Anda di halaman 1dari 71

KEBIJAKAN JABATAN FUNGSIONAL

KESEHATAN
Kebijakan Teknis PermenPANRB No 35 tahun 2019 tentang JF Perawat,
dan PermenPANRB No 36 tahun 2019 tentang JF Bidan

Direktorat Pembinaan dan Pengawasan SDMK


Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Perkembangan Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JABFUNG PERMENPAN SKB PERMENK PERPRES NO NAMA JABFUNG PERMENPA SKB PERMENKES PERPRES
(JUKLAK) ES TUNJAB N (JUKLAK) (JUKNIS) TUNJAB
(JUKNIS)
16 PEREKAM MEDIS 30/2013 48/22/2014 47/2015 114/2016
1 ADMINKES 42/2000 251/2001 19/2002 54/2007
17 PERAWAT 35/2019 - 4/2022 54/2007
2 APOTEKER 13/2021 1113/2008 377/2009 54/2007
18 TERAPIS GIGI DAN 37/2019 - - 54/2007
3 ASST. APOTEKER 08/2008 1114/2008 376/2009 54/2007 MULUT
4 BIDAN 36/2019 9/2010 19 PRANATA LABKES 08/2006 611/2006 413/2007 54/2007

5 DOKTER 139/2003 1738/2003 - 54/2007 20 PSIKOLOG KLINIS 11/2008 1112/2008 613/2010 42/2009
21 RADIOGRAFER 29/2013 47/21/2014 52/2015 115/2016
6 DOKTER GIGI 141/2003 1740/2003 - 54/2007
22 REFRAKSIONIS 47/2005 1368/2005 994/2006 34/2008
7 DOKDIKNIS 17/2008 1201/2009 - 42/2009 OPTISIEN
8 ENTOMOLOG 68/2021 396/2001 1201/2004 54/2007 23 TENAGA SANITASI 71/2021 18/2001 153/2006 54/2007
LINGKUNGAN
9 EPIDEMIOLOG 69/2021 395/2001 1200/2004 54/2007 24 TEKNISI 28/2013 46/23/2014 51/2015 113/2016
ELEKTROMEDIS
10 FISIKAWAN MED 12/2008 1111/2008 262/2009 42/2009 25 TEKNISI GIGI 06/2007 1148/2007 365/2008 34/2008
11 FISIOTERAPIS 04/2004 209/2004 640/2005 34/2008 26 TEKNISI TRANFUSI 05/2007 1147/2007 364/2008 34/2008
DARAH
12 NUTRISIONIS 23/2001 894/2001 1306/2001 54/2007
27 TERAPIS WICARA 48/2005 1367/2005 992/2006 34/2008
13 OKUPASI TERAPI 123/2005 101/2006 991/2006 34/2008
28 PEMBIMBING 13/2013 50/18 - 62/2014 112/2016
14 ORTOTIS 122/2005 100//2006 993/2006 34/2008 KESJA (47/2013) 2013
PROSTETIK
29 ASISTEN PENATA 10/2017 3/2018 21/2019 -
15 TENAGA 70/2021 1811/2000 66/2001 54/2007 ANESTESI
PROMKES DAN 30 PENATA ANESTESI 11/2017 3/2018 22/2019 -
ILMU PERILAKU
Jumlah Pejabat Fungsional Kesehatan

Jenis JFK Jumlah Jenis JFK Jumlah


1 Administrator Kesehatan 2828 18 Tenaga Promkes dan Ilmu Perilaku 5692
2 Apoteker 5567 19 Perawat 150595
3 Asisten Apoteker 12449 20 Perawat Gigi /TGM 9840
4 Asisten Penata Anestesi 179 21 Perekam Medis 3480
5 Bidan 108185 22 Pranata Laboratorium Kesehatan 13389
6 Dokter 29715 23 Psikologi Klinis 223
7 Dokter Gigi 7741 24 Radiografer 3210
8 Dokter Pendidik Klinis 1939 25 Refraksionis Optisien 439
9 EntoKes 194 26 Tenaga Sanitasi Lingkungan 10759
10 Epidkes 2153 27 Teknisi Elektromedis 1386
11 Fisikawan Medis 119 28 Teknisi Gigi 159
12 Fisioterapis 2601 29 Teknisi Transfusi Darah 138
13 Nutrisionis 11925 30 Terapis Wicara 128
14 Okupasi Terapis 179
15 Ortotis Prostetis 41
Grand TotalSumber Data : BKN, 2 385.784
Juni 2021
Tugas Instansi Pembina
(Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2020 tentang Perubahan atas PP 11 tahun
2017)
A menyusun pedoman formasi JF melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
K teknis JF

B Menyusun Standar Kompetensi JF


L mengembangkan sistem informasi JF

C menyusun juklak dan juknis


M memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok

D menyusun standar KHK dan pedoman penilaian KHK


N memfasilitasi pembentukan organisasi profesi

E menyusun pedoman penulisan KTI yg inovatif


memfasilitasi penyusunan & penetapan kode etik profesi &
O kode perilaku
F menyusun kurikulum pelatihan

P melakukan akreditasi pelatihan fungsional


G menyelenggarakan pelatihan
melakukan panev penerapan JF di seluruh Instansi
membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada lembaga Q Pemerintah Pengguna; dan
H pelatihan

R Melakukan koordinasi dengan instansi pengguna jabfung


I menyelenggarakan uji kompetensi

J menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang tugas JF; S Menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi jabatan
BAGAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Pengangkatan Panev
Perencanaan Pengembangan

Pengembangan Puncak Karir


Mutasi /
Kompetensi
Promosi/
Pengembangan Kenaikan Jenjang/
Kompetensi Perpindahan Jabatan/
2 Pendidikan (Tubel) dan / Penugasan Khusus
Inpassing/ Pelatihan (bimtek, e-
Promosi/ learning, pelatihan jarak Pengembangan Karir
Ukom Perpindahan jauh, magang)
Jabatan Uji
Kompetensi Kualifikasi
PNS Bekerja PAK  SKP
Penilaian
Satker Formasi Kinerja
Formasi
1

Pengangkatan
Latsar
Pertama
CPNS Tunjangan
Berhenti Alih
Satker Formasi
Sistem Informasi
PENGEMBANGAN KARIER
JABATAN FUNGSIONAL
• Kualifikasi • Pengembangan
pendidikan Kompetensi dan Uji
Kompetensi
2.
sesuai persyaratan
yang dibutuhkan <

si
D III atau > D IV/S1
K om

ka
(rekrutmen,tubel
atau ibel)

pe

lifi
t

ua
en
si

K
1.
4. an
a i
K eb il
utu en
P r ja
ha
n 3. ine •
• Formasi K Pemenuhan Angka
Kredit
• SKP
9 Tata Cara Penyusunan Formasi

1 2 Inventarisasi
nilai angka
3 Menentukan
PMK 43 TAHUN 2017 TENTANG PENYUSUNAN
Inventarisa Waktu FORMASI
kredit untuk
si Tugas Penyelesaian JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Pokok butir-butir
kegiatan Butir Kegiatan
(WPK)

4 Menentuka 5 Menghitung
waktu
6 Menjumlahkan
seluruh waktu
penyelesaian
n volume
penyelesaian volume
beban
volume (Wpv) kegiatan
kerja pada
masing-masing dalam 1 (satu)
tahun
kegiatan : tahun (∑Wpv)
yang di
Wpv = Wpk x V
7
hitung
8
Perhitungan Jumlah PENENTUAN JUMLAH
9
Formasi FORMASI Menghitung Lowongan
Jabatan Fungsional ≥ 0,50 = 1 (satu) Formasi Formasi dihitung untuk
Untuk < 0,50 = tidak dapat ditetapkan jangka waktu 5 tahun:
Setiap Jenjang Jabatan Formasi untuk jenis dan jenjang LFJFK = TFJFK – (JFK +
Fungsional Kesehatan jabatan fungsional Kesehatan JFKM – JFKN – JFKB)
MENGHITUNG LOWONGAN FORMASI DIHITUNG UNTUK
JANGKA WAKTU 5 TAHUN

Lowongan Formasi dihitung per jenjang jabatan fungsional kesehatan

LFJFK = TFJFK – (JFK + JFKM – JFKN – JFKB)

= - + - -
Lowongan Yang akan Yang akan
Total Formasi/ Eksisting Yang akan masuk
Formasi meninggalkan berhenti
Kebutuhan jenjang tersebut
jenjang tersebut
BAGIAN
KEPEGAWAIAN

PJFK
lainnya

DOKTER GIGI NUTRISIONIS PSIKOLOG PRANATALABKES


KLINIS APOTEKER
ASISTEN APOTEKER
DOKTER, PERAWAT

Tim perwakilan dari


Pejabat fungsional dan bagian kepegawaian
dikumpulkan untuk menghitung usulan
kebutuhan/formasi di masing-masing Instansi
melalui aplikasi e-formasi JFK
JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT
PANGKAT/JENJANG JABATAN PERAWAT

JENJANG JENJANG GOL/ JENJANG GOL/


KATEGORI KATEGORI JENJANG KEPANGKATAN
JABATAN KEPANGKATAN RU JABATAN RU

Penata Muda
a. Pengatur II/c Pertama b. III/b
Terampil Tingkat I
b. Pengatur Tingkat I II/d
Muda a. Penata III/c
Keterampilan a. Penata Muda III/a b. Penata Tingkat I III/d
Mahir
b. Penata Muda Tk I III/b a. Pembina IV/a
Penyelia a. Penata III/c Keahlian Madya b. Pembina Tingkat I IV/b
b. Penata Tingkat I III/d Pembina Utama
c. IV/c
Muda
Pembina Utama
a. IV/d
Utama Madya
b. Pembina Utama IV/e
POIN PERUBAHAN PERMENPAN PERAWAT

Ahli Pertama
Pendidikan di golongan III/b
bawah D III
diberhentikan
sesuai UU
PJF Perawat Keahlian dengan
pendidikan DIV atau S1
Keperawatan (belum Ners)
Adanya Ukom untuk dapat diberikan kenaikan
pindah jabatan, alih pangkat dalam jenjangnya
kategori, promosi sampai 31 Desember 2023.
Setelah itu tidak diberikan
kenaikan pangkat maupun
Pelatihan JF wajib pasca jenjang
pengamgkatan pertama :
Keterampilan (Terampil  Mahir)
Keahlian (Pertama  Muda)

Penilaian AK ke Penyesuaian nilai


Pusat untuk jenjang Angka Kredit
tertinggi
JABATAN FUNGSIONAL BIDAN
PANGKAT/JABATAN BIDAN

JENJANG JENJANG GOL/ JENJANG GOL/


KATEGORI KATEGORI JENJANG KEPANGKATAN
JABATAN KEPANGKATAN RU JABATAN RU

a. Pengatur Muda II/b a. Penata Muda III/a


Pertama
Terampil b. Penata Muda Tingkat I III/b
b. Pengatur II/c
Muda a. Penata III/c
Bidan c. Pengatur Tingkat I II/d
Terampil b. Penata Tingkat I III/d
a. Penata Muda III/a Bidan Ahli
Mahir a. Pembina IV/a
b. Penata Muda Tk I III/b Madya b. Pembina Tingkat I IV/b
Penyelia a. Penata III/c
c. Pembina Utama Muda IV/c
b. Penata Tingkat I III/d
Pembina Utama
a. IV/d
Utama Madya
b. Pembina Utama IV/e
Jenjang Baru
ALLPPT PENGANGKATAN PERTAMA
Layout
Clean Text
Slide
D III Kebidanan  Kategori Keterampilan
for your
Profesi Bidan  Kategori Keahlian
Presentation
Lulusan DIV Kebidanan
sampai dengan tahun
kelulusan 2021
dapat dilakukan
pengangkatan pertama dan
diberikan kenaikan
pangkat/jenjang sampai
dengan jenjang ahli muda
ALIH KATEGORI
KETERAMPILAN KE KEAHLIAN

Dikecualikan bagi lulusan DIV Kebidanan sampai


dengan tahun kelulusan 2021
dapat diberikan kenaikan pangkat/jenjang sampai
dengan jenjang ahli muda
POIN PERUBAHAN PERMENPAN BIDAN

Kualifikasi pendidikan mjd PJF Bidan yg sdh menduduki


profesi (masih mengakomodir D4 Kategori Keahlian yang tidak
Kebidanan sampai dengan th melanjutkan profesi diberikan
kelulusan 2021 untuk kenaikan pangkat dan
pengangkatan pertama dan alih jenjang sampai ahli madya
kategori, diberikan kenaikan
pangkat dan jenjang sampai ahli
muda ) Adanya jenjang utama

Penilaian AK ke Pendidikan di bawah D III


Pusat untuk jenjang diberhentikan sesuai UU 36
tertinggi tahun 2014

Adanya uji kompetensi


Pelatihan JF terampil –
untuk perpindahan
mahir
jabatan, promosi, alih
Pertama-muda
kategori
BAGAIMANA DENGAN JF BIDAN KETEGORI KEAHLIAN YANG
TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN PROFESI

Tetap dapat melaksanakan


tugas pada jenjang nya dan
dapat diberikan kenaikan
jenjang paling tinggi
jenjang Madya

Bagi yang akan naik utama


harus profesi kebidanan
Pengangkatan Dalam JFK

Terampil
Pengangkatan Pertama Ahli Pertama

Pengangkatan Perpindahan Keterampilan


dari Jabatan Lain Ahli Pertama, Ahli Muda, Ahli Madya, Ahli Utama

Pengangkatan dalam jabatan fungsional dan


Promosi kenaikan satu tingkat jenjang jabatan fungsional
dalam satu kategori jabatan
Persyaratan jabatan untuk pengangkatan pertama
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah S-1 (Strata-Satu)/D-4 (Diploma-Empat) sesuai
bidang pendidikan yang dibutuhkan dalam JF Kategori Keahlian;;
e. berijazah paling rendah D3 sesuai dengan bidang pendidikan yang
dibutuhkan dalam JF Kategori Keterampilan;
f. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan
kompetensi sosial kultural sesuai Standar Kompetensi yang telah
disusun oleh Instansi Pembina; (DIHAPUS sesuai PP 17 tahun 2020)
dan
g. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
h. syarat lain sesuai dengan kebutuhan JF.
Pengangkatan pertama untuk mengisi lowongan kebutuhan JF dari calon
PNS dengan mempertimbangkan kebutuhan organisasi.
Alih Kategori

a. Tersedia kebutuhan JF keahlian


b. memperoleh ijazah sesuai dengan ketentuan jenjang JF yang akan
diduduki;
c. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan
kompetensi sosial kultural sesuai Standar Kompetensi yang telah disusun
oleh Instansi Pembina;
d. memiliki pangkat paling rendah sesuai dengan ketentuan pangkat Jabatan
Fungsional yang akan diduduki
e. berusia paling tinggi sesuai ketentuan

Alih kategori mempertimbangkan kebutuhan organisasi.


Pengangkatan Perpindahan dari Jabatan Lain

 lulus uji kompetensi


 pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan diduduki
paling singkat 2 (dua) tahun
 berusia paling tinggi:
 53 (lima puluh tiga) tahun: Jabatan Fungsional kategori
keterampilan; JF ahli pertama, JF ahli muda
 55 (lima puluh lima) tahun: Jabatan Fungsional Ahli Madya
 60 (enam puluh tahun) tahun: Jabatan Fungsional Ahli Utama
–Harus mempetimbangkan lowongan kebutuhan

Pengangkatan JF dari perpindahan jabatan lain,


mempertimbangkan kebutuhan organisasi.
Pengangkatan melalui Promosi

Persyaratan:
a. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi
sosial kultural sesuai Standar Kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina;
b. nilai kinerja/prestasi paling rendah bernilai baik dalam 2 tahun terakhir;
c. memiliki rekam jejak yang baik;
d. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan profesi PNS; dan
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
f. Kriteria:
 termasuk dalam kelompok rencana suksesi
 menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi dan kepentingan nasional, dan
diakui oleh lembaga pemerintah terkait bidang inovasinya; dan
 memenuhi standar kompetensi jenjang jabatan yang akan diduduki.

Pengangkatan JF melalui promosi, mempertimbangkan


kebutuhan organisasi.
Batas Usia Paling Tinggi untuk Pengangkatan dalam JF melalui Perpindahan dari jabatan
lain:

• 53 th bagi yang menduduki JF Kategori Keterampilan


a
JF ahli Pertama, dan JF Ahli Muda

b • 55 th bagi yang akan menduduki JF Ahli Madya

• 60 th bagi yang akan menduduki JF Ahli Utama bagi


c
PNS yang telah menduduki Japimti

• 63 th bagi Pejabat Fungsional Ahli Utama yang


d
diangkat dalam JF Ahli Utama yang lain
24
ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PER TAHUN

TARGET DAN CAPAIAN ANGKA ANGKA KREDIT


KREDIT PER TAHUN KUMULATIF KENAIKAN
KATEGORI JENJANG PANGKAT
PEMELI PANGKAT
NORMAL PANGKAT JENJANG
HARAAN PUNCAK

Ahli Utama IV/d – IV/e 50 - 25 200 -

Ahli Madya IV/a – IV/b – IV/c 37,5 30 20* 150 450


KEAHLIAN
Ahli Muda III/c – III/d 25 20 - 100 200

Ahli Pertama III/a – III/b 12,5 10 - 50 100

Penyelia III/c – III/d 25 - 10 100 -

KETERAM Mahir III/a – III/b 12,5 10 - 50 100


PILAN Terampil II/b – II/c – II/d 5 4 - 20 60

Pemula II/a 3,75 3 - 15 15

* dalam hal Ahli Madya merupakan jenjang tertinggi


AK yang dipersyaratkan untuk kenaikan jenjang JF

12 AK untuk
naik jenjang
dari AHLI
MADYA
AHLI UTAMA
6 AK untuk
naik jenjang
dari AHLI
MUDA
AHLI MADYA
4 AK untuk
Paling tinggi naik jenjang
20% dari Angka dari MAHIR
Kredit yang 
dipersyaratkan PENYELIA
untuk kenaikan
pangkat
Dalam hal unit kerja tidak terdapat JF yang
sesuai dengan jenjang jabatannya maka:
1
Pejabat Fungsional
PJF yang melaksanakan kegiatan JF satu atau 25% angka
dua tingkat di bawah jenjang jabatannya yang bertugas di daerah
kredit
mendapatkan Angka Kredit 100% dari angka terpencil/
kumulatif
kredit dari setiap butir kegiatan rawan/berbahaya
2
Pejabat Fungsional yang
ditugaskan sebagai 25% angka
pimpinan unit kerja bukan
kredit
80% 100% pada Jabatan Pimpinan
Tinggi, Jabatan kumulatif
Administrator, dan Jabatan
Pelaksana

PJF yang melaksanakan kegiatan JF satu


3
tingkat di atas jenjang jabatannya
Penyesuaian peraturan
mendapatkan Angka Kredit 80% dari angka sejak peraturan KETENTUAN
kredit dari setiap butir kegiatan ditetapkan paling lama 3 LAIN-LAIN
tahun sejak ditetapkan
KOMPETENSI ASN
diterapkan untuk menjadi role model

KOMPETENSI
MANAJERIAL

MENGELOLA
PERUBAHAN
INTEGRITAS

PEREKA KOMPETENSI
TEKNIS
T

KOMUNIKASI
BANGSA

KOMPETENSI
SOSIAL KULTURAL ORIENTASI
PADA HASIL 11
Tujuan Umum Pengaturan Penyelenggaraan Uji
Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan

Penyelenggaaraan Uji Kompetensi


Jabfungkes yang Implementatif, Mampu
Laksana dan Berkualitas
Penyelenggaaraan Uji Kompetensi untuk
Jabfungkes dan Berbagai Metode
Pengangkatan/Perpindahan Jabatan/Alih
Kategori/Alih Jenjang/Promosi

Paling lambat Juli 2022

Permenpan 13/2019
“Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua ketentuan dalam Peraturan Menteri tentang
JF yang telah ditetapkan dan semua peraturan pelaksanaannya, menyesuaikan dan mengikuti
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini
diundangkan”
Tim Penguji Tingkat Pusat yang Sudah Dibentuk (10 JFK)

TIM PENGUJI JF DOKDIKNIS TIM PENGUJI JF DOKTER TIM PENGUJI JF DOKTER GIGI
1. DR. dr. AGUS SUSANTO KOSASIH, Sp.PK, MARS 1. Drg.Muhammad Syafrudin Hak Sp.BM(K), MPH.Ph.D
1.Prof. Dr. dr. Badriul Hegar Syarif, 5.Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K)
2. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A 2. Drg.Dian Bahagiarni Sp.Ortho.
Sp.A(K), PhD 6.Prof. Dr.dr. Czeresna Heriawan 3. dr. Yucca Rosemeilya 3. Drg.Itja Risanti Sp.KG
2.Prof.Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD Soejono, Sp.PD,K.Ger, M. Epid, MPH
KGer.,M.Epid.FINASIM 7.Dr.dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B-
3.Prof. Dr. dr. Imam Subekti, Sp.PD- Onk(K),M.Epid, MARS
KEMD
4.Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno,
SpA(K)

TIM PENGUJI JF ENTOKES TIM PENGUJI JF APOTEKER TIM PENGUJI JF TSL


TIM PENGUJI JF PERAWAT
1. Emita Ajis, SKM, MPH 1. Ely Setyawati, SKM, MKM
1. MG. Enny Mulyatsih, M.Kep, Sp.KMB 1. Dra.Kurniasih,Apt., M.Pharm
2. Eka Muhairyah, SPd, MKM 2. Dra.Debby Daniel ,Apt.M.Epid 2. Sofwan, ST, MM
2. Dr. Rita Sekarsari, S.Kp, MHS 3. Donal Simanjuntak, SKM, MKM
3. Abdurrahman, SKM, M.Kes 3. Dra. Nuryalis,Apt. M.Si
3. Cori Tri Suryani, S.Kp, M.Kep

TIM PENGUJI JF TPKIP TIM PENGUJI JF ENTOKES


TIM PENGUJI JF BIDAN
1. Marsuli 1. Dr. Suwito, SKM, M. Kes
1. Amalia Widyawati, S.ST 2. Heni 2. 2. Palge Hutagaol, SKM, MECH
2. Salwa S.ST 3. Drg. Widyawati
3. Riamin Sitorus, S.ST, SKM, M.Kes 3. 3. Bambang Siswanto, SKM, M. Kes
Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan

391 INSTANSI 386 INSTANSI


4
376 INSTANSI 397 INSTANSI
 7 Kementerian/Lembaga  6 Kementerian/Lembaga  4 Kementerian/Lembaga
 43 Rumah Sakit Kementerian/Lembaga
 35 Rumah Sakit  39 Rumah Sakit
 34 Dinas Kesehatan 33 Rumah Sakit
 34 Dinas Kesehatan  34 Dinas Kesehatan
34 Dinas Kesehatan
Provinsi Provinsi Provinsi
 307 Dinas Kesehatan Provinsi
 301 Dinas Kesehatan  320 Dinas Kesehatan
315 Dinas Kesehatan
Kab/kota Kab/Kota Kab/Kota
Kab/Kota

Total 20.759 Peserta Uji Total 22.000 Peserta Uji Total 18.994 Peserta Uji Total 20.240 Peserta Uji
Lulus : 19.689 Lulus : 21.164 Lulus : 18.488 Lulus : 20.015
Tidak Lulus: 1.070 Tidak Lulus: 836 Tidak Lulus: 506 Tidak Lulus: 225

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

Update data 31 Desember 2021


Peraturan yang perlu dipelajari

Peraturan Pemerintah No 11 tahun 2017 tentang Manajemen


PNS

Peraturan Pemerintah 17 tahun 2019 tentang tentang


Perubahan atas PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS

PermenPANRB No 13 tahun 2019 tentang Pengusulan,


Penetapan, dan Pembinaan JF PNS

Permenkes 18 tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Uji


Kompetensi JFK

Permenkes 43 tahun 2017 tentang Penyusunan Formasi JFK

PermenPANRB masing-masing Jabfungkes, dll


33
SUSUNAN ORGANISASI BIDANG PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN

Koordinator Bidang Jabatan Fungsional Kesehatan


dr. Jefri Thomas Alpha Edison, MKM

Sub Koordinator Bidang JFK I Sub Koordinator Bidang JFK II


drg. Alia Nutria, MKM Deri Pinesti, SKM, MKM

• • Standardisasi • • Uji Kompetensi • Juknis JFK • Pedoman KTI


• Tunjangan JFK • Pedoman Formasi • Penyusunan Penyusunan JFK Penyusunan JFK
Formasi JFK JFK • Pedoman KTI • Penyelengga-
• Standardisasi • Standardisasi Formasi JFK baru Baru
• Regulasi Makro • Regulasi Makro • Regulasi Makro • Pedoman Panev • Permenpan (6) raan Panev
Formasi JFK Formasi • Standardisasi •
JFK JFK JFK • Penyelenggaraan Permenpan
• Permenpan (4) • Penyusunan Formasi JFK
• Database • SIbangjangkri • Permenpan (1) Panev (1)
Formasi • Admin e-
• E-Formasi Formasi Jabfungkes • E-Panev
• Permenpan (4) • Permenpan (2) • Permenpan (4)
SUSUNAN ORGANISASI KELOMPOK SUBSTANSI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Koordinator Kelompok Substansi Pengembangan


Jabatan Fungsional Kesehatan
dr. Jefri Thomas Alpha Edison, MKM

Sub Koordinator JFK I Sub Koordinator JFK II


drg. Alia Nutria, MKM Deri Pinesti, SKM, MKM

Regulasi Penyusunan Standarisasi Formasi Regulasi Uji Sistem


Panev Administrasi
JFK Baru Formasi JFK JFK Makro JFK Kompetensi Informasi
Pedoman
Formasi Database Jabfungkes
Permenpan

Standar
Kompe
Tensi JFK

Sibang
Pedoman Penilaian
Kinerja jangkri

E-Formasi

Juknis
E-ukom
Pedoman
KTI

Tunjangan
Jabatan Pedoman E-Panev
Panev
TERIMA KASIH

Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan


Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. Hang Jebat III, Blok F.3 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan
Langkah yang
dilakukan dalam
rangka
penyetaraan
1. IDENTIFIKASI
JABATAN
ADMINISTRASI PADA Struktur Organisasi Dinas
UNIT KERJA Kesehatan Provinsi atau
Kabupaten/ Kota Tipe A

Permenkes Nomor 49 Tahun 2016 Tentang Pedoman


Teknis Pengorganisasian Dinkes Prov dan Kab/Kota
2. PEMETAAN JABATAN
ADMINISTRASI PADA
UNIT KERJA YANG Struktur Organisasi Dinas
TERDAMPAK Kesehatan Provinsi atau
Kabupaten/ Kota Tipe A
PENYEDERHANAAN

Permenkes Nomor 49 Tahun 2016 Tentang Pedoman


Teknis Pengorganisasian Dinkes Prov dan Kab/Kota
3. PEMETAAN JABATAN
FUNGSIONAL YANG
DAPAT DIDUDUKI
JABFUNG YANG ADA DI DINAS KESEHATAN
(Permenkes Nomor 49 Tahun 2016 Tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinkes Prov dan Kab/Kota)

