PENGANTAR FILSAFAT HUKUM

 Ciri Filsafat Hukum

o Berpikir secara mendalam
o Berpikir secara kritis
o Berpikir secara radikal

 Filsafat hukum berbicara tentang mengapa ada hukum

 Filsafat >>> Hakekat obyek (secara harfiah berpikir kritis, radikal dan mendalam)
(secara bahasa Filo atau Philos adalah cinta. Sophia adalah kebijaksanaan) (Output
filasafat untuk mengeluarkan pemikiran – pemikiran yang bijaksana) Dalam bahasa arab
yakni Falsafah
 Hukum >>> Hak dan Kewajiban norma dan sanksi
 Filsafat Hukum >>> Hakekat Hukum

 Mempelajari hukum tidak hanya hukum itu sendiri namun mempelajari nilai nilai atau
ajaran – ajaran diluar hukum itu sendiri

 Filsafat sebelum ilmu, karena belum bisa dijawab oleh ilmu

 Filsafat sesudah ilmu, karena tidak bisa dijawab oleh ilmu yang sudah ada

 Contoh ilmu – ilmu yang dihasilkan filsafat = keadilan, kemanfaatan, dll

 Filsafat ilmunya masih bisa dipertanyakan atau bersifat gantung yang berarti masih bisa
dikembangkan

 Manasin air, kena indera kita (Pengetahuan), mengecek air panasnya dengan
termometer (Ilmu) kemudian kita mempertanyakan kenapa air panas (filsafat)

 Aliran dalam filsafat hukum dapat ditinjau dari beberapa segi dan disini akan
dikemukakan :
1. dari segi masanya(waktunya)
2. dari segi objek penyelidikannya (fenomena dapat dicerna panca indera
sedangkan nomena tidak bisa dicerna oleh panca indera : pengetahuan hukum,
politik hukum , ilmu hukum , filsafat hukum dll)
3. dari segi metodenya

 dari segi masa dibagi menjadi 2 aliran filsafat hukum

 o aliran klasik
 timbul pada akhir abad ke 18 atau awal abad 19 yang menanggap bahwa
filsafat hukum hanya mempelajari unsur – unsur yang rasional saja dari
pada hukum
 alirannya murni belum di campur aliran – aliran lainnya
 aliran klasik ini dapat digolongkan dalam aliran – aliran positivisme,
dimana aliran positivisme menyangkal adanya kaidah hukum, hukum satu
– satunya adalah hukum positif (hukum undang – undang). Hanya
bedanya kalau aliran klasik masih mengakui apa yang disebut filsafat
hukum sedang aliran positivisme menganggap filsafat hukum itu tidak
ada
 Contoh melihat hukum dari perbuatan hukumnya saja tidak melihat
situasi kondisi lainnya yang disesuaikan dengan undang - undang
o aliran modern
 aliran luas : mengemukakan bahwa objek filsafat hukum ada 3 ,
pengertian hukum, tujuan hukum dan berlakunya hukum
 aliran sempit : objek filsafat hukum hanya 2 , tujuan hukum dan
berlakunya. Aliran sempit berpendapat bahwa pengertian hukum tidak
termasuk pengertian filsafat hukum. pengikut aliran ini rudolf stammler
dan paul scholten.

 dari segi metode

1. Aliran Hukum Alam
 aliran ini mendasarkan anggapannya pada hukum yang dinyatakan sebagai
hukum yang berlaku universal dan abadi.
 menurut friedman sejarah tentang hukum alam adalah sejarah umat manusia
dalam usahanya untuk menemukan apa yang dinamakan absolute justice
(keadilan yang mutlak) disamping sejarah tentang kegagalan umat manusia
dalam mencari keadilan tersebut, Pengertian hukum alam berubah – ubah sesuai
dengan perubahan masyarakat dan keadaan politik.
 Sifat Hukum Alam :
1. Hukum alam membantuk keputusan – keputusan nilai hukum tertentu
didalam isinya
2. Keputusan – keputusan nilai tersebut berlaku secara universal dan tidak
berubah-ubah
3. Keputusan nilai – nilai tersebut dapat dikenal (berlaku secara universal
dan tidak bisa diubah)
 4. Di dalam perselisihan antara hukum yang berlaku dengan hukum alam,
maka hukum alamlah yang dianggap benar atau lebih baik
 Konsepsi Hukum Alam :
1. Konsepsi hukum alam untuk kepentingan umum : ada orang yang benar –
benar percaya akan berlakunya suatu hukum alam guna kepentingan
umum dan yang dapat memperbaiki keduukan semua manusia. Orang –
orang ini mempergunakan konsepsi alam untuk tujuan yang baik dan
murni serta penuh kejujuran bermaksud untuk mengadakan perbaikan
nasib seluruh umat manusia..
2. Konsepsi Hukum Alam untuk kepentingan individu : Dalam konsep ini
terdapat orang – orang yang berusaha membuat suatu bayangan tentang
suatu hukum alam untuk kepentingan

 kitab suci bukan aliran hukum alam, tapi perasaan keadilan dari manusia yang termasuk
hukum alam karena tuhan.