Pertemuan 4
Pertemuan 4
writeln('Jam Pertama:',J1.J,':',J1.M,':',J1.D);
writeln('Jam Kedua :',J2.J,':',J2.M,':',J2.D);
end.
Plus/Minus Tipe Bentukan
Lebih mudah dipahami karena sesuai dengan
persepsi manusia bahwa Jam adalah Jam daripada
3 integer yang dipandang sebagai Jam.
Operator, Fungsi & Prosedur Standar tidak berjalan
untuk tipe bentukan. Misal write(J2) error!, J1 + J2
error!
Operator, Fungsi dan Prosedur harus dibuat khusus
untuk tipe bentukan tertentu.
Memudahkan programer jika akan menambah
Variabel bertipe Jam. Kita bisa buat J1,J2,J3 dst
tanpa membuat tipe Jam lagi.
Konsep Algoritma (1)
Program menerima input dari user,
diproses, hasilnya ditampilkan (output).
Contoh: Program Persegipanjang.exe
Input : Panjang dan Lebar
Proses : Luas = Panjang * Lebar
Output : Luas
Jika Proses dilakukan sebelum Input maka
Ouput menjadi salah walaupun tipe
datanya benar.
Contoh
Program persegipanjang;
Var
Luas, P, L : integer;
Begin
Luas := P * L; {P & L belum ada nilainya}
writeln(‘Masukkan Panjang : ’);
read(P);
writeln(‘Masukkan Lebar : ’);
read(L);
writeln(‘Luas : ’,Luas);
End.
Konsep Algoritma (2)
Algoritma Dasar dibagi menjadi 3 yaitu
1. Sequence (Urutan)
2. Conditional (Pilihan)
3. Looping (Pengulangan)
Dengan 3 senjata itu kita akan
menyelesaikan permasalahan di dunia
dengan program!
Sequence (Urutan)
Sequence penting karena langkah-langkah
program bergantung pada langkah sebelumnya.
Luas = Panjang * Lebar, bisa dilakukan jika
Panjang dan Lebar sudah diketahui dari
masukan user.
Setiap langkah akan mengubah status program.
Ketika program pada posisi “readln(Panjang)”,
status program adalah menunggu masukan dari
user yang akan disimpan pada variabel Panjang.
Contoh Sequence (Urutan)
Program persegipanjang;
Var
Luas, P, L : integer;
Begin
Luas := P * L; {P & L belum ada nilainya}
writeln(‘Masukkan Panjang : ’);
read(P);
writeln(‘Masukkan Lebar : ’);
read(L);
writeln(‘Luas : ’,Luas);
End.
Conditional (Pilihan)
IF-THEN-ELSE memberi 2 pilihan jika IF-THEN
benar maka statement pertama dijalankan, jika
tidak maka statement kedua dijalankan.
IF-THEN bisa tanpa ELSE, Jika IF-THEN benar
maka dijalankan jika tidak program berlanjut.
Jika lebih dari 2 pilihan menggunakan NESTED-
IF (IF Bersarang), di dalam IF ada IF lagi.
Bisa juga menggunakan CASE-OF-ELSE-END
untuk banyak kasus.
Conditional (Pilihan)
IF Kondisi1 THEN CASE Ekspresi OF
BEGIN Nilai1 : Statement1;
Statement 1 Nilai2 : Statement2;
END ELSE {Not Kondisi1} Nilai3 : Statement3;
BEGIN ELSE Statement4;
Statement 2 END;
END;