Adminkes

Pembimbing
Epidkes
Kesja

Jabfung 7 Jenis Jabatan


Fungsional Kesehatan
Di
Dinkes
Nutrisionis Sanitarian

Penyuluh
Entokes
Kesmas
Tugas Instansi Pembina
Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas PP 11 tahun 2017
MENYUSUN INFORMASI FAKTOR JABATAN UNTUK EVALUASI JABATAN

Utama 13 14
Utama 14 15 Utama 13 14 Utama 15 16 Madya 11 12
Madya 12 13 Madya 11 12 Madya 13 14 Muda 9 10
Muda 10 11 Muda 9 10 Muda 11 12
Pertama Pertama
Pertama 8 8
Pertama 8 9 8 8 9 10
Penyelia 8 9
Mahir 7 8
Terampil 6 7
Pemula 5 -
JF : JF : JF :
1. Dokter 1. Perawat 1. Dokter Pendidik Klinis
2. Dokter Gigi 2. Bidan
3. Apoteker

JF : 8. TGM
1. Asisten Apoteker * 9. Epidkes
JF : Utama - - 2. Tek. Pelayanan Darah * 10. Entokes
1. Adminkes 3. Okupasi Terapis * 11. Peny. Kesmas
Madya 11 12
2. Psikolog Klinis 4. Terapis Wicara * 12. Nutrisionis
3. Fisikawan Medis Muda 9 10 5. Ortotis Prostetis * 13. Sanitarian
6. Refraksionis Optisien * 14. Fisioterapis
Pertama 8 8 7. Teknisi Gigi * 15. Pranata Labkes
Saat ini * = hanya kategori
Ket keterampilan
Usulan
Uji kompetensi untuk Penyetaraan

Koordinasi dengan Instansi Pembina


Permenkes 18 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan

Tugas UPT Vertikal/ Dinas Kesehatan Provinsi /


Kabupaten/Kota

1 Membuat rencana penyelenggaraan


5 Menerbitkan sertifikat uji kompetensi
untuk pejabat fungsional
Membentuk tim penguji
2
Membuat surat pengajuan pelaksanaan uji ke
6 Membuat Berita Acara Pelaksanaan Uji

3 Puskatmutu

Memfasilitasi penyelenggaraan uji


4 kompetensi termasuk dalam menyiapkan
fasilitas dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan uji
Persiapan Uji Kompetensi JFK

1 2 3
Seleksi & Seleksi & Penyusunan
Penetapan Tim Penetapan Materi Uji
Pelaksana Uji Tim Penguji

Untuk mengidentifikasi pejabat


a. Bidang Perencanaan fungsional/ASN yang memenuhi
b. Bidang Pembinaan & persyaratan untuk menjadi tim
Pengawasan penguji.
c. Bidang Sistem • Peserta seleksi berasal dari Instansi
Informasi Pemerintah
d. Sekretariat • Seleksi untuk mendapatkan tim
penguji jabatan fungsional
kesehatan yang dapat diambil dari
pejabat fungsional kesehatan yang
memiiki jenjang tertinggi atau tim
Tim Penguji tingkat Instansi penilaiangka kredit atau tim penguji
ditetapkan melalui SK ukom inpasing, sepanjang
pejabat sekurangnya memenuhi persyaratan sbg penguji
dipimpin japimti pratama
ukom jfk
Portofolio Wawancara
Penulisan
Mengapa memilih
Jabfung ?

Karena …..

Memiliki Masa Pengabdian relatif lebih lama


Jenjang madya s/d berusia 60 tahun Jenjang utama
s/d berusia 65 tahun

Dapat diangkat menjadi Pejabat Administrasi


bahkan menjadi Pejabat Pimpinan Tinggi (untuk
jabfung jenjang madya dan jenjang utama)

Memiliki Kelas Jabatan yang relatif baik dari


Kelas 5 s/d Kelas 15
KEWAJIBAN

Melaksanakan Mencatat dan


KEWAJIBAN tugas pokok menginventarisir

KEWAJIBAN PEJABAT
FUNGSIONAL
Mengumpulkan bukti
fisik hasil pelaksanaan MENGIKUTI
kegiatan KETENTUAN
pelayanan/pekerjaan
sehari-hari sebagai
LAINNYA ! Tugas lain yang
dasar untuk diperintahkan
pengumpulan angka oleh atasan
kredit
Pengembangan Karier, Kompetensi, Pola Karier,
Promosi dan Mutasi
• Dilakukan dengan menerapkan prinsip sistem merit untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan profesionalitas PNS.
• Setiap instansi wajib memiliki Sisfo Manajemen Karier yang merupakan bagian terintegrasi dari Sistem Informasi ASN
• Setiap PNS harus dinilai melalui uji kompetensi

Pengembangan Karier Pengembangan Pola Karier Promosi dan Mutasi


Kompetensi
• Kejelasan dan kepastian • Diklat, seminar, kursus, • Berdasarkan standar jabatan • Instansi menyusun
karier kepada PNS penataran sekolah/ pelatihan dan standar kompetensi perencanaan mutasi
• Berdasarkan kualifikasi, kader dan magang jabatan • Atas dasar kesesuaian antara
kompetensi, penilaian • Paling kurang 20 jam • Pola karier nasional dan kompetensi PNS dengan
kinerja, dan kebutuhan pelajaran dalam 1 tahun instansional persyaratan jabatan,
instansi pemerintah • Prinsip dasar: PNS memiliki • Berbentuk horizontal, vertikal klasifikasi jabatan dan pola
• Dilakukan melalui mutasi hak dan kesempatan yang dan diagonal karier
dan/atau promosi sama didasarkan pada • Prinsip Dasar : untuk • Paling cepat 2 tahun dan
penilaian kinerja dan menjamin keselarasan paling lama 5 tahun
penilaian kompetensi potensi PNS dengan • Mutasi antar kab/kota dalam
• Diklat Pim (Madya, Pratama, penyelenggaraan tugasnya provinsi oleh Mendagri
Administrator, Pengawas) dengan pertimbangan BKN
• Diklat tingkat nasional • Mutasi prov/kab/kota ke pusat
dan antar instansi pusat oleh
BKN
• Mutasi Pusat ke Prov/Kab/
Kota oleh Kanreg BKN
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN TUGAS JF

JPT MADYA
JABATAN Berkedudukan dan JPT
Bertanggung jawab Pratama
FUNGSIONAL
langsung

Administrato
r
TUGAS
memberikan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan
Pengawa
keterampilan tertentu
s
Berbasis
JF merupakan jabatan
karir bagi PNS OUTPUT
Unit Pembina Jabfung Kesehatan
No Unit Pembina Jabatan Fungsional
1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Sekretariat Jenderal Administrator Kesehatan

2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (2 Apoteker


JF) Asisten Apoteker
3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen Yankes (14 JF) Dokter, Dokter Gigi, Dokdiknis, Fisioterapis, Okupasi
Terapis, Ortotis Prostetis, Perawat, Perawat Gigi,
Perekam Medis, Teknisi Gigi, Refraksionis Optisien,
Terapis Wicara, Penata Anestesi, Asisten Penata
Anestesi
4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Ditjen Yankes (2 JF) Bidan, Teknisi Transfusi Darah
5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ditjen Yankes (4 JF) Fisikawan Medis, Pranata Labks, Ragiografer, Teknisi
Elektromedis
6 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tular Vektor & Entomolog Kesehatan
Zoonotik, Ditjen P2P
7 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa & Psikolog Klinis
NAPZA, Ditjen P2P
8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Epidemiolog Kesehatan
9 Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesmas Tenaga Sanitasi Lingkungan
10 Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas Nutrisionis
11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas Pembimbing Kesehatan Kerja
12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Tenaga Promkes dan Ilmu Perilaku
Ditjen Kesmas
ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA
“Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan
UU 5 TAHUN 2014 PNS berdasarkan analisis Jabatan dan analisis beban kerja.”
PASAL
TENTANG MANAJEMEN ASN “Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dilakukan untuk jangka waktu 5 56
(lima) tahun yang terperinci per 1(satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan”

PP 11 TAHUN 2017 “Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis PASAL
TENTANG MANAJEMEN PNS Jabatan PNS berdasarkan analisis Jabatan dan analisis beban kerja.” 5

PERMENPAN 13 TAHUN 2019 “Penetapan kebutuhan PNS dalam JF dihitung berdasarkan beban kerja yang PASAL
TENTANG PENGUSULAN, PENETAPAN DAN 58
PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PNS ditentukan dari indikator kebutuhan JF”

PERMENPAN 1 TAHUN 2020 “Instansi Pusat dan Instansi Daerah wajib melaksanakan anjab dan abk sbg
PASAL
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS prasyarat utk menyusun peta jabatan, uraian jabatan serta jumlah kebutuhan 2
JABATAN ASN”

PERMENKES 43 TAHUN 2017 “Formasi pada satuan organisasi disusun berdasarkan analisis kebutuhan
PENYUSUNAN FORMASI JABATAN jabatan dengan menghitung rasio keseimbangan antara beban kerja dengan LAMPIRAN

FUNGSIONAL KESEHATAN jumlah jabatan fungsional kesehatan yang dibutuhkan.”

PERMENKES 43 TAHUN 2019 “Puskesmas harus menghitung kebutuhan ideal terhadap jumlah dan jenjang PASAL
TENTANG PUSKESMAS nakes melalui analisis beban kerja” 18

PERMENKES 03 TAHUN 2020 “Jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia disesuaikan dengan
PASAL
TENTANG KLASIFIKASI DAN PERIJINAN hasil analisis beban kerja, kebutuhan, dan kemampuan pelayanan Rumah 11
RUMAH SAKIT Sakit.
ALUR PENETAPAN FORMASI PADA INSTANSI DAERAH

TIDAK
MEMENUHI
SYARAT

UNIT PEMBINA
UPTD MENGAJUAN FORMASI DINKES VERIFIKASI VALIDASI
MEMENUHI
SYARAT

REKOMEN
DASI
PERTIMBA
t
NGAN e
m
b
u
s
a
n

mengirimkan PENETAPAN mengirimkan


FORMASI

BKD
KemenPAN-RB BKD VALIDASI DINKES
TIM ANJAB DAN ABK
PERMENPAN 1 TAHUN 2020
Pejabat Pembina Kepegawaian membentuk
TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS
Tim Pelaksana Analisis Jabatan dan Analisis
BEBAN KERJA
Beban Kerja.
Tugas Tim Pelaksana Analisis Jabatan dan
KETUA Analisis Beban Kerja
dapat ditunjuk dari seorang pejabat JPT
Pratama atau Administrator yang secara fungsional
bertanggung jawab di bidang organisasi dan/atau mengumpulkan data
kepegawaian

SEKRETARIS
Menyusun informasi jabatan
dapat ditunjuk paling rendah seorang pejabat Pengawas
yang memiliki kemampuan dan pengalaman teknis di bidang
analisis jabatan dan analisis beban kerja atau Pejabat Fungsional
yang membidangi analisis jabatan dan analisis beban kerja memverifikasi data

ANGGOTA mengumpulkan beban kerja


Paling sedikit 7 (tujuh) orang anggota, termasuk
dalam jangka waktu satu
ketua dan sekretaris anggota Tim Pelaksana Analisis tahun
Jabatan dan Analisis Beban Kerja ditetapkan dalam
jumlahganjil.
Pejabat Fungsional yang diberhentikan dalam JF
Pejabat Fungsional yang diberhentikan dalam JF karena diberhentikan sementara sebagai
PNS, menjalani CLTN, menjalani tubel lebih dari 6 bulan, dan ditugaskan secara penuh pada
JPT/JA/JP, dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan terakhir apabila tersedia
kebutuhan JF

Pengangkatan kembali dalam JF tsb, dilakukan dengan menggunakan AK terakhir yang


dimiliki dalam jenjang jabatannya dan dapat ditambah dengan AK dari penilaian pelaksanaan
tugas bidang JF selama diberhentikan

PJF yang diberhentikan karena ditugaskan secara penuh pada JPT/JA/JP, dapat disesuaikan
pada jenjang sesuai dengan pangkat terakhir pada jabatannya paling kurang 1 tahun setelah
diangkat kembali pada jenjang JF terakhir yang didudukinya, setelah mengikuti dan lulus
ukom apabila tersedia kebutuhan JF

PNS yang ditugaskan secara penuh pada JPT/JA/JP dapat dilakukan pengangkatan
perpindahan ke dalam JF pada jenjang yang setara sesuai dengan kualifikasi, kompetensi,
pengalaman, dan AK yang diperoleh sesuai ketentuan PPU

PJF yang diberhentikan dari JFnya, dapat diangkat kembali ke dalam JF, apabila telah
selesai masa pemberhentian sebagai PJF, dengan tidak mempersyaratkan batas usia
pengangkatan kembali sepanjang belum mencapai batas usia pensiun pada jabatan terakhir
yang diduduki 63
Pejabat Fungsional yang dibebaskan sementara karena
tidak memenuhi AK dapat diangkat kembali dalam JF
sesuai dengan jenjang Jabatannya dengan ketentuan sbb:

Sepanjang belum ditetapkan keputusan pemberhentian dari JF

Belum melebihi batas usia paling tinggi masa pembebasan sementara sejak
dibebaskan dari JF

Memiliki kinerja paling kurang bernilai baik selama masa pembebasan sementara

64
Pengaturan lain

Sesuai PP 17/2020 Ukom pengangkatan pertama dihapuskan baik kategori keterampilan


maupun keahlian

Setiap PNS yang diangkat menjadi Pejabat Fungsional Perawat dan Bidan wajib dilantik dan
diambil sumpah/janji.

SKP diambil dari uraian kegiatan tugas jabatan sesuai uraian kegiatan PERMENPANRB 35 &
36 tahun 2019. Apabila awal tahun 2020 SKP sudah disusun dan ditetapkan berdasar
PERMENPAN lama maka dapat dibenarkan dan diperhitungkan AK tahun 2020

Bagi pejabat fungsional Perawat dan Bidan jenjang Mahir yang akan naik ke jenjang
Penyelia wajib melaksanakan kegiatan pengembangan profesi JF dengan angka kredit
pengembangan profesi yang dipersyaratkan 4 (empat) diberlakukan mulai periode kenaikan
jenjang April 2021
Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional

Keteram
pilan DIHAPUS Pengangkatan
Jabfung (paling
CPNS PNS Uji Komp. lambat 1 tahun
setelah uji
Keahlian
kompetensi)

Diklat jabfung
Kompetensi Perawat meliputi: (paling lambat 3
 kompetensi teknis; tahun setelah
 kompetensi manajerial diangkat sebagai
 kompetensi sosial kultural. jabfung)

 Belum mengikuti dan/atau tidak lulus pendidikan dan pelatihan tidak diberikan kenaikan jenjang
satu tingkat diatas.
 Harus memiliki STR
Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja, meliputi :
a. SKP; dan
b. Perilaku Kerja

Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas


pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem
karier.
Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja
pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan
memperhatikan target, capaian hasil, dan manfaat yang dicapai,
serta perilaku PNS

Penilaian Kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur,


akuntabel, partisipatif dan transparan

Penilaian Kinerja PNS dilakukan oleh atasan langsung dari PNS


atau pejabat yang ditentukan PyB.
TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI
Proficiency Levels Competence
 Mengkreasikan dan mengembangkan konsep, teori, kebijakan
Level 5  Sebagai sumber rujukan utama (mentor)
5
 Mengevaluasi suatu proses pekerjaan
 Mengembangkan teknik metode kerja
Level 4
4  Memberi arahan atau tanpa panduan

 Menerapkan dengan analisis


3 Level 3  Tidak memerlukan bimbingan
 Dapat membimbing orang lain
 Memecahkan masalah teknis operasional.
2  Menerapkan sesuai pedoman
Level 2
 Berdasar pedoman/panduan dan memerlukan bimbingan

1  Tingkat memahami, mengerti substansi


Level 1  Pekerjaan sederhana dengan pedoman/ panduan
 Bimbingan intensif
Pengembangan Kompetensi

1.Diklat 2.Seminar

4.Penataran
3.Kursus

6.Pertukaran PNS
5.Praktik dan Swasta
Kerja

INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN


KOMPETENSI & TERTUANG DALAM RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN
INSTANSI
UJI KOMPETENSI DALAM
PENGEMBANGAN KARIR JABFUNG

Promosi

Pengangkatan
Pertama
Alih
- Pengangkatan pada JF kategori
- Kenaikan jenjang

Perpindahan dari
jabatan lain

Permenpan No 13 Tahun 2019

Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi Manajerial dan Kompetensi
Sosialkultural sesuai dengan standar kompetensi yang telah disusun Instansi
Pembina
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai