Anda di halaman 1dari 31

ASSALAMUALAIKUM WR WB

IDIOPATHIC
TROMBOCYTOPE
NIC PURPURA
(Di ITP ) : nur salsabila (19308069) AKS R31/19
susun oleh
PENGERTIAN

• Idiopathic Thrombocytopenic
Purpura atau ITP adalah penyakit yang
menyebabkan tubuh mudah memar atau
berdarah, karena rendahnya jumlah sel
keping darah.
• ITP dapat terjadi pada anak-anak dan
dewasa. Kondisi ini tidak menular, sehingga
interaksi langsung dengan penderita tidak
menyebabkan seseorang tertular.
• Sel keping darah atau trombosit adalah sel
darah yang berperan dalam proses
penggumpalan darah untuk menghentikan
perdarahan. Ketika jumlah trombosit
rendah, seseorang akan mudah mengalami
memar atau perdarahan.
PENGERTIAN
• ialah suatu keadaan perdarahan yang
disifatkan oleh timbulnya petekia atau
ekimosis di kulit ataupun pada selaput lendir
dan adakalanya terjadi pada berbagai jaringan
dengan penurunan jumlah trombosis karena
sebab yang tidak diketahui.
• adalah sindrom yang didalamnya terdapat
penurunan jumlah trombosit yang bersikulasi
dalam keadaan sumsum normal. ( Cecily. L
Betz ).
ETIOLOGI
a) Hipersplenisme.
b) Infeksi virus.
c) Intoksikasi makanan / obat (asetosal para
amino salisilat (PAS). Fenil butazon,
diamokkina, sedormid).
d) Bahan kimia.
e) Pengaruh fisi (radiasi, panas).
f) Kekurangan factor pematangan (malnutrisi).
g) Koagulasi intra vascular diseminata CKID.
h) Autoimune.
1. Akut.
Jenis ITP: a) Awalnya dijumpai trombositopenia pada
anak.
b) Jumlah trombosit kembali normal dalam 6
bulan setelah diagnosis (remisi spontan).
c) Tidak dijumpai kekambuhan berikutnya.

2. Kronik
d) Trombositopenia berlangsung lebih dari 6 bulan
setelah diagnosis.
e) Awitan tersembunyi dan berbahaya.
f) Jumlah trombosit tetap di bawah normal selama
penyakit.
g) Bentuk ini terutama pada orang dewasa.

3. Kambuhan
h) Mula-mula terjadi trombositopenia.
i) Relaps berulang.
j) Jumlah trombosit kembali normal diantara
waktu kambuh.
PATOFISIOLOGI
Sebagai kelaimam yang bersifat autoimun, ITP
sangat sering terjadi sebagai gangguan
terisolasi, tetapi kadang – kadang sebagai
manifestasi pertama SLE. Meskipun bentuk
akut diketahui pada anak – anak, sebagian
besar penderita adalah wanita dewasa berumur
antara 20 dan 40 tahun. Limpa memainkan
peran penting dalam patogenesis kelainan ini.
Limpa merupakan tempat utama produksi
antibodi antitrombosit dan destruksi trombosit
yang dilapisi IgG. Pada lebih dari dua pertiga
penderita, splenektomi akan dikuti kembalinya
hitung trombosit menjadi normal dan remisi
lengkap penyakitnya. Limpa biasanya nampak
normal sekali, atau mungkin disertai sedikit
pembesaran saja. Splenomegali demikian yang
mungkin terjadi sebagai akibat bendungan
sinusoid dan pembesaran folikel –folikel limfoid,
yang memeliki sentra germina mencolok.
Pada anak-anak, ITP terkadang
tidak menimbulkan gejala. Jika
muncul gejala, biasanya
bersifat ringan dan berlangsung
selama kurang dari 6 bulan
(akut). Namun, gejala ITP juga
dapat berlangsung selama
lebih dari 6 bulan (kronis), yang
biasanya terjadi pada penderita
dewasa.
MANIFESTASI KLINIS
Traktus digestivus  Epistaksis ( gejala awal
( hematemesis, melena ). pada sepertiga anak ).

Masa prodroal – keletihan, Online Doctor


 Mudah memar.
demam, dan nyeri abdomen.

Perdarahan traktus Secara spontan timbul


genitrourinarius ( menoragia, petekia dan ekimosis pada
hematuria ) jarang. kulit.
NEXT…
rongga mulut ( jarang )  Perdarahan pada SSP
( perdarahan subdural
dan lain – lain ).
Jarang terjadi.

 Demam ringan 1 – 6 minggu


Pada mata ( konjungtiva, Online Doctor
sebelum tinbul gejala bila
retina ).
terdapat perdarahan berat atau
perdarahan traktus
gastrointestinalis.

Pada ITP akut dan berat dapat Renjatan ( shock ) dapat


timbul pula pada selaput lendir terjadi bila kehilangan banyak
yang berisi darah
KLASIFIKASI
AKUT :

1. Awalnya dijumpai trombositopenia pada anak.

2. Paling sering, 90% sembuh sendiri dalam satu tahun.

3. Jumlah trombosit kembali normal dalam 6 bulan setelah


diagnosa.

4. Tidak dijumpai kekambuhan berikutnya


NEXT………..
Kronik
a. 10 %, kasusnya dapat dianggap
kronis apabila trombositopenia
berlangsung lebih dari 100 hari.
b. Trombositopenia berlangsung
lebih dari 6 bulan setelah
diagnosa.
c. Awitan tersembunyi dan
berbahaya.
d. Jumlah trombosit tetap dibawah
normal selama penyakit.
e. Bentuk ini terutema terjadi pada
orang dewasa
PEMERIKSAAN PENUNJANGAN
Uji Laboratorium dan
Diagnostik
 Jumlah trombosit
Hitung darah lengkap
Aspirasi susmsum
tulang
Jumlah leukosit
Uji antibodi trombosit
Foto toraks dan uji
fungsi paru
KOMPLIKASI
a) DM induced steroid
b) Hipertensi
c) Immonocompromised
d) ITP berat dan infeksi
e) Reaksi transfusiRelapsPerdarahan
susunan saraf pusat (kurang dari
1% kasus yang terkena)
f) Efek samping dari kortikosteroid
g) Infeksi dari pneumococcal. Infeksi
ini biasanya didapat setelah pasien
mendapat terapi splenektomi. Si
penderita juga umumnya akan
mengalami demam sekitar 38.80C.
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan Medis
1. Gamma Globulin
2.Terapi kortikosteroid
3.Transfusi darah
4.Steriod
 Hematologi
a. Tanda – tanda vital
1) Nadi cepat
2) Pernapasan
PENGKAJIAN b.Tamplan umum
1)Tanda – tanda gagal jantung kongesif
2) Gelisah

 Kulit
1.Warna kulit pucat, ikterus
2.Petekie
3. Memar
4. Perdarahan dari membran mukosa

• Abdomen
1.Pembesaran hati
2.Pembesaran limpa
3.Tentukan lokasi daerah purpura
4.Tentukan tempat perdarahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Kerusakan integritas jaringan
berhubungan dengan perubaan
sirkulasi (ekimosis ).
Perfusi jaringan tidak efektif
berhubungan dengan anemia.
• Resiko injuri berhubungan dengan
perdarahan.
• Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan akumulasi lemak.
• Resiko infeksi berhubungan dengan
luka.
• intoleransi aktifitas berhubungan
dengan immobilisasi.
INTERVENSI
DX I
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama proses keperawatan
selama proses keperawatan diharapkan
integritas kulit kembali baik dan iritasi kulit
minimal.

Kriteria Hasil :
1.Integritas kulit yang baik bisa
dipertahankan.
2.Tidak ada luka / lesi pada kuit
3.Perfusi jarinngan baik
NEXT..,
DX II
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan klien terbebas dari resiko
injury

 Kritera hasil :
 1. Klien terbebas dari cedera
2. Klien mampu menggunakan fasilitas kesehatan
yang ada
3. Klien mampu menjelaskan faktor resiko dari
lingkungan / perilaku personal
4. Klien mampu menjelaskan cara atau metode
untuk mencegah injury / cedera
NEXT..,

DX III
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan nutrisi pasien seimbang.

Kriteria hasil :
1. Adanya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan
2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi
badan
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi
4. Berikan makanan yang terpilih (
sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi )
NEXT..,
DX IV
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama proseskeperawatan
diharapkan perfusi jaringan kembali
normal.

 Kritera Hasil :
1.mendemonstasikan status sirkulasi yang
ditandai dengan :
a. tekanan systole dan dyastole
dalam rentang yang
diharapkan.
b.tidak ada ortostatikhipertensi.
c.tidak ada tanda – tanda peningkatan
tekanan intrakranial ( tidak lebih dari 15
NEXT..,
DX V
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selam aproseskeperawatan
diharapkan nyeri dapat berkurang atau
hilang.

Kriteria Hasil :
1. Mengenali faktor penyebab nyeri
2. Mengenali serangan nyeri
3. Menggunakan metode pencegahan
4. Menggunakan metode nonanalgetik
5. Mengebali gejala nyeri
6. Melaporkan nyeri sudah terkontrol
PENGOBATAN ITP

• Pada ITP yang ringan, tidak


diperlukan penanganan secara khusus,
namun dokter tetap akan memantau
dan melakukan pemeriksaan trombosit
secara rutin untuk mencegah
perdarahan.
• Sedangkan pada ITP yang lebih parah,
dokter akan memberikan penanganan
untuk menjaga jumlah trombosit agar
tidak turun, sehingga tidak terjadi
perdarahan.
Obat-obatan

Kortikosteroid
Kortikosteroid berfungsi untuk menekan sistem kekebalan tubuh dan jumlah trombosit.
Dokter akan memberi instruksi kepada pasien untuk berhenti mengonsumsi obat ini, jika
jumlah trombosit sudah kembali normal.
Eltrombopag
Jenis obat ini digunakan untuk membantu sumsum tulang agar dapat memproduksi lebih
banyak trombosit.
Rituximab
Rituximab berfungsi untuk meredakan respons sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan
rusaknya trombosit.
Intravenous immunoglobulin (IVIg)
IVIg adalah obat yang diberikan untuk meningkatkan jumlah trombosit ketika obat lain tidak
lagi efektif dalam mengatasi ITP. Obat ini juga digunakan untuk meningkatkan jumlah darah
ketika pasien mengalami perdarahan sebelum menjalani operasi.
operasi
Jika ITP sudah parah dan obat-obatan tidak lagi efektif
dalam mengatasi gejala yang muncul, dokter akan
melakukan operasi pengangkatan organ limpa atau
splenektomi.

Prosedur splenektomi bertujuan untuk mencegah


penghancuran trombosit di organ limpa. Meskipun
demikian, prosedur operasi ini jarang sekali dilakukan
karena berisiko menimbulkan infeksi.
TERAPI…
1. Prednison
Contents
2. Imunoglobulin intravena (IgIV)
3. Steroid dosis tinggi
Contents 4. Metiprednisolon
5. Anti-D iv
6. Danazol
Contents
Prognosis

• 80% ITP akut membaik dalam 6 bulan


meskipun tanpa terapi, 10% menjadi ITP
kronik.
• 60% ITP kronik membaik dengan
splenektomi.
• 70 -80% membaik dalam waktu 6
bulan apapun terapinya.
• Perdarahan intrakranial
prognosis buruk. 34
Place Your Picture Here

referensi
https://emedicine.medscape.com/article/202158-overview
https://www.pfizer.co.id/idiopathic-thrombocytopenic-purpura-itp-penderita-mudah-mengalami-pendarahan
https://www.alodokter.com/itp-idiopathic-thrombocytopenic-purpura
https://www.academia.edu/13230696/ASUHAN_KEPERAWATAN_ITP_Idiopathic_Thrombocytopenic_Purpura
Thank You

Anda mungkin juga menyukai