Anda di halaman 1dari 21

Pengantar Ilmu Ekonomi

Mazhab Neo- Klasik (Bab 8)

Oleh:
Ririn Kuswanti (1513034046)

Dosen Pengampu:
Drs. Nurdin, M.Si.
PENDEKATAN MARJINAL

PERSAINGAN
MONOPOLISTIK DAN MAZHAB AUSTRIA
PASAR TIDAK SEMPURNA MAZHAB NEO-KLASIK

MAZHAB CAMBRIDGE MAZHAB LAUSANNE


Teori –teori yang dikembangkan oleh Marx
dan Engels mendapatkan banyak
tanggapan dari pakar-pakar ekonomi, baik
dari kaum sosialisasi maupun dari
pendukung sistem liberal-kapitalisme.

Pemikiran-pemikiran ekonomi dari pakar


pendukung sistem liberal kemudian
dimakkan ke dalam suatu kelompok
pemikiran ekonomi sendiri yang disebut
dengan Mazhab Neo- Klasik
Tokoh-Tokoh Aliran Neo-Klasik yang
Melakukan Penelitian
• 1. W. Stanley Jevons (1835-1882)
• 2. Leoan Walras (1837-1910)
• 3. Carl Wenger (1840-1921)
• 4. Alfred Marshall (1842-1924)
PENDEKATAN MARGINAL

• Beberapa penulis ekonomi menyebut apa yang


telah dilakukan oleh para pakar ekonomi Neo- Klasik
disebut dengan marginal revolution, sebab telah
ditemukannya analisi baru yaitu pendekatan
marginal.
• Analisis marginal pada intinya merupakan
pengaplikasian kalkulus diferensial terhadap tingkah
laku konsumen dan produsen serta penentu harga-
harga di pasar.
Heinrich Gossen (1810-1858) telah lama
menggunakan konsep marginal dalam menjelaskan
kepuasan atau faedah (utility) dari pengkonsumsi
sejenis barang.
Menurut Gossen faedah tambahan (marginal utility)
dari pengkonsumsi suatu macam barang akan
ssemakin turun jika barang yang sama dikonsumsi
semakin banyak. Pernyataan ini sekarang lebih
dikenal dengan “hukum Gossen Pertama”
• Dalam “hukum Gossen Kedua” ia menjelaskan
bahwa sumber saya dan dana yang tersedia
selalu terbatas secara relatif untuk memenuhi
kebutuhan yang relatif tak terbatas adanya.
MAZHAB AUSTRIA

• Tiga tokoh utama Mazhab Austria adalah Carl


Menger, Friedrich von Wieser dan Eugen von Bohm
Bawerk.
• Karl Menger (1840-1921) menjabat sebagai
profesor ekonomi di Universitas Wina tahun 1873
hingga 1903. Karya utamanya adalah Grunsatze
der-Volks Wirtschaftslehre (1871). Dalam buku
tersebut Wenger mengembangkan teori utilitas
marginal, yang kemudian membawa pengaruh
yang sangat besar terhadap perkembangan teori-
teori ekonomi.
• Pada tahun 1903 kedudukan Wenger di
Universitas Wina digantikan oleh Friedrich von
Wieser (1851-1920). Buku-buku karya utama von
Wieser antara lain: Uber den Ursprung und die
Hauptgesertze des Wirtschaftlichen Wertes (1884),
Der Natur-liche Wert (1889) dan Theoris der
Geselchatlichen Wirtschaft (1914). Wieser
dipandang sangat berjasa dalam mengembangkan
lebih lanjut teori utiliti marginal Menger, dengan
menambahkan formulasi biaya-biaya opurtunitas
(oppurtunity costs).
• Kedudukan Wieser kemudian digantikan pula oleh
Eugen von Bohn-Bawerk (1851-1941). Bohn Bawerk
dalam pengembangan teori tentang modal (theory
of capital) dan teori tingkat suku bunga. Karya dari
von Bohn-Bawerk yang berkaitan dengan modal
adalah Positive Theory of Capital (1884).
• Teori-teori yang dikembangkan oleh ketiga tokoh
utama aluran Austria kemudian diikuti dan
dikembangkan lebih lanjut oleh tokoh-tokoh lain
seperti Knut Wicksell, von Mises, F.A. Hayek dan J.R.
Hicks.
MAZHAB LAUSANE

