AB 2 Pertemuan Ke 11 Dan Ke 12 (Cost Volume Profit)
AB 2 Pertemuan Ke 11 Dan Ke 12 (Cost Volume Profit)
1
Asumsi Analisis CVP
1. Semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya
variabel dan tetap,
2. Harga jual per unit tidak berubah-ubah selama
periode analisis,
3. Biaya variabel bersifat proporsional dan
4. Perusahaan hanya memproduksi satu macam
barang, bila menghasilkan lebih dari satu macam
barang, perimbangan harus tetap.
2
Analisis BEP
Definisi: Suatu analisis yang menggambarkan
bagaimana perubahan biaya variabel, biaya tetap,
harga jual, volume penjualan dan bauran penjualan
(sales mix) akan mempengaruhi laba perusahaan.
3
Tujuan Mencari BEP
Mencari tingkat aktivitas produksi dengan total
pendapatan = total biaya.
Menunjukkan suatu sasaran volume penjualan
minimal yang harus diraih oleh perusahaan
Mengawasi kebijakan penentuan harga
Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah
mereka beroperasi dekat/jauh dari titik impas?
4
Manfaat Analisis BEP
1.Perencanaan Penjualan atau produksi
Penjualan minimal dalam unit :
PM (unit)=(FC+laba)/(P-VC)
penjualan minimal dalam rupiah:
PM (Rp)= (FC+Laba)/(1-(VC/P))
2.Perencanaan metode produksi
3.Menentukan Shutdown Point (SDP)
SDP= Biaya Tetap / Rasio Laba Kontribusi
5
Konsep Laba Kontribusi
Laba Kontribusi:
7
Format perhitungan laba sebelumnya, juga
bermanfaat sebagai alat perencanaan.
Format ini juga memungkinkan perusahaan
memproyeksikan keuntungan pada setiap tingkat
aktivitas dalam kisaran relevan, misalnya:
perusahaan memproyeksikan tingkat penjualan
DVD sebanyak 1.000 unit?
8
Jumlah Perunit
9
Rasio Laba Kontribusi
Laba Kontribusi dapat dinyatakan dalam suatu persentase
dari pendapatan penjualan Rasio Laba Kontribusi
Laba Kontribusi
MCR = --------------------------- x 100%
Penjualan
Semakin tinggi MCR semakin baik ! Dapatkah anda
menjelaskan analisisnya ?
10
Perhitungan BEP
Pendekatan Aljabar
Pendekatan Grafik
11
Pendekatan Aljabar
Perhitungan BEP dapat dilakukan dengan dua
cara :
Atas dasar satuan Unit
Atas dasar penjualan dalam satuan Rupiah
Rumus BEP (unit):
BEP (Unit) = __ FC __
(P/u –VC/u)
13
Contoh
Jumlah Perunit
14
Perhitungan BEP (Aljabar)
Q BEP (unit) = Biaya Tetap : Laba
Rp 175.000.000
15
Aljabar (alt ke-2)
Titik Impas dapat dinyatakan secara
matematis dengan persamaan :
Penjualan = Biaya
(VC+FC+lain2)
Dari contoh diatas dapat dicari BEP (unit)
250.000 Q = 150.000 Q + 70.000.000 + 0
100.000 Q = 70.000.000
Q = 700 unit DVD
BEP dinyatakan dalam penjualan (rupiah):
700 unit x Rp 250.000= Rp 175.000.000
16
Pendekatan Grafik
Dalam pendekatan grafik ini dengan cara
menggambarkan unsur-unsur biaya dan pendapatan
ke dalam suatu gambar grafik.
Pada grafik tersebut nampak garis-garis biaya
variabel, biaya tetap, total biaya dan garis total
penghasilan
17
Grafik BEP
Sales
Garis Pendapatan Total (TR)
Kuantitas
18
Margin of Safety (MoS)
Adalah batas penurunan penjualan yang
bisa ditolerir agar perusahaan tidak
menderita kerugian.
Misalnya margin of safety ditentukan 30%,
artinya realisasi penjualan dipertahankan
jangan sampai turun lebih dari 30%.
19
Rumus % MoS
Rumus % MoS:
Penjualan Standar
Jumlah % Jumlah %
Jika PT. OKKY dan PT. MAHARDHIKA menentukan SDP = BEP maka tentukan:
1.SDP=BEP?
2.MoS?
3.Persentase MoS?
21
Kasus MoS
PT. OKKY PT. MAHARDHIKA
Jumlah % Jumlah %
SDP =BEP
MoS
(Penjualan – BEP)
Persentase MoS
23
Kasus Operating Leverage
PT. OKKY PT. MAHARDIKHA
Jumlah % Jumlah %
24
PT. OKKY memiliki komposisi biaya tetap lebih
kecil dibanding PT. Mahardhika walaupun jumlah
biaya totalnya sama Rp 360.000
25
Bagaimana Jika penjualan naik 10% ?
Apa yang akan terjadi ???
Jumlah % Jumlah %
26
Bagaimana Jika penjualan turun 10% ?
Apa yang akan terjadi ???
Jumlah % Jumlah %
27
Kesimpulan
Perusahaan dengan OL Tinggi (komposisi biaya tetap lebih
besar dari komposisi biaya variabel) akan SANGAT
SENSITIF terhadap perubahan LABA akibat adanya
perubahan VOLUME PENJUALAN
Karena PT. Mahardikha memiliki OL yang lebih tinggi maka
perubahan laba (baik laba yang meningkat atau menurun)
pada PT. Mahardikha lebih besar jika dibandingkan dengan
PT. OKKY walau dengan perubahan volume penjualan yang
sama yaitu 10%. Sehingga perusahaan semacam ini lebih
rentan terhadap kondisi kesulitan keuangan (financial
distress). 28
Faktor Operating Leverage (OL)
Faktor Operating Leverage adalah :
30
Dampak Pajak Penghasilan (PPh)
Pada saat menghitung titik impas, pajak
penghasilan tidak memainkan peranan karena
perusahaan tidak membayar pajak bila tidak
mendapatkan laba
Banyak perusahaan memilih menetapkan laba
sasaran mereka sebagai laba bersih setelah pajak
dalam hal ini pajak penghasilan dianggap sebagai
biaya
31
Persamaan
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak-Pajak
Pajak = Laba Sebelum Pajak x Tarif
32
Kasus Dampak PPh
PT OKKY PT. MAHARDIKHA
Jumlah % Jumlah %
Jika tarif pajak Badan = 25% maka berapa besarnya laba bersih / laba setelah pajak dari PT.
OKKY dan PT. MAHARDHIKA?
33
Perhitungan
LB PT.OKKY = Laba Sebelum Pajak (1-tarif)
LB PT.OKKY = 56.000 (1-25%)
LB PT.OKKY = Rp 42.000
34
Analisis BEP pada Multiple
Product
Yang harus diketahui: Persamaan BEP (Rp):
1. Biaya tetap BEP (Rp) = (FC/(1-VC)
2. Biaya var/unit per jenis VC = HP Biaya Variabel /
produk HP Penjualan
3. Harga jual/unit per jenis
produk BEP (unit) = BEP (Rp)/ HP
4. Sales mix Penjualan
Istilah
Hypothetical Package (HP):
sebuah nilai yang mewakili
nilai seluruh produk
(VC/Penjualan)
35
Kasus BEP (Multiple Product)
PT. Afgan Syifaudin mengharapkan product mix
dibawah ini untuk dijual pada periode mendatang.
Produk Harga jual/unit Biaya Var/unit
A Rp 180 Rp 100
B Rp 110 Rp 70
36
Perhitungan
VC = (1 x 100) + (2 x 70) = 240 = Rp 0,6/unit
(1 x 180) + (2 x 110) 400
37
Perhitungan
PM = FC + laba = 1.600.000 + 400.000 = Rp 5.000.000
(1-VC) (1-0,6)
PM (unit) = 5.000.000 / 400 = 12.500 HP
PM produk A = 12.500 x 1 = 12.500 unit produk A
PM produk B = 12.500 x 2 = 25.000 unit produk B
38