Anda di halaman 1dari 27

Matkul AIK

PROFIL DAN PEMIKIRAN


K.H AHMAD DAHLAN
T E N TA N G I S L A M D A N
U M AT N YA
Muanmar 22.1.03.4.1.054
Lathiif Andi Wicaksono 22.1.03.4.1.075
Tujuan penulisan

 Agar mahasiswa mengetahui tentang profil K. H Ahmad Dahlan


 Agar mahasiswa mengetahui pemikiran K. H Ahmad Dahlan
tentang islam dan umatnya
RIWAYAT
K.H. Ahmad Dahlan memiliki nama kecil Muhammad Darwis, la

lahir dari sebuah keluarga muslim di Kaurman Yogyakarta pada 1

Agustus 1868 Sebutan K.H. Ahmad Dahlan itu sendiri didapatkan

saat setelah sekembalinya menunaikan ibadah haji dari Mekkah.

K.H. Ahmad Dahlan merupakan anak ke empat dari tujuh

bersaudara, ia merupakan keturunan ke duabelas dari Maulana

Malik Ibrahim, salah satu seorang walisongo dalam penyebaran

agama Islam ditanah Jawa. Ayah K.H. Ahmad Dahlan bernama

K.H. Abu Bakar hin K.H. Sulaiman, seorang ulama dan khatib di

Masjid Besar Kesultanan Yogyakarta. Ibunya bernama Siti Aminah

Putri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan

Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu


RIWAYAT

Pendidikan Muhammad Darwis semasa kecilnya pertama kali dididik oleh ayahnyasendiri mengenai baca tulis al-Quran dan
pengetahuan agama Islam. Pendidikan Islam pada waktu itu biasanya dilakukan di pondok atau pesantren ataupun surausurau. Pada
usia 8 tahun Muhammad Darwis telah berhasil menyelesaikanpelajaran membaca al-quran serta menghafal 20 sifat-sifat Allah.
Setelah mencapaiusia yang cukup dan pemahaman keIslaman yang baik kemudian Muhammad Darwis belajar kepada beberapa
ulama, seperti pengetahuan Fiqh yangDipelajarinya dari K.H. Muhammad Saleh, pengetahuan nahwu dari K.H. Muhsin,dan
pengetahuan lainnya. Diantara guru-guru K.H. Ahmad Dahlan yang lainnya adalah K.H.R. Dahlan, K.H. Mahfuz, Syaikh Khayyat
Sattokh, Syaikh Amin, dan Sayid Bakri. Sebelum mendirikan organisasi Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan menjadi tenaga
pengajar agama dikampungnya. Disamping itu, ia juga mengajar di sekolah negeri, seperti Kweekschool (sekolah Pendidikan guru)
di jetis (yogyakarta) dan Opleiding School Voor Inlandhsche Ambtenaren (OSVIA, sekolah untuk pegawai pribumi) di Magelang,
sambal mengajar, ia juga berdagang dan bertabligh. Gagasan tersebut banyak mempengaruhi pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dalam
pembaharuan Islam di Indonesia. Beberapa kitab yang lain adalah al-Islam wa Nasroniyah karangan Abduh, Idzar al-Haq karangan
Rahmatullah al-Hindi, dan juga kitab-kitab hadis karangan ulama-ulama Mazhab Hambali Selain gagasan pemikiran-pemikiran
pembaharuan Islam yang ia pelajari, atas saran yang diajukan oleh murid-muridnya dan beberapa anggota Budi Utomo mendorong
K.H. Ahmad Dahlan untuk mendirikan suatu lembaga Pendidikan.
LATAR BELAKANG
LAHIRNYA
MUHAMMADIYAH
STRATEGI DAN PEMIKIRAN K. H. AHMAD DAHLAN

Sebagai tokoh pergerakan Islam yang merupakan founding father Dari pergerakan Muhammadiyah tentunya KH.
Ahmad Dahlan memiliki pemikiranyang khas (state of mind) terkait Islam yang beliau pelajari dan beliau amalkan
sehingga sampai hari ini menjadi salah satu organisasi massa terbesar di Indonesiayang mewarnai kancah pergerakan
dakwah di Indonesia bahkan internasional gerakan pembaruan K.H Ahmad Dahlan, yang berbeda dengan
masyarakat zamannya mempunyai landasan yang kuat, baik dari segi keilmuan maupun keyakinan Qur’aniyyah guna
meluruskan tatanan perilaku keagamaan yang berlandaskan pada sumber aslinya, Alqur’an
dengan penafsiran yang sesuai dengan akal sehat.b'erangkat dari semangat ini, ia menolak tajlid dan mulai tahun 1910 M.
Penolakannya terhadap tajlid semakin jelas. Akan tetapi ia tidak menyalurkan ide-idenya secara tertulis. Kemudian dia
mengeliminasi upacara selametan. Pemikiran khas yang dapat menggerakkan, merubah sebuah keadaan yang dulunya
dalam kejahiliyahan menuju cahaya terang agama Islam di Indonesia.Sebagaimana Prof. Syahrin Harahap mengatakan,
bahwa seorang tokoh selalumemiliki corak dalam pemikirannya. Ada tiga corak yang paling mendasar dalampemikiran
seorang tokoh yaitu, natural, tradisional dan rasional. Ahmad Dahlanmerupakan salah satu tokoh pembaharu Islam
Indonesia, oleh sebab itu corakpemikiran Ahmad Dahlan bisa mengarah kepada rasional ataupun tradisional. Adapun
pemikiran KH Ahmad Dahlan antara lain sebagi berikut:
TERDAPAT 5 POKOK PEMIKIRAN,
YAITU

BIDANG BIDANG KEAGAMAAN


EKONOMI
kebijakan ekonomi liberal yang penentuan arah kiblat yang tepat
diberlakukan secara formal sejak dalam shalat, Penggunaan
tahun 1870 telah memberi perhitungan astronomi dalam
kesempatan tidak hanya kepada menentukan permulaan dan akhir
pemerintah koonial, melainkan bulan puasa (hisab),
juga kepada pihak asing untuk Menyelenggarakan shalat bersama
melakukan eksploitasi terhadap di lapangan terbuka pada hari raya
sumber-sumber ekonomi di Islam, idul fitri, dan idul adha,
seluruh Indonesia. Pengumpulan dan pembagian
zakat fitrah dan qurban pada dua
hari raya (idul fitri dan idul adha)
Terdapat 5 pokok pemikiran,
yaitu
Bidang sosial Bidang dakwah Bidang
pendidikan
Mendirikan sekolah
Cara dakwah yang dilakukan
Mendirikan rumah Muhammadiyah tingkat dasar,
oleh Muhammadiyah pada madrasah mu’allimin/sekolah
sakit, poliklinik, awal berdirinya tidak hanya khusus calon guru (kweek
rumah yatim piatu memakai cara-cara school Muhammadiyah) yang
pembelajarannya memadukan
konfensional. Gerakan
antara ilmu agama dan ilmu
dakwah Muhammadiyah juga pengetahuan, serta bidang
menggunakan media. kesehatandengan membangun
rumah sakit Muhammadiyah
IMAN,AKIDAH KHAhmad Dahlan lebih menggunakan corak pemikiran tradisional, dimanasegala sesuatu yang berkaitan dengan

Atau TEOLOGI ketauhidan KH Ahmad Dahlanselalu mengunakan ayat Alquran sebagai tolak ukurnya. Terlihat dari responnya
terhadap permasalah teologi, beliau cenderung mengabaikanhal-hal yang mengajak kepada perdebatan. Seperti
halnya aliran-alirankalam, yang berkembang saat itu. Sebagaimana yang diketahui bahwadalam masalah teologi KH
Ahmad Dahlan lebih merujuk kepada kitab-kitab ilmu kalam dari buku Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yangmengandung
pemikiran filosofis. Oleh karenanya, implementasi gerakan KH Ahmad Dahlan adalahmelakukan upaya-upaya
purifikasi atau pemurnian akidah di segalabidang kehidupan.
Pemurnian ajaran Islam yang dilakukan oleh Muhammadiyah, yang dipelopori KH Ahmad Dahlan, datang
dengan membawa spiritpembaharuan, semangat pemurnian ajaran Islam ke tengah masyarakatyang terbiasa dengan
praktek-praktek takhayyul, bid’ah, dan khurafat Ketidakmurnian ajaran Islam yang dipahami oleh sebagian umat
IslamIndonesia pada waktu itu, sebagai bentuk adaptasi tidak tuntas antaraajaran Islam dan tradisi lokal nusantara
yang bermuatan faham animisme
Dan dinamisme Sehingga dalam prakteknya umat Islam Indonesia memperlihatkan hal-hal yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip ajaran Islam, terutama yang berhubungan dengan prinsip akidah islam yangmenolak segala
bentuk kemusyrikan, taklid, bid’ah, dan khurafat .
Islam dan Ibadah
Karena Islam adalah jalan lurus ( shiratal mustaqim ) yang diberikan Allah
SWT kepadamanusia agar menjadi jalan ( way of life ) dan sistem hidupnya
( manhajulhayah). Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dantelah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islamitu jadi agama
bagimu. ( QS. Al Maidah : 3 )
Islam dan Ibadah
KH Ahmad Dahlan selalu merujuk kepada hukum Syariah Islam dalam memecahkan sebuah
permasalahan yaitu kembali kepada Alquran dansunnah Rasul, selain itu beliau juga mengunakan
metode tarjih, dalam menyelesaikan permasalahan tarjih ini merupakan hukum yang berkembang di
Muhammadiyah setelah merujuk kepada Alquran dansunnah, mengapa penulis mengatakan bahwa
KH Ahmad Dahlan juga mengunakan metode tarjih, karena biasanya ajaran atau aturan yang
digunakan oleh sebuah organisasi, tidak jauh dari hasil yang digunakan pendirinya terdahulu,
disamping itu hukum syariah itu mengaturhubungan manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan
manusia (Hablum minallah wa hablumminannas). Dengan kata lain, dalam membicarakan Islam
atau hukum syari‘ah KH Ahmad Dahlan terlihat mengunakan dua corak pemikiran yaitu rasional
dan tradisional. Terlihatdari cara Ahmad Dahlan mengunakan Alquran dan sunnah sebagai sumber
hukum, dan tanpa mengabaikan akal
Ikhsan/Akhlak/Etika

Berbicara mengenai Ihsan , selalu dikaitkan dengan tasawuf , Salah


satuajaran yang dapat mendekatkan diri manusia kepada Tuhan, adalah
tasawuf. Sebagai salah satu disiplin keagamaan, tasawuf merupakan
bidang yang oleh sementara kalangan dianggap sebagai disiplin yang ada
pada wilayah yang berbeda dengan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Ikhsan/Akhlak/Etika

Warisan intelektual KH Ahmad Dahlan yang sempat dicatat oleh murid


termudanya, KRH Hadjid, bahwa selain mempunyai sifat dzakak
ataucerdas akalnya, KH Ahmad Dahlan juga memiliki semacam maziyah
ataukeistimewaan dalam dimensi tasawuf. Keistimewaan itu berupa
khaufatau rasa takut terhadap berita besar. Hal itu tampak dari tutur
katanya,pelajaran yang beliau berikan, nasihatnasihat dan tausiyah-
tausiyahnyayang termuat di dalam Tujuh Falsafah Ajaran Dan Tujuh
Belas Kelompok Ayat Alquran
Ikhsan/Akhlak/Etika

Walaupun di Nusantara lebih banyak yang menganut tasawuf falsafi, lain halnya
dengan KH Ahmad Dahlan, beliau lebih kepada tasawuf amali,dilihat dari amalan-
amalan kesehariannya. Dimana KH Ahmad Dahlan tidak hanya berbicara mengenai
teori tasawuf saja tetapi beliau lebihkepada pengamalannya. Sebagaimana yang pernah
ia contohkan kepadamurid-muridnya dalam menolong sesama, Ahmad Dahlan
pernahmengajak murid-muridnya untuk turun kejalanan lalu mencari anak-anakyang
terlantar, singkat cerita Ahmad Dahlan menyuruh para muridnya untuk memandikan
dan memakaikan pakaian yang bersih kepada anak tersebut.
Pendidikan

KH. Ahmad Dahlan adalah tokoh pendidikan yang sangat besar


jasanya bagi dunia pendidikan di Indonesia ini. K.H. Ahmad
Dahlan merupakan tokoh nasional yang berjasa dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari pengaruh
penjajahan. Gelar sebagai pahlawan nasional pun diberikan oleh
pemerintah Indonesia kepada K.H. Ahmad Dahlan.
Pendidikan

Ide-ide yang di kemukakan KH.Ahmad Dahlan telah


membawa pembaharuan dalam bidang pembentukan lembaga
pendidikan Islam yang semula bersistem pesantren menjadi
sistem klasikal, dimana dalam pendidikan klasikal tersebut
dimasukkan pelajaran umum kedalam pendidikan madrasah.
K.H. Ahmad Dahlan membawa pengaruh dalam bentuk
kelembagaan pendidikan, yang semula sistem pesantren menjadi
sistem sekolah, antara lain:
3 langkah KH. Ahmad Dahlan
untuk
menerapkan kepada murid

Pengetahuan sejati tentang akal sehat 'ilmu mantiq' atau logika


menyeimbangkan elemen sebagai merupakan salah satu
kehidupan dapat dicapai dasar mata pelajaran penting
melalui sikap kritis dan kebutuhan dalam
pikiran terbuka dengan hidup endidikan untuk akal
menggunakan akal sehat dan manusia manusia untuk melakukan
fokus pada kebenaran pemikiran rasional.
dengan hati yang murni
1. Memasukkan Pelajaran Umum kepada Sekolah-sekolah
Keagamaan atau Madrasah Adapun pengetahuan umum
yang diajarkan di Madrasah adalah
a. Membaca dan Menulis (huruf latin) Bahasa Indonesia
b. Berhitung dan Ilmu Bumi
c. Sejarah Indonesia dan Dunia
d. Olahraga dan Kesehatan.
2.Mengadakan Perubahan Dalam Metode Pengajaran
a. Metode wetonan (halaqah). Yaitu metode yang di dalamnya terdapat
seorang kiai yang membaca suatu kitab dalam waktu tertentu,
sedangkan santrinya membawa kitab yang sama lalu santri
mendengar dan menyimak bacaan kiai. Metode ini dapat dikatakan
sebagai proses belajar mengaji secara kolektif.
b. Metode sorogan. Metode yang santrinya cukup pandai men-sorog-kan
(mengajukan) sebuah kitab kepada kiai untuk dibaca di hadapannya,
kesalahan dalam bacaannya itu langsung di benarkan kiai. Metode ini
dapat dikatakan sebagi proses belajar mengajar individual.
3. Mengajarkan Sikap Hidup Terbuka dan Toleran Dalam Pendidikan
K.H. Ahmad Dahlan adalah pencari kebenaran hakiki yang membuka lebar-lebar
gerbang rasionalitas melalui ajaran Islam sendiri, menyerukan ijtihad dan menolak
taqlid. Dia dapat dikatakan sebagai suatu “model”dari bangkitnya sebuah generasi
yang merupakan “titik pusat” dari suatu pergerakan yang bangkit untuk menjawab
tantangantantangan yang dihadapi golongan Islam yang berupa ketertinggalan dalam
sistem pendidikan dan kejumudan paham agama Islam.
hnya sikap kritis, terbuka, toleran dan kesediaan pemeluk Islam bekerja sama
dengan pemeluk agama lain bagi kepentingan dan tujuan kemanusiaan yang
universal.

liberalisasi bagi pengembangan kecerdasan dan kemandirian bagi setiap peserta


didik dan umat manusia, sebagai dasar bagi pemahaman atas kebenaran ajaaran
Islam.
Karena itu, liberalisasi pendidikan Islam dan dakwah,
merupakan sesuatu yang mesti dilakukan jika kita ingin
menghindari atau sekurangnya mengurangi konflik sosial dan
politik yang bersumber atau melibatkan praktik kehidupan
keagamaan. Dari hal ini bukanlah ajaran Islam itu diyakini, tetapi
bagaimana ajaran itu bisa dipahami semua orang dalam beragam
kelas dan sejarah sosialnya. Tanpa liberalisasi, sulit atau bahkan
mustahil, pemeluk Islam bersedia dan terbuka menerima gagasan
pluralisme pemahaman.
Keorganisasian

Dalam merealisasikan nilai-nilai Islam di tengah-tengah masyarakat,tentunya membutuhkan


wadah yang dapat menggerakkan semua lini. Oleh karenanya, setelah berdiskusi panjang, KH
Ahmad Dahlan akhirnya membentuk Muhammadiyah sebagai wadah gerakan. Lalu tersebarlah
dengan cepat cabang-cabangnya. Tak lama setelah itu organisasi Aisyiyah juga terbentuk sebagai
wadah gerakan bagi kaum wanita.
Keorganisasian

Dalam merealisasikan nilai-nilai Islam di tengah-tengah masyarakat,tentunya membutuhkan


wadah yang dapat menggerakkan semua lini. Oleh karenanya, setelah berdiskusi panjang, KH
Ahmad Dahlan akhirnya membentuk Muhammadiyah sebagai wadah gerakan. Lalu tersebarlah
dengan cepat cabang-cabangnya. Tak lama setelah itu organisasi Aisyiyah juga terbentuk sebagai
wadah gerakan bagi kaum wanita. Organisasi-organisasi otonom Muhammadiyah juga didirikan
seiring berjalannya waktu sebagai jalan melengkapi gerakan keagamaan agar lebih masih massif.
KESIMPULAN

 Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana sesorang  Dalam perjanjian dilarang terdapat 10 poin
berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu penting yang dibahas didalamnnya anatar lain
saling berjanji untuk melaksankan sesuatu hal. 1). Oligopoli, 2). Penetapan Harga, 3).
Perjanjian-perjanjian dikatakan dilarang apabila Pembagian Wilayah, 4). Pemboikotan, 5).
perjanjian tersebut dianggap sebagai praktik Kartel, 6). Trust, 7). Oligopsoni, 8). Integrasi
monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.. Vertikal, 9). Perjanjian Tertutup, 10). Perjanjian
Dengan Pihak Luar Negeri
Thank you for
listening!

Anda mungkin juga menyukai