Langkah lebih maju yang disumbangkan pemikiran


neo-klasik adalah analisis yang lebih komprehensif
tentang teori keseimbangan umum oleh Leon
Walras. Walras dapat dianggap sebagai pendiri
aliran atau mazhab Lausanne (Lausanne School of
Economics), sebab sewaktu sekolah Lausanne
didirikan tahun 1870, ia memegang jabatan ketua
jurusan ekonomi.
• LEON Walras memegang jabatan dari tahun
1870-1892. Karyanya Elements of Pure
Economics (1878) dianggap sebagai suatu
mahakarya dalam bidang ekonomi. Dalam buku
tersebut Walras menjelaskan teori
keseimbangan umum dengan pendekatan
matematis.
• Hanya sanyang, konsep dan model keseimbangan
umum yang sudah dikembangkan Walras tidak
diperhatikan oleh para pakar ekonomi di
zamannya. Adalah jasa Alfred Marshall, yang
sangat menghargai konsep matematikanya, yang
kemudian pemikiran-pemikiran Walras dihargai
orang.
MAZHAB CAMBRIDGE

• Dari sekian banyak tokoh Neo-Klasik yang


dianggap sebagai tokoh paling utama adalah
Alfred Marshall (1842-1924). Jika Menger
dianggap sebagai pelopor aliran Austria, dan
Walras dianggap sebagai aliran Lausanne,
maka Marshall dianggap sebagai pelopor
aliran atau mazhab Cambridge (Cambridge
School of Economics) di Inggris.
• Marshall dianggap sangat berjasa dalam
memperbarui asas dan postulat pandangan-
pandangan ekonomi yang dikemukakan pakar
klasik dan pakar neo-klasik sebelumnya.
Menurut kaum klasik harga barang ditentukan
oleh besarnya pengorbanan untuk
menghasilkan barang tersebut. Dengan
demikian bagi kaum klasik yang menentukan
harga adalah sisi pembayaran. Sedangkan
tokoh-tokoh neo-klasik berpendapat bahwa
yang menentukan harga adalah kondisi
permintaa.
• Perbedaan lain antara Marshall dengan kaun klasik
ialah dalam pendekatan penelitian. Jika kaum klasik
lebih banyak menggunakan metode induktif dengan
metode deduktif. Dalam hal ini abstraksi digabung
dengan realisme yang didukung oleh data ststistik,
agar terhindar dari angan-angan. Banyak yang
mengakui bahwa tekhnik analisis marjinal Marshall
jauh lebih unggul dibandingkan teknis-teknis analisi
yang dilakukan oleh pakar-pakar sebelumnya
• J.M Keynes salah satu murid Marshall yang
paling brilian, dikatakan bahwa Marshall telah
menciptakan:
• “ a whole Copernican System, by which all the
elements of the economic universe are kept in
their places by mutual counter poise and
interaction..” (Heilbrowner 1961)
• Pada tahun 1908 kedudukan Marshall sebagai
ketua jurusan ekonomi politik digantikan oleh
muridnya Arthur Cecil Pigou (1877-1959).
Kedudukan tersebut dijabat oleh Pigou hingga
ia pensiun tahun 1944.
• Pigou adalah orang pertama yang
mengungkapkan konsep real balance effect,
yang kemudian lebih dikenal dengan Dampak
Pigou (Pigou Effect).
PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN PASAR TIDAK SEMPURNA

• Pada tahun 1930-an sejumlah pakar ekonomi


melakukan revisi terhadap pemikiran –
pemikiran neo-klasik, terutama yang berkaitan
dengan teori pembentukan harga dan
keseimbangan pasar yang dikembangkan oleh
tokoh-tokoh neo-klasik terdahulu seperti
Jevons, Menger, Walras, dan Marshall.
• Ciri utama dari bentuk pasar persaingan
monopolistik adalah pembedaan produk dapat
dilakukan oleh perusahaan tertentu dengan
menggunakan sarana promosi dengan gencar. Jika
suatu perusahaan dapat menyakinkan konsumen
bahwa barang yang dijualnya “unik” dan “ berbeda”
dari produk-produk lai, maka ia dapat
mempengaruhi harga-harga di pasar. Dalam situasi
seperti ini perusahaan bisa bertindak sebagai
penentu harga, dan tidak harus menerima harga.

Anda mungkin juga menyukai