Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Prinsip-Prinsip
Pengembangan
Kurikulum
Pengembang
Kurikulum

Faktor-Faktor yang Kelompok 1 :


1. FIQIH AZHARI
Mempengaruhi 2. HARMANTO
3. ARDHONI ARBI
Artikulasi dan 4. RAHMAD FAISAL
Hambatan 5. ARIF ABDUL MUIS
6. DEWI ANGGRAINI
Model-Model 7. NUNUK YUDANINGSIH
Pengembangan 8. SUPRIHATININGSIH
PRINSIP UMUM
Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak pihak
yang turut berpartisipasi, yaitu: Administrator pendidikan,
Ahli pendidikan, Ahli kurikulum, Ahli bidang ilmu
pengetahuan, Guru dan Orang tua murid serta tokoh
masyarakat.

Administrator, guru dan


orang tua adalah pihak-
pihak yang secara terus-
menerus turut terlibat
dalam pengembangan
kurikulum.
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERPENGARUH PADA
PENGEMBANGAN KURIKULUM

: Pengembang
ilmu pengetahuan dan pengembang
LPTK
: Sekolah harus
melayani aspirasi masyarakat (terutama
dunia usaha sangat berpengaruh )
: nilai-nilai yang dianut
oleh masyarakat harus terintegrasi
Artikulasi dalam pendidikan berarti
“Kesatupaduan dan koordinasi segala
pengalaman belajar”.

Untuk merealisasikan artikulasi


kurikulum, perlu:
1. meneliti kurikulum secara
menyeluruh
2. membuang hal-hal yang tidak
diperlukan,
3. menghilangkan duplikasi,
Hambatan-hambatan Pengembangan Kurikulum:
 Guru kurang berpartisipasi dalam
pengembangan kurikulum, yaitu: kurang waktu,
kekurangsesuaian pendapat, baik antara sesama
guru maupun dengan kepala sekolah dan
administrator, dan karena kemampuan dan
pengetahuan guru itu sendiri.
 Kurangnya dukungan masyarakat baik dalam
pembiayaan dan kurangnya umpan balik
terhadap sistem pendidikan atau kurikulum yang
sedang berjalan.
 Untuk pengembangan kurikulum, apalagi yang
berbentuk eksperimen baik metode, isi atau
sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya
yang sering tidak sedikit.
ADMINISTRASI
/
PEMERIN Hasilnya dikaji uang
Tim Pengarah
TAH
TIM PENGARAH
PENGEMBANG PUSAT
TIM KERJA
KURIKULUM PENGEMBANG
ANGGOTANNYA: Pejabat KURIKULUM
Dibawahnya, Para Ahli ANGGOTANNYA: Para Ahli
Pendidikan, Ahli Kurikulum, Pendidikan, Ahli Kurikulum, Ahli
Ahli Disiplin Ilmu, Tokoh Dunia Disiplin Ilmu, Perguruan Tinggi,
Kerja Guru Senior

TUGASNYA: Merumuskan, TUGASNYA: Menyusun Kurikulum


konsep Dasar, Landasan- sesungguhnya yang kebih
landasan, Kebijakan & Strategi operasional, menjabarkan konsep
Utama dlm Pengembangan dn kebijakan dasar Tim Pengarah
Kurikulum MONITORING,
Setelah penyempurnaan dan dinilai PENGAWASAN, DAN
telah cukup baik, administrator BIMBINGAN
 Lawan dari . Inisiatif dan
upaya pengembangan kurikulum, bukan datang dari
atas tetapi dari bawah, yaitu guru-guru atau sekolah.

 Pengembangan atau penyempurnaan berkenaan suatu


komponen kurikulum, satu atau beberapa bidang
studi ataupun seluruh bidang studi dan seluruh
komponen kurikulum.

 Hal itu didasarkan bahwa guru adalah perencana,


pelaksana, dan juga penyempurna dari pembelajaran di
kelasnya. Gurulah yang paling tahu kebutuhan kelasnya,
oleh karena itu gurulah yang paling kompeten menyusun
kurikulum bagi kelasnya.
Ahli kurikulum pusat
pengembangan kurikulum, ahli
pendidikan perguruan
Menetapkan arena atau tinggi/sekolah dan guru-guru
lingkup wilayah terpilih,
profesional dalam sistem
pendidikan,
Menetapkan Personalia Profesional lain dan tokoh
masyarakat
1) Membentuk tim pengembang
Organisasi & Prosedur kurikulum
Pengembangan Kurikulum 2) Mengadakan peniliaan atau
penelitian terhadap kurikulum yg
ada dan yang sedang
Implementasi Kurikulum digunakan
3) Studi penjajagan kemungkinan
penyusunan kurikulum baru
Evaluasi Kurikulum 4) Merumuskan kriteria-kreteria
bagi penetuan kuirkulum
baruDesain
Evaluasi pelaksanaan kurikulum oleh guru,
5) Penyusunan
Kurikulum, evaluasi hasil belajar siswa, Evaluasi dan penulisan
dari keseluruhan kurikulum.kurikulum baru
 Model ini pada dasarnya bersifat grass
roots, yang datang dari bawah.
 Bedanya pada model pengembangan
kurikulum ini adalah murni dari orang-
orang yang berada dalam suatu sekolah
tanpa campur tangan oleh pemerintah.
 Model ini diprakarsai oleh guru atau
sekelompok guru yang bekerja sama
dengan ahli yang bermaksud
mengadakan perbaikan kurikulum.
Menurut Taba pengembangan model ini lebih
mendorong inovasi dan kreativitas guru-guru,
karena bersifat induktif, yang merupakan inverse
atau arah terbalik dari model tradisional.
Cara-cara lama/deduktif, antara lain:
1. Penentuan prinsip-prinsip dan
kebijaksanaan dasar
2. Merumuskan desain kurikulum yang
berisifat menyeluruh didasarkan
atas komitmen-komitmen tertentu
3. Menyusun unit-unit kurikulum
sejalan dengan desain yang
menyeluruh
4. Melaksanakan kurikulum di
Roger: Bahwa manusia berada dalam proses
perubahan (becoming, developing, changing),
mempunyai kekuatan dan potensi untuk
berkembang sendiri, tetapi karena hambatan-
hambatan tertentu ia membutuhkan orang lain untuk
membantu memperlancar/mempercepat
• Pendidikan merupakanperubahan
upaya
tersebut.
memperlancar dan mempercepat
perubahan ke arah
perkembangan. Guru/pendidik
bukan pemberi informasi apalagi
penentu perkembangan anak,
mereka hanyalah pendorong dan
pemelancar perkembangan
Model ini didasarkan pada asumsi
bahwa Perkembangan Kurikulum
Merupakan Perubahan Sosial.

Sesuai dengan asumsi tersebut


model ini menekankan pada:
hubungan insani, sekolah dan
organisasi masyarakat, dan wibawa
dari pengetahuan profesional.
Perkembangan bidang teknologi dan ilmu
pengetahuan serta nilai-nilai efesiensi dan
efektivitas dalam bisnis, juga mepengaruhi
perkembangan model-model kurikulum.
Tumbuh kecenderungan-
kecenderungan baru yang
didasarkan atas hal itu, di
antaranya::
• The berhavioral
Analisys model
• The system analisys
model

Anda mungkin juga menyukai