pelayanan yang
prima kepada masyarakat
dengan bertindak jujur,
berkompeten, dan
berintegritas”
Mengembangkan
Aplikasi Pelaporan Notaris (APN) Online
Persentase penggunaan APN
per MPD Persentase per MPD Persentase
No. Keterangan
(Tahun 2022) APN (Tahun 2023) APN

1. Kota Surabaya 68.75 % Kota Surabaya 94.38 % Naik ↑ 25.63 %

2. Kab. Sidoarjo 70.91 % Kab. Sidoarjo 95.02 % Naik ↑ 24.11 %

3. Kab. Gresik 97.19 % Kab. Gresik 97.04 % Turun ↓ 0.15 %

4. Kab. Mojokerto 82.05 % Kab. Mojokerto 98.47 % Naik ↑ 16.42 %

5. Kota Malang 82.24 % Kota Malang 95.19 % Naik ↑ 12.95 %

6. Kab. Lamongan 84 % Kab. Lamongan 98.8 % Naik ↑ 14.8 %

7. Kab. Tuban 91 % Kab. Tuban 100 % Naik ↑ 9 %

8. Kab. Bojonegoro 92 % Kab. Bojonegoro 97.95 % Naik ↑ 5.95 %

9. Kab. Pasuruan 94.4 % Kab. Pasuruan 98.75 % Naik ↑ 4.71 %

10. Kab. Malang 74.27 % Kab. Malang 91.74 % Naik ↑ 17.47 %

Data per 31 Oktober 2022 │ Data update per 20 Oktober 2023


Persentase penggunaan APN
per MPD Persentase per MPD Persentase
No. Keterangan
(Tahun 2022) APN (Tahun 2023) APN

11. Kota Probolinggo 90.38 % Kota Probolinggo 97.43 % Naik ↑ 7.05 %

12. Kab. Banyuwangi 86.04 % Kab. Banyuwangi 91.93 % Naik ↑ 5.89 %

13. Kab. Jember 92.22 % Kab. Jember 96.12 % Naik ↑ 3.9 %

14. Kab. Ponorogo 85.29 % Kab. Ponorogo 98.07 % Naik ↑ 12.78 %

15. Kota Madiun 91.52 % Kota Madiun 94.73 % Naik ↑ 3.21 %

16. Kab. Tulungagung 81.81 % Kab. Tulungagung 94.64 % Naik ↑ 12.83 %

17. Kota Kediri 80 % Kota Kediri 94.53 % Naik ↑ 14.53 %

18. Kab. Jombang 83.33 % Kab. Jombang 98.34 % Naik ↑ 15.01 %

19. Kab. Bangkalan 13.95 % Kab. Bangkalan 96 % Naik ↑ 2.55 %

20. Kab. Pamekasan 96 % Kab. Pamekasan 91.42 % Turun ↓ 4.58 %

Data per 31 Oktober 2022 │ Data update per 20 Oktober 2023


Persentase yang sudah akses APN secara
keseluruhan
• Total Notaris = 2.568
• Belum Akses & Aktivasi = 114
• Sudah Akses & Aktivasi = 2.454
• Persentase % yang sudah aktivasi = 95.56 %
Data per 20 Oktober 2023

Note : Belum termasuk + 400 Notaris baru yang akan disumpah


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai