Variola Varicella
Variola Varicella
(TM-9)
6Pencegahan
7Pengobatan
VARIOLA
TERMINOLOGI
Lanjutan
menjadi krusta yang akan rontok
lepas setelah 3 – 4 minggu
• Lesi pertama terlihat jelas di muka
kemudian badan dinamakan ruam
dengan distribusi sentrifugal dan
seluruh lesi ada pada stadium
yang sama
EPIDEMIOLOGI
Variola hampir mirip cacar air atau
varisela atau chicken pox, tetapi
vesikelnya jauh lebih banyak dan berisi
tidak hanya cairan tapi juga nanah dan
darah. Tidak ada pengobatan spesifik
untuk penyakit ini, dan hanya
imunisasi di seluruh dunia yang mampu
menghentikan penyebaran smallpox
(yang dilakukan pada tiga dekade lalu).
Kasus terakhir ditemukan di Somalia
tahun 1977 dan sejak tahun 1984 oleh
WHO seluruh dunia telah dinyatakan
bebas dari penyakit
ini. Hingga saat ini virus penyebab cacar
masih disimpan di 2 negara, yaitu
ETIOLOGI
Virus poxvirus dikenal 2 tipe
virus yang hampir identik
tetapi menyebabkan 2 tipe
variola, diantaranya:
Variola Variola
mayor minor
V.major menyebabkan
penyakit yang V. minor menyebabkan
lebih serius dengan penyakit yang lebih ringan
tingkat kematian (dikenal juga dengan alastrim,
30-35%. Akibat jangka
cottonpox, milkpox, whitepox,
panjang infeksi V. major
adalah bekas luka, dan Cuban itch) yang
umumnya di wajah, menyebabkan
yg terjadi pada 65–85% kematian pada 1%
penderita. penderitanya.
PATOFISIOLOGI
3. Varioloid
Gejala klinis ringan dan
terdapat pada penderita
yang sebelumnya pern
ah
mendapat vaksinasi.
4. Tipe abortif
Kadang – kadang tanpa
erupsi kulit
dan terdapat pada
penderita yang mendap
at
vaksinasi tidak lama se
belum
kontak dengan pender
ita
variola.
GEJALA KLINIS
Masa tunas 10-14 hari terdapat 4
stadium :
1. Stadium prodromal/invasi
Stadium ini berlangsung selama 3-
4 hari
yang ditandai dengan :
a. Suhu tubuh naik (40oC)
b. Nyeri kepala
c. Nyeri tulang
d. Sedih dan gelisah
2. Stadium makulo–papular /erupsi
Suhu tubuh kembali nomal,
tetapi timbul makula-makula
eritematosa dengan cepat akan
berubah menjadi papula-papula
terutama di muka dan ektremitas
(termasuk telapak tangan dan kaki) dan
timbul lesi baru.
Penatalaksanaan medis :
1. Anak usia 12-18 bulan yang belum terkena cacar
harus mendapatkan satu dosis vaksinasi.
2. Anak usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum
terinfeksi cacar harus mendapatkan satu dosis
vaksinasi.
3. Orang dewasa yang belum mengalami cacar
dan bekerja atau tinggal di lingkungan yang rentan penularan cacar,
seperti di sekolah, panti
penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau
barak militer.
4. Wanita usia produktif yang belum pernah
terkena cacar dan tidak sedang hamil.
5.Orang dewasa dan remaja yang belum
terkena cacar dan tinggal dengan anak-anak.
6. Orang yang hendak bepergian ke luar negeri
dan belum mengalami cacar.
PENGOBATAN
Pada penderita penyakit cacar hal
yang terpenting adalah
menjaga gelembung cairan tidak
pecah agar tidak meninggalkan bekas
dan menjadi jalan masuk bagi kuman
lain (infeksi sekunder),
Obat-obatan yang diberikan pada
penderita penyakit cacar
ditujukan untuk mengurangi
keluhan gejala yang ada seperti nyeri
Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir,
famciclovir,
valacyclovir, dan penciclovir) sebagai
antiviral
bertujuan untuk mengurangi demam,
nyeri, komplikasi serta melindungi
seseorang dari ketidakmampuan
daya tahan tubuh melawan virus herpes.
Sebaiknya Pengobatan penyakit cacar
pemberian obat Acyclovir saat timbulnya
berfokus
rasa nyeri pada keluhan yang timbul,
atau rasa panas membakar pada kulit,
misalnya
tidak perlu demam, menggigil, nyeri di
menunggu munculnya gelembung cairan kemerahan
persendian, bintik
(blisters).
PENCEGAHAN
1. Melakukan vaksinasi
merupakan upaya
pencegahan terbaik
terhadap penyakit cacar
2. Hindari kontak langsung
atau tatap muka dengan
penderita
3. Hindari bersentuhan atau
kontak dengan benda-
benda atau tempat yang
terkontaminasi virus
seperti pakaian dan
tempat tidur penderita
4. Menanggulangi wabah
dengan menggunakan
Team Gerak Cepat.
e. Melakukan tindakan desinfeksi terhadap
benda-benda yang mungkin terkontaminasi
virus dari penderita.
f. Mengisolasikan penderita.
g.Mengadakan pengawasan terhadap orang-
orang yang lansung kontak dan terhadap
daerah-daerah yang telah dilakukan vaksinasi
sampai tidak terdapat lagi penderita baru.
VARICELLA
Pendahuluan
June M. Thomson mendefinisikan
varisela sebagai penyakit yang
disebabkan oleh virus varisela-zoster
(V-Z virus).
Sangat menular bersifat akut yang umumnya
mengenai anak, yang ditandai oleh demam
yang mendadak, malaise, dan erupsi kulit
berupa makulopapular untuk beberapa jam.
Klasifikasi Varicella
1. Varisela congenital
2. Varisela neonatal
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis mulai dari gejala prodromal
❑ Yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala,
kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papula eritematosa
yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel.
❑ Bentuk vesikel khas berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel
akan berubah menjadi pustula dan kemudian menjadi krusta.
Sementara proses ini berlangsung timbul lagi vesikel-vesikel yang
baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfi.
❑ Penyebarannya terutama didaerah badan dan kemudian menyebar
secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas, serta dapat
menyerang selaput lendir mata, mulut dan saluran nafas bagian
atas.
❑ Jika terdapat infeksi sekunder terjadi pembesaran kelenjar getah
bening regional (lymphadenopathy regional). Penyakit ini biasanya
disertai rasa gatal.
KOMPLIKASI
Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang
timbul dan lebih sering pada orang
dewasa, berupa ensepalitis, pneumonia,
glumerulonephritis, karditis, hepatitis,
keratitis, konjunctivitis,otitis, arteritis dan
beberapa macam purpura.
Infeksi yang timbul pada trimester pertama
kehamilan dapat menimbulkan kelainan
kongenital, sedangkan infeksi yang terjadi
beberapa hari menjelang kelahiran dapat
menyebabkan varisela kongenital pada neonatus
PENGOBATAN