Anda di halaman 1dari 20

Variabel dan Teori

Manajemen Sumberdaya Manusia


Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Magister Manajemen "Manajemen
Sumberdaya Manusia"

Oleh : Abdurrohman

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Ipa Hafsiah Yakin, Dra., S.E.,M.M.,M.Si


Variabel MSDM
Variabel dalam Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) merujuk pada elemen,
faktor, atau atribut yang dapat diukur dan
memengaruhi aspek-aspek seperti
motivasi, kepuasan kerja, kinerja
karyawan, dan lainnya.
Jenis - Jenis Variabel MSDM
Menurut Michael Amstrong dalam Buku “A Handbook of Human Resource
Management Practice” yang telah diterjemahkan oleh Lita Yusron, 2017

Variabel Variabel Variabel Variabel Variabel


Motivasi Kepuasan Kinerja Keterlibatan Kecerdasan
Kerja Emosional
Teori Motivasi dalam MSDM
(Fajar, Meithiana. (2019). Manajemen Sumberdaya Manusia. Sidoarjo. Indomedia
Pustaka)

Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow: Memandang kebutuhan manusia dalam hierarki mulai
dari kebutuhan fisiologis hingga kebutuhan aktualisasi diri.

Teori X dan Y Douglas McGregor: Menggambarkan dua pendekatan berbeda terhadap motivasi
karyawan, dengan Teori X yang menganggap karyawan cenderung malas dan Teori Y yang
melihat karyawan sebagai individu yang memiliki motivasi bawaan untuk bekerja.

Teori Harapan Victor Vroom: Menekankan bahwa individu memilih tindakan tertentu berdasarkan
ekspektasi mereka terhadap hasil dari tindakan tersebut.
Teori Motivasi dalam MSDM
(Fajar, Meithiana. (2019). Manajemen Sumberdaya Manusia. Sidoarjo. Indomedia
Pustaka)

Teori Kebutuhan-Dalam dan Kebutuhan-Luar Deci dan Ryan: Mempertimbangkan motivasi


intrinsik (dari dalam) dan ekstrinsik (dari luar) yang dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja.

Teori Keadilan Dalam (Teori Keadilan Organisasional): Menyoroti pentingnya persepsi


karyawan tentang keadilan dalam perlakuan organisasi terhadap mereka.

Teori Efek Ekspetasi Victor H. Vroom: Menggambarkan bagaimana harapan individu tentang
hasil yang diinginkan dari tindakan mereka mempengaruhi tingkat motivasi mereka.
Teori Motivasi dalam MSDM
(Fajar, Meithiana. (2019). Manajemen Sumberdaya Manusia. Sidoarjo. Indomedia
Pustaka)

Teori Pertukaran Sosial Stacy Adams: Menyoroti pentingnya persepsi karyawan tentang kesetaraan dan keadilan dalam
hubungan mereka dengan organisasi.

Teori 3 Kebutuhan McClelland: Menyatakan bahwa terdapat tiga kebutuhan dasar manusia yang mempengaruhi
perilaku: kebutuhan pencapaian, kebutuhan afiliasi, dan kebutuhan kekuasaan.

Teori Keterlibatan Karyawan Kahn: Fokus pada keterlibatan emosional, kognitif, dan perilaku karyawan di tempat kerja.

Teori Penilaian Kognitif Expectancy (Teori E-C Expectancy) Porter dan Lawler: Menekankan bahwa motivasi karyawan tidak
hanya didorong oleh kepuasan, tetapi juga oleh keyakinan mereka tentang hubungan antara usaha dan hasil.
Teori Kepuasan Kerja MSDM
(Raihan Muhammad (2023). PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT PLN PERSERO UNIT PELAKSANAAN
PELAYANAN PELANGGAN BANTEN UTARA. Universitas Pasundan)

Teori Keadilan Dalam (Adams):


Teori Kebutuhan-Dalam dan Kebutuhan-
Luar (Deci dan Ryan): Menyoroti pentingnya persepsi keadilan
dalam perlakuan organisasi terhadap
Teori yang membahas kepuasan kerja terkait
karyawan dalam memengaruhi kepuasan
dengan motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
kerja.

Teori Keseimbangan Pekerjaan-Keluarga


(Greenhaus dan Beutell):
Membahas hubungan antara keseimbangan
antara kehidupan kerja dan kehidupan
pribadi dengan kepuasan kerja.
Teori Kepuasan Kerja MSDM
(Raihan Muhammad (2023). PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT PLN PERSERO UNIT PELAKSANAAN
PELAYANAN PELANGGAN BANTEN UTARA. Universitas Pasundan)

Teori Asosiasi Kausalitas (Folger dan


Cropanzano): Teori Keterlibatan Karyawan (Kahn):
Berkaitan dengan bagaimana persepsi Menyoroti keterlibatan emosional, kognitif, dan
karyawan tentang penyebab dan konsekuensi perilaku karyawan dalam pekerjaan mereka
dari peristiwa di tempat kerja memengaruhi dan dampaknya pada kepuasan kerja.
kepuasan kerja mereka.

