Anda di halaman 1dari 13

KEWAJIBAN NOTARIS SETELAH SK PENGANGKATAN

Pasal 4
Sebelum menjalankan jabatannya, Notaris wajib mengucapkan
sumpah/janji menurut agamanya di hadapan Menteri atau
pejabat yang ditunjuk.

Pasal 5
Pengucapan sumpah/janji jabatan Notaris sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan dalam waktu paling lambat
2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal keputusan pengangkatan
sebagai Notaris.

Pasal 6
Dalam hal pengucapan sumpah/janji tidak dilakukan dalam
jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
keputusan pengangkatan Notaris dapat dibatalkan oleh
Menteri.

Pasal 7
(1) Dalam waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung
sejak tanggal pengambilan sumpah/janji jabatan Notaris,
yang bersangkutan wajib:
a. menjalankan jabatannya dengan nyata;
b. menyampaikan berita acara sumpah/ janji jabatan
Notaris kepada Menteri, Organisasi Notaris, dan Majelis
Pengawas Daerah; dan

c. menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan,


dan paraf, serta teraan cap atau stempel jabatan
Notaris berwarna merah kepada Menteri dan pejabat
lain yang bertanggung jawab di bidang pertanahan,
Organisasi Notaris, Ketua Pengadilan Negeri, Majelis
Pengawas Daerah, serta Bupati/Walikota di tempat
Notaris diangkat.

FORMASI, DOMISILI, WILAYAH NOT


(Permenkumham No 19 Thn 2021)

Formasi Jabatan Notaris adalah penentuan jumlah


Notaris yang dibutuhkan pada suatu kabupaten/kota.

Formasi Jabatan Notaris ditetapkan berdasarkan :


a. Kegiatan dunia usaha;
b. Jumlah penduduk;
c. Rata-rata jumlah akta yang dibuat oleh dan/atau di
hadapan Notaris setiap bulan

Pemutakhiran data Formasi Jabatan Notaris dilakukan


karena adanya Notaris yang :
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri dari jabatannya;
c. diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan
hormat oleh Menteri.
Kategori Daerah adalah pengelompokan tempat
kedudukan Notaris berdasarkan kriteria Formasi Jabatan
Notaris.

Kategori Daerah terdiri atas :


Kategori Daerah A; Kategori Daerah B; Kategori Daerah C.

Kategori Daerah A & B hanya diperuntukkan bagi


perpindahan wilayah jabatan Notaris.
Contoh A : Surabaya
Contoh B : Sda & Gresik

Kategori Daerah C diperuntukkan bagi pengangkatan


atau perpindahan wilayah jabatan Notaris.

Pasal 18 UUJN
(1) Notaris mempunyai tempat kedudukan di daerah
kabupaten atau kota.
(2) Notaris mempunyai wilayah jabatan meliputi
seluruh wilayah provinsi dari tempat kedudukannya.

Pasal 19 UUJN
(1) Notaris wajib mempunyai hanya satu kantor, yaitu di
tempat kedudukannya.
(2) Tempat kedudukan Notaris sebagai Pejabat Pembuat
Akta Tanah wajib mengikuti tempat kedudukan
Notaris.
(3) Notaris tidak berwenang secara berturut-turut
dengan tetap menjalankan jabatan di luar tempat
kedudukannya.
Wilayah kerja Notaris meliputi Provinsi namun jika
dikaitkan dengan ketentuan Pasal 19 ayat (3), maka
“dilarang” jika sebagai berikut ini :

Senin - Rabu praktik di Surabaya


Kamis – Jumat praktik di Madiun
Sabtu – Minggu praktik di Malang

Awal Akta/Kepala Akta


Pada hari ini, Jum'at tanggal sebelas April dua ribu dua
puluh satu (11-4-2021) berhadapan dengan saya
(menghadap kepada saya) Nilawati Sarjana Hukum,
Magister kenotariatan, Notaris di Surabaya, dengan
dihadiri saksi-saksi yang nama-namanya akan disebut
dalam akhir akta ini

Akhir Akta/Penutup Akta

DEMIKIANLAH AKTA INI


Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Surabaya
pada hari dan tanggal tersebut dalam kepala akta ini,
dengan dihadiri oleh… (identitas saksi), keduanya Asisten
Notaris, bertempat tinggal di Surabaya, yang saya, Notaris
kenal, sebagai saksi.....
Segera setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para
penghadap dan saksi-saksi, maka akta ini ditandatangani
oleh para penghadap, saksi-saksi dan akhirnya oleh saya,
Notaris.....................
Catatan :
Nama kota Surabaya di Bagian Awal Akta menunjukkan tempat
kedudukan Notaris, namun nama kota Surabaya di Bagian Akhir
Akta menunjukkan tempat dibacakannya dan
ditandatanganinya Akta

DEMIKIANLAH AKTA INI


Dibuat sebagai minuta dan dibacakan di tempat dan
pada waktu sebagaimana diuraikan di awal akta…..

Rumusan Akhir Akta/Penutup Akta jika akta dibuat tidak di


tempat kedudukan Notaris (tidak di Surabaya), melainkan di
kota lain namun tetap di dalam satu Provinsi

DEMIKIANLAH AKTA INI


Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Ponorogo
pada hari dan tanggal tersebut dalam kepala akta ini,
dengan dihadiri oleh… (identitas saksi),
Hati-hati dalam hal Penghadap tidak bertempat tinggal
satu kota dengan Notaris

Tuan ................., lahir di Makasar, pada tanggal 6 (enam)


September 1965 (seribu sembilan ratus enam puluh lima),
swasta, bertempat tinggal di Jakarta, Jalan Mangga Besar
VIII/8, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Taman Sari,
Jakarta Barat, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor:
3333. 13333/ 0333333333, Warga Negara Indonesia,
yang saat ini sedang berada di Surabaya ;

Perpindahan Notaris

 Diajukan tertulis kepada menteri

 Sudah menjalani jabatan notaris selama 3 (tiga) tahun


berturut-turut pada daerah kabupaten/kota tertentu
tempat kedudukan Notaris.
 pindah wilayah dalam 1 (satu) Kategori Daerah yang sama
atau untuk Kategori Daerah yang berbeda secara
berjenjang.
 Jika masa kerja selama selama 4 tahun berturut-turut, maka
dapat mengajukan perpindahan dari Kategori Daerah C ke
Kategori Daerah A
 Notaris yang pindah harus meninggalkan protokolnya guna
diberikan kepada Notaris Pemegang Protokol
 Di tempat kedudukan yang baru, Notaris memulai tugas
jabatanya dengan protokol yang baru, dimulai dengan Akta
Nomor 1 lagi
 Tarif Biaya Perpindahan Notaris
Berdasarkan PP Nomor 28 Tahun 2019 tentang Jenis dan
Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Berlaku di Kemenkumham, maka biaya sebagai berikut :
1. Kategori A : Rp. 100.000.000,
2. Kategori B: Rp. 50.000.000,
3. Kategori C: Rp. 25.000.000,
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR:AHU-00368.AH.02.01.TAHUN 2016
TENTANG
PENGANGKATAN NOTARIS
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA

Membaca:Surat permohonan ABC,S.H.,M.Kn.


t a n g g a l 2 3 M e i 2016 bertempat tinggal di JALAN
NANGKA, Kelurahan Oeba, Kecamatan KOTAL A M A , K O T A
KUPANG, Provinsi NUSA TENGGARA TIMUR,
y a n g m a k s u d n y a mohon diangkat sebagai Notaris
d i K O T A K U P A N G d e n g a n w i l a y a h j a b a t a n Provinsi
NUSA TENGGARA TIMUR yang diterima tanggal 06 Juni 2016.

M e n i m b a n g :
1. Bahwa dalam rangka pemerataan dan penyebaran Notaris
di seluruh Indonesia, dipandang perlu mengangkat Notaris
yang mempunyai tempat kedudukan di daerah
kabupaten/kota sesuai dengan permohonan yang
bersangkutan.

2. Bahwa untuk meningkatkan pelayanan jasa hukum di bidang


notariat, Majelis Pengawas Notaris melakukan pembinaan,
penertiban, dan pengawasan terhadap Notaris di daerah
hukum masing-masing.

3. Bahwa telah dilakukan penelitian dengan seksama


atas permohonan ABC,S.H.,M.Kn. beserta lampirannya
ternyata memenuhi persyaratan untuk diangkat sebagai
Notaris.
4. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a,
huruf b, dan huruf c, maka permohonan ABC,S.H., M.Kn.
untuk diangkat sebagai Notaris di KOTA KUPANG dengan
wilayah jabatan Provinsi NUSA TENGGARA TIMUR dapat
dikabulkan.

M e n g i n g a t :
1. Undang - Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4432) sebagaimana telah diubah dengan
Undang - Undang Nomor 2 Tahun2014 tentang Perubahan
atas Undang - Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
Jabatan Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun2014 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5491).
2. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
IndonesiaNomor 25 Tahun 2014 tentang Syarat dan
Tata Cara Pengangkatan, Perpindahan, Pemberhentian dan
Perpanjangan Notaris.
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2014 tentang Formasi Jabatan
Notaris.

MEMUTUSKAN
M e n e t a p k a n :
P E R T A M A:
Mengangkat A B C , S . H . , M . K n . , l a h i r d i WAINGAPU,pada
tanggal 09 Juni 1987 sebagai
Notaris di KOTA KUPANG dengan
w i l a y a h jabatan Provinsi NUSA TENGGARA TIMUR terhitung mulai ia menjala
nkan jabatannya dan berakhir sampai dengan tanggal 09 Juni 2052.

K E D U A :
M e w a j i b k a n k e p a d a A B C , S . H . , M . K n . :

1. Sebelum melaksanakan tugas jabatan, mengucapkan sumpah/janji


dihadapan pejabat yang berwenang, dalam waktu paling lama 60
(enampuluh) hari terhitung sejak tanggal keputusan pengangkatan ini.

2. Dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal
pengucapan sumpah/janji jabatan Notaris
- Menyampaikan fotokopi yang disahkan dari berita acara
sumpah/janji Jabatan Notaris kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia cq.Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum,
Organisasi Notaris padatingkat (kabupaten/kota, provinsi dan
pusat) dan Majelis PengawasNotaris pada tingkat (kabupaten/kota,
provinsi dan pusat).
- Menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, paraf,
dan teraancap/stempel jabatan Notaris berwarna merah kepada
Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia cq. Direktur Jenderal
Administrasi HukumUmum, instansi di bidang pertanahan,
Organisasi Notaris pada tingkat(kabupaten/kota, provinsi dan
pusat), Majelis Pengawas Notaris padatingkat (kabupaten/kota,
provinsi dan pusat), serta Bupati atauWalikota di tempat
kedudukan Notaris.

K E T I G A :
S e t e l a h m e n j a b a t s e b a g a i N o t a r i s
, w a j i b m e n e r i m a p r o t o k o l N o t a r i
s d a r i Notaris lain dan protokol Notaris yang tersimpan pada kantor
Notaris.
KEEMPAT:
Dalam waktu 180 (seratus delapan
puluh) hari atau paling lambat 60
( e n a m puluh) hari sebelum masa jabatan berakhir, wajib
memberitahukan secara
tertulis kepada Majelis Pengawas Daerah di
tempat kedudukan Notaris mengenai berakhirnya
masa jabatan dan mengusulkan Notaris lain sebagai
pemegang protokol.

KELIMA:
Majelis Pengawas Daerah di tempat
kedudukan Notaris mengusulkan
N o t a r i s yang akan ditunjuk sebagai pemegang protokol
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia cq. Direktur Jenderal
Administrasi Hukum Umum.

K E E N A M :
K e p u t u s a n i n i m u l a i b e r l a k u s e j a k
t a n g g a l p e n g u c a p a n s u m p a h / j a n j i
d a n apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan seperlunya.

K E TUJUH:
K e putusan ini disampaikan kepada yang
b e rsangkutan untuk diketahui
d a n dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 08 Juni 2016a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK


ASASIMANUSIAREPUBLIK INDONESIADIREKTUR JENDERAL ADMINISTRASIHUKUM
UMUM
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :
1.Gubernur NUSA TENGGARA TIMUR
2. Ketua Majelis Pengawas Pusat Notaris
3.Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
M a n u s i a P r o v i n s i NUSA TENGGARA TIMUR
4.Ketua Majelis Pengawas Notaris Provinsi NUSA TENGGARA
TIMUR
5.Bupati atau Walikota KOTA KUPANG
6.Deputi Bidang Hak Atas Tanah dan Pendaftaran Tanah,
B a d a n P e r t a n a h a n Nasional
7.Ketua Majelis Pengawas Daerah Notaris KOTA KUPANG
8.Ketua Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia

Anda mungkin juga menyukai