Disusun Oleh :
Karim Resnangmadita Mahks
185010100111050
Latar Belakang Masalah
a. Penjatuhan sanksi berupa pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS oleh PPK dan Pejabat yang berwenang
kepada PNS yang telah dijatuhi hukuman berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak kejahatan jabatan atau tindak pidana yang ada hubungannya dengan jabatan, paling lambat Desember
2018;
b. Penjatuhan sanksi kepada PPK dan Pejabat yang berwenang yang tidak melaksanakan penjatuhan sanksi sebagaimana
dimaksud pada huruf a.
Akibat dari diterbitkannya SKB tersebut, para PPK dan PyB mulai menjatuhkan sanksi berupa PTDH PNS yang telah
berkekuatan hukum tetap karena apabila tidak dilakukan maka para Pejabat tersebut akan dikenakan penjatuhan sanksi
administratif. Hal ini dialami pada perkara putusan nomor 43/G/2019/PTUN-SRG dan putusan nomor 26/G/2018/PTUN.JBI.
Dimana Walikota Tangerang Selatan dalam putusan nomor: 43/G/2019/PTUN-SRG dan Bupati Tanjung Jabung Timur dalam
putusan nomor: 26/G/2018/PTUN.JBI menjatuhkan sanksi berupa PTDH PNS yang telah berkekuatan hukum tetap kepada PNS
yang melakukan tindak pidana korupsi.
Putusan nomor : Putusan nomor :
43/G/2019/PTUN-SRG 26/G/2018/PTUN.JBI
Penggugat : H. Dadang, S,IP., M. EPID Penggugat : ABD Manan, SPd
Tergugat : Walikota Tanggerang Selatan Tergugat : Bupati Tanjung Jabung Timur
Objek Sengketa : Surat Keputusan Objek Sengketa : Keputusan Bupati
Walikota Tangerang Selatan Nomor : Tanjung Jabung Timur Nomor 579 Tahun
863/Kep.336-Huk/2018, Tentang 2018 Tentang Pemberhentian Tidak
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri
Sebagai Pegawai Negeri Sipil Kepada H. Sipil kepada ABD Manan, SPd tanggal 28
Dadang, S,IP., M. EPID yang dibuat atas Agustus 2018 atas dasar Putusan
dasar Putusan Pengadilan TIPIKOR pada Mahkamah Agung RI Nomor 2477/
Pengadilan Negeri Serang Nomor Pid.Sus /2011.
13/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Srg tanggal 24 Hakim mempertimbangkan bahwa objek
Agustus 2015. sengketa tidak berlaku surut dan
Hakim mempertimbangkan bahwa objek menghasilkan putusan yang menolak
sengketa berlaku surut dan menghasilkan gugatan penggugat.
putusan yang mengabulkan gugatan
penggugat
Orisinalitas Penelitian
Nama dan Asal Instansi Judul dan Tahun Penelitian Rumusan Masalah
Andi Harun Ansori, Fakultas Hukum, Universitas Gunung PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) 1. Apa saja sanksi yang dapat diterapkan kepada
Rinjani YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melakukan
DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 5 tindakan pidana dalam jabatan?
TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA 2. Apa saja upaya hukum yang dilakukan
(ASN) terhadap sanksi yang diterimanya?
Tahun 2019
Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
pemerintah dalam membuat surat keputusan
PTDH PNS yang sesuai dengan peraturan
perundang – undangan.
Kajian Pustaka
1. Jenis Penelitian
Penelitian hukum normatif
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan undang-undang (statue approach)
Pendekatan kasus (case approach).
3. Jenis dan Sumber Bahan Hukum
Bahan Hukum Primer
1) Undang–Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan ;
2) Undang–Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
3) Undang – Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang –
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
4) Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
5) Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil;
1. Disparitas Putusan : Penerapan kaidah hukum yang berbeda-beda yang menghasilkan putusan yang berbeda dalam menyelesaikan
kasus yang serupa.
2. Putusan Hakim : pernyataan yang oleh Hakim, sebagai pejabat Negara yang diberikan kewenangan untuk itu, diucapkan di dalam
persidangan dan bertujuan untuk mengakhiri atau menyelesaikan perkara atau sengketa antara para pihak.
3. Peradilan Tata Usaha Negara : Peradilan yang diberikan kewenangan untuk menyelesaikan sengketa yang muncul di bidang
administrasi dan kepegawaian atau sengketa yang terjadi antara pejabat administrasi dengan seseorang atau badan hukum perdata sebagai
akibat dari dikeluarkannya atau tidak dikeluarkannya keputusan.
4. Keputusan Tata Usaha Negara : Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
5. Pegawai Negeri Sipil : Warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
6. Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Tidak Dengan Hormat : Pemberhentian yang menyebabkan yang Pegawai Negeri Sipil
bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil dan tidak diberikan hak – hak kepegawaiannya yang salah satunya
adalah hak pensiun.
7. Tindak Pidana Korupsi : Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak sesuai dengan
kewajiban resmi dan hak – hak dari pihak – pihak lain, secara salah menggunakan jabtannya atau kewenangannya untuk mendapatkan suatu
keuntungan untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain, bersamaan dengan kewajibannya dan hak – hak dari pihak lain.
Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dari pembahasan yang dipaparkan pada bab sebelumnya, dan
saran – saran dari penulis untuk mengatasi permasalahan yang diangkat dalam penelitian.
TERIMA KASIH