Anda di halaman 1dari 14

FOREST PROGRAMME V

SOCIAL FORESTRY
SUPPORT
PROGRAMME
( FP V )
PROFIL FP V
 Komitmen Pendanaan Program: Negoisasi G to G pada Juli 2017
 Grant Agreement (GA) KemenKeu – KfW tanggal 23 Desember 2019
 No. BMZ ID 2017 67 383
 Separate Agreement (SA) KLHK – KfW tanggal 20 Maret 2020
 Pendanaan: EUR 11,5 juta
 Durasi: Desember 2019 – Desember 2026
Pelaksana:
Project Executing Agency:
Direktorat Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat (PSKL)
Project Implementing Unit:
BPSKL Kalimantan, BPSKL Bali & Nusa Tenggara, dan BPSKL Jawa

Lokasi:
Kab. Sanggau (barat dan timur), Prov. Kalimantan Barat
Kab. Sikka, Prov. Nusa Tenggara Timur
Kab. Garut, Prov. Jawa Barat
Kab. Madiun, Prov. Jawa Timur
KERANGKA KERJA FP V

Indikator 1 Indikator 2
Volume biomassa di 75% areal hutan terpilih Tutupan hutan alam di dalam areal persetujuan
dipertahankan atau ditingkatkan terpelihara

Objective (Tujuan)
Instansi pemerintah yang berwenang dan masyarakat menerapkan
PHL secara sosial, ekologis dan ekonomis, guna memperbaiki
kondisi ekosistem dan mata pencaharian masyarakat setempat.

Indikator 3 Indikator 4
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan kayu, Pengalaman proyek yang relevan menjadi
non-kayu yang dihasilkan di bawah lima skema kerangka peraturan di tingkat nasional dan
PS meningkat sebesar 15% daerah
OUTPUT & INDIKATOR

Output A
Kapasitas semua pemangku kepentingan terkait perhutanan sosial (Ditjen Indikator 1: Sebanyak 500 orang memperoleh keterampilan
PSKL, BPSKL, Dinas LHK/ Kehutanan, Pokja PPS dan KPH/CDK dan
masyarakat di bidang PS) meningkat

Indikator 1: 75% KPS/KUPS menerapkan pola produksi/


Output B pengelolaan yang tahan terhadap iklim
Model kehutanan yang berkelanjutan secara finansial dan tahan iklim
diterapkan oleh masyarakat lokal (setempat) Indikator 2: 66% KPS/KUPS melaksanakan rencana
pengelolaan sesuai rencana yang disepakati

Output C Indikator 1: Pengalaman yang relevan dengan proyek dikompilasi


dan dianalisis secara sistematis
Harmonisasi kebijakan terkait PS di Ditjen PSKL dan antar (10 pengalaman)
instansi terkait lainnya telah meningkat Indikator 2: Tiga (3) usulan perubahan pedoman & peraturan
dijabarkan dan disiapkan untuk disetujui.

Perencanaan, monitoring, evaluasi, pelaporan, audit, supporting unit,


Manajemen Program sarpras kerja, jasa konsultan
REALISASI ANGGARAN 2023
REALISASI ANGGARAN HLN AWP 2023 PER PEA/PIU
PEA/PIU RENCANA / PLAN REALISASI %
PEA / Dit. PKTHA 9.800.000.000 9.494.446.532 96,88
PIU BPSKL Kalimantan 14.300.000.000 14.117.949.047 98,73
PIU BPSKL BNT 8.847.800.000 6.955.155.129 78,61
PIU BPSKL Jawa 2.952.200.000 2.929.143.995 99,22
Total 35.900.000.000 33.496.694.703 93,31

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN HLN AWP 2023 PER OUPOUT


Ouput Rencana / Plan Realisasi Actual %
Outpout A 4.468.470.000 3.893.259.470 87,13
Output B 21.171.130.000 19.774.736.544 93,40
Output C 532.450.000 508.700.100 95,54
Project management 7.300.950.000 7.078.631.615 96,95
Contingency 2.427.000.000 2.241.366.974 92,35
Total 35.900.000.000 33.496.694.703 93,31
PROGRES & RENCANA
PENARIKAN HLN

Tahun IDR EUR EUR Kumulatif % EUR


2021 - 2023 55.886.638.873 3.538.682 3.538.682 31%
2024 35.900.000.000 2.189.636 5.728.318 50%
2024 (rencana revisi) 47.850.000.000 2.900.000 6.438.682 56%
2025 52.800.000.000 3.200.000 9.638.682 84%
2.026 30.711.746.227 1.861.318 11.500.000 100%
Total 189.750.000.000 11.500.000 - -
PROGRES CAPAIAN OUTPUT FP V S/D TAHUN 2023
 Penetapan 47 orang pendamping PS (26 orang di Kabupaten Sikka dan 21 di Kabupaten Sanggau) dan 6
tenaga Go KUPS di BPSKL Kalimantan dan BPSKL Bali dan Nusa Tenggara.
 Peningkatan kapasitas sebanyak 1.115 orang dari target sebanyak 500 orang mendapatkan keterampilan.
 Pemberian akses kelola PS sebanyak 35 Kelompok seluas 11.064 Ha terdiri 2 SK HA di Sanggau, 17 HD
dan 6 HKm di Madiun dan 4 HD dan 5 HKm di Garut.
 Pengembangan model pengelolaan hutan berkelanjutan melalui skema perhutanan social :
 Kelola Kelembagaan: fasilitasi/review RKPS sebanyak 41 RKPS (Sikka 24 KPS dan Sanggau 17
KPS)
 Kelola Hutan: penataan batas luar areal kerja PS sebanyak 24 KPS (Sikka 7 KPS dan Sanggau 17
KPS), dan SFAPLUP (social forestry area participatory land use planning)/ pembagian ruang kelola
areal PS sebanyak 24 KPS (Sikka 7 KPS dan Sanggau 17 KPS).
 Kelola Usaha: peningkatan mata pencaharian dan perbaikan ekosistem hutan melalui pengembangan
agroforestry, usaha ternak dan ikan sebanyak 41 KPS (Sikka 24 KPS dan Sanggau 17 KPS) dan
pengembangan jasa lingkungan 1 KPS (Sanggau).

>>>
PROGRES CAPAIAN OUTPUT FP V S/D TAHUN 2023

 Harmonisasi Kebijakan Perhutanan Soisial, dengan capaian :


 Sinergitas kebijakan pengelolaan PS antara pemerintah pusat dan daerah (provinsi dan
kabupaten), telah dikembangkan nota kesepahaman pengembangan PS antara Ditjen
PSKL, Pemrov Jawa Timur dan Pemkab Madiun, serta Pemkab Sikka dengan BPSKL
Wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
 Riview kebijakan terkait perhutanan sosial di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sikka
 Sosialisasi kebijakan KHDPK di Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, dan Provinsi
Jawa Timur.
AWP 2024 DAN RENCANA REVISI / TOP UP

AWP 2024 RENCANA REVISI


OUTPUT Penambahan
(IDR)
EUR IDR EUR IDR

Output A 243.118 4.011.440.000 329.409 5.435.250.000 1.423.810.000

Output B 1.257.242 20.744.500.000 1.802.000 29.733.000.000 8.988.500.000

Output C 24.242 400.000.000 75.545 1.246.500.000 846.500.000

Pengelolaan proyek 479.000 7.674.500.000 533.955 8.810.250.000 1.135.750.000

Kontingensi 186.034 3.069.560.000 159.091 1.620.000.000 (1.449.560.000)


TOTAL 2.189.636 35.900.000.000 2.900.000 47.850.000.000 11.950.000.000
PEA/PIU AWP 2024 RENCANA REVISI
Penambahan
EUR IDR EUR IDR (IDR)

Dit, PKTHA / PEA 630.545 10.175.000.000 690.000 11.385.000.000 1.210.000.000

BPSKL Wil. Kal. 896.364 14.790.000.000 1.225.000 20.212.500.000 5.422.500.000

BPSKL Wil. BNT 480.606 7.930.000.000 660.000 10.890.000.000 2.960.000.000

BPSKL Wil Jawa 182.121 3.005.000.000 325.000 5.362.500.000 2.357.500.000

• Garut, Jawa Barat 92.121 1.520.000.000 165.000 2.722.500.000 1.202.500.000

• Madiun, Jawa Timur 90.000 1.485.000.000 160.000 2.640.000.000 1.155.000.000


TOTAL 2.189.636 35.900.000.000 2.900.000 47.850.000.000 11.950.000.000
RENCANA TOP UP/ PENAMBAHAN ANGGARAN 2024

Top Up / Penambahan anggaran diprioritaskan untuk


pembiayaan output B, yang secara khusus fokus untuk
investasi langsung (hibah kepada maysarakat, baik
dalam bentuk uang dan/atau barang)

Unit/satker pelaksana FP V (PEA dan PIU) segera


melakukan exercise AWP dan DIPA berdasarkan
skenario top up anggaran.

Top up anggaran dilakukan melalui revisi AWP dan revisi


RKK DIPA.

Revisi top up anggaran, dapat sekaligus untuk


revisi/perubahan kegiatan dan anggaran yang saat ini
ada dalam AWP dan RKK DIPA.
AWP / RENCANA KEGIATAN PEA TAHUN 2024

OUTPUT & KEGIATAN VOLUME / ALOKASI WAKTU


TARGET ANGGARAN PELAKSANAAN
A Kapasitas semua pemangku kepentingan terkait perhutanan sosial 1.859.850
(seperti PSKL, BPSKL, Dinas LHK/ Kehutanan, Pokja PPS dan KPH dan
masyarakat di bidang Perhutanan Sosial) meningkat

A.1 Memperkuat sistem navigasi dan informasi perhutanan sosial (GoKUPS) 740.000.000

• Pembentukan dan Operasionalisasi Kelembagaan Tingkat Pusat (Ditjen 24 Bulan 180.000.000


PSKL)

• Sarana dan Prasarana Pengelolaan Data, Informasi dan Publikasi Tingkat 1 Paket 60.000.000
Pusat Ditjen PSKL (Sitroom & Call Center Kantor Pusat)

• Kajian rona awal program: Biomassa dan tutupan hutan 1 Paket 500.000.000

A.2 Membuat program pelatihan dan peningkatan kesadaran tentang


perhutanan sosial bagi para pengambil keputusan.
• Peningkatan kapasitas PS bagi pengambil kebijakan PS

A.3 Peningkatan kapasitas perhutanan sosial untuk pendamping PS 344.850.000


dan aparat garda depan terkait PS
• Pelatihan pendamping PS 1 Paket 344.850.000

A.4 Penguatan kapasitas asesor dan mediator konflik. 200.000.000

• Penyusunan Standar kompetensi dan sertifikasi assesor konflik 1 Paket 200.000.000


tenurial hutan
AWP / RENCANA KEGIATAN PEA TAHUN 2024
OUTPUT & KEGIATAN VOLUME / ALOKASI WAKTU
TARGET ANGGARAN PELAKSANAAN
B Model kehutanan yang berkelanjutan secara finansial dan 974.990.000
tahan iklim diterapkan oleh masyarakat lokal (setempat)
B.1 Penguatan kelompok perhutanan sosial 499.520.000

• Fasilitasi persetujuan areal PS 3 Paket 499.520.000

B.2 Investasi dalam perlindungan hutan, reboisasi, pengelolaan hutan 233.770.000


lestari, mata pencaharian dan pengembangan usaha kehutanan
berbasis masyarakat
• Pemantapan kelembagaan PS 1 Paket 123.000.000

• Fasilitasi pengembangan kelola usaha (identifikasi potensi usaha 1 Paket 100.770.000


PS, pemberian akses pasar, pemberian akses modal, kerjasama,
dll)
B.3 Penguatan Asosiasi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) 251.700.000

Peningkatan kapasitas KUPS 1 Paket 251.700.000


AWP / RENCANA KEGIATAN PEA TAHUN 2024
OUTPUT & KEGIATAN VOLUME / ALOKASI WAKTU
TARGET ANGGARAN PELAKSANAAN
MP Pengelolaan Keuangan (Pemerintah Indonesia & Pemerintah
Jerman)
MP.1 Financial Monitoring / Audit 250.000.000

• Audit proyek oleh KAP 1 Paket 250.000.000 Maret

MP.2 Pengelolaan proyek/ lokakarya, rapat-rapat 712.170.000

• Pengelolaan proyek (perencanaan, monev, supervisi, bimbingan 3 Paket 712.170.000 Jan - Des
teknis, dll): workshiop, koordinasi, konsultasi, rapat-rapat, dll
MP.3 Project Visibility 1 Paket 110.000.000 Jan - Des

MP.5 Jasa konsultansi: pembayaran langsung 2 Termin 6.800.000.000

Cont Kontijensi 1.620.000.000

• Kontijensi fisik / NPMU Personal 84 Bulan 1.620.000.000 Jan - Des

TOTAL 12.327.010.000
Integrated Area Development
(IAD)
 FP V mendukung pengembangan SF area based integrated area development (IAD),
termasuk penyusunan dokumen masterplan/rencana aksi (renaksi) IAD di 4 (empat)
Kabupaten pada lokasi kegiatan FP V, yaitu Kabupaten Sanggau di Provinsi Kalimantan
Barat, Kabupaten Sikka di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Madiun di Provinsi
Jawa Timur dan Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat.
 Target semester I tahun 2024 telah disusun dan ditetapkan masing-masing 1 (satu)
dokumen renaksi IAD untuk 4 Kabupaten lokasi FP V.
 Khusus untuk di Kabupaten Sanggau, pengembangan IAD agar berbasis pada hutan adat
(HA).
 Penyusunan penulisan dokumen renaksi IAD dilakukan Tenaga ahli IC FP V dengan biaya
dibebankan pada anggaran IC.
 Pembiayaan untuk fasilitasi penyusunan dokumen renaksi IAD (rapat/ lokakarya)
dibebankan pada anggaran Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
(BPSKL)/PIU FP V sumber dana HLN FP V.
 Direktorat Pengambangan Usaha Perhutanan Sosial (PUPS) akan memberikan asistensi
dan pendampingan dalam proses penyusunan dan penetapan dokumen renaksi IAD.

Anda mungkin juga menyukai