Anda di halaman 1dari 29

Tipologi tipolar

. Ekslusivisme

Oleh kelompok: 1
Nama-nama anggota kelompok 1 kelas : E
1. Novita Anthonia Amabi 6. Endang Fina

2. Lora Lena Djila 7. Ferdinan Nomleni

3. Windy lassa 8. Petrus Wawu

4. Elty Sery.
9.Rasty nenotek

5. Yufitri Imelda Tenis 10.Abraham Nefes


Nama-nama anggota kelompok 1 kelas : C
1. Septia O Mandala 6. Elsa Neno

2. Mawarni Neonane 7. Rinsa A. Dama

3. Flonia Misa 8. Arent De jesus

4. Rimond Bianome
9.Ade Mariska K. Djami

5. Novrida Nullik
Apa itu tipologi tipolar?
Tipologi Tripolar merupakan sebuah istilah yang akrab dengan studi agama-agama,
dan juga berkaitan dengan perkembangan teologi religionum. Tipologi Tripolar
bermaksud memberikan penjelasan terperinci mengenai teologi religionum yang
dimaksudkan tersebut. Tipologi yang dimaksudkan tersebut itu digunakan sebagai
standar didalam studi teologi agama-agama, dan hingga kini masih banyak dipakai
dalam diskursus teologi agama-agama. Tipologi Tripolar digunakan untuk
memetakan beragam pendekatan para teolog dan non-teolog Kristen mengenai relasi
kekristenan dengan agama-agama lain. Pemetaan ini didasarkan pada kesamaan dan
perbedaan cara pandang mereka terhadap agama-agama lain di luar Kristen.
Dalam tipologi tipolar, tipe-tipe dalam Alkitab dianggap sebagai
gambaran atau bayangan dari sesuatu yang lebih besar atau
yang akan datang di masa depan. Tipe-tipe ini kemudian
dihubungkan dengan pemenuhan atau penggenapannya dalam
peristiwa atau tokoh yang terkait.
Contohnya, dalam Perjanjian Lama, peristiwa korban-korban
dalam kehidupan bangsa Israel dianggap sebagai tipe dari
pengorbanan Kristus dalam Perjanjian Baru. Pendekatan
tipologi tipolar ini menganggap ada hubungan yang bermakna
antara tipe dan antitipe (pemenuhan). Ini memungkinkan
pemahaman yang lebih dalam tentang rencana keselamatan
Allah dan keterhubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru dalam Alkitab.
Alan Race
Perlu diketahui bahwa Tipologi Tripolar sebagaimana
disebutkan diatas dipopulerkan oleh Alan Race
merupakan pribadi yang banyak terlibat dalam
pemikiran teologi agama-agama. Dan sebagaimana yang
sudah disebutkan dalam bagian pendahuluan tulisan ini,
bahwa Race menjadi begitu terkenal karena kajian
Tipologi Tripolarnya, yaitu:
Eksklusivisme, Inklusivisme dan Pluralisme.
Ekslusivisme
Apa itu ekslusivisme?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata
Eksklusivisme berarti paham yang mempunyai
kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat.
Istilah eksklusivisme itu terdiri dari dua kata, yaitu:
eksklusif, yang artinya terpisah dari yang lain atau yang
khusus, dan kata isme, yang berarti paham. Dalam
pemahaman sehari-hari, ekslusivisme dapat dipahami
sebagai sebuah sikap yang memisahkan diri dan
membentuk komunitasnya serta hidup didalamnya dengan
konsep dan paham yang diyakininya.
Ekslusivisme
Eksklusivisme adalah pandangan atau sikap yang meyakini
bahwa hanya satu keyakinan, agama, atau ideologi yang benar dan
memiliki akses eksklusif ke kebenaran atau keselamatan. Dalam
konteks agama, eksklusivisme berarti keyakinan bahwa hanya satu
agama atau kepercayaan yang benar dan semua yang lain
dianggap salah atau tidak valid.
Penganut eksklusivisme cenderung mempertahankan keyakinan
mereka sebagai satu-satunya jalan yang benar dan menolak atau
menganggap tidak valid keyakinan atau agama lain. Mereka
mungkin percaya bahwa hanya dengan mengikuti keyakinan
mereka, seseorang dapat mencapai keselamatan, kebenaran, atau
tujuan spiritual yang diinginkan.
Jadi tidak ada keselamatan di luar Yesus. Alkitab adalah kebenaran
mutlak, diluar kekristenan tidak ada kebenaran mutlak dan tidak ada
keselamatan. Jadi bagi penganut eksklusivisme, pengakuan terhadap
kebenaran atau kuasa penyelamatan dari agama atau tokoh agama lain
merupakan suatu tamparan terhadap muka Allah, suatu pencemaran
terhadap apa yang telah dilakukan Allah dalam Yesus. Walaupun gereja-
gereja eksklusivif mau berdialog dengan umat percaya lainnya, namun
dialog semacam ini sering dimengerti hanya sebagai alat untuk membuat
orang bertobat.
Dalam hal ini juga berdasarkan dasar eksklusivisme yang menekankan
. bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Juruslamat dan menempatkan
gereja selaku pusat keselamatan yang tergurat jelas dengan kalimat extra
ecclesiam nulla salus (di luar gereja tidak ada keselamatan), maka ada
dua bagian model Eksklusivisme, yaitu:
Pengertian ekslusivisme menurut para ahli
Th. Sumartana Th. Kobong Paul kniter

eksklusivisme merupakan eksklusivisme merupakan suatu Eksklusivisme adalah


suatu sikap menutup diri sikap yang arogan terhadap pandangan yang meyakini
dari pengaruh agama lain, agama yang lain, yang bahwa hanya satu agama
ingin mempertahankan membatasi kasih Allah yang tidak atau keyakinan yang benar
keaslian dan kemurnian terbatas itu, mengurung Allah dan bahwa semua yang
pribadinya. dalam sistem nilai-nilai yang lain dianggap salah atau
dibuat oleh manusia itu sendiri. tidak valid.
Latar Belakang Munculnya Eksklusivisme

Pandangan Eksklusivisme berawal sejak Gereja mula-mula yang di


mana pada dasarnya Gereja mula-mula sampai masa Bapa-bapa
Gereja menganut teologi tradisional, di mana perjanjian baru
ditafsirkan dalam terang panggilan untuk menerima Kristus
sebagai penyataan Allah yang tertinggi dan final. Karena itu
gereja memberitakan keselamatan dalam Yesus dan menolak
kebenaran di luar keKristenan. Dan kemudian pada abad
pertengahan kelompok eksklusivisme dimotori oleh Roma Katolik
yang berpendapat bahwa di luar Gereja tidak ada keselamatan
(eklesiocentrisme atau extra ecclesiam nulla salus), pandangan ini
dikukuhkan pada konsili orange pada tahun 1442
Latar Belakang Munculnya Eksklusivisme
Eksklusivisme gerakan misi abad 19 dipelopori oleh kaum
Protestan. Sikap eksklusif juga dipengaruhi oleh pewaris teologi
oleh para penginjil dan pengaruh perkembangan teologi
fundamentalis dinegara-negara Barat. Warisan teologi para
Zendeling mempersulit teologi baru karena menganggap dunia
luar sebagai dunia kafir yang harus ditobatkan. Kemudian juga
ada ungkapan yang selalu menjadi kutipan yaitu bahwa
keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam
Kristus sebab di bawah kolong langit ini tidak ada yang mampu
memberi keselamatan maka terkenallah istilah no other name
(tidak ada nama lain) yang menjadi simbol tentang tidak adanya
keselamatan di luar Kristus
Latar Belakang Munculnya Eksklusivisme
Eksklusivisme bertolak dari keyakinan bahwa Yesus Kristus merupakan penyataan
final, Yesus sebagai satu-satunya kebenaran dan keselamatan mutlak bagi
manusia di dunia tanpa mengenal latar belakang apa pun. Kelompok
Eksklusivisme memegang kuat universalitas dan patrikularitas; pada umumnya
dianut oleh kelompok injili yang menyatakan bahwa Tuhan Yesus adalah satu-
satunya jalan keselamatan yang berimplikasi pada pengakuan bahwa tidak ada
keselamatan di luar Tuhan Yesus serta menolak jalan keselamatan apa pun.
Untuk mempertegas pandangan ini kelompok eksklusivisme berpijak pada premis
Aristoteles yang mengatakan bahwa kebenaran itu hanya satu bukan banyak atau
plural. Kemudian kelompok ekskulusivisme mempertajam perbedaan antara
penyataan umun dan penyataan khusus di mana penyataan umum atau teologi
natural tidak bisa menghasilkan pengenalan Allah yang menyelamatkan
sedangkan penyataan khusus merupakan penyataan Allah dalam dan melalui
Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia.
Dasar Theologisdan Pandangan Paradigma eksklusivisme berangkat dari dua buah
ide pokok yang bertolak belakang, di satu sisi agama
lain tak lepas dari keberdosaan manusia yang
Eksklusivisme mendasar dan karena itu tidak memiliki kebenaran,
di sisi lain hanya Kristuslah yang menyediakan jejak
paling absah menuju keselamatan.
Kristus bagi pemikiran ini bersifat unik, normatif
dan hakiki bagi keselamatan. Eksklusivisme ini
mengambil sikap tegas ketika menyinggung
kekristenan dan agama-agama lain. Pemahaman
teologis yang menempatkan Kristus sebagai satu-
satunya jalan kepada keselamatan, mengambil dasar
biblis yaitu:
.
Dasar biblis

Yohanes 14:6 Kisa para rasul 14:12 1 timotius 2:5


“Akulah jalan, kebenaran “Dan keselamatan tidak “Karena Allah itu esa dan esa
dan hidup. Tidak ada ada di dalam siapa pun pula Dia yang menjadi
seorang pun yang sampai juga selain di dalam Dia, pengantara antara Allah dan
kepada Bapa, kalau tidak sebab di bawah kolong manusia, yaitu manusia Kristus
melalui Aku.” langit ini Yesus.”
Jadi tidak ada keselamatan di luar Yesus. Alkitab adalah kebenaran
mutlak, diluar kekristenan tidak ada kebenaran mutlak dan tidak
ada keselamatan. Jadi bagi penganut eksklusivisme, pengakuan
terhadap kebenaran atau kuasa penyelamatan dari agama atau
tokoh agama lain merupakan suatu tamparan terhadap muka
Allah, suatu pencemaran terhadap apa yang telah dilakukan Allah
dalam Yesus. Walaupun gereja-gereja eksklusivif mau berdialog
dengan umat percaya lainnya, namun dialog semacam ini sering
dimengerti hanya sebagai alat untuk membuat orang bertobat.
Dalam hal ini juga berdasarkan dasar eksklusivisme yang
menekankan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Juruslamat
dan menempatkan gereja selaku pusat keselamatan yang tergurat
jelas dengan kalimat extra ecclesiam nulla salus (di luar gereja
tidak ada keselamatan), maka ada dua bagian model
Eksklusivisme, yaitu:
Model ekslusivisme

Protestan Arus Utama


Evangelikal Konservatif Model ini menjelaskan bahwa agama-agama lain
Model ini menjelaskan bahwa Agama Kristen mengandung penyataan, namun tidak ada
adalah satu-satunya agama yang benar. Tokoh keselamatan. Tokoh dari model ini adalah Hendrik
Kraemer yang mempunyai sikap menerima kebaikan,
dari model eksklusivisme ini adalah Karl Barth, kebenaran, ideologi budaya lain, walaupun tujuannya
ia memutuskan bahwa semua manusia hanya adalah untuk mengubah mereka menjadi Kristen.
dapat mengenal Yesus Kristus melalui wahyu Wahyu ada namun tidak ada keselamatan, model ini
dan satu-satunya wahyu adalah Yesus Kristus. menggunakan kearifan lokal walaupun tujuannya
Kristen adalah sebagai agama yang benar, adalah untuk mengubah agama lain inilah yang
wahyu dan keselamatan tidak ada dalam agama disebut kontekstualisasi, mencoba memandang apa
yang positif dari agama lain. Kraemer berpendapat
lain. Dalam hal ini dinyatakan bahwa jika bahwa Allah telah memberi penyataan umum kepada
seseorang yang bukan Kristen meninggal tanpa semua agama tetapi penyataan khusus hanya
pengetahuan tentang Yesus Kristus, maka diberikan bagi orang Kristen.
mereka binasa.
.
1.Klaim kebenaran mutlak Ciri khas ekslusivisme
Artinya Eksklusivisme cenderung mengklaim bahwa hanya
agama atau kelompok tertentu yang memiliki kebenaran
mutlak. Mereka meyakini bahwa ajaran dan keyakinan
mereka adalah satu-satunya yang benar, sementara agama
atau kelompok lain dianggap salah atau tidak benar.

2.Penolakan terhadap pluralisme agama


Artinya Eksklusivisme menolak pandangan bahwa semua
agama memiliki nilai yang sama atau setara. Mereka
cenderung memandang bahwa hanya agama mereka yang
memiliki akses ke kebenaran dan keselamatan, sementara
agama-agama lain dianggap tidak memiliki akses yang sama.
3.Pengkategorian sebagai kesesatan Ciri khas ekslusivisme
Artinya Eksklusivisme sering mengkategorikan agama atau
kelompok lain sebagai kesesatan atau kesalahan. Mereka
menganggap bahwa ajaran atau praktik agama lain
bertentangan dengan kebenaran yang mereka anut, dan oleh
karena itu dianggap salah atau tidak benar.

4.Tidak menerima atau menolak pemikiran alternatif


Artinya Eksklusivisme cenderung tidak menerima atau
menolak pemikiran alternatif atau pandangan yang
bertentangan dengan keyakinan mereka. Mereka mungkin
tidak terbuka untuk dialog atau diskusi dengan agama atau
kelompok lain, karena keyakinan mereka yang kuat dalam
kebenaran yang mereka anut.
5. Misi konversi Ciri khas ekslusivisme
Artinya Eksklusivisme sering memiliki fokus pada misi
konversi, yaitu upaya untuk mengajak orang lain untuk
memeluk agama atau keyakinan mereka. Mereka berusaha
untuk membawa orang lain ke dalam kebenaran yang mereka
anut dan menolak keyakinan agama lain.
Dengan kata lain:
a. Tidak ada Allah lain kecuali Allah Tritunggal
b. Seluruh Alkitab dan hanya itulah kebenaran yang mutlak
c. Yesus Kristus adalah Juruselamat dunia satu-satunya
d. Setiap manusia di dunia adalah berdosa, terpisah dari Allah dan
menuju kebinasaan
e. Keselamatan merupakan pemberian anugerah Allah dan tidak dapat
dikerjakan sendiri
f. Keselamatan hanya diterima oleh pribadi yang bertobat dan
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus
g. Barang siapa yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus Kristus akan
dihakimi oleh kedatangan-Nya yang kedua dan akan menderita
kebinasaan kekal
h. Tugas utama dalam dunia untuk Gereja adalah memanggil orang
agar bertobat, percaya dan menjadi murid Tuhan Yesus Kristus.
Contoh ekslusivisme

Contoh sikap eksklusivisme Contoh lainnya, orang yang


dalam kehidupan sehari- hanya mau dianggap bahwa
hari yaitu adanya seseorang dirinya adalah orang yang
yang hanya mau berteman keren, berpendidikan tinggi,
dengan golongannya saja.. berstatus sosial tinggi, sehingga
tidak mau berteman dengan
orang yang berstatus sosial di
bawah mereka.
Menanggulangi ekslusivisme

1.Pendidikan dan 2. Kebijakan Anti 3.Dialog Antar Kelompok:


Kesadaran: Diskriminasi: Mendorong dialog terbuka
Mendidik masyarakat Menerapkan undang- dan saling pengertian
tentang pentingnya undang dan kebijakan yang antara kelompok yang
menghargai dan merangkul melindungi hak-hak berbeda untuk
keberagaman. individu dan mencegah mempromosikan toleransi
diskriminasi. dan kerjasama.
Dampak positif dan negativ

1.Kepertahanan Identitas Agama:


Ekslusivisme dapat membantu menjaga dan 1. Konflik dan Pertentangan:
mempertahankan identitas agama tertentu. Dengan Ekslusivisme yang keras dapat memicu konflik
menegaskan kebenaran dan keunikan ajaran agama dan pertentangan antara kelompok agama atau
mereka, ekslusivisme dapat memberikan keyakinan yang berbeda. Keyakinan bahwa
keyakinan dan kepercayaan yang kuat kepada para hanya satu agama yang benar dan yang lainnya
penganutnya. Hal ini dapat memperkuat ikatan salah dapat menciptakan divisi dan ketegangan
komunitas dan mempertahankan warisan agama antara penganut agama-agama yang berbeda. Hal
ini dapat menghasilkan konflik sosial, kebencian,
yang dianggap penting.
dan bahkan kekerasan antarumat beragama.
Dampak positif dan negativ

2.Keterikatan dan Komitmen yang Kuat:


Ekslusivisme dapat memperkuat keterikatan dan 2. Intoleransi dan Diskriminasi:
komitmen para penganutnya terhadap agama Ekslusivisme yang ekstrem dapat menyebabkan
mereka. Keyakinan bahwa hanya agama mereka sikap intoleransi dan diskriminasi terhadap
yang benar dapat mendorong mereka untuk kelompok agama atau keyakinan lain. Keyakinan
menjadi lebih tekun dalam menjalankan ajaran bahwa hanya agama mereka yang benar dapat
agama, berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan, mendorong perilaku diskriminatif terhadap
dan melakukan tindakan moral yang sesuai dengan penganut agama lain, seperti penolakan,
nilai-nilai agama. pengucilan, atau perlakuan tidak adil.
Dampak positif dan negativ

3.KehidupanSpiritual yang Dalam:


Ekslusivisme dapat mendorong individu untuk 3. Ketidakmampuan Berdialog dan Berinteraksi:
mengembangkan hubungan yang lebih dalam Ekslusivisme yang kuat dapat menghambat
dengan Tuhan atau kekuatan spiritual yang mereka kemampuan individu atau kelompok untuk
percayai. Keyakinan bahwa hanya melalui agama berdialog dan berinteraksi dengan penganut
atau keyakinan tertentu seseorang dapat mencapai agama atau keyakinan lain. Keyakinan bahwa
keselamatan atau pembebasan spiritual dapat hanya agama mereka yang benar dapat membuat
memotivasi mereka untuk mencari hubungan yang mereka enggan untuk mendengarkan pandangan
lebih intim dengan Tuhan.. atau perspektif yang berbeda, sehingga
menghambat dialog antaragama yang konstruktif.
Dampak positif dan negativ

4. Kejelasan dan Kepastian Keyakinan:


Ekslusivisme dapat memberikan kejelasan dan 4. Ketertutupan dan Ketidakmampuan untuk
kepastian dalam keyakinan agama. Dengan Belajar:
menetapkan batasan yang jelas tentang apa yang Ekslusivisme yang absolut dapat menyebabkan
benar dan salah, ekslusivisme dapat memberikan ketertutupan terhadap pemikiran dan
panduan moral dan etika yang kuat bagi pengetahuan baru. Keyakinan bahwa mereka
penganutnya. Hal ini dapat membantu mereka sudah memiliki kebenaran mutlak dapat
membuat keputusan hidup yang konsisten dengan mencegah eksplorasi dan pemahaman yang lebih
keyakinan agama mereka. luas tentang agama dan keyakinan lain. Hal ini
dapat menghambat pertumbuhan spiritual dan
intelektual individu atau kelompok.
E v a l u a s i K r i t i s Te r h a d a p P e n d e k a t a n E k s k l u s i v i s m e
Kelebihan:
Kelebihan dari sifat eksklusivisme ini
adalah keteguhan dalam
mempertahankan keyakinan dan iman,
di mana ada anggapan bahwa
keyakinan yang dianut adalah yang
paling benar, dengan kata lain
pendirian dari kelompok eksklusif
tetap teguh
Kelemahan:
Sikap seperti ini pada gilirannya nanti akan menghasilkan
hubungan yang bersifat diskriminatif dari satu terhadap yang
lain. Akibatnya berbagai kekerasan yang bisa terjadi di mana
atas nama Tuhan. Diakibatkan sikap ketertutupan dan
kefanatikan dari eksklusivisme maka ini akan dapat
menghilangkan kebenaran-kebenaran agama lain bahkan
hilanglah juga kerukunan dan kedamaian antara umat
beragama.
Dari satu sisi, eksklusivisme dapat mempertegas identitas dan otoritas suatu

agama, serta memberikan rasa kepastian dan penegasan bagi pemeluknya.


kesimpulan Ini bisa memberikan rasa aman dan stabilitas bagi pemeluk agama yang

bersangkutan. Namun, di sisi lain, eksklusivisme dapat menjadi hambatan

dalam dialog antaragama dan kerukunan hidup beragama. Sikap yang

menolak kebenaran atau validitas agama lain dapat menciptakan jarak dan

ketidakpahaman, dan dalam beberapa kasus, dapat menimbulkan konflik.

Eksklusivisme juga dapat menimbulkan tantangan dalam masyarakat yang

plural, di mana berbagai agama dan keyakinan hidup berdampingan.

Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk mengembangkan pemahaman

dan sikap yang menghargai keragaman dan perbedaan, meskipun kita

mungkin tetap berpegang teguh pada keyakinan kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai