Anda di halaman 1dari 23

INTERAKSI SOSIAL DALAM PRAKTEK

KEPERAWATAN
Review implementasi konsep sehat-sakit
• Dalam manajemen sakit LEHNDORF & TRACY
menggambarkan dalam 4 kwadran hubungan kemauan
dan kemampuan.
• Kwadran 1  kondisi ideal (kemauan pos, kemampuan
pos)
• Kadran 2  perlu intervensi dan terjadi kebingungan
(kemauan pos, kemampuan neg)
• Kwadran 3  diperlukan askep untuk menggali potensi
pasien (kemauan neg, kemampuan pos)
• Kwadran 4  perawat dominan dalam berinteraksi untuk
intervensi dengan profesional dan humanis (kemauan
neg, kemampuan neg)
• Tahapan dalam memberikan askep: pengkajian 
diagnosis keperawatan  perencanaan  implementasi
 dan evaluasi terhadap intervensi/tindakan yang
dilakukan
• Dalam memberikan askep bersifat holistik.
MATERI PEMBAHASAN
Pengertian Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial Secara Umum
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu,
individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok
dalam berbagai bentuk seperti kerja sama, persaingan ataupun
pertikaian.

2. Interaksi Perawat dan Pasien


Kata interaksi perawat dengan pasien mengacu pada hubungan antara
perawat dan seseorang yang sakit dan dikarakteristikan oleh fakta bahwa
antara kedua individu merasa dipenanggulangan klise yang lain.
Proses Interaksi dalam Keperawatan
1. Komunikasi
Komunikasi adalah proses yang dapat memungkinkan
perawat untuk membangun hubungan antara sesama manusia dan
dengan demikian memenuhi tujuan dari keperawatan.

2. Interaksi
Kata interaksi (interaction) mengacu pada banyak hubungan selama
dua individu yang dapat berpengaruh timbal balik antara sesama
dan dapat berkomunikasi secara verbal atau non verbal.
Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Menurut tim sosiologi 2002, ada 4 ciri-ciri interaksi sosial,
antara lain :
1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
2. Terjadinya komunikasi antara pelaku kontak sosial
3. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
4. Dilaksanakan melalui suatau pola sistem sosial tertentu
Macam-Macam Interaksi Sosial
Menurut Maryati & Suryawati 2003, interaksi sosial dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Interaksi antara individu dengan individu, dalam hubungan ini bisa terjadi
interaksi positif atau negatif.

2. Interaksi individu dengan kelompok, interaksi ini pun dapat berlangsung secara
positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok
bermacam-macam sesuai situasi dan kondisi.

3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok, interaksi sosial kelompok dan
kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi.
Syarat Terjadinya Interaksi
1. Adanya Kontak Sosial
Kontak hanya dapat berlangsung apabila kedua belah pihak
sadar akan kedudukan atau kondisi masing-masing.

2. Komunikasi Sosial
Komunikasi sosial dapat diwujudkan dengan pembicaraan,
gerak-gerik fisik ataupun perasaan.
Faktor-Faktor yang Mendorong Terjadinya
Interaksi Sosial
Menurut Sitorus (2000), berlangsungnya suatu interaksi sosial dapat didasarkan
pada faktor :

1. Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain.


2. Sugesti, berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap
yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain.
3. Identifikasi yaitu kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
4. Simpati yaitu suatu proses dimana seseorang merasa tertarik kepada pihak
lain.
5. Empati yaitu simpati yang mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan
fisik seseorang.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Menurut tim sosiologi 2002, interaksi sosial dikategorikan kedalam
dua bentuk, yaitu :

1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yaitu mengarah kepada


bentuk asosiasi (hubungan/gabungan) seperti :
a) kerja sama
b) akomodasi
c) asimilasi
d) akulturasi
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang
mengarah kepada bentuk-bentuk pertentangan atau konflik,
seperti :
a) Persaingan
b) Kontravensi
c) Konflik
Interaksi Sosial Dalam Keperawatan
• Kata interaksi perawat dengan pasien mengacu pada
hubungan antara perawat dan seseorang yang sakit dan
dikarakteristikan bahwa antara kedua individu berbeda
posisi namun memiliki tujuan yang sama (penyembuhan)
• Bentuknya sangat beragam namun lebih dilandasi pada
komunikasi teurapetik yg dilakukan seorang perawat saat
melakukan intervensi keperawatan dalam proses
penyembuhan pasien
• Interaksi dilakukan secara profesional oleh perawat
berdasarkan keilmuan yang dimiliki
KOMUNIKASI DALAM ASKEP
PENGERTIAN
• .
• proses untuk menciptakan hubungan antara perawat
dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya, untuk
mengenal kebutuhan pasien dan menentukan rencana
tindakan serta kerjasama dalam memenuhi kebutuhan
tersebut.
Bentuk Komunikasi
1. Komunikasi massa : komunikasi mll media massa
(surat kabar, siaran radio, tv). Menyiarkan informasi,
gagasan, dan sikap kpd komunikan yg beragam dlm
jumlah yg banyak mgnk media.
2. Komunikasi interpersonal : komunikasi yg tjd antara
dua orang atau lebih scr tatap muka.
3. Komunikasi intrapersonal :
mrpk proses komunikasi yg tjd
pd diri seseorang. Orang tsb
berperan sbg komunikator
maupun komunikan. tjdnya
proses komunikasi ini krn
seseorang yg memberi arti thd
suatu objek yg diamati/ tersirat
dlm pikirannya.
4. Komunikasi kelompok :
komunikasi yg berlangsung
antara seorang komunikator
dgn sekelompok org yg
jumlahnya lebih dari 2 orang.
KOMUNIKASI TEURAPETIK
• Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yg direncanakan secara sadar,
bertujuan dan dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi
terapeutik mengarah pada bentuk komunikasi interpersonal.
• Kemampuan untuk membantu pasien beradaptasi terhadap stres,
mengatasi gangguan psikologis, dan belajar bagaimana berhubungan
dengan orang lain.
• komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara
provider (nakes) dengan pasien untuk memperoleh pengalaman belajar
bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional pasien.
Perbedaan Komunikasi Terapeutik dan Komunikasi
Sosial
Komponen Hubungan/interaksi Komunikasi Sosial Komunikasi Terapeutik
Saling Membuka Diri Bervariasi Klien: membuka diri
Nakes: membuka diri u/ mendorong tujuan
penanganan

Fokus Dari Percakapan Tidak diketahui oleh peserta Diketahui oleh keduanya
Ketepatan dari Topik Sosial, bisnis, umum, impersonal Pribadi & relevan u/ nakes & klien
Hubungan Pengalaman dari Topik Ketidakterlibatan & penggunaan dari pengetahuan Ketidakterlibatan & penggunaan dari
yg tidak langsung pengetahuan langsung
Orientasi Waktu Masa lalu & masa depan Saat ini
Penggunaan Perasaan Saling membagi perasaan yg tidak enak Klien membagi perasaan & diberi semangat

Penghargaan terhadap Individu Tidak diakui Diakui penuh

Perpisahan atau terminasi Terbuka-tertutup Spesifik

Sumber: Stuart & Sundeen (1995) Dalam Nurjanah (2001)


20
Tujuan Komunikasi Terapeutik
Membantu pasien Mempererat
untuk hubungan atau
Mengurangi
memperjelaskan & interaksi antara klien
keraguan, Mempengaruhi
mengurangi beban dengan terapis
membantu dalam orang lain,
perasaan & pikiran (tenaga kesehatan)
hal mengambil lingkungan fisik dan
serta dapat secara professional
tindakan yang efektif dirinya sendiri dalam
mengambil tindakan dan proporsional
dan hal peningkatan
u/ mengubah situasi dalam rangka
mempertahankan derajat kesehatan
yg ada bila pasien membantu
kekuatan egonya
percaya pada hal2 menyelesaikan
yg diperlukan masalah klien.

21
DISKUSI
• Interaksi dalam keperawatan dapat menimbulkan
masalah dalam yankes yaitu 1). kelalaian profesional dlm
bentuk Penelantaran (neglect) dan 2) kegagalan profesional
dalam bentuk Malpraktik
• Dalam interaksi termasuk bentuk interaksi sosial manakah ke
dua masalah yankes diatas ? (kelalaian dan kegagalan
profesional) dan bagaimanakah seharusnya bentuk interaksi
sosial yang bersifat teurapetik dalam pemberian asuhan
keperawatan?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai