Anda di halaman 1dari 30

SELEKSI LOKASI

PARTISIPATIF
(SELOTIF)
Peningkatan Kapasitas TFL TPS 3R
Pemilihan Lokasi

Dalam penyelenggarakan TPS 3R, pemilihan lokasi harus memenuhi kriteria


sebagai berikut :

Persyaratan Kabupaten / Kota


Penerima Dana Bantuan

01. 02.

Kriteria Lokasi Kriteria


Pendukung
Persyaratan Kabupaten / Kota Penerima Dana Bantuan

01. Kriteria Lokasi 02. Kriteria Pendukung


• Kriteria Utama yaitu berada dalam • Berada didalam wilayah masyarakat
batas administrasi yang sama dengan berpenghasilan rendah di daerah
area pelayanan TPS3R perkotaan/semi-perkotaan di
• Memiliki tingkat kerawanan sampah kawasan padat kumuh miskin, bebas
yang tinggi banjir, ada akses jalan masuk, dan
• Status lahan milik pemda berupa sebaiknya tidak terlalu jauh dengan
fasum atau fasos jalan raya
• Memiliki lahan yang disediakan • Cakupan pelayanan minimal 200 KK
minimal 200 m2 • Masyarakat bersedia membayar iuran
• Lokasi TPS 3R dekat dengan daerah pengolahan sampah
pelayanan • Sudah memiliki kelompok yang aktif
di masyarakat seperti PKK, karang
taruna, atau pengelola
Proses Pelaksanaan Seleksi T-1

• Dalam Melaksanakan proses seleksi TPS 3R di tingkat kabupaten/


kota harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
• Balai Prasarana Permukiman Wilayah melalui PPK PLP Provinsi dan
Direktorat PPLP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat di pusat melaksanakan sosialisasi dengan OPD terkait
• Menyiapkan Long list berdasarkan SSK
• Menyiapkan Surat Minat dan daftar lokasi (longlist)
PROSES PENENTUAN LONGLIST CALON LOKASI

Untuk memperoleh calon lokasi maka Dinas/SOTK penanggungjawab di tingkat


kabupaten/kota membuat longlist atau daftar panjang desa/kelurahan calon
lokasi. Caranya adalah sebagai berikut:
• Menganalisis berdasarkan dokumen SSK (strategi sanitasi kota), yaitu
lokasi yang berada di daerah rawan sampah (zona merah)
• Melakukan verifikasi tentang kawasan perkotaan, melalui data dari BPS
• Daftar longlist mencantumkan nama lokasi, desa/kelurahan, kecamatan
PROSES PENENTUAN SHORTLIST CALON LOKASI
1. Menentukan kelayakan teknis calon lokasi antara lain :
a. Kawasan perkotaan rawan sampah
b. Cakupan layanan minimal 200KK
c. lahan Kosong minimal 200m2, bukan daerah genangan, dengan topografi relatif rata /datar

d. akses jalan pengangkutan

2. Kelayakan sosial antara lain :


a. masyarakat butuh pengelolaan sampah yang baik
b. Masyarakat bersedia membayar iuran pengelolaan sampah minimal Rp. 10.000,-/KