Anda di halaman 1dari 2

Nama : Grace Cecilia Manalu

NIM : 2201102

Prodi :Teologi

Matkul :Teologi Religionum

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pluralisme, inkusivisme, dan eksklusivisme?

 Pluralisme religius adalah sebuah teori teori tentang keragaman agama yaitu yang
memberikan penafsiran prescriptive mengenai relasi agama-agama. pluralisme
memberi Pendapat bahwa Semua agama benar, Sahih dan Inturivisme dan
memimpin kepada yang ilahi.

 Inklusivisme dalam pandangan ini menekankan partisipasi dalam keselamatan


kekal mereka tetap mengakui bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan
keselamatan tetapi mengakui adanya kemungkinan keselamatan bagi orang yang
tidak mempunyai kesempatan untuk mendengar dan merespon Injil para tokoh
inklusivisme memperluas batasan dengan menyatakan agama atau kepercayaan
lain mungkin menjadi saluran keselamatan Allah

 Eksklusivisme teolog fundamentalis menyatakan Allah memiliki cara yang unik


berkarya dalam Yesus Kristus agama Kristen adalah satu-satunya agama yang
unik dan benar kelompok ini berpendapat satu-satunya sarana mengetahui bahwa
Allah bekerja yaitu di dalam alkitab sebagai sejarah dan mereka menyatakan
keselamatan itu hanyalah berasal dari Yesus Kristus

2. Sebagai orang Kristen, di manakah posisi kita (pluralisme, inklusivisme, atau


eksklusivisme? Dan apa alasannya?)

Posisi kita yaitu eksklusivisme, karena teolog fundamentalis dan injili telah
mengklaim bahwa Allah secara unik berkarya di dalam Kristus agama Kristen
merupakan agama yang unik dan benar kelompok ini menyatakan bahwa Alkitab
adalah satu-satunya sarana Allah bekerja di dalam sejarah dan tidak ada keselamatan
di luar Yesus Kristus dan orang yang memiliki iman kepada Yesus Kristus.
3. Apa saja keberatan atau pandangan buruk pemeluk agama lain terhadap misi

Kristen dalam komunikasi atau relasi dalam pluralisme agama?

Kesadaran dunia mengglobal membuat semakin sempit sehingga membuat banyak


kalangan mulai berpikir akan banyaknya keragaman agama di dunia yang sempit ini.
Bertambahnya kesadaran akan pluralisme agama ini menimbulkan penekanan
bagaimana kekristenan berelasi dengan agama-agama lain. seorang analis
terkemuka leslie newbigin menyatakan pendapatnya, kita harus membuat batasan
yang jelas antara pluralisme sebagai fakta kehidupan dengan pluralisme sebagai
sebuah ideologi .flectcer memberikan pendapatnya bahwa Pada masa Kristen mula-
mula, Kekristenan hadir di tengah pluralisme dalam konteks hellenis, judaisme, dan
romawi dan para teolog Kristen telah sadar akan hal itu. Oleh karena itu Newbigin
mengusulkan suatu bentuk misi dan penginjilan Kristen sebagai berikut: “Karena
sekarang kita hidup dalam masyarakat yang terbuka, kita tidak bisa lagi
memberitakan injil secara dogmatik, kita harus membuang semua sikap intoleran
dan fanatik, tetapi terbuka dan mau berdialog.

4. Bagaimana cara berelasi dlm pluralisme agama?

 Kita harus menghindari sikap merendahkan pemeluk agama lain atau


menghindari menyebut mereka yang akan menjadi penghuni neraka atau sesat
sebagai orang Kristen kita perlu mengoreksi cara pandang atau perilaku kita
jangan dengan sengaja membahas atau mengolok-ngolok orang yang di luar
agama kita

 Menghindari sikap fundalistik yang militan

 menjalin relasi berdasarkan kesamaan yang kita miliki dengan tetap mengakui
beberapa perbedaan yang ada

 mengembangkan sikap baik dan dialog dengan tradisi-tradisi lain melalui hal ini
kita dapat lebih mengenal mereka melalui perkataan perbuatan dan kebutuhan
mereka

Anda mungkin juga menyukai