Anda di halaman 1dari 34

KEPEMIMPINAN DALAM ALKITAB

(KEPEMIMPINAN PAULUS).
• Sub capaian pembelajaran Mata Kuliah.
• Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan tentang kepemimpinan dalam
Alkitab yang terkait dengan sistim dan pola
kepemimpinan Paulus.
Bahan kajian/Materi pembelajaran.

• Kepemimpinan dalam Alkitan (kepemimpinan


Paulus):
• 1.Latar belakang kehidupan Paulus.
• 2.Pola Kepemimpinan Paulus.
• 3.Keteladanan Kepemimpinan Paulus.
• 1.Latar belakang kehidupan Paulus.
 Paulus adalah salah satu tokoh utama dalam
sejarah agama Kristen.
Paulus lahir sekitar tahun 5 Masehi di kota
Tarsus yang merupakan bagian dari wilayah
Romawi yang sekarang disebut Turki.
Paulus adalah keturunan suku Benyamin salah
satu dari dua belas suku Israel.
 Paulus mendapat pendidikan yang sangat baik di
Tarsus.
 Dia dilatih sebagai seorang Farisi salah satu
kelompok agama Yahudi yang paling berpengaruh
pada waktu itu dan dia belajar dibawah
bimbingan seorang guru terkenal ,Gabriel.
 Sebelum menjadi seorang Kristen Paulus dikenal
sebagai Saulus dan menjadi penganiaya Kristen
yang paling vokal.
 Dia menganggap sebagai pengikut Yesus, sebagai
ancaman terhadap agama Yahudi yang dia cintai dan
berusaha untuk memadamkan gerakan tersebut.
 Pada perjalanannya menuju kota Damaskus, Paulus
mengalami mistis dimana Yesus Kristus menampakan
diri kepadanya.
 Pengalaman ini mengubah hidupnya secara drastis.
 Dari seorang penganiaya Kristen dia berubah menjadi
seorang pengkotbah yang gigih untuk kepercayaan
sebelumnya dia lawan.
Setelah pengalaman pertobatannya Paulus mulai
melayani Kristus secara penuh.
Dia melakukan perjalanan ke berbagai kota dan
daerah untuk meberitakan Injil, mendirikan jemaat
(gereja-gereja) dan mengajarkan orang-orang
tentang Iman Kristen.
Selama pelayanannya Paulus menghadapi banyak
rintangan termasuk penindasan dari otoritas
Romawi dan Yahudi serta penahanan dalam
perjara,
Paulus juga dikenal melalui surat yang ditulis
kepada gereja (jemaat) dan individu.
Surat-surat ini membentuk sebagian besar
Perjanjian Baru dalam Alkitab.
Paulus akhirnya ditangkap lagi oleh otoritas
Romawi dan di eksekusi di Roma sekitar tahun
67-68 Masehi selama pemerintahan Kaisar Nero.
Ia dianggap sebagai salah satu martir
(pembunuh) Kristen terbesar.
• Kepemimpinan Paulus menjadi begitu kuat
sehingga ia dikenal sebagai seorang pemberita
Injil mulai dari Roma sampai dengan (ujung
bumi) gereja-gereja masa kini.
• Kepemimpinan Paulus begitu kuat karena ia
menjadi pemimpin yang memberikan teladan
bagi jemaat-jemaat yang ia telah bentuk dan
Paulus juga mengajak jemaat meneladaninya.
• Sikap dan kepribadian Paulus yang membuatnya menjadi seorang
pemimpin yang besar dan berpengaruh :
• 1.Berani mengakui kelemahan dan kesalahannya.
• Paulus tidak malu dalam mengakui dosa dan kesalahannya. Ada
dua kebenaran yang disampaikan Rasul Paulus.
• 1).Semua orang termasuk semua orang percaya memiliki
• doa.
• 2).Pengakuan dosa itu perlu supaya kita diampuni Tuhan dan
disucikan dari segala kejahatan (1 Yohanis 1:8-9).
• Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa kita menipu diri sendiri
dan jika kita mengaku dosa kita maka kita akan diampuni dan Allah
akan menyucikan dosa kita.
• 2.Yakin terhadap panggilan Allah.
• Dari Paulus seorang Rasul bukan karena
manusia (Galatia 1:1). Dari Paulus seorang
Rasul bukan karena manusia, juga bukan oleh
seorang manusia melainkan oleh Yesus Kristus
dan Allah Bapa yang telah membangkitkan dia
dari antara orang mati.
• 3.Mengasihi Tuhan dalam pelayanan.
• Seperti kata-kata pemuda yang sedang jatuh
cinta kepada kekasihnya. Demi cinta, gunung
akan kudaki, lautan akan ku seberangi.
• Demi Yesus tantangan dan kesulitan apapun
akan ia terjang.
• Kitab Kidung Agung mengatakan : Cinta itu
kuat seperti maut (Kidung Agung 8:6).
• 4.Mempunyai Visi dan tujuan yang jelas.
• Paulus memjadi pemimpin yang hebat karena
ia mepunyai visi dan tujuan yang jelas.
• Sebab Sebab itu aku bukan pelari tanpa tujuan
dan aku bukan petinju sembarangan saja
memukul (I kor.(:25-25 dan 27).
• 5.Bekerja dengan penuh hati
• Ia tidak asal-asalan bekerja. Ia menasehati jemaat di
Kolose, apapun juga yang kamu perbuat , perbuatlah
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia (Kol.3:23).
• 6. Menjaga integritas pribadi.
• Ia menghargai integritas pribadi dan nama baiknya.
(Amzal 22:1).Nama baik lebih berharga dari pada
kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada
perak dan emas dan (peng.7:1),
• 7.Menjaga kemurnian ajarannya.
• Ketika Paulus mendengar jemaat Kolose
mengikuti injil lain dari yang di ajarkan ia
menegur dengan sangat keras. Aku heran
bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada
Dia yang oleh kasih karunia Kristus memanggil
kami dan mengikuti suatu injil lain yang
kebenarannya bukan injil (Gal.1:6-8).
• 8.Tahu cara menangani masalah dan kesulitan
dalam pelayanannya.
• Paulus menghadapi berbagai macam masalah dan
kesulitan seperti penganiayaan, kecelakaan,
bencana alam, serangan musuh, perampokan atau
kerja berat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
(2 Kor.11:23-33).Ia tidak mengeluh dan bersungut-
sungut kepada Allah melainkan ia mengucap syukur
dan memuji Allah (kisah 16:19-26 dan (II Kor,11:23-
33).
• Gaya kepemimpinan Paulus.
• a.Paulus tidak memberikan kepada mereka
hal-hal yang ideal tentang kepemimpinan.
• Ia tidak menulis sebuah teks teoritis
mengenai kepemimpinan Kristen, melainkan ia
menulis sebuah surat pribadi berdasarkan
pengenalan mereka secara intim akan dirinya
dan pelayanan diantara mereka.
• b.Gaya kepemimpinan Paulus tidak
menjauhkan diri dari yang lain dan suka
berahasia (terbuka dihadapan public).
• Ia tinggal ditengah-tengah mereka.
• Mereka mengetahui alamatnya.
• Pelayanan Paulus di Tesolonika terbuka di
hadapan publik.
• Tugas seorang pemimpin.
• a.Seorang pemimpin harus memiliki karakter
Yesus Kristus.
• Karakter itu bagaikan gunung berapi didasar laut
• Karakter adalah fondasi kepribadian seseorang.
• Oleh karena itu seorang pemimpin harus memiliki
karakter Yesus Kristus.
• Yesus Kristus adalah Tuhan yang menyelamatkan
orang-orang percaya (Mat.1:21).
• b.Seorang pemimpin harus dapat dipercaya.
• Seorang pemimpin sejati adalah pemimpin berhati
hamba yang menghargai nilai-nilai orang lain dan
menyadari bahwa mereka tidak lebih tinggi dari
pekerjaan apapun,
• C.Seorang pemimpin harus jelas dan tegas.
• Kita adalah penerima nasehat dan pemberi nasehat.
• Pendisiplinan atas sesama, teman, sahabat, sama
dengan mendisiplinkan diri sendiri.
• D.Seorang pemimpin harus tahu cara
membagi tugas kepada anggotanya.
• Pemimpi harus membagi tugas kepada
anggota-anggotanya yang diwarnai dengan
panggilan, pelayanan dan kesaksian sebagai
orang percaya.
Pola kepemimpinan Paulus:
 Visi : Paulus memiliki visi yang jelas tentang visinya
dalam melayani Kristus dan memberitakan Injil. Visi
menjadi landasan bagi langkah-langkah dalam
mengerjakan misi.
 Komitmen yang kuat : Paulus dikenal karena
komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap iman
dan panggilannya. Meskipun dihadapkan pada
banyak rintangan dan penindasan dia tetap setia
pada panggilannya.
 Kesetiaan pada prinsip : Paulus memegang teguh
prinsip-prinsip iman Kristen dan tidak Kompromi
dalam hal-hal yang dianggapnya penting.Namun dia
juga fleksibel dalam pendekatannya untuk
memenangkan jiwa bagi Kristus.
 Kepemimpinan pelayanan : Paulus menunjukan
bahwa kepemimpinan sejati adalah pelayanan.
Meskipun dia memiliki otoritas apostolik yang besar
dia juga melayani umat Kristiani dengan kerendahan
hati dan kepedulian yang besar.
 Kemampuan beradaptasi : Paulus memiliki
kemampuan yang luar biasa untuk beradaptasi
dengan berbagai situasi dan budaya.Dia menjadi
segalanya bagi semua orang agar dapat
memenangkan beberapa dari mereka untuk
Kristus.
 Keteladanan pribadi : Paulus adalah contoh yang
hidup bagi umat Kristen.Dia mengajarkan dengan
kata-katanya dan juga dengan contoh hidupnya
sendiri.
 Kepemimpinan yang mendorong : Paulus tidak
hanya memimpin dengan instruksi tetapi juga
dengan memndorong dan memotivasi orang-
orang yang disekitarnya untuk bertumbuh
dalam iman dan pelayanan mereka.
 Kolaborasi : Paulus adalah seorang yang gigih
dalam doa.Dia tidak hanya memimpin dengan
kebijaksanaan manusiawi, tetapi juga
mengandalkan kuasa Allah melaalui doa.
 Doa yang konsisten : Paulus adalah seorang yang
gigih dalam doa.Dia tidak hanya memimpin
dengan kebijaksanaan manusiawi, tetapi juga
mengandalkan kuasa Allah melalui doa.
 Dengan pola kepemimpinan yang demikian,
Paulus menjadi salah satu figur utama dalam
memperluas dan mengkonsolidasi gereja
perdana, serta memberikan fondasi bagi
perkembangan gereja Kristen awal.
• Implementasi kepemimpinan Paulus dalam kepemimpinan
Kristen.
• Implementasi kepemimpinan Paulus dalam konteks
kepemimpinan Kristen dapat memberikan landasan yang
kokoh bagi pemimpin gereja komunitas Kristen.
 Kerendahan hati.Menjadi seorang pemimpin Kristen berarti
melayani dengan kerendahan hati,seperti yang diajarkan dan
ditunjukan oleh Yesus Kristus.Seorang pemimpin Kristen harus
mengambil contoh dari Paulus dalam melayani dengan
kerendahan hati, bukan untuk mencari kekuasaan atau
penghargaan manusiawi, tetapi untuk menghormati dan
melayani orang lain.
 Komitmen pada injil : Pemimpin Kristen harus memiliki
komitmen yang kuat pada Injil Kristus seperti Paulus,
mereka harus memprioritaskan pemberitaan Injil,
pertumbuhan rohani dan pemuridan dalam pelayanan
mereka.
 Kasih yang praktis : Paulus mengajarkan pemtingnya
kasih dalam pelayanan Kristen.Pemimpin Kristen harus
mempraktikan kasih dalam tindakan sehari-hari mereka,
memperhatikan kebutuhan orang lain, mengasihi
musuh-musuh mereka,dan memperjuangkan keadilan
dan belas kasihan.
Kepemimpinan Berdasarkan Roh : Paulus
mengakui bahwa kepemimpinan Kristen tidak
hanya bergantung pada kekuatan manusia,
tetapi juga pada kuasa dan bimbingan Roh
kudus. Pemimpin Kristen perlu mencari
kebijaksanaan dan kekuatan dari Tuhan
melalui doa dan ketergantungan pada Roh
Kudus dalam setiap keputusuan dan tindakan
mereka.
Kolaborasi dan pemberdayaan : Paulus
menghargai kolaborasi dalam pelayanan
Kristen dan mendorong pemberdayaan orang
lain.Pemimpin Kristen perlu membangun tim
pelayanan yang kuat, memberdayakan
anggota jemaat untuk mengerjakan pelayanan
mereka, dan bekerjasama dengan gereja dan
komunitas lain untuk mencapai tujuan yang
sama.
Ketabahan dalam penderitaan : Paulus
mengajarkan bahwa penderitaan adalah
bagian tak terpisahkan dari pelayanan Kristen.
Pemimpin Kristen perlu memiliki ketabahan
dan kepercayaan yang kokoh pada Tuhan di
tengah-tengah penderitaan dan kesulitan dan
mengajak jemaat untuk tetap setia dalam
iman dalam segala situasi.
Teladan dalam kehidupan pribadi.Paulus
menekankan pentingnya teladan dalam
kehidupan pribadi bagi seorang pemimpin
Kristen.Pemimpin Kristen harus menjaga
integritas,keataatan dan kesucian dalam hidup
pribadi mereka sehingga dapat menjadi
teladan yang baik bagi orang lain.
Implementasi prinsip-prinsip kepemimpinan
Paulus ini akan membantu para pemimpin
Kristen untuk memimpin dengan efektif,
membangun dan memperkuat jemaat, serta
memberikan kesaksian yang kuat tentang
kasih Kristus kepada dunia.

Anda mungkin juga menyukai