Anda di halaman 1dari 9

FILSAFAT LOGIKA

Dr. SUBADI, SH, M.Hum.


Apakah logika itu ?
Secara singkat logika adalah ilmu pengetahuan dan
kecakapan untuk berpikir lurus/tepat. -> logika
bukanlah teori belaka akan tetapi juga ketrampilan
menerapkan hukum-hukum,aturan-aturan , kaidah,
norma berpikir dalam praktek (filsafat praktis)

Ilmu Pengetahuan:

1.Kumpulan pengetahuan tentang pokok tertentu,


2.Merupakan suatu kesatuan yang sistematis,
3.Dapat memberikan penjelasan yang dapat
dipertanggung-jawabkan.
4.Penjelasan ini dapat menunjukan sebab-musababnya.
• Lapangan ilmu pengetahuan logika ialah
asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus,
tepat, dan sehat, untuk itu mempertimbangkan,
menguraikan, membandingkan, serta memhubungkan
pengertian yang satu dengan pengertian lainnya agar
dapat memperoleh kebenaran.

• Logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan


hukum/aturan berpikir yang harus diaati.

• Obyek logika adalah berpikir -> adalah kegiatan akal


budi manusia, kegiatan pikiran -> yaitu mengolah dan
mengerjakan, dengan mempertimbangkan,
menguraikan, membandingkan, serta memhubungkan
pengertian yang satu dengan pengertian lainnya agar
dapat memperoleh kebenaran.
• Obyek logika bukan sembarang orang berpikir akan
tetapi berpikir dipandang dari sudut kelurusan,
ketepatan.

• Pemikiran disebut lurus, tepat apabila telah sesuai


dengan hukum-hukum/aturan-aturan berpikir yang
sudah ditetapkan dalam logika -> untuk itu berbagai
kesalahan atau kesesatan dalam berpikir dapat
dikurangi atau dihindari.
Pengertian
 Kata: tanda lahiriah (ucapan suara
dan/atau tanda yang tertulis) untuk
mengartikan dan barangnya.
 Term: kata yang menyatakan subyek dan
atau predikat dalam suatu kalimat.
 Isi dan luas pengertian;
PEMBAGIAN LOGIKA
 Logika kodratiah/alamiah -> pikiran manusia bisa
bekerja secara spontan dan dapat mencapai
kebenaran dalam hal-hal yang mudah saja , ->
pada suatu saat akan mengalami kegagalan, karena
manusia sering dipengaruhi pikiran-pikiran,
kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. --->
kesesatan berpikir tidak dapat dihindari. (logika ini
tidak dapat dipertahankan).

 Logika ilmiah  logika ini membantu logika


kodratiah/alamiah, dengan memperhalus dan
mempertajam pikiran serta akal budi- dengan
pertolongan logika ini, akal budi bekerja dengan
lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman
sehingga kesesatan dalam bepikir dapat dihindari
atau dikurangi.
1. Logika menyelidiki hukum-hukum/aturan-aturan
berpikir -> penyelidikan yang maksud adalah
menguraikan unsur-unsur pemikiran manusia yang
terdiri dari:
• Pengertian-pengertian (unsur pertama);
• Keputusan-keputusan (unsur kedua);
• Penyimpulan-penyimpulan.

2. Pemikiran manusia bukanlah kegiatan batin saja


-> sehingga perlu dilahirkan yaitu dengan berbicara.

3. Oleh karena itu wujutnya disebut :


• kata adalah tanda lahiriah dari suatu pengertian-
pengertian;
• kalimat adalah tanda lahiriah dari suatu keputusan-
keputusan;
• pembuktian adalah tanda lahiriah dari suatu
penyimpulan-penyimpulan.
Ketiga unsur ini yang disebut tiga pokok
kegiatan akal budi manusia, yaitu:

 Menangkap sesuatu sebagaimana adanya, artinya


menangkap sesuatu tanpa mengakui atau
memungkiri;
 Memberikan keputusan artinya menghubungkan
pengertian yang satu dengan pengertian lainnya
atau memungkiri hubungan itu;
 Merundingkan artinya menghubungkan keputusan-
keputusan sedemikian rupa sehingga dari satu
keputusan atau lebih, sesorang sampai pada suatu
kesimpulan.

Sebagai insan hukum, dimanapun kita berada apapun


profesi kita suatu saat nanti pasti akan dihadapkan
pada masalah-masalah yang membutuhkan
ketrampilan menerapkan hukum/aturan berpikir.
Pentingnya belajar filsafat logika :

 Membantu orang untuk berpikir lurus, tepat,


cepat dan teratur;
 Membantu memperoleh kebenaran dan
menghindari atau mengurangi kesesatan dalam
berpikir;
 Mendorong bahkan memaksa orang untuk selalu
berpikir logis (mendasarkan pada pertimbangan
obyektif), tajam, membentuk jiwa yang kritis;
 Mampu dan terbiasa berpikir mandiri serta tidak
pernah ragu-ragu(mantap) dalam
mengemukakan suatu kebenaran pendapat, ide,
gagasan (berargumentasi).

Anda mungkin juga menyukai