Teori Harapan (Vroom):


Berkaitan dengan bagaimana harapan individu
terhadap hasil dari tindakan mereka
mempengaruhi tingkat kepuasan kerja.
Teori Kepuasan Kerja MSDM
(Raihan Muhammad (2023). PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT PLN PERSERO UNIT PELAKSANAAN PELAYANAN PELANGGAN BANTEN
UTARA. Universitas Pasundan)

Teori Efek Ekspetasi (Vroom): Teori Peran (Katz dan Kahn):


Membahas bagaimana keyakinan individu Menyoroti peran yang jelas dan ekspektasi
tentang hubungan antara usaha dan hasil yang dipahami dengan baik dapat
memengaruhi kepuasan kerja mereka. meningkatkan kepuasan kerja.

Teori Penilaian Kognitif Expectancy (Porter Teori Perkembangan Karir (Super): Mengenai
dan Lawler): bagaimana perkembangan karir dan
Membahas bagaimana penilaian individu kesesuaian antara harapan individu dan
tentang hubungan antara usaha, kinerja, dan realitas pekerjaan dapat memengaruhi
imbalan dapat memengaruhi kepuasan kerja. kepuasan kerja.
Teori Kinerja MSDM
(Fitria Norma (2023). Manajemen Sumberdaya Manusia (Konsep dan Teori). Bandung. Widina Media Utama)

Teori Keterlibatan Karyawan (Kahn):


Fokus pada keterlibatan emosional, kognitif, dan perilaku karyawan di
tempat kerja yang dapat mempengaruhi kinerja mereka.

Teori Expectancy (Vroom):


Menekankan bahwa individu akan melakukan tindakan tertentu
berdasarkan ekspektasi mereka tentang hasil yang diharapkan dari
tindakan tersebut.

Teori Keterlibatan Psikologis (Macey dan Schneider):


Mengkaji faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi keterlibatan
karyawan dan kinerja mereka.
Teori Kinerja MSDM
(Fitria Norma (2023). Manajemen Sumberdaya Manusia (Konsep dan Teori). Bandung. Widina Media Utama)

Teori Pengelolaan Kinerja (Armstrong dan Baron):


Fokus pada strategi manajemen yang dapat meningkatkan kinerja
karyawan melalui pendekatan evaluasi, pengembangan, dan
penghargaan.

Teori 360-Degree Feedback (London dan Smither):


Berfokus pada penggunaan umpan balik dari berbagai sumber
(atasan, rekan kerja, bawahan) dalam mengevaluasi kinerja.

Teori Balanced Scorecard (Kaplan dan Norton):


Mengukur kinerja organisasi melalui perspektif keuangan dan non-
keuangan untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Teori Kinerja MSDM
(Fitria Norma (2023). Manajemen Sumberdaya Manusia (Konsep dan Teori). Bandung. Widina Media Utama)

Teori Kompensasi (Lawler):


Meneliti hubungan antara sistem kompensasi dan motivasi yang pada gilirannya
dapat memengaruhi kinerja.

Teori Pengelolaan Pengetahuan (Nonaka dan Takeuchi):


Menyoroti bagaimana pengelolaan pengetahuan dan inovasi dapat mempengaruhi
kinerja organisasi.

Teori Model Keunggulan Organisasi (Pfeffer):


Mengidentifikasi praktik-praktik manajemen yang dapat meningkatkan kinerja
jangka panjang organisasi.

Teori Model Efisiensi Organisasi (Taylor): Fokus pada peningkatan efisiensi melalui
analisis kerja yang teliti dan perancangan ulang proses kerja.
Teori Keterlibatan Karyawan dalam MSDM
(Cameron, K. S., & Spreitzer, G. M. (2012). "The Oxford Handbook of Positive Organizational Scholarship.“)

Teori Keterlibatan Psikologis (Kahn):


• Kahn membedakan tiga jenis keterlibatan: keterlibatan emosional, keterlibatan kognitif,
dan keterlibatan perilaku. Keterlibatan karyawan terjadi ketika mereka merasa secara
psikologis hadir, fokus, dan energik dalam pekerjaan mereka.
Model Keterlibatan Karyawan (Macey dan Schneider):
• Macey dan Schneider mengidentifikasi empat elemen keterlibatan karyawan: keterlibatan
kognitif, emosional, perilaku, dan sosial.

Model Gallup Q12:


• Mengukur keterlibatan karyawan dengan menanyakan 12 pertanyaan terkait dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan keterlibatan mereka.
Teori Keterlibatan Karyawan dalam MSDM
(Cameron, K. S., & Spreitzer, G. M. (2012). "The Oxford Handbook of Positive Organizational Scholarship.“)

Model Hewitt Engagement:


• Fokus pada tiga dimensi utama keterlibatan: kebanggaan, kinerja, dan komitmen.

Model Maslach Burnout Inventory (MBI):


• Meskipun bukan model keterlibatan langsung, MBI mengukur tingkat kelelahan
emosional, depersonalisasi, dan pencapaian personal, yang dapat memengaruhi
keterlibatan.

Teori Karasek's Job Demand-Control Model:


• Menghubungkan tingkat keterlibatan karyawan dengan tuntutan pekerjaan dan
kontrol yang dimiliki oleh karyawan terhadap pekerjaan mereka.
Teori Keterlibatan Karyawan dalam MSDM
(Cameron, K. S., & Spreitzer, G. M. (2012). "The Oxford Handbook of Positive Organizational Scholarship.“)

Model Perasaan Komitmen (Meyer dan Allen):


• Menyajikan tiga bentuk komitmen: afektif, normatif, dan kontinu. Keterlibatan
karyawan dapat terkait dengan komitmen afektif.

Model Work Engagement (Schaufeli dan Bakker):


• Menggambarkan tiga dimensi keterlibatan: vigor (energi dan ketekunan), dedication
(keikutsertaan dan keterikatan), dan absorption (fokus total pada pekerjaan).

Teori Positif Organizational Scholarship (POS):


• Mempelajari dan mendorong kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan keterlibatan
karyawan melalui pendekatan positif.
Teori Keterlibatan Karyawan dalam MSDM
(Cameron, K. S., & Spreitzer, G. M. (2012). "The Oxford Handbook of Positive Organizational Scholarship.“)

Model Aon Hewitt Keterlibatan Global:


• Menggunakan tujuh pendorong utama
keterlibatan, termasuk kepercayaan pada
kepemimpinan, peluang pengembangan, dan
keadilan.
Teori Kecerdasan Emosional dalam MSDM
(Boyatzis, R. E. (2017). "The Emotional Intelligence of Leaders.")

Teori Kompetensi Kecerdasan Emosional (Goleman):


Daniel Goleman memperkenalkan konsep kecerdasan emosional yang terdiri dari lima kompetensi
utama: kesadaran diri, pengelolaan emosi, motivasi diri, empati, dan keterampilan sosial. Kecerdasan
emosional di tempat kerja memengaruhi produktivitas, kepemimpinan, dan hubungan antar-
pegawai.

Model Kecerdasan Emosional Empat Cabang (Mayer dan Salovey): Peter Salovey dan John Mayer
mengusulkan konsep kecerdasan emosional yang terdiri dari empat keterampilan utama: memahami
emosi, memanfaatkan emosi untuk memfasilitasi pemikiran, memahami emosi orang lain, dan
mengelola emosi individu dan orang lain.

Teori Emosi dalam Pengambilan Keputusan (Lerner dan Keltner): Menyatakan bahwa emosi
memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan, termasuk keputusan di lingkungan kerja,
dan bahwa pemahaman yang lebih baik tentang emosi dapat meningkatkan keputusan yang diambil
Teori Kecerdasan Emosional dalam MSDM
(Boyatzis, R. E. (2017). "The Emotional Intelligence of Leaders.")

Teori Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan (Boyatzis):

Richard Boyatzis menyatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan aspek penting dalam
kepemimpinan yang efektif, yang mencakup kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi sendiri
serta orang lain.

Model Keterlibatan Emosional di Tempat Kerja (Lopes et al.):

Menekankan bahwa keterlibatan emosional di tempat kerja, termasuk aspek-aspek seperti motivasi,
empati, dan keterampilan sosial, dapat meningkatkan kinerja dan interaksi antar-karyawan.

Teori Kecerdasan Emosional dalam Tim Kerja (Jordan dan Lawrence):

Menguraikan pentingnya kecerdasan emosional dalam meningkatkan kerjasama, komunikasi, dan


produktivitas di antara anggota tim.
Teori Kecerdasan Emosional dalam MSDM
(Boyatzis, R. E. (2017). "The Emotional Intelligence of Leaders.")

Teori Kecerdasan Emosional dan Kesehatan Mental (Brackett dan Salovey):

Menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dapat berkontribusi pada kesehatan mental karyawan dan membantu
mengurangi stres di lingkungan kerja.

Model Emosionalitas dan Produktivitas Kerja (Cherniss dan Goleman):

Menyoroti bagaimana manajemen emosi dan kecerdasan emosional karyawan dapat berdampak positif terhadap
produktivitas dan kesejahteraan di tempat kerja.

Teori Kecerdasan Emosional dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia (Bar-On):

Reuven Bar-On mengembangkan model kecerdasan emosional yang mencakup dimensi keseimbangan emosional,
pemahaman sosial, dan adaptabilitas pribadi.

Teori Kecerdasan Emosional dan Kesejahteraan Organisasional (Ashkanasy dan Daus): Menyoroti pentingnya kecerdasan
emosional dalam membentuk budaya organisasi yang sehat, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan memperkuat
hubungan kerja.
Thanks for attention
Study hard and Make progress every day

Study Docrerudy

Anda mungkin juga menyukai