Anda di halaman 1dari 15

9

Minyak Bumi
dan Petrokimia
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam

Nama lain hidrokarbon adalah


petroleum. Kata petroleum
berasal dari bahasa Latin, yaitu
petra berarti batuan dan
oleum berarti minyak. Jadi,
minyak dan gas bumi dapat
diartikan sebagai hasil yang
didapat pada batuan di dalam
kerak bumi.

Ada dua teori yang menjelaskan


terbentuknya minyak bumi,
yaitu teori
anorganik dan organik.
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam

Teori anorganik hidrogen dan karbon terbentuk bersamaan di kerak bumi


di bawah tekanan dan temperatur yang tinggi.
Selanjutnya, membentuk minyak dan gas, yang akhirnya
menemukan jalan melewati batuanbatuan berpori dan
terakumulasi dalam perangkap-perangkap alami di dalam
bumi.

Teori organik pembentukan minyak bumi diajukan oleh Engler pada tahun
1911. Ia mengatakan bahwa minyak bumi terjadi dari bahan organik melalui
tiga tahap.

Alkana
Senyawa alkana mempunyai
rumus umum CnH2n+2
ditemukan dalam bentuk
rantai karbon lurus (normal
alkana) dan serantai karbon
bercabang (iso alkana).
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam

Sikloalkana
Senyawa sikloalkana mempunyai
rumus umum CnH2n. Dalam
fraksi minyak bumi yang
ditemukan, hanyalah yang
mempunyai cincin dengan 5 dan
6 atom karbon.

Hidrokarbon Aromatik
Hidrokarbon aromatik adalah
hidrokarbon siklik yang rantai
lingkarannya C. Senyawa yang
paling sederhana dari golongan ini
adalah benzena (C6H6), yang rumus
bangunnya:
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam

Senyawa Belerang Senyawa Oksigen


Kadar belerang dalam minyak Kadar oksigen dalam minyak bumi
mentah berkisar dari 0,04 bervariasi dari sekitar 0,1 sampai
sampai 6%. 2%. Oksidasi minyak bumi dengan
oksigen terjadi karena kontak
Senyawa Nitrogen dengan udara yang berlangsung
lama.
Kadar nitrogen dalam minyak
bumi umumnya rendah, berkisar Senyawa Logam
kurang dari 0,1 sampai 2%.
Semua logam terdapat dalam minyak
bumi, tetapi jumlahnya sangat kecil,
Minyak bumi mempunyai yaitu antara 5 sampai 400 bagian per
peranan yang penting dalam juta. Logam, seperti besi, nikel,
kehidupan sehari-hari dalam vanadium, dan arsen yang terkandung
wujud yang bermacam- dalam minyak bumi, walaupun dalam
macam. jumlah yang sangat sedikit sudah
dapat meracuni katalis.
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam

Fraksi-fraksi minyak bumi yang


dihasilkan pada berbagai suhu
penyulingan;
ada yang berwujud gas, cair, dan
padat. Fraksi gas terdiri atas metana
(CH4), etana (C2H6), propana (C3H8),
isobutana, dan normal butana (C4H10)
mempunyai titik didih yang rendah.

Fraksi yang berwujud cair adalah


bensin, minyak tanah, dan solar.
Adapun yang berwujud padat,
yaitu parafin atau aspal.
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam

Struktur kedua hidrokarbon


Pembakaran bensin yang tersebut adalah sebagai berikut.
tidak sempurna akan
menghasilkan gas karbon
monoksida (CO), karbon
dioksida (CO2), dan
jelaga (C).

Produk petrokimia Berdasar-


kan proses pembentukan dan
pemanfaatan nya dapat dibagi Jalur Gas Sintetik
atas 4 jenis, yaitu produk
dasar, produk antara, produk Amonia (NH3)
akhir, dan produk jadi. Metanol
Urea [CO (NH2)2]
Formaldehida (CH2O)
Urea Formaldehyde
Urea formaldehyde banyak digunakan sebagai bahan perekat pada
industri perkayuan atau plywood industry. Senyawa ini dapat diproduksi
dengan mereaksikan urea dengan formaldehyde membentuk dinethylol-
urea.
Jalur Olefin (Jalur Olefin Senter)

Polietilena (PE)

Polivinil Klorida (Polyvynil Chloride/PVC)


Polipropilena (PP)

Melalui proses polimerisasi, monomer propolen membentuk polimer


sederhana dan menjadi resin plastik polipropilen dengan bantuan katalisator
stereospecific aluminium alkyl, suatu sistem katalis ziegler - natta.

Polistirena (Polystyrene/PS)

Resin plastik PS merupakan resin sintetik termoplastik dengan rumus molekul:


(C6H5 – CH = CH2)n. Polistirena dibentuk dari dua bahan baku utama, yaitu
etilena (C2H4) dan benzena (C6H6).
Polistirena (Polystyrene/PS)

penggunaan PS ada 3 jenis Jenis GPPS (General Purpose Polystyrene)


Jenis MIPS dan HIPS (Midlle Impact
Polystyrene dan High Impact Polystyrene)
Jenis EPS (Expandable Polystyrene)
Jalur Aromatik (Jalur Aromatik Senter)

Senyawa aromatik adalah suatu senyawa hidrokarbon tidak jenuh


yang mempunyai rangkaian ikatan atom C secara siklis; berupa ikatan
atom antara C6 – C8, seperti benzena, toluena, xilena, dan lain-lain
Anhidrida Melaik (Melaic Anhydride)
Anhidrida melaik dihasilkan melalui reaksi oksidasi atas benzena yang
berlangsung pada suhu 425°C dan dengan bantuan katalis campuran antara
V2O5 dan MoO3.
Sikloheksana (Cyclohexana atau C6H12)
Sikloheksana banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan aipic
acid, yang merupakan bahan dasar pembuatan serat nilon 66 dan
kaprolaktan, yang merupakan bahan dasar dalam pembuatan serat Nilon-6
atau polyamide fibers.

Fenol (Phenol) sebagai bahan pembuatan polycarbonate


dan epoxy resin atau phenolic resin.
Asam Tereftalat (Terephthalic/TPA) dan Dimetil Tereftalat (Dimetyl Terephthalate
/DMT)
Polietilen Tereftalat (Polyethylene Terephthalate atau PET)

Pembentukannya dengan mereaksikan DMT dengan EG pada suhu ±150 – 200°C


sehingga menghasilkan PET yang disebut juga bis (hyclroxyethyl) terephthalate.

Sumber Bahan Pencemaran > Pembakaran Tidak Sempurna


Pengotor dalam Bahan Bakar
Bahan Aditif dalam Bahan Bakar
Asap Kendaraan Bermotor > Karbon Dioksida (CO2)
Karbon Monoksida (CO)
Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Partikulat

Pengaruh Gas Freon Freon merupakan senyawa turunan


klorofluoro dari senyawa
alifatik rantai pendek, yaitu chlorofluoro metan
(CFM).
Hujan Asam

Gas-gas oksida belerang (SOx) dan gas-gas oksida nitrogen (NO), dengan
bantuan energi sinar matahari dapat terjadi oksidasi menjadi SO2 maupun
NOx, yang selanjutnya membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat
(HNO3). Asam-asam yang terbentuk ini larut dalam air hujan dan selanjutnya
turun ke bumi.
Hujan Asam

Dampak pembakaran bahan bakar


a. Pembakaran bahan bakar fosil menimbulkan pencemaran atau
polusi udara.
b. Polusi udara dari penggunaan bahan bakar, terutama disebabkan
oleh:
- adanya pengotor dan zat aditif dalam bahan bakar,
- pembakaran yang tidak sempurna.
c. Peningkatan kadar CO2 dapat menyebabkan pemanasan global
melalui efekrumah kaca.
d. Oksida belerang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.

Anda mungkin juga menyukai