Anda di halaman 1dari 5

MEMILIH PEMIMPIN MENURUT AL-QURAN

HAKIKAT KEPEMIMPINAN
• Pertama
Kepemimpinan dalam pandangan Al-Quran bukan sekedar kontrak sosial antara sang pemimpin dengan
masyarakatnya tetapi ikatan perjanjian antara dia dengan Allah SWT. Surat Al-Baqarah (2):124 “Dan
ingatlah ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat perintah dan larangan (amanat), lalu
Ibrahim melaksanakannya dengan baik. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya aku akan menjadikan
engkau pemimpin bagi manusia. Ibrahim bertanya: Dan dari keturunanku juga (dijadikan pemimpin)? Allah
SWT menjawab: Janji (amanat) ku ini tidak (berhak) diperoleh orang zalim”
• Kedua
Kepemimpinan menuntut keadilan. Keadilan adalah lawan dari penganiyaan, penindasan dan pilih kasih.
Keadilan Harus dirasakan oleh semua pihak dan golongan. Diantara bentuknya adalah dengan mengambil
keputusan yang adil antara dua pihak yang berselisih, mengurus dan melayani semua lapisan masyarakat
tanpa memandang agama etnis, budaya, dan latar belakang. Surat Shad (38): 22 “Wahai Daud, Kami
telah menjadikan kami Khalifah di Bumi, maka berilah putusan antara manusia dengan hak (adil) dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu”
KRITERIA PEMIMPIN
• Shidiq
Kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap, berucap, dan bertindak di dalam melaksanakan
tugasnya
• Amanah
Kepercayaan yang menjadikan dia memelihara dan menjaga sebaik-baiknya apa yang
diamanahkan kepadanya
• Fatonah
Kecerdasan, cakap, dan handal yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menanggulangi
persoalan yang muncul
• Tabligh
Penyampaian yang jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambilnya
Sifat-Sifat Pemimpin
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Al-Mubarak
yang dikutip dari Hafidhuddin. Terdapat empat syarat untuk
menjadi pemimpin:
1. Aqidah yang benar
2. Memiliki pengetahuan dan wawan yang luas
3. Akhlak yang mulia
4. Kecakapan dalam manajerial dan administratif
• Dengan mengetahui hakikat kepemimpinan dalam islam
serta kriteria dan sifat apa saja yang harus dimiliki oelh
seorang pemimpin maka kita wajib memilih pemimpin
sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan Hadis
• Konsekuensinya kita wajib menaati, mencintai,
menyenangi, atau sekurangnya tidak membenci
pemimpin yang dipilih. sesuai dengan sabda Rasulullah
saw: “Barang siapa yang mengimami (memimpin)
sekelompok manusia (walau) dalam sholat, sedangkan
mereka tidak menyenangi, maka sholatnya tidak
melampaui kedua telinganya (tidak diterima Allah SWT)”

Anda mungkin juga menyukai