Iltb Dan Pemberian TPT
Iltb Dan Pemberian TPT
TPT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
Peta jalan eliminasi TBC di Indonesia sesuai dengan target global
Indikator • Treatment coverage 90% • Treatment coverage 90% • Treatment coverage ≥ 90%
• Success Rate 90% • Success Rate 90% • Success Rate ≥ 90%
• Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT)
kontak serumah 48% kontak serumah 70% kontak serumah ≥ 80%
Catatan:
*Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
**Baseline insiden tahun 2015: 325 per 100 ribu penduduk
APA YANG TERJADI JIKA SESEORANG
KONTAK ERAT DENGAN PASIEN TBC?
A.Perjalanan Alamiah infeksi TBC
4-64-6 minggu
minggu Beberapa
Beberapa tahun
tahun sampai
sampai puluhan
puluhan tahun
tahun
Eliminasi
Eliminasi kuman
kuman TBCTBC
SAKITTBC
SAKIT TBC SAKIT TBC
SAKIT TBC
B. Spektrum infeksi dan sakit TBC
Kuman TBC tereliminasi
Infeksi laten TBC subklinis Sakit TBC
Dg sistem imun Dg sistem imun TBC
innate adaptive
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ringa - berat
TIDAK ADA GEJALA TBC PEMERIKSAAN DAHAK RONTGEN DADA TIDAK UJI TUBERKULIN ATAU
NEGATIF SUGESTIF TBC IGRA POSITIF
Kontak erat dengan
pasien TBC
TIDAK
TERINFEKSI TBC
TERINFEKSI TBC
60 – 70%
30 – 40 %
Pemeriksaan
untuk menentukan Pengobatan
Identifikasi ada tidaknya atau Monitoring
kontak infeksi laten TB pencegahan dan evaluasi
(ILTB) atau sakit yang sesuai
TB
INVESTIGASI KONTAK
1. Investigasi Kontak (IK) secara Aktif
Petugas kesehatan berkunjung ke rumah pasien TBC (kasus indeks)
untuk mengidentifikasi orang yang berkontak dengan pasien TBC,
mengirim orang yang berkontak untuk dilakukan pemeriksaan ke
Puskesmas atau Rumah Sakit, dan memberikan pengobatan yang
sesuai dengan hasil pemeriksaan.
2. Investigasi Kontak (IK) secara Pasif
Disebut juga contact invitation
Petugas kesehatan mewawancarai kasus indeks di fasilitas kesehatan
untuk mengidentifikasi kontak serumah dan meminta orang yang
kontak tersebut untuk datang ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan
pemeriksaan, dan diberikan terapi yang sesuai dengan hasil
pemeriksaan.
b. Alur petugas
membawa kontak
TBC SO/RO ke
fasilitas layanan
kesehatan
(fasyankes)
KELOMPOK BERISIKO TINGGI SAKIT TBC SETELAH TERINFEKSI
≥ 10 thn: 5 mg/kg BB >14 thn untuk semua BB ≥10 thn: INH 5 mg/kg
Maksimal 300 mg per hari ≥ 30 kg: INH 900 mg, RPT 900 mg BB, RIF 10 mg/kg BB
Sediaan 300mg Anak: lepasan RPT 150 mg, INH 300mg RH 150mg/300 mg
Dewasa: KDT HP 300mg/300 mg Anak: HR 50/75
Kriteria umur Semua umur; sesuai utk anak HIV+ ≥ 2 tahun Semua umur
yg menerima LPV-RTV, NVP, DTG
Interaksi dengan ARV Tidak ada Semua PIs, NVP/NNRTIs, TAF Semua PIs, NVP/hampir
semua NNRTIs
A. Tuberkulosis Sensitif Obat
1. Paduan 6H
• Dosis dan lama pemberian
▪ Dosis obat di sesuaikan dengan kenaikan berat badan setiap bulan (untuk
anak).
▪ Obat di konsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi,
siang, sore atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2
jam setelah makan).
▪ Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 30 hari pengobatan) 🡪 180 dosis
▪ Obat tetap diberikan selama 6 bulan walaupun kasus indeks meninggal,
pindah atau terkonfirmasi bakterilogisnya atau BTA nya sudah menjadi
negatif.
• Pemberian vitamin B6
▪ Anak dengan gizi buruk atau HIV
▪ Jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
▪ Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪ Dewasa yang memiliki risiko efek samping (seperti pada HIV,
malnutrisi, alkoholik, gagal ginjal kronik, DM, wanita hamil atau
menyusui): vitamin B6 25 mg/hari.
• Pengawas minum obat: orang tua atau keluarga pasien.
• Bisa diberikan di semua tingkat layanan termasuk di praktik swasta
(dengan catatan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan/atau
dinas kesehatan setempat).
2. Paduan 3HP (INH dan Rifapentin)
• Kontra indikasi:
• Usia < 2 tahun dan ibu hamil
• Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal harus disarankan untuk menggunakan
metode kontrasepsi penghalang tambahan seperti kondom, kap serviks, contraceptive
sponge, diafragma untuk mencegah kehamilan.
▪ Pemberian 3HP
• Sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam)
• Saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan)
• Pada anak, rifapentine dapat dikonsumsi dengan cara
dihancurkan dan dicampur dengan sedikit makanan, seperti
bubur, pudding, yogurt, es krim dan makanan lain yang disukai
anak
• Namun rifapentine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan
buah atau makanan yang berbasis buah.
Pemberian vitamin B6
▪Anak dengan gizi buruk atau HIV
- jika dosis INH ≤ 200 mg/hari: vit B6 10 mg per hari (1x sehari)
- Jika dosis INH > 200 mg: vit B6 10 mg per 12 jam mg (2x sehari)
▪ Dewasa dengan HIV: vitamin B6 25 mg/hari, diberikan sekali seminggu
▪ Pemberian
▪ Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada waktu yang sama (pagi, siang, sore atau malam) saat perut
kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan).
▪ Pengambilan obat dilakukan pada saat kontrol setiap 1 bulan, dan dapat disesuaikan dengan jadwal kontrol
kasus indeks.
Pilihan Paduan TPT
No Sasaran Plihan paduan TPT
3HP 3HR 6H 6Lfx+E
1 Kontak serumah usia < 2 tahun √ √
2 Kontak serumah usia 2 – 5 tahun √ √ √
3 Kontak serumah usia > 5 tahun √ √ √
4 ODHA usia < 2 tahun √ √
5 ODHA usia > 2 tahun √ √
6 Kelompok risiko lainnya √ √ √
7 Kontak serumah semua usia dengan √
kasus indeks TB RO
Catatan: tulisan warna merah sesuai dengan juknis (paduan yang diutamakan). namun mempertimbangkan stok ketersediaan TPT juga dapat
digunakan sesuai dengan tulisan warna hitam
ALUR PEMILIHAN OBAT TPT TB SO
Anak terindikasi
TPT
Tidak Tidak
Tersedia RH Tersedia HP
tersedia RH tersedia
Tersedia Tidak
RH 3 bulan INH 6 bulan HP 3 bulan
RH* tersedia RH
(*) Pasien ODHIV tidak direkomendasikan pemberian obat Rifampisin karena risiko
interaksi dengan anti retroviral, pilihan adalah INH 6 bulan
B. Tuberkulosis Resisten Obat
Rekomendasi TPT untuk TBC-RO
• Fluoroquinolon (moksifloksasin, levofloksasin) dengan atau tanpa obat lain (etambutol, etionamid), lama 6 bulan
• Rejimen disesuaikan dengan profile resistensi obat sumber penularan, pada pasien Pre-XDR/XDR TBC
• Dosis obat: