Anda di halaman 1dari 17

KONSUMSI

PENGERTIAN KONSUMSI

– Cara manusia dan aktor sosial dengan kebutuhan


yang dimilikinya berhubungan dengan sesuatu
(dalam hal ini material, barang, simbolik, jasa atau
pengalaman) yang dapat memuaskan mereka (Don
Slater, 1997)
– Seluruh aktifitas sosial yang orang lakukan sehingga
bias dipakai untuk mencirikan dan mengenali
mereka di samping apa yang mereka “lakukan”
unutk hidup (Chaney, 2004)
Pandangan Para Peneruka Sosiologi Tentang Konsumsi

Karl Marx (1818 – 1883)

Emilie Durkheim (1858 – 1917)

Max Weber ( 1864 – 1920)

Thorstein Veblen (1857 – 1929)


Karl Marx (1818 – 1883)

Konsumsi Subsistensi
Sandang, Pangan, Papan

Konsumsi
Konsumsi Mewah
Konsumsi kelas Kapitalis yang dapat dipertukarkan hanya untuk pengeluaran
dari nilai surplus:
Sedan Mewah, Rumah bagai Istana, Kapal Pesiar Pribadi
Di

Di
pe

pe
ng

ng
a ru

a ru
hi

hi

Suprastrktur Budaya Sosial :


Institusi Sosial, Budaya, Agama
Emilie Durkheim (1858 – 1917)
The Division of Labor on Society

Masyarakat yang berlandaskan solidaritas Mekanik


Menuntun anggotanya untuk melakukan konsumsi yang tidak berbeda satu
sama lain
Cth : Aceh dan Minangkabau yang pola busanannya harus tertutup
Konsumsi

Masyarakat yang berlandaskan solidaritas Organik


Konsumsi nya cenderung bebas dan tidak mengikat serta anggotanya
memiliki sifat individualisme
Cth : Tersedianya jenis makanan fast food dalam masyarakat kota berbagai
merek seperti KFC, CF dll
Max Weber ( 1864 – 1920)
Economy and society

Tindakan Konsumsi dapat dikatakan sebagai tindakan sosial sejauh tindakan tersebut
memperhatikan tingkah laku dari individu lain dan oleh karena itu diarahkan pada tujuan
tertentu

Instrumentally rational action


Tindakan yang berdasarkan pertimbangan yang sadar terhadap tujuan tindakan dan pilihan dari alat
yang dipergunakan
Cth : untuk berpenampilan menarik ditempat kerja seorang wanita muda menggunakan lipstik

Tindakan Rasional Nilai


tindakan dimana tujuan telah ada dalam hubungannya dengan nilai absolut dan akhir bagi individu
Cth : Semua orang perlu makan dan minum, namun bagi orang muslim tidak semua boleh dikonsumsi
seperti alkohol
Konsumsi
Tindakan Afektif
Suatu tindakan yang didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan yang
sadar
Cth : Mengungkapkan rasa cinta, seseorang menggunakan gaun berwarna merah jambu

Tindakan Tradisional
Tindakan yang dikarenakan kebiasaan atau tradisi
Cth : Masyarakat Indonesia yang berbuka puasa dengan menyantap makanan tradisi sesuai dengan
lokus budayanya seperti kolak
Fenomena Konsumsi

• Masyarakat Konsumsi
• Budaya dan Konsumsi
• Perilaku Konsumen
• Waktu Luang
• Gaya Hidup
• Fashion
• Pariwara
• Belanja
• Turisme
• Ideologi Konsumsi
• Politik Konsumsi
• Konsumsi dan Mobilitas Sosial
• Konsumsi dan Perubahan Sosial
Thorstein Veblen (1857-1929)

The Theory of the Leisure Class

Perkembangan
Masyarakat Atas Kapitalisme Industri

Pecuniary Conspicuous
Culture Consumption
Contoh di Indonesia

– Pesta Perkawinan Eksklusif

Bagi Veblen:
Pemborosan merugikan masyarakat secara
keseluruhan
Budaya dan
Konsumsi Pada
Masyarakat
Kapitalis
Don Slater ( 1997) “ Konsumsi selalu dan dipandang
sebagai suatu proses budaya”

Lee (2006), Lurry (1998), Featherson (2001)


• Melalui pandangan Slater dapat dikatakan bahwa konsumsi pada
masyarakat pra kapitalis adalah suatu proses budaya. Konsumsi tidak
hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan fisik-biologis tetapi juga
manfaat benda atau objek tersebut secara sosial

Douglas dan Isherwhood (1979)


• Kehidupan sosial tidak terlepas dari hubungan dengan benda-benda
yang diberi nilai pemakaiannya.
Konsumsi sebagai pembeda antara
kehidupan profan dan kehidupan suci

Peletakan sejumlah buah yang ditata rapi


Contoh pembeda dan menarik dalam keranjang kecil dan
diletakkan diata meja makan berebeda
dengan buah yang ditaruh di dalam
keranjang tetapi diletakkan di bawah pohon
keranjang yang dimaknai ebagai “sesajen”

Yang memberikan pemaknaan suatu konsumsi merupakan bagiandari


kehidupan profan atau sakral adalah individu atau sekelompok individu.
Proses penciptaan makna berlangsung dalam konteks interaksi individu. Mana
tersebut dibangun, dikembangkan dan dipertahankan. Sekali suatu makna
dibangun maka dia akan mengalami proses objektifikasi yaiu dimana
pengalaman individu-individu menkristal menjadi suatu kenyataan yang
bersifat objektif dan umum.
Konsumsi sebagai suatu identitas

Secara sederhana Identitas merupakan pernyataan diri yang terkait ruang dan waktu

Rutherford (1990) “identity:


Piliang (1999) Berger dan Luckmann (1966)
Community, Culture, Diffrence”
• Identitas memberikan • Identitas dibentuk melalui • Identitas merupakan mata
seseorang tentang posisi proses sosial rantai masa lalu dengan
personal • Sekali suatu identitas hubungan-hubungan sosial,
mengkristal, ia kan dipelihara, kultural dan ekonomi di dalam
dimodifikasi bahkan diubah ruang dan waktu suatu
sama sekali melalui hubungan- amsyarakat.
hubungan sosial • Karena identitas terkait ruang
dan waktu maka identitas
tersebut dimiliki bersama
dengan orang lain dalam
konteks ruang dan waktu
• Mengeluarkan orang atau
kelompok dari suatu kelompok
identitas karena perbedaan
ruang dan waktu
– Identitas memiliki banyak dimensi
– Dari aspek sosial seseorang memiliki identitas sebagai guru, petani,
pedagang
– Dari aspek budaya seseorang memiliki identitas sebagai Jawa, Batak,
Dayak, Madura dll
– Dari aspek politik seseorang bisa sebagai tooh masyarakat atau orang
biasa
– Pakaian juga bisa menjadi identitas seseorang seperti contohnya dalam
masyarakat Minagkabau seorang Datuk memakai pekaian berbeda dengan
masyarakat lainnya, seorang penghulu memakai “destar bekatak” dan
memakai pakaian hitam yang tidak memiliki kantong dan celana dengan
desain khusus.
Konsumsi sebagai Stratifikasi
Sosial

– Parwitaningsih, dkk, mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai


penggolongan individu secara vertikal berdasarkan status yang
dimiliki.
– Konsep posisi dan status merupakan dua konsep yang berbeda
yang menunjukan pada pengertian yang relatif sama.
– Konsep posisi lebih statis sehingga sering didefinisikan sebagai
kedudukan seseorang di dalam suatu kelompok masyarakat
– Konsep status lebih dinamis sehingga sering didefinisikan
sebagai hak dan kewajiban dari posisi yang dimiliki.
Status

Status yang Status yang dicapai


melalui usaha atau
diusahakan perjuangan individu atau
kelompok dalam
Pendidikan atau
pekerjaan
(achived status masyarakat

Status yang Status yang disebabkan


oleh kelahiran seseorang
Dalam beberapa
masyarakat status ini bisa
diwariskan dari orangtua yang
berasal dari kelompok
diperoleh secara adat,
misalnya gelar bangsawan
(ascribed status) tertentu diperoleh karena jasanya.
Stratifikasi Sosial
– Stratifiaksi sosial adalah membedakan secara bertingkat,
berjenjang atau vertikal.
– Contoh :

Penggunaan rumah adat pada masyarakat Minangkabau. Masyarakat


Minangkabau membedakan antara orang asal dengan orang pendatang.
Pembedaan tersebut berkaitan pula dengan perlakuan yang berbeda
dari masyarakat asal dan orang pendatang. Perbedaan tersebut
diperlihatkan dalam perlakuan dalam upacara adat, pesta pernikahan,
acara kematian san sebagainya. Hal tersebut sudah merupakan suatu
bentuk stratifikasi sosial. Oleh sebab itu rumah gadang dipandang
sebagai bentuk konsumsi yang berdimensi stratifikasi sosial.

Anda mungkin juga menyukai