persoalan hudup Pandangan hidup/filsafat mempengaruhi prilaku indifidu/kelompok Filsafat philein (cinta) & sophia (kebijaksanaan) Cinta kebijaksanaan usaha memiliki kebijaksanaan aktifitas perenungan untuk menemuk makna terdalam pedoman hidup Berfilsafat = berfikir tidak semua berfikir adalah berfilsafat • Berfikir filosofis memiliki sifat : 1, berfikir secara meluas dan mendalam 2, berfikir secara sistematis 3, dalam rangka menyusun skema konsep 4, converhensif/daya cakup menyeluruh Manusia memiliki sifat ingin tahu Pengetahuan
Pengetahuan : Indra ; Ilmiah ; filsafat & Agama
Pengetahuan (knowledge) tidak sama dengan Ilmu Pengetahuan (science) Pengetahuan Berasal dari pengalaman (sendiri atau orang lain) Ilmu Pengetahuan Pengetahuan yg memiliki objek (Koheren tentang bidang tertentu dari kenyataan), metode dan sistematika serta bersifat universal Perkembangan ilmu tidak mampu menjawab semua permasalahan/pertanyaan dibutuhkan filsafat. Herry Hamersma, Filsafat datang sebelum dan sesudah ilmu mengenai pertanyaan tersebut Magnis Suseno, Jawaban-jawaban filsafat tidak pernah abadi filsafat tidak pernah sampai pada akhir masalah Masalah filsafat adalah masalah manusia sebagai manusia Manusia memiliki dua dimensi, bersifat tetap dan dipaksa mengikuti perubahan • Filsafat memandang suatu masalah dari multidimensi • Filsafat tidak memperhatikan hanya dari salah satu segi kenyataan saja tapi juga segala sesuatu yang terkait dengan kenyataan tersebut, • Perbedaan filsafat sebagai ilmu dengan ilmu pengetahuan Filsafat adalah pengetahuan yg metodis,sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan • Filsafat adalah hasil perenungan menyeluruh dan mendalam yang disusun secara sistematis berupa sebuah konsep yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menyikapi persoalan hidup • Manfaat berfilsafat - Memiliki dasar dalam bertindak - Bijak dalam mengambil keputusan - Terhindar dari konflik kepentingan - Mudah beradaptasi Filsafat hukum pembahasan secara filosofis terhadap hukum Filsafat tentang segala sesuatu dalam bidang hukum secara mendalam dan sistematis pemikiran yg mendalam tentang norma hukum, nilai-nilai yang terkandung dan sifat pemaksanya • Gustaf Radhruch : Filsafat hukum adalah cabang filsafat yg mempelajari hukum yg benar • Langen Mayer : Filsafat hukum adalah pembahasan secara filosofis tentang hukum • Mahadi : Filsafat tentang segala sesuatu di bidang hukum secara mendalam sampai ke akar- akarnya secara sistematis • Sacipto Rahardjo : Filsafat hukum mempersoalkan pertanyaan mendasar dari hukum hakikat hukum ; dasar mengikatnya hukum, dll
Kajian Filsafat hukum berada di luar teks dari
hukum, dia berada di konteks dan gejala lain di luar teks nya • Tiga persoalan pokok hukum 1. Keadilan filsafat 2. Kepastian normatif 3. Kemanfaatan sosiologis Ketiganya merupakan tujuan dari hukum sulit terpenuhi secara bersamaan Institusi penegak hukum menentukan terpenuhinya ketiga hal di atas Aliran Hukum
A. Aliran hukum Alam
Dalam kepustakaan digunakan juga istilah hukum Kodrat ; hukum abadi ; hukum asasi dll
Perinsip aliran hukum alam : HUKUM BERLAKU
UNIVERSAL DAN ABADI Fridmann ---- Sejarah hukum alam adalah sejarah umat manusia dalam upaya menemukan keadilan yg mutlak (absolut jastice) Sumber Hukum Alam : 1. Hukum alam yang bersumber dari Tuhan (irasional) dan 2. Hukum alam yg bersumber dari rasio manusia (rasional)
1 . Hukum alam Irasional
Tokoh thomas Aquino ; Gratinus ; Dante dll Tuhanlah sumber dari segala sumber hukum Rasio Tuhan tidak dapat ditangkap oleh panca indra manusia (Lex Aeterna) Lex Deviana – ratio Tuhan yg dapat ditangkap manusia ----- Lex Naturalis –penjelmaan ratio Tuhan dalam rasio manusia Lex Positifis – pelaksanaan hukum alam oleh manusia --------harus taat asas Gratianus --- hukum alam bersumber dari kitab suci, lahir bersamaan dengan terciptanya manusia di muka bumi----berlaku mutlak sepanjang jaman ----lebih tinggi derajatnya dari hukum lainnya 2. Hukum alam rasional Tokohnya Immanuel Kant; Grotius dll Rasio manusia merupakan alat membaca rasio Tuhan ---- rasio manusia mewakili rasio Tuhan---- rasio manusia satu-satunya sumber hukum Immanuel kant ---Membedakan secara tegas antara moral dan hukum Moral--- motif internal Hukum --- perbuatan untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan eksternal Peran Aliran hukum alam: 1. Menyatukan pandangan tentang perbuatan yg boleh dan yang dilarang 2. Menjadi dasar negara baru untuk memerdekaakan dirinya 3. Menjadi dasar deklarasi, traktat dan kesepakatan internasional lainnya 4. Dasar hukum internasional B. Aliran hukum Positif (positivisme) Hukum Indentik dengan undang-undang 1. Aliran Hukum Positif Analistis 2. Aliran Hukum Positif Murni
Aliran Humum Positif Analistis
Tokoh Jhon Austin Hukum ---Perintah pemegang kesuasaan Hukum merupakan Cloused logical sistem – sistem yang logis, tetap dan bersifat tertutup Hukum terlepas dari keadilan dan nilai-nilai baik buruk Hukum harus mengandung unsur : Perintah; Sanksi ;Kewajiban dan Kedaulatan Hukum yg sebenarnya ---- undang-undang, dan Hukum yg tidak sebenarnya---aturan fakultas, RT dan sebagainya.
Aliran hukum Positif Murni
Tokoh Hans Kelsen Hukum harus dibersihkan dari anasir-anasir yang tidak yuridis (etis;sosiologis;ekonomis dll) Etis--- ajaran Kelsen menolak ajaran hukum alam---etika menilai baik-buruk---hukum positif murni—menolak penilaian tersebut. Sosiologis, ajaran Kelsen tidak memberi tempat bagi adat kebiasaan Hukum sebagai Sainkatalogi bukan Sollenkatalogi