Anda di halaman 1dari 20

ALINEA

Pengertian Alinea
Alinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa
yang umumnya merupakan gabungan beberapa
kalimat. Dalam praktiknya kadang-kadang kita
menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat. Walaupun hal itu memang dimungkinkan,
dalam pembahasan bab ini wujud alinea seperti itu
digolongkan sebagai pengecualian. Selain
bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi
komposisi, alinea tipe itu jarang dipakai dalam
tulisan ilmiah.
Hayatilah gagasan tunggal alinea di bawah
ini.
 Sampah yang setiap hari kita buang

sebenarnya bisa disederhanakan menjadi


dua macam, yaitu sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik
adalah sampah yang mudah membusuk
seperti sisa makanan dan duan-daunan
yang umumnya basah. Sampah anorganik
adalah sampah yang sulit atau yang tidak
bisa membusuk, umpamanya plastik,
kaca, logam, kain, dan karet.
Struktur Alinea
 Ciri kalimat topik:
(1) merupakan kalimat lengkap yang dapat beridiri
sendiri;
(2) mengandung permasalahan yang potensial
untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut;
(3) mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus
dihubungkan dengan kalimat lain;
(4) dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung
dan frasa transisi.
• Ciri kalimat penjelas:
(1) sering mempakan kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri (dari segi arti);
(2) arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas
setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam satu alinea;
(3) pembentukannya sering memerlukan bantuan
kata sambung dan frasa transisi;
(4) isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan
data tambahan lain yang bersifat mendukung
kalimat topik.
6.3 Persyaratan Alinea
1. Kesatuan Alinea
Sebuah alinea dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat
dalam alinea hanya membicarakan satu ide pokok. Apabila dalam sebuah
alinea terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang
dibicarakan, berarti alinea itu mempunyai lebih dari satu ide.

 Perhatikan alinea di bawah ini.


Pekerjaan saya sehari-hari adalah guru bahasa Indonesia. Sebelum
menjadi guru, saya mempelajari bahasa Indonesia dengan sungguh-
sungguh. Pekerjaan sehari-hari Clinton adalah Presiden Amerika,
Melalui perjuangannya. Clinton berhasil menjadi Presiden Amerika.
Clinton termasuk Presiden Amerika yang populer. Amerika adalah
negara kaya. Di Amerika perkembangan ilmu pengetahuan maju pesat.
Semua bahasa dipelajari untuk kepentingan politik Amerika, termasuk
bahasa Indonesia. Pernah terlintas di benak saya, satu hari nanti
mungkin saya akan menjadi guru bahasa Indonesia di Amerika sana .
2) Kepaduan Alinea
Sebagaimana perlunya kepaduan dalam kalimat efektif,
dalam alinea juga mutlak diperlukan kepaduan atau
koherensi. Kepaduan alinea akan terwujud jika aliran
kalimat dalam alinea berjalan mulus dan lancar serta logis.
Untuk itu, repetisi kata dan frasa, jasa kata ganti, kata dan
frasa penghubung dapat dimanfaatkan untuk memadukan
alinea. Inilah contoh alinea yang dibentuk dengan repetisi
kata dan frasa.

Faktur adalah tanda bukti penjualan barang.


Faktur ada dua macam: (1) faktur berkuitansi, (2)
faktur tanpa kuitansi. Faktur berkuitansi
umumnya dipakai untuk penjualan tunai. Faktur
tanpa kuitansi dapat dipakai baik untuk
penjualan tunai maupun kredit.
CONTOH
Salah satu presiden yang unik dan nyentrik di
dunia ini adalah Abdurrahman Wahid. Beliau
dapat terpilih menjadi presiden walaupun
mempunyai penglihatan yang tidak sempurna,
bahkan dapat dikatakan nyaris buta. Presiden ke-
4 Republik Indonesia ini di awal masa jabatannya
terlalu sering melakukan kunjungan ke luar negeri
sehingga mengundang kritik pedas terutama dari
lawan politiknya. Kyai dari Jawa Timur ini juga
sering mengeluarkan pernyataan yang
kontroversial dan inkonsisten. Akibatnya, m antan
ketua PBNU ini sering diminta untuk
mengundurkan diri dari jabatannya Namun, Gus
Dur tetap pada prinsipnya dan bergeming
menghadapi semua itu.
Contoh (a) menyatakan hubungan akibat atau hasil:
Di pulau Jawa, Bali, Madura, dan Lombok jumlah tenaga kerja
berlebihan, sedangkan di pulau lain kekurangan, Oleh sebab itu,
sebagian tenaga kerja dari keempat pulau tersebut dipindahkan ke
pulau-pulau lain yang kekurangan tenaga kerja. Dengan demikian,
akan terjadi pemerataan tenaga kerja di Indonesia.

Contoh (b) menyatakan hubungan pertambahan:


Deterjen tidak hanya cocok dipakai untuk mencuci bahan yang kasar,
tetapi cocok juga untuk mencuci bahan yang halus seperti sutra.
Selain itu, deterjen dapat juga dipakai untuk mencuci perabot dapur.
Lagi pula, perabot yang dicuci dengan bubuk deterjen ini warnanya
tidak pudar. Tambahan lagi, deterjen ternyata juga tidak merusak
kulit tangan pemakainya
Contoh (c) menyatakan hubungan perbandingan:
Dalam menghormati wanita, tampaknya orang Barat lebih
baik dari orang Timur. Kalau kita perhatikan cara-cara orang
Timur, seperti orang Jepang, Cina, India, Thailand
memperlakukan wanita, akan timbul kesan bahwa wanita
sebagai golongan yang harus mengabdi kepada pria sehingga
dalam banyak hal pria menjadi golongan yang utama. Lain
halnya di Eropa. Orang barat begitu mengutamakan wanita.
Slogan Ladies First bukan hanya omong kosong yang tak
terbukti. Dalam tatakrama Barat kedudukan wanita paling
tidak sudah sama derajatnya dengan pria, walaupun belum
dapat dikatakan lebih tinggi.

Contoh (d) menyatakan hubungan pertentangan:


Manusia diizinkan Tuhan untuk memanfaatkan semua isi alam
ini termasuk memakan daging binatang. Namun, manusia
tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, apalagi menyia-nyiakan
binatang. Siapa yang menyiksa binatang berdosa besar.
Sebaliknya, siapa yang menolong dan mengasihi binatang
akan mendapat pahala yang besar.
Contoh (e) menyatakan hubungan tempat:
Bila Anda melintas di Jalan Manggarai Utara, persis di depan taman
tampak sembilan tukang jahit. Mereka berjajar dengan mesin
jahitnya masing-masing yang sebagian besar catnya terkelupas.
Agar dapat bekerja dengan nyaman, mereka berlindung di bawah
tenda plastik. Pemandangan seperti ini pun dapat anda temukan di
sepanjang Jalan Jatinegara atau Jalan Slamet Riyadi, Jakarta
Timur.
(Disadur dari “Penjahit Pinggir Jalan”, Kompas, 19 September 199)

Contoh (f) menyatakan hubungan tujuan:


Sidang Istimewa MPR akan digelar dan sudah pasti memerlukan
pengamanan. Untuk maksud itu, pimpinan MPR telah mengirim surat
kepada Panglima TNI, Panglima Kodam V Jayakarta, Pangkostrad, dan
Kapolri meminta bantuan pengamanan. Untuk mengamankan SI MPR
ini Polri akan dibantu oleh TNI mengingat jumlah anggota Polri yang
terbatas dibanding dengan tugas kamtib yang diembannya. Agar
terjalin koordinasi yang baik, hendaknya persiapan pengamanan bagi
musyawarah para wakil rakyat yang menentukan nasib bangsa itu
dilakukan dari jauh-jauh hari
Contoh (g) menyatakan hubungan waktu:
Sejak bayi, Rere selalu kami ajak berkomunikasi. Mulai usia dua
minggu, ketika matanya sudah mulai menatap, kami tidak hanya
menganggapnya sebagai bayi, tetapi “manusia dewasa”. Saat dia pipis,
kami selalu memintanya untuk mengangkat kaki guna memudahkan
penggantian popoknya. Beberapa minggu kemudian, dia mulai paham
dengan maksud kami tersebut. Ketika usianya memasuki minggu
ketujuh, Rene tidak hanya paham, tetapi dapat melakukannya.
Terkadang dia sudah mengangkat kakinya, sebelum perintah tersebut
kami ucapkan.

(Disarikan dan “Angkat Kakinya...” Nakita, No- 27,9 Oktober 1999)

Contoh (h) menyatakan hubungan singkatan:


Lalu lintas di persimpangan jalan di Jakarta banyak yang macet dan
kacau. Kendaraan berpenumpang, terutama angkutan umum seperti
bus besar, bus sedang, mikrolet, saling serobot. Kendaraan yang lebih
kecil seperti bajaj, bemo, turut meramaikan persimpangan jalan. Belum
lagi truk, mobil pribadi, dan sepeda motor. Pendek kata, semua jenis
kendaraan turut ambil bagian memacetkan persimpangan jalan di
Jakarta.
Jenis Alinea
Alinea banyak ragamnya. Untuk membedakan
yang satu dan yang lain, alinea dapat
dikelompokkan (1) menurut posisi kalimat
topiknya, (2) menurut sifat isinya, dan (3)
menurut fungsinya dalam karangan. Anggota
dari ketiga kelompok itulah yang akan
menunjukkan berbagai jenis alinea.
1.JenisAlinea menurut Posisi Kalimat Topiknya
Berdasarkan posisi kalimat topiknya, alinea dapat dibedakan
atas empat macam, yaitu (1) alinea deduktif, (2) alinea
induktif, (3) alinea deduktif – induktif dan (4) alinea penuh
kalimat topik.
a) Alinea Deduktif
Bila kalimat topik ditempatkan pada awal alinea akan
terbentuk alinea deduktif, yaitu alinea yang menyajikan pokok
permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian atau
rincian permasalahan alinea Perhatikan contoh di bawah ini.
b) Alinea Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir alinea
akan terbentuk alinea induktif, yaitu alinea yang
menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah
diakhiri dengan pokok permasalahan alinea
c) Alinea Deduktif—Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir
alinea, terbentuklah alinea campuran deduktif-induktif.
Kalimat pada akhir alinea umumnya menegaskan kembali
gagasan utama yang terdapat pada awal alinea
d) Alinea Penuh Kalimat Topik
Ada alinea yang mempunyai kalimat-kalimat yang sama
pentingnya sehingga tidak satu pun kalimatnya yang bukan
kalimat topik. Kondisi ini mengakibatkan terbentuknya alinea
penuh kalimat topik. Alinea semacam ini sering dijumpai dalam
uraian-uraian yang bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam
karangan fiksi. Inilah contoh alineanya

Anda mungkin juga menyukai