Makalah PKN
Makalah PKN
Oleh Kelompok 4
Masa Revolusi (18 -08-1945 sampai 27-12 1949)
Pemberontakan Andi Azis adalah salah satu gerakan perlawanan yang menentang rencana
penyatuan Negara Indonesia Timur (NIT) ke bagian NKRI. Peristiwa ini terjadi pada masa
kepemimpinan Kapten Andi Azis di Makassar, Sulawesi Selatan.pemberontakan Andi Azis
dilatar belakangi oleh sikap Andi Azis yang menolak masuknya pasukan-pasukan APRIS dari
TNI ke Sulawesi Selatan.Andi Azis menuntut agar para pasukan APRIS bekas KNIL yang
bertanggung jawab atas keamanan di daerah NIT. Waktu itu ia sangat menentang dan
menghalangi masuknya pasukan APRIS dari TNI yang dipimpin oleh Mayor Worang.
Menurutnya, Negara Indonesia Timur harus tetap dipertahankan.
Faktor Penyebab Pemberontakan Andi Azis yaitu Ketika RIS meresmikan diri
sebagai NKRI dan membawa sejumlah Negara Bagian di dalamnya, sayangnya
NIT baru mendapat kabar penyatuan pada 4 April 1950. Hal ini menyebabkan
Andi Azis dan mantan anggota KNIL menentang hal tersebut terutama rencana
kedatangan APRIS pada 5 April ke wilayah Makassar. Pasalnya, mereka khawatir
akan diperlakukan diskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI.
Gerakan RMS
Pada periode ini, Indonesia menggunakan UUDS RI 1950, undang-undang ini merupakan
perubahan dari Kontitusi RIS yang diselenggarakan sesuai dengan Piagam
Persetujuanantara Pemerintah RIS dan Pemerintah RI pada tanggal 19 Mei 1950. Pada
saat mulai berlakunya UUDS RI 1950, dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Sementara
yang merupakan gabungan anggota DPR RIS ditambah ketua dananggota Badan Pekerja
Komite Nasional Indonesia Pusat dananggota yang ditunjuk oleh prersiden. Praktik sistem
pemerintahan parlementer yang diterapkanselama berlakunya UUDS RI 1950 ini tidak
membawalndonesia ke arah yang lebih baik.
Hal ini tercermin dari jatuh
bangunnya kabinet dalam kurun
waktu 1950-1959, yaitu:
• Kabinet Natsir: 6 September 1950-27 April 1951
• Kabinet Sukirman: 27 April 1951-3 April 1952
• Kabinet Wilopo: 3 April 1952-30 Juli 1953
• Kabinet Ali Sastroamidjojo I: 30 Juli 1953-12 Agustus 1955
• Kabinet Burhanudin Harahap: 12 Agustus 1955-24 Maret
1956
• Kabinet Ali Sastroamidjojo II: 24 Maret 1956-9 April 1957
• Kabinet Djuanda (Karya): 9 April 1957-10 Juli 1959
Hal yang menyebabkan kacaunya kondisi negara pada periode ini yaitu
tidak berhasilnya konstituante menyusun undang- undang dasar yang baru.
Kondisi yang membahayakan ini mendorong Presiden Soekarno untuk
mengajukan rancangannya mengenai konsep demokrasi terpimpin dalam
rangka kembali kepada UUD 1945.
Terjadi perdebatan dankondisi negara makin tak terkendali
yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini
mendorong presiden untuk mengeluarkan Dekret Presiden
tanggal 5 Juli 1959. yang berisi:
Pembubaran konstituante, Memberlakukan kembali UUD
1945 dan tidakberlakunya lagi UUDS 195 dan o
Pembentukan MPR dan DPA sementara
Adong
sukkun²?
Mauliate
Godang ma!!