Pelayanan Terpadu Bagi Saksi Dan Atau Korban Tppo-1
Pelayanan Terpadu Bagi Saksi Dan Atau Korban Tppo-1
8 TAH U N 2 02 1
S OP PELAYANAN
TERPADU BAGI S AKS I
DAN/ ATAU
AS IS TEN
KORBAN TPPO
D EPU TI PERLIN D U N GAN HAK PEREM PU AN PEKERJ
A D AN TPPO KEM EN TERIAN PEM B ERD AYAAN PEREM PU AN
D AN PERLIN D U N GAN AN AK
RABU, 02 FEBRUARI 2 0 2 2
DEFINISI
M erup akan p and uan b ag i P us at P elayanan Terp ad u (P P T) P em erintah P us at d an
LDuar N eg eri,
aerah, P erwdakilan
an RP
epP ub
T blik
erb Ind
as iso nes
ko m
iaunitas / m as yarakatyang
d
d iilaks anakan s ec ara s is tem atik, terkoord inas i,
terinteg ras i, d an b erkelanjutan g una p em enuhan hak S aks i d an/ atau K o rb an
TPPO.
untuk m elind ung i s aks i d an/ atau ko rb an, P em erintah salah satu tugas GT adalah memantau perkembangan
Kabupaten/Kota membentuk PPT yang pelaksanaan perlindungan korban yang meliputi
menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi rehabilitasi, pemulangan, dan reintegrasi sosial
rehab ilitas i s o s ial, p em ulang an d an reinteg ras
kesiehatan
s o s ial,
termasuk advokasi, konseling, dan bantuan hukum ,
PENDEKATAN
Beberapa korban tidak akan bisa kembali sama sekali karena perekrut atau orang lain
di negara/daerah asalnya mungkin terus menjadi ancaman bagi
mereka
Layanan tidak boleh mengecualikan atau mengabaikan kategori individu tertentu, misalnya laki-laki atau korban
perdagangan orang domestik.
Kerja sama dengan aktor di luar pemerintah khusus yang dapat membantu pemerintah melindungi korban
Para korban harus memiliki kebebasan dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan
PRINSIP
PENGHORMATAN, PERSETUJUAN
01 PERLINDUNGAN,
DAN PENEGAKAN
HAM
02 SETELAH
PENJELASAN 03 NON-DISKRIMINASI
Memperlakukan korban secara wajar Tindakan-tindakan, kebijakan serta Agar tidak terjadi p eng urang an,
d an m anus iaw i, tid ak b o leh prosedur harus dijelaskan hingga penyimpangan atau
diperlakukan sebagai pelaku karena korban mengerti sebelum meminta hak-hak korban p eng hap us an
akan mengarah pada kriminalisasi persetujuan (Informed Consent)
atau reviktimisasi
PEMENUHAN HAK
04 ANAK DAN
KEPENTINGAN
TERBAIK BAGI ANAK
05 NON-STIGMATISASI
06 HAK ATAS INFORMASI
K ep enting an terb aik anak s elalu Agar tidak memperburuk atau Informasi terkait hak-hak saksi/
diutamakan merendahkan citra diri korban, layanan, upaya hukum,
korban perkembangan kasus, proses
reunifikasi/repatriasi keluarga
PRINSIP
07 KERAHASIAAN DAN
PRIVASI 08 SENDIRI DAN
PARTISIPASI 09 PERAW ATAN SECARA
INDIVIDU
Info rm as i yang diberikan o leh Mengupayakan agar korban sejauh Menyadari s ifat ind ivid ualitas
korban, petugas kes ehatan dan mungkin berpartisipasi dalam proses para korband ari
(perbedaan individu,
pemberi layanan lainnya, s erta pembuatan keputusan yang budaya, jenis kelamin, usia, serta
mengenai status hukum korban menyangkut diri mereka pengalaman)
10 BERLANJUT
YANG
KOMPREHENSIF
11 SUMBER DAYA
SECARA MERATA 12 DARURAT KORBAN
TPPO
Perawatan berkelanjutan yang Membantu korban m e ng a k s e s semua Misalnya akses perlindungan dari
komprehensif sesuai dengan kondisi sumber daya dan layanan yang pelaku/rumah aman, akses layanan
fisik, psikologis dan sosial tersedia, termasuk yang diberikan kesehatan karena sakit, dan akses
organisasi nonpemerintah, layanan konseling karena stres
antarpemerintah dan negara
STRATEGI DALAM RANGKA IMPLEMENTASI SOP
1 5
MANAJEMEN PROSEDUR LAYANAN
PELAYANAN HUKUM
TERPADU
2 6
PROSEDUR LAYANAN PROSEDUR LAYANAN
PEMULANGAN
PENGADUAN/IDENTIFIKA
SI
PROSEDUR LAYANAN PROSEDUR LAYANAN
3 REHABILITASI 7 REINTEGRASI
KESEHATAN SOSIAL
PROSEDUR LAYANAN
8
KOORDINASI, PEMANTAUAN,
4 REHABILITASI EVALUASI, DAN PELAPORAN
SOSIAL
TERDIRI ATAS:
Mekanisme pelayanan
Pembagian peran dan tanggung jawab
1. antar wilayah
Sumber daya manusia
Struktur organisasi
M AN AJEM EN
Kesekretariatan
PELAYANAN
Sarana dan prasarana
TERPADU
Kerja sama antar pemerintah,
masyarakat, dan pihak swasta
Sumber pendanaan
Waktu penyelesaian layanan
MEKANISME PELAYANAN
LAYANAN REHABILITASI KESEHATAN
LAYANAN HUKUM
KONSELING HUKUM
PERLINDUNGAN SAKSI DAN / ATAU KORBAN
PENDAMPINGAN BAP, PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN DI
KEPOLISIAN, PENUNTUTAN DI KEJAKSAAN, PEMERIKSAAN
DI SIDANG PENGADILAN
*Tahap - tahap ini tidak selalu berlaku berurutan, namun dalam PENDAMPINGAN PENGURUSAN RESTITUSI
PENYEDIAAN AHLI
implementasinya disesuaikan dengan kebutuhan korban dan / atau saksi
BANTUAN HUKUM
LAYANAN REHABILITASI KESEHATAN
LAYANAN LAYANAN
LAYANAN REHABILITASI SOSIAL PEMULANGA REINTEGRASI
KONTRAK SOSIAL BIMBINGAN MENTAL &
N SOSIAL
KONSELING AWAL SPIRITUAL DARI LUAR NEGERI PENYATUAN DENGAN
KONSELING LANJUTAN PENDAMPINGAN KE PROVINSI KELUARGA / KELUARGA
RUJUKAN DI DALAM NEGERI PENGGANTI
KORBAN WNA PEMBERDAYAAN
EKONOMI DAN SOSIAL
LAYANAN HUKUM PENDIDIKAN
MONITORING / BIMBINGAN
KONSELING HUKUM
LANJUT
PERLINDUNGAN SAKSI DAN / ATAU KORBAN
PENDAMPINGAN BAP, PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN DI
KEPOLISIAN, PENUNTUTAN DI KEJAKSAAN, PEMERIKSAAN
DI SIDANG PENGADILAN
PENDAMPINGAN PENGURUSAN RESTITUSI
PENYEDIAAN AHLI
BANTUAN HUKUM
PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ANTAR WILAYAH
PPT DI KABUPATEN/KOTA
1.Rujukan pemulangan dan reintegrasi sosial bagi saksi dan/atau korban dari luar negeri,
2.Layanan bantuan hukum, pemulangan, dan reintegrasi sosial untuk saksi dan/atau korban
dan reintegrasi sosial untuk saksi dan/atau korban yang datang langsung.
SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen: Ketua U m u m
Pelaksana: Pekerja sosial atau pendamping sosial, paralegal, advokat, Tenaga konselor, Petugas kesehatan, Penerjemah
Kesekretariatan: sekretaris, petugas humas, tenaga IT, staf pendataan dan pelaporan terpadu
Keuangan
Rumah tangga
Keamanan
STRUKTUR ORGANISASI
PPT SATU ATAP PPT MODEL BERJEJARING
Ketua U m u m
Bidang Layanan Pengaduan/Identifikasi
Ketua Pelaksana
Bidang Layanan Rehabilitasi Kesehatan
S ekretaris / H um as
Bendahara Bidang Layanan Rehabilitasi Sosial
Bidang Layanan Pengaduan/Identifikasi Bidang Layanan Pemulangan
Bidang Layanan Rehabilitasi Bidang Layanan Reintegrasi Sosial
Kesehatan: Bidang Layanan
Bidang Layanan Hukum
Rehabilitasi Sosial Bidang Layanan
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Pemulangan
Bidang Layanan Reintegrasi Sosial
Bidang Layanan Hukum
Bidang Pencatatan dan Pelaporan
KESEKRETARIATAN
Administrasi perkantoran
Administrasi pelayanan: pengaturan mekanisme program-program, penyusunan jadwal kegiatan program; dan menjalin
kemitraan dengan berbagai pihak untuk implementasi pelayanan bagi saksi dan/atau korban
SUMBER PENDANAAN
APB N
APBD
Sumb
WAKTU PENYELESAIAN LAYANAN
Layanan Identifikasi: selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak laporan diterima.
Layanan Sosial: Dapat dilakukan berdasarkan assesment dari pekerja sosial, sehingga terkait jangka waktu berdasarkan
assesment.
Layanan Pemulangan Dalam Negeri: maksimal 1(satu) minggu setelah dinyatakan siap dipulangkan.
Layanan Pemulangan Dari Luar Negeri ke Dalam Negeri: disesuaikan dengan tiap kasus.
Layanan Pemulangan korban W N A dari Dalam Negeri ke Luar Negeri: disesuaikan dengan tiap
kasus.
Layanan Reintegrasi Sosial: maksimal 2 (dua) minggu setelah dipulangkan sesudah assessment pemberdayaan.
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4
LAYANAN S H E LT E R / R U M A H A M A N
Memperhatikan keterbukaan informasi, pemenuhan hak, fasilitas
PEREKAMAN INTERVENSI
terstandar, akomodasi berbeda untuk yang memiliki pendamping DAN P E R K E M B A N G A N
dan berbeda jenis kelamin, keamanan dan penjagaan lingkungan, KONDISI DALAM D O K U M E N
adanya pendampingan, kebebasan melakukan ibadah dan kegiatan DATABASE SAKSI
lain sesuai identitas, serta kegiatan pengisi waktu yang D A N / ATA U KOR B A N
bermanfaat,
5 6 7 8
konseling hukum
perlindungan saksi dan/atau korban
pendampingan pembuatan B A P
penyelidikan dan penyidikan di
5. kepolisian
pendampingan proses penuntutan di
P ROSEDU R LAYANAN kejaksaan
HUKUM pendampingan proses pemeriksaan di
sidang pengadilan
pendampingan pengurusan restitusi
penyediaan ahli dalam setiap
proses layanan hukum
bantuan hukum
LANGKAH-LANGKAH LAYANAN HUKUM
M E M B A N T U MENGIDENTIFIKASI
DAN MENYIAPKAN BUKTI-BUKTI
Terkait dengan identitas korban, kuitansi
pembayaran makan, kuitansi pembelian tiket
M E N E R I M A LAPORAN SAKSI
pesawat/tiket pesawat beserta boarding pass,
D A N / ATA U KOR B A N TPPO airport tax, surat kontrak kerja, slip pembayaran gaji.
1 2 3 4
HAKIM M E M U T U S PERKARA
PR OSES PERADILAN Hakim dapat mempertimbangkan untuk memutuskan
secara profesional, restitusi yang menjadi hak
JPU meneliti berkas perkara, memberikan surat keterangan P21
korban serta melalui putusan Hakim mewajibkan
kepada Kepolisian, melaksanakan pra-penuntutan, pendakwaan,
penuntutan dan pengajuan restitusi, dan eksekusi pelaku TPPO memberikan restitusi kepada korban
5 6 7 8
9 10 11
MENYIAPKAN SAKSI
MEMFASILITASI
D A N / ATA U KOR B A N TPPO
MODA MENYIAPKAN FORMULIR
Terkait kondisi fisik,
psikologis, sosial dan ekonomi TRANSPORTASI YANG PEMULANGAN
DIBUTUHKAN SUKARELA
1 2 3 4 5 6
1 2 3
M O N I TO R I N G / B I M B I N G A N LANJUT
Paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan atau sesuai dengan kebutuhan
korban Dilakukan melalui kunjungan langsung, telepon, dan lainnya
Monitoring mencakup keberhasilan dan hambatan yang dialami dalam reintegrasi,
status kesehatan, mengalami pelecehan atau kekerasan seksual setelah
pemulangan, dan mengalami ancaman dari pelaku TPPO
Dilakukan oleh petugas PPT berkoordinasi dengan keluarga dan instansi terkait
Apabila pihak keluarga/orang tua diduga adalah pelaku TPPO maka dapat
berkoordinasi dengan Kepolisian untuk jaminan perlindungan korban TPPO
8 BERTUJUAN UNTUK:
.
KOORDINASI, Menjamin sinergitas dan kesinambungan
PEM AN TAU AN , langkah-langkah pemberian layanan bagi
EVALUASI, saksi dan/atau korban secara terpadu
DAN
PELAPORAN
KOORDINASI PEM AN TAU AN
Membahas: Memperhatikan:
Perencanaan penyelesaian kasus Kesesuaian proses dengan perencanaan
Gelar kasus Kesesuaian dalam pencapaian tujuan
Pemecahan masalah Penggunaan sumber daya yang efektif
dan efisien
Pada koordinasi, harus terdapat kejelasan pihak yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan tersebut Dilakukan untuk mengetahui perkembangan pemberian
layanan dan memastikan akuntabilitas PPT
EVALUASI PELAPORAN
Meliputi: Berisi:
Evaluasi tahunan Data kasus
Evaluasi pertengahan periode Data pemberian layanan
Evaluasi akhir periode Hambatan pemberian layanan
Pelaksanaan koordinasi
Digunakan untuk meningkatkan kinerja PPT, bahan
Hasil pemantauan dan
penyusunan rancangan kebijakan, bahan penyusunan evaluasi
perencanaan nasional dan daerah dalam pencegahan dan
penanganan TPPO
PEREMPUAN
BERDAYAANAK
TERLINDUNGI
INDONESIA MAJU