Power Point TPB XI
Power Point TPB XI
BUBUT
Kepala tetap, tampak spindel utama mesin Kepala tetap, terpasang cekam (chuck)
BAGIAN-BAGIAN UTAMA
MESIN BUBUT
Pada umumnya untuk eretan memanjang memilki ketelitian skala garis ukurnya lebih
kasar jika dibandingkan dengan ketelitian skala garis ukur yang terdapat pada eretan
memanjang, yaitu antara 0,1 s.d 0,5 mm dan untuk eretan melintang antara 0,01 s.d
0,05 mm.
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN
BUBUT
5. Poros Transportir dan Poros Pembawa
Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium
dengan jenis ulir withworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi untuk
membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan arah
memanjang/ melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada
umumnya kisar ulirnya antara dari 6 ÷ 8 mm.
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN
BUBUT
6. Tuas/ Handel
Tuas/ handel pada setiap mesin bubut pada umumnya memiliki posisi/ letak dan cara
penggunaan berbeda. Maka dari itu, didalam mengatur tuas pada setiap melakukan
proses pembubutan harus berpedoman pada tabel-tabel petunjuk pengaturan yang
terdapat pada mesin bubut tersebut.
Contoh posisi tuas-tuas pengatur kecepatan putar, feeding, penguliran dan pengubah
arah pemakanan.
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN
BUBUT
7. Dudukan Pahat Bubut (Tools Post)
Dudukan atau penjepit pahat pahat bubut (tools Post), digunakan untuk memegang
atau menjepit pahat bubut pada saat melakukan proses pembubutan.
PERLENGKAPAN MESIN BUBUT
1. Cekam (Chuck)
adalah salah satu alat perlengkapan mesin bubut yang fungsinya untuk
menjepit/mengikat benda kerja pada proses pembubutan.
dilihat dari gerakan rahangnya dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu,
cekam sepusat (self centering chuck) dimana satu rang digerakkan
semua rahang akan bergerak dan cekam tidak sepusat (independent
chuck) gerakan rahangnya satu persatu.
Pemasangan Chuck adalah pada spindel utama mesin bubut.
Cekam Collet
Cekam Magnetic
PERLENGKAPAN MESIN BUBUT
2. Alat Pembawa
digunakan untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama spindel
mesin.
a. Pelat Pembawa
Jenis pelat pembawa ada dua yaitu, pelat pembawa permukaan
bertangkai (driving plate) dan pelat pembawa permukaan rata (face
plate) Konstruksi pelat pembawa berbentuk bulat dan pipih, berfungsi
untuk memutar pembawa (lathe-dogs) sehingga benda kerja yang
terikat akan ikut berputar bersama spindel mesin
PERLENGKAPAN MESIN BUBUT
drill), mata bor (twist drill), rimer (reamer), konterbor (counter bore),
dan kontersing (counter sink).
PEMASANGAN SENTER DAN DRILL
CHUCK
Contoh
Pemasangan senter tetap, senter putar dan drill chuck pada kepala lepas
dapat dilihat pada gambar
PAHAT BUBUT
Pahat Bubut
Merupakan salah satu alat potong yang sangat diperlukan pada proses pembubutan,
karena pahat bubut dengan berbagai jenisnya dapat membuat benda kerja dengan
berbagai bentuk sesuai tututan pekerjaan misalanya, dapat digunakan untuk
membubut permukaan/ facing, rata, bertingkat, alur, champer, tirus, bentuk,
memperbesar lubang, ulir dan memotong.
1. Baja karbon
Yang termasuk didalam kelompok baja karbon adalah High Carbon Steel (HCS) dan
Carbon Tool Steels (CTS). Kadar karbonnya relative tinggi (0,7% - 1,4% C) dengan
unsur Mn, W dan Cr masing-masing 2% dan akan melunak pada temperatur sekitar
250 C, pahat jenis ini hanya dapat digunakan untuk memotong logam yang lunak atau
kayu.
2. Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel - HSS)
Paduan tinggi unsur Crom (Cr) dan Tungsten/ Wolfram (W) dengan melalui proses
penuangan (molten metallurgy) disebut Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel –
HSS) antara lain:
Molibdenum HSS, Tungsten HSS, Cobalt Added HSS, High Vanadium HSS, High
Hardess Co HSS, Cast HSS, Powdered HSS dan Coated HSS
BAHAN/MATERIAL PAHAT BUBUT
4. Karbida (Carbida)
Serbuk karbida (Nitrida, Oksida) dengan bahan pengikat dari Cobalt (Co), dengan
bahan dasar (serbuk) Tungsten / Wolfram (W), Tintanium (Ti), Tantalum (Ta)
dibuat menjadi karbida.
1. Keras
Agar dapat memotong/menyayat bahan benda kerja/ material dengan baik, alat
potong harus memilki sifat lebih keras dari benda kerja/ row material.
2. Ulet/Liat
diperlukan pada alat potong agar dapat mengatasi/ menetralisir adanya beban
kejut dan getaran yang mungkin muncul sewaktu pemotongan/ penyayatan terjadi.
3. Tahan Panas
Setiap alat potong pada saat digunakan untuk melakukan pemotongan/ penyayatan
akan timbul panas, hal ini tarjadi karena adanya gesekan akibat pemotongan.
4. Tahan Aus
Mampu menahan terjadinya gesekan maupun getaran yang terjadi pada saat
pemotongan/ penyayatan.
MACAM-MACAM PAHAT BUBUT (ISO)
Keterangan:
a. Pahat ISO 1 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dengan hasil sudut
bidangnya (plane angle) sebesar 75o atau untuk membubut pengasaran yang hasil
sudut bidangnya tidak memerlukan siku atau 90º .
b. Pahat ISO 2 digunakan untuk pembubutan memanjang dan melintang (pembubutan
muka/ facing) dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 45º. untuk
membubut champer atau menghilangkan ujung
bidang yang tajam (debured).
c. Pahat ISO 3 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dan melintang dengan
sudut bidang samping (plane angle) sebesar 93º. Pada proses pembubutan melintang
tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil yang siku (90º) pada sudut bidangnya,
yaitu dengan cara menggerakan pahat menjahui sumbu senter.
d. Pahat ISO 4 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dengan pemakanan
relatif kecil dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 0º ( Proses finising)
MACAM-MACAM PAHAT BUBUT (ISO)
e. Pahat ISO 5 digunakan untuk proses pembubutan melintang menuju sumbu center
dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 0º, atau untuk meratakan
permukaan benda kerja atau memfacing.
f. Pahat ISO 6 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dengan hasil sudut
bidangnya (plane angle) sebesar 90º, sehingga pada proses pembubutan bertingkat
yang selisih diameternya tidak terlalu besar dan hasil sudut bidangnya dikehendaki
siku (90º) pahatnya tidak perlu digerakkan menjahui sumbu senter.
g. Pahat ISO 7 digunakan untuk proses pembubutan alur menuju sumbu center dengan
hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 0º, untuk memotong pada benda kerja
yang memilki diameter nominal tidak lebih dari dua kali lipat panjang mata pahatnya.
h. Pahat ISO 8 digunakan untuk proses pembesaran lubang tembus dengan hasil sudut
bidangnya (plane angle) sebesar 75º.
i. Pahat ISO 9 digunakan untuk proses pembesaran lubang tidak tembus dengan hasil
sudut bidangnya (plane angle) sebesar 95o.
MACAM-MACAM PAHAT BUBUT (DIN)
Keterangan:
a. Pahat DIN 4971 fungsinya sama dengan pahat ISO 1, yaitu digunakan untuk proses
pembubutan memanjang dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 75o,
untuk membubut pengasaran yang hasil sudut bidangnya tidak memerlukan siku 90º.
b. Pahat DIN 4972 fungsinya sama dengan pahat ISO 2, yaitu digunakan untuk
pembubutan memanjang dan melintang (pembubutan muka/ facing) dengan hasil sudut
bidangnya (plane angle) sebesar 45º. Pahat jenis ini juga dapat digunakan untuk
membubut champer atau menghilangkan ujung bidang yang tajam (debured).
c. Pahat DIN 4973 fungsinya sama dengan pahat ISO 8, yaitu digunakan untuk proses
pembesaran lubang tembus dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 75º.
d. Pahat DIN 4974 fungsinya sama dengan pahat ISO 9, yaitu digunakan untuk proses
pembesaran lubang tak tembus dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 95 º.
MACAM-MACAM PAHAT BUBUT (DIN)
e. Pahat DIN 4975 digunakan untuk pembubutan finising arah memanjang dengan hasil
sudut bidangnya (plane angle) sebesar 45º, untuk membubut champer atau
menghilangkan ujung bidang yang tajam (debured).
f. Pahat DIN 4976 fungsinya sama dengan pahat ISO 4, yaitu digunakan proses
pembubutan memanjang dengan pemakanan relatif kecil dengan hasil sudut bidangnya
(plane angle) sebesar 0º, untuk proses finishing.
g. Pahat DIN 4977 fungsinya sama dengan pahat ISO 5, yaitu digunakan untuk proses
pembubutan melintang menuju sumbu center dengan hasil sudut bidangnya (plane
angle) sebesar 0º, untuk meratakan permukaan benda kerja atau memfacing.
h. Pahat DIN 4978 fungsinya sama dengan pahat ISO 3, untuk proses pembubutan
memanjang dan melintang dengan sudut bidang samping (plane angle) sebesar 93º.
Pada proses pembubutan melintang tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil yang
siku (90º) pada sudut bidangnya, yaitu dengan cara menggerakan pahat menjahui
sumbu senter.
MACAM-MACAM PAHAT BUBUT (DIN)
i. Pahat DIN 4980 fungsinya sama dengan pahat ISO 6, yaitu digunakan untuk proses
pembubutan memanjang dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 90º,
sehingga pada proses pembubutan bertingkat yang selisih diameternya tidak terlalu
besar dan hasil sudut bidangnya dikehendaki siku (90º) pahatnya tidak perlu
digerakkan menjahui sumbu senter.
j. Pahat DIN 4981 fungsinya sama dengan pahat ISO 7, yaitu digunakan untuk proses
pembubutan alur menuju sumbu center dengan hasil sudut bidangnya (plane angle)
sebesar 0º. Pahat jenis ini dapat juga digunakan untuk memotong pada benda kerja
yang memilki diameter nominal tidak lebih dari dua kali lipat panjang mata
pahatnya.
Macam-macam Pahat Bubut Sisipan
(inserts Tips)
1. Pahat bubut sisipan (inserts tips) pengikatan dibrasing
Pembuatannya hanya pada bagian ujung yang terbuat dari pahat bubut sisipan,
kemudian diikatkan dengan cara dibrassing pada ujung badan/ bodi.
Macam-macam Pahat Bubut Sisipan
(inserts Tips)
dengan cara pahat bubut sisipan klem/ dibaut diselipkan pada pemegang/ holder.
GEOMETRI PAHAT BUBUT
Geometris pahat bubut rata kanan Geometris pahat bubut rata kiri
GEOMETRI PAHAT BUBUT
60°
55º
Pahat bubut ulir metris (60º) Pahat bubut ulir withwort (55º)
GEOMETRI PAHAT BUBUT
Kisar Ulir
tg α = ------------------------
Keliling lingkaran
P
tg α = ----------------
ᴫ. d
GEOMETRI PAHAT BUBUT
Pemilihan Pahat Bubut
www.youtube.com
MEMASANG PAHAT DAN MENGECEK
KETINGGIANNYA
As High As Center
MENENTUKAN PARAMETER PEMOTONGAN
Dimana :
Vc /Cs : Kecepatan potong (M/menit)
n : Kecepatan putaran mesin (RPM)
D : Diameter (mm)
1/1000 : 1 mm = 1/1000 m
KECEPATAN POTONG
Contoh :
Jika kita akan membubut benda kerja dari bahan alumunium diameter 40
mm dengan pahat HSS. Hitunglah kecepatan putaran mesin?
Jawab :
Kecepatan potong alumunium dapat dilihat pada tabel 4.1 misal kita ambil 30
m/ menit. Maka keceapatannya adalah:
KECEPATAN PEMAKANAN
1. Pemakanan Kasar:
Menggunakan pemakanan 0,40 mm untuk
benda kerja yang tidak memerlukan ketelitian
yang tinggi.
2. Pemakanan Halus:
Menggunakan pemakanan (0,07-0,12) mm
untuk benda kerja yang memerlukan keterlitian yang tinggi.
Tabel kecepatan pemakanan untuk beberapa jenis bahan dengan pahat
(HSS).
Mengebor
LANGKAH-LANGKAH MENGEBOR
a. Ulir Segitiga
b. Ulir Trapesium
c. Ulir Buttress
d. Ulir Radius
e. Ulir Segi empat
Langkah-Langkah Membubut Ulir
www.youtube.com
MEMOTONG
Langkah-Langkah Memotong :
1. Cekam benda kerja dengan benar
2. Perkirakan bagian yang akan dipotong sedekat mungkin dengan
cekam bubut
3. Lakukan pemotongan secara manual ataupun otomatis
Cutting Off
REFERENCES
Book
• work shop Technolgy by Hajra choudry
• Advances in Manufacturing Technology C.J Thomas
• DeGarmo: E.P. DeGarmo et al, Materials and Processes in Manufacturing ,
Wiley, 2003.
• Franklin W Olin:. 2005. Engine Lathe Introduction. College of Engineering.
• Sumariyanto. 2007. Bubut Dasar. Malang: PPPPGT Malang
Website
• www. engbasics.com
• www. efunda.com
• Kalpakjian: http://www.nd.edu/~manufact/index3.htm
THANK YOU
PRESENTED BY
ADI PRIYONO
SMKN 3 BUDURAN