2009 Uu no. 5 tahun 1986 UU Nomor 9 Tahun 2004 UU Nomor 51 Tahun 2009 Pasal 9 : Pengadilan Tata Pasal 9a : Di lingkungan Pasal 9a : (1) Di lingkungan Usaha Negara dibentuk Peradilan Tata Usaha Negara peradilan tata usaha negara dengan Keputusan Presiden. dapat diadakan pengkhususan dapat dibentuk pengadilan yang diatur dengan undang- khusus yang diatur dengan undang. undang-undang. (2) Pada pengadilan khusus dapat diangkat hakim ad hoc untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara yang membutuhkan keahlian dan pengalaman dalam bidang tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. (3) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian serta tunjangan hakim ad hoc diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 13 Pasal 13 Pasal 13A (1) Pembinaan dan (1) Pembinaan dan (1) Pengawasan internal pengawasan umum pengawasan umum atas tingkah laku hakim terhadap Hakim terhadap Hakim dilakukan oleh sebagai pegawai negeri, dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung. dilakukan oleh Menteri Mahkamah Agung. (2) Selain pengawasan Kehakiman. (2) Pembinaan dan sebagaimana dimaksud (2) (2) Pembinaan dan pengawasan pada ayat (1), untuk pengawasan sebagaimana dimaksud menjaga dan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak menegakkan dalam ayat (1), tidak boleh mengurangi kehormatan, keluhuran boleh mengurangi kebebasan Hakim martabat, serta kebebasan Hakim dalam memeriksa dan perilaku hakim, dalam memeriksa dan memutus sengketa Tata pengawasan eksternal memutus sengketa Tata Usaha Negara. atas perilaku hakim Usaha Negara dilakukan oleh Komisi Yudisial. • Pasal 14 ayat (1) • Pasal 14 ayat (1) di poin • Pasal 14 ayat (1) di poin terdapat di poin f. d. sarjana hukum; e. d. sarjana hukum; e. sarjana hukum atau berumur serendah- lulus pendidikan hakim; sarjana lain yang rendahnya 25 (dua puluh g. berusia paling rendah memiliki keahlian di lima) tahun; 25 (dua puluh lima) bidang Tata Usaha • Pasal 14 ayat (3) Untuk tahun dan paling tinggi Negara; g. berumur dapat diangkat sebagai 40 (empat puluh) tahun; serendah-rendahnya dua Ketua atau Wakil Ketua • Pasal 14 ayat (2) Untuk puluh lima tahun; Pengadilan Tata Usaha dapat diangkat menjadi • Pasal 14 ayat (2) Untuk Negara diperlukan ketua atau wakil ketua dapat diangkat menjadi pengalaman sekurang- pengadilan tata usaha Ketua atau Wakil Ketua kurangnya 10 (sepuluh) negara hakim harus Pengadilan Tata Usaha tahun sebagai Hakim berpengalaman paling Negara diperlukan Pengadilan Tata Usaha singkat 7 (tujuh) tahun pengalaman sekurang- Negara. sebagai hakim kurangnya 10 (sepuluh) pengadilan tata usaha tahun sebagai Hakim negara. pada Pengadilan Tata Usaha Negara. Pasal 15 ayat Pasal 15 ayat Pasal 15 ayat (2) Untuk dapat diangkat (2) Untuk dapat diangkat (2) Untuk dapat diangkat menjadi Ketua Pengadilan menjadi Ketua Pengadilan menjadi ketua pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Tinggi Tata Usaha Negara tinggi tata usaha negara diperlukan pengalaman harus berpengalaman harus berpengalaman sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya 5 paling singkat 5 (lima) sepuluh tahun sebagai (lima) tahun sebagai Hakim tahun sebagai hakim Hakim pada Pengadilan Pengadilan Tinggi Tata pengadilan tinggi tata Tinggi Tata Usaha Negara Usaha Negara atau 3 (tiga) usaha negara atau 3 (tiga) atau sekurang-kurangnya tahun bagi Hakim tahun bagi hakim lima tahun bagi Hakim Pengadilan Tinggi Tata pengadilan tinggi tata pada Pengadilan Tinggi Usaha Negara yang pernah usaha negara yang pernah Tata Usaha Negara yang menjabat Ketua Pengadilan menjabat ketua pengadilan pernah menjabat Ketua Tata Usaha Negara. tata usaha negara. Pengadilan Tata Usaha Negara. Pasal 15 ayat (3) Untuk (3) Untuk dapat diangkat (3) Untuk dapat diangkat dapat diangkat menjadi menjadi Wakil Ketua menjadi wakil ketua Wakil Ketua Pengadilan Pengadilan Tinggi Tata pengadilan tinggi tata Tinggi Tata Usaha Negara Usaha Negara harus usaha negara harus diperlukan pengalaman berpengalaman sekurang- berpengalaman paling sekurang-kurangnya kurangnya 4 (empat) singkat 4 (empat) tahun delapan tahun sebagai tahun sebagai Hakim sebagai hakim pengadilan Hakim pada Pengadilan Pengadilan Tinggi Tata tinggi tata usaha negara Tinggi Tata Usaha Negara Usaha Negara atau 2 atau 2 (dua) tahun bagi atau sekurang-kurangnya (dua) tahun bagi Hakim hakim pengadilan tinggi tiga tahun bagi Hakim Pengadilan Tinggi Tata tata usaha negara yang pada Pengadilan Tinggi Usaha Negara yang pernah menjabat ketua Tata Usaha Negara yang pernah menjabat Ketua pengadilan tata usaha pernah menjabat Ketua Pengadilan Tata Usaha negara Pengadilan Tata Usaha Negara. Negara. Pasal 16 ayat Pasal 16 ayat Pasal 16 ayat (1) Hakim diangkat dan (1) Hakim Pengadilan (1) Hakim pengadilan diberhentikan oleh diangkat dan diangkat oleh Presiden Presiden selaku Kepala diberhentikan oleh atas usul Ketua Negara atas usul Presiden atas usul Mahkamah Agung. Menteri Kehakiman Ketua Mahkamah • (1a) Hakim pengadilan berdasarkan Agung. diberhentikan oleh persetujuan Ketua (2) Ketua dan Wakil Ketua Presiden atas usul Ketua Mahkamah Agung. Pengadilan diangkat Mahkamah Agung (2) Ketua dan Wakil Ketua dan diberhentikan oleh dan/atau Komisi Pengadilan diangkat Ketua Mahkamah Yudisial melalui Ketua dan diberhentikan oleh Agung Mahkamah Agung. Menteri Kehakiman berdasarkan persetujuan Ketua Mahkamah Agung. • (1b) Usul pemberhentian hakim yang dilakukan oleh Komisi Yudisial sebagaimana dimaksud pada ayat (1a) hanya dapat dilakukan apabila hakim yang bersangkutan melanggar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. (2) Ketua dan wakil ketua pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Mahkamah Agung. Pasal 19 ayat (1) poin (c) Pasal 19 ayat (1) poin (c) Pasal 19 ayat (1) poin (c) telah berumur enam puluh telah berumur 62 (enam telah berumur 65 (enam tahun bagi Ketua, Wakil puluh dua) tahun bagi puluh lima) tahun bagi Ketua, dan Hakim pada Ketua, Wakil Ketua, dan ketua, wakil ketua, dan Pengadilan Tata Usaha Hakim Pengadilan Tata hakim pengadilan tata Negara dan enam puluh Usaha Negara, dan 65 usaha negara, dan 67 (enam tiga tahun bagi Ketua, (enam puluh lima) tahun puluh tujuh) tahun bagi Wakil Ketua, dan Hakim bagi Ketua, Wakil Ketua, ketua, wakil ketua, dan pada Pengadilan Tinggi dan Hakim Pengadilan hakim pengadilan tinggi Tata Usaha Negara; Tinggi Tata Usaha Negara; tata usaha negara; dan/atau Pasal 21 Seorang Hakim yang Pasal 21 Seorang Hakim yang Pasal 21 Dalam hal ketua diberhentikan dari jabatannya diberhentikan dari jabatannya atau wakil ketua pengadilan tidak dengan sendirinya dengan sendirinya diberhentikan dengan hormat diberhentikan sebagai diberhentikan sebagai dari jabatannya karena atas pegawai negeri. pegawai negeri. permintaan sendiri secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf a, tidak dengan sendirinya diberhentikan sebagai hakim. Pasal 116 ayat (2) Dalam Pasal 116 ayat (2) Dalam Pasal 116 ayat (2) Apabila hal empat bulan setelah hal 4 (empat) bulan setelah setelah 60 (enam puluh) putusan Pengadilan yang putusan Pengadilan yang hari kerja putusan telah memperoleh telah memperoleh pengadilan yang telah kekuatan hukum tetap kekuatan hukum tetap memperoleh kekuatan sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud hukum tetap sebagaimana dalam ayat (1) dikirimkan pada ayat (1) dikirimkan, dimaksud pada ayat (1) tergugat tidak tergugat tidak diterima tergugat tidak melaksanakan melaksanakan melaksanakan kewajibannya sebagaimana kewajibannya sebagaimana kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 dimaksud dalam Pasal 97 dimaksud dalam Pasal 97 ayat (9) huruf a, maka ayat (9) huruf a, Keputusan ayat (9) huruf a, keputusan Keputusan Tata Usaha Tata Usaha Negara yang tata usaha negara yang Negara yang disengketakan disengketakan itu tidak disengketakan itu tidak itu tidak mempunyai mempunyai kekuatan mempunyai kekuatan kekuatan hukum lagi. hukum lagi. hukum lagi. Pasal 144 Pasal 144 Pasal 144 lebih diuraikan Undang-undang ini dapat Undang-undang ini dapat dalam bentuk pasal 144 A- disebut "Undang-undang disebut "Undang-undang 144D Peradilan Administrasi Peradilan Administrasi Negara" Negara"