Anda di halaman 1dari 6

KEWENANGAN MAHKAMAH AGUNG DALAM

PEMBERHENTIAN JABATAN TERHADAP KEPALA


DAERAH YANG MELANGGAR SISTEM MERIT
DALAM MUTASI PEGAWAI
(Analisis Putusan Nomor 02/P/KHS/2020)

SRI KUSDIANTINAH
NIM: 19011003

F A K U L T A S H U K U M | U N I V E R S I T A S I S L A M D A R U L ‘ U L U M | L A M O N G A N | 2 0 2 3
LATAR BELAKANG

Pembaruan hukum harus Undang-undang Nomor 32 Keputusan DPRD Kabupaten Mahkamah Agung hanya Ketimpangan dugaan
dilakukan untuk Tahun 2004 yang dilanjutkan Jember Nomor 08 Tahun membuktikan pelanggaran pelanggaran yang
melembagakan prosedur Undang-undang Nomor 23 2020 Bupati Jember telah perundang -undangannya dilakukan oleh Bupati
demokratis sebagai pola Tahun 2014 yang mengatur terbukti melakukan saja tanpa mengutarakan Jember alasannya tidak
pengaturan, pengambilan upaya pemberhentian Kepala pelanggaran melanggar alasan-alasan terkait sesuai antara yang diatur
keputusan, dan penyelesaian Daerah / Wakil Kepala sumpah/janji jabatan kepala pelanggaran etika yang dalam undang-undang
konflik di tengah masyarakat Daerah tak lagi dapat daerah dan/atau wakil kepala dilakukan oleh dr. Hj faida dengan yang termuat
diberhentikan oleh Dewan daerah selaku Bupati Jember dalam keputusan DPRD
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jember dan
(DPRD) . tidak sejalan dengan
putusan Mahkamah
Agung.
RUMUSAN TUJUAN PENELITIAN
MASALAH
1 Untuk mengetahui alasan pemberhentian kepala daerah dalam masa
jabatannya
1

Apa rasio legis pemberhentian kepala daerah


pada masa jabatannya?

2 Untuk mengetahui mekanisme pemberhentian kepala daerah dalam


masa jabatnnya

Bagaimana Proses gugatan pengajuan hingga


3 Untuk menganalisis penerapan pemberhentian kepla daerah yang
penerapan pemberhentian kepala daerah dalam ditolak atau dqan tidak dikabulkan dalam putusan Mahkamah
putusan final ( putusan Mahkamah Agung )? Agung Nomor : 02/P/KHS/2020
MANFAAT PENELITIAN

Segi Teoritis Segi Praktis

Mempertegas kembali tentang pelanggaran administrasi atas tata kelola Sumbangan pemikiran dan masukan para pihak yang berkepentingan
pemerintahan dalam bidang kepegawaian maupun penyusunan kelembagaan (stakeholder) sehingga didapatkan kesatuan pendangan dalam memberikan
perangkat daerah yang dilakukan oleh kepala daerah berdasarkan Pasal 78, solusi terhadap pemberhentian kepala daerah dalam masa jabatannya yang
Pasal 80 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah dan tidak sesuai sistem termuat balik arah dalam putusan Mahkamah Agung menolak uji pendapat serta
merit Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur sipil Negara yang menyatakan hak menyatakan pendapat tidak berdasarkan Hukum.
di adili oleh Mahkamah Agung melalui putusan Mahkamah Agung Nomor :
02/P/KHS/2020.
METODE
PENELITIAN

Tipe Penelitian Pendekatan Sumber Bahan Hukum Analisa Bahan Hukum

Penelitian hukum normatif 1. Pendekatan perundang- 1. Bahan hukum Primer Peraturan perundang-undangan dan
undangan 2. Bahan Hukum Sekunder pelanggaran yang dilakukan urusan
2. Pendekatan kasus 3. Bahan Non Hukum pemerintahan di darah sesuai asas
3. Pendekatan konsep contrarius actus guna menjawab yang ada
dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor :
02/P/KHS/2020.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai