Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI

DASAR NEGARA
DI SUSUN:
KELOMPOK 4
MAWADDAH PUTRI SHYAHDILLAH R. HABU (S2123007)
SOFI ADISTI DURAND (S2123018)
NUDIANTI B. TOTOKE (S2123014)
KEDUDUKAN PANCASILA

• Kedudukan Pancasila yang pertama dan utama adalah sebagai


dasar negara.
• Apabila dasar negara dihubungkan dengan pola pikir bangsa
Indonesia maka dapat disebut sebagai ideologi bangsa
• Apabila dasar negara dihubungkan dengan pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup bangsa maka jadilah
pandangan hidup bangsa (way of life).
KONSEP, TUJUAN, DAN
URGENSI DASAR NEGARA

PENGERTIAN NEGARA
adalah kelompok sosial yang menduduki suatu
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisir dan
dikelola dibawah lembaga politik dan pemerintahan
yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat
sehingga berhak menentukan tujun nasionalnya.

UNSUR NEGARA
1. Ada Rakyat dan Penduduk
2. Ada Daerah atau wilayah
3. Ada pemerintahan yang berdaulat
4. Ada pengakuan Oleh Negara lain
PANCASILA DASAR PEMERSATU
TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

• Pada era globalisasi dewasa ini, banyak hal yang akan merusak mental dan
nilai moral Pancasila yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara
Indonesia. Dengan demikian, Indonesia perlu waspada dan berupaya agar
ketahanan mental-ideologi bangsa Indonesia tidak tergerus. Pancasila
harus senantiasa menjadi benteng moral dalam menjawab tantangan-
tantangan terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara, yaitu sosial, politik,
ekonomi, budaya, dan agama.
PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh
bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat
dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak.
• Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam kehidupan
masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak.
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-unsur sebagai
berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat.
• Weltanschauung lebih mengacu pada pandangan hidup yang bersifat praktis. Driyarkara
menegaskan bahwa weltanschauung belum tentu didahului oleh filsafat karena pada masyarakat
primitif terdapat pandangan hidup (Weltanschauung) yang tidak didahului rumusan filsafat
LANDASAN HISTORIS, YURIDIS, SOSIOLOGIS. DAN
POLITIS PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

• LANDASAN HISTORIS
Sejak zaman Sriwijaya, Majapahit dan penjajah. Bangsa sudah berjuang untuk menemukan jati diri
sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup
serta filsafat hidup, di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda dengan
bangsa lain

Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan
disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia
sendiri.

1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara
Indonesia, kemudian diberi nama “Pancasila” yang artinya lima dasar
LANDASAN HISTORIS, YURIDIS, SOSIOLOGIS. DAN
POLITIS PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

• LANDASAN SOSIOLOGIS

Kebhinekaan atau pluralitas masyarakat bangsa Indonesia yang tinggi, dimana agama, ras, etnik,
bahasa, tradisi-budaya penuh perbedaan, menyebabkan ideologi Pancasila bisa diterima sebagai
ideologi pemersatuk

Bangsa Indonesia yang plural secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh
karena itu nilai-nilai Pancasila perlu dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan
masyarakat bangsa

.
LANDASAN HISTORIS, YURIDIS, SOSIOLOGIS. DAN POLITIS
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

• LANDASAN POLITIS

Hetrogenitas kehidupan politik di Indonesia, harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Tujuan adalah menciptakan politik yang kondusif, demokatis, dalam mencapai cita-cita
dan tujuan Indonesia (Pembukaan UUD 1945 Alenea Ke-4).

.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai