Anda di halaman 1dari 38

UPAYA

KESEHATAN

KELOMPOK 6
Yabsutur Rizka 1910713069
Chusnul Khatimah 1910713073
Nanda Desi Rahma 1910713090
UPAYA
KESEHATAN

PELAYANAN
PROGRAM
KESEHATAN
PERBAIKAN GIZI
DASAR
DEFINISI UPAYA KESEHATAN

Upaya Kesehatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan


secara berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan
masyarakat.

UU NO 36 TAHUN 2009
JENIS UPAYA KESEHATAN

UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN
KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT

Pencegahan Pencegahan Pencegahan


tingkat pertama tingkat kedua tingkat ketiga
(Primary (Secondary (Tertiary
prevention) prevention) prevention)
5 LEVELS OF PREVENTION (Leavell and
Clark)

Masa Sehat Masa Sakit

Early
Disability
Health Spesific Diagnosis Rehabilitation
Limitation
Promotion Protection and Prompt
Treatment
PELAYANAN
KESEHATAN
DASAR
DEFINISI PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Pelayanan Kesehatan Dasar merupakan tingkat


pertama kontak individu, keluarga, untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sehingga membawa pelayanan kesehatan sedekat
mungkin dengan tempat tinggal maupun tempat kerja.
SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN

1. Tersedia dan berkesinambungan (available and


continuous)
2. Dapat diterima dan bersifat wajar (acceptable and
appropriate)
3. Mudah dicapai (accessible)
4. Mudah dijangkau (affordable)
5. Bermutu (quality)
PRINSIP PELAYANAN KESEHATAN

1. Mengutamakan pelanggan
2. Sistem yang efektif
3. Melayani dengan hati nurani
4. Perbaikan yang berkelanjutan
5. Memberdayakan pelanggan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN
KESEHATAN

1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru


2. Pergeseran nilai masyarakat
3. Aspek legal dan etik
4. Aspek ekonomi
5. Aspek politik
BENTUK PELAYANAN KESEHATAN

PRIMARY HEALTH
CARE
SECONDARY
HEALTH CARE

TERTIARY HEALTH
CARE
JENIS PELAYANAN KESEHATAN

Medical services Public health services


‐ Bertujuan untuk ‐ Tujuan utamanya adalah
menyembuhkan penyakit untuk memelihara dan
dan memulihkan meningkatkan kesehatan
kesehatan. serta mencegah penyakit.
‐ Sasarannya terutama ‐ Sasarannya untuk kelompok
untuk perseorangan dan dan masyarakat.
keluarga.
CAKUPAN DAN AVAILABILITAS LAYANAN
KESEHATAN

Jumlah Penerima yang Menjadi Target


Layanan Kesehatan (need)
Cakupan
Kesehatan =
Jumlah Penerima Manfaat yang Datang ke
Layanan Kesehatan (reached)
CAKUPAN POTENSIAL

Cakupan Potensial adalah proporsi layanan


kesehatan yang seharusnya dapat dicapai sesuai
dengan kapasitas dan ketersediaan fasilitas.
CAKUPAN AKTUAL

Cakupan Aktual adalah proporsi layanan


kesehatan yang sesungguhnya terjadi
berdasarkan jumlah riil anggota masyarakat
yang mendapatkan manfaat layanan.
SKEMA HUBUNGAN CAKUPAN
KESEHATAN (TANAHASHI,1978)
Service Utilization Service
Capacity Output

Potential Actual
Coverage Coverage

Target Population
(Service Target)
CAKUPAN LAYANAN KESEHATAN
Untuk mencapai kondisi yang ideal (cakupan potensial =
cakupan aktual) maka diperlukan upaya sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa layanan kesehatan tersedia untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat di tiap-tiap wilayah.
2. Memastikan bahwa layanan kesehatan terjangkau oleh
seluruh masyarakat di tiap-tiap wilayah.
3. Memastikan bahwa seluruh masyarakat yang menjadi target
telah menerima layanan kesehatan.
ISU MASALAH PELAYANAN KESEHATAN

1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin


2. Masalah gizi buruk
3. Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular
4. Penanganan masalah kesehatan di daerah
bencana
5. Masalah tenaga kesehatan
Program Pelayanan
Kesehatan di Indonesia
18 PROGRAM POKOK PUSKESMAS
1. Program kesehatan ibu 7. Program perawatan 13. Program kesehatan mata
dan anak (KIA) kesehatan masyarakat 14. Program penyuluhan
2. Program keluarga 8. Program usaha kesehatan kesehatan masyarakat
berencana (KB) sekolah (UKS) 15. Program penanganan gawat
3. Program gizi 9. Program usia lanjut (Usila) darurat
4. Program pengobatan 10. Program kesehatan kerja 16. Program kesehatan olahraga
5. Program 11. Program kesehatan gigi 17. Program laboratorium
pemberantasan dan mulut sederhana
penyakit 12. Program kesehatan jiwa 18. Sistem Pencatatan dan
6. Program kesehatan Pelaporan Terpadu
lingkungan Puskesmas (SP2TP)

LIMA JENIS PELAYANAN YANG
DISELENGGARAKAN PUSKESMAS DALAM
MENDUKUNG POSYANDU

1. Keluarga Berencana
2. Kesehatan Ibu dan Anak
3. Imunisasi bayi/balita.
4. Gizi
5. Pengobatan Diare, utamanya pemberian oralit.
PERMENKES NO.75 TAHUN 2014 MENETAPKAN
23 JENIS PELAYANAN YANG DILAKUKAN
PUSKESMAS
Enam Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) esensial,
yaitu :
1) Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2) Pelayanan kesehatan lingkungan
3) Pelayanan KIA dan KB yang bersifat PKM
4) Pelayanan gizi yang bersifat PKM
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
Delapan Pengembangan Kesehatan Masyaakat (PKM)
pengembangan, yaitu :
1) Pelayanan kesehatan jiwa
2) Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3) Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4) Pelayanan kesehatan olahraga
5) Pelayanan kesehatan indra
6) Pelayanan kesehatan lansia
7) Pelayanan kesehatan kerja
8) Pelayanan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan
Sembilan Pelayanan Kesehatan Perorangan (PKP), yaitu :
1) Pelayanan pemeriksaan umum
2) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3) Pelayanan KIA/KB yang bersifat PKP
4) Pelayanan Gawat Darurat
5) Pelayanan gizi yang bersifat PKP
6) Pelayanan persalinan
7) Pelayanan Rawat Inap (di Puskesmas perawatan)
8) Pelayanan kefarmasian
9) Pelayanan laboratorium
STANDAR PELAYANAN MINIMAL DALAM PELAYANAN
KESEHATAN TIAP DAERAH DALAM UU No.23 TAHUN 2014
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
4. Pelayanan kesehatan balita
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa
11. Pelayanan kesehatan orang dengan TB
Kemenkes menetapkan kebijakan Program Indonesia Sehat melalui
Pendekatan Keluarga (PISPK), yaitu:
1. Keluarga mengikuti KB
2. Persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan
3. Balita mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan
5. Pemantauan pertumbuhan balita tiap bulan.
6. Penderita TBC diobati
7. Penderita hipertensi diobati
8. Penderita gangguan jiwa dipelihara oleh keluarga tersebut
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10.Mempunyai akses terhadap air bersih
11.Memiliki jamban
12.Keluarga menjadi peserta JKN
PERBAIKAN
GIZI
MASYARAKAT

DEFINISI PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan


kesehatan berupa perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang
meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan kurangnya zat
besi pada ibu hamil, penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan
Yaodium (GAKY), pemberian MP-ASI, pemberian ASI eksklusif, dan
program perbaikan gizi lainnya.
TUJUAN PROGRAM PERBAIKAN
GIZI
Menurut Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009
Bab VIII pasal 141 upaya perbaikan gizi bertujuan
untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan
masyarakat, melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, dan
peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
PROGRAM GIZI HARIAN
1. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif
2. Pemberian MP-ASI anak umur 6- 24 bulan
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil
4. Pemberian Makanan Tambahan pemulihan pada Keluarga
Miskin
5. Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat
jika ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus
gizi buruk.
PROGRAM GIZI BULANAN

1. Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita


(Penimbangan Balita)
2. Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan
pendidikan gizi dan Perberdayaan Usaha Perbaikan
Gizi
PROGRAM GIZI TAHUNAN

1. Pemantauan Status Gizi balita


2. Pemantaun konsumsi gizi
3. Pemantauan penggunaan garam beryodium
PELAKSANA PROGRAM GIZI

1)Tenaga Gizi D1 (Asisten Ahli Gizi)


2)Tenaga Gizi DIII (Ahli Madya Gizi)
3)Tenaga Gizi S1/D4 Gizi (Sarjana Gizi)
4)Tenaga Gizi yang telah dilatih
Pengawasan, Evaluasi dan Bimbingan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota biasanya dilakukan dalam bentuk
1. Kunjungan Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk melakukan
supervisi atau bimbingan tehnis program gizi pada setiap tahunnya.

2. Umpan balik Laporan cakupan selama setahun dari Dinas Kesehatan


kabupaten /kota dari laporan rekapitulasi puskesmas yang dikirm setiap
bulan di Dinas Kabupaten/kota.

3. Pertemuan monitoring dan evaluasi program gizi ditingkat Kabupaten /kota.


OUTPUT PROGRAM GIZI
1. Jumlah anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapat MP-
ASI meningkat.
2. Jumlah balita yang ditimbang berat badannya naik, termasuk juga balita
dengen berat badan dibawah Garis Merah (BGM) pada KMS (Kartu
Menuju Sehat).
3. Jumlah Balita mendapatkan Kapsul Vitamin A meningkat.
4. Mendapat gambaran Status Gizi Balita
5. Mendapat gambaran Konsumsi Gizi Masyarakat
6. Mendapat gambaran penggunaan Garam Beryodium di rumah tangga.
7. Mendapat Laporan hasil Investigasi dan Intervensi Gizi buruk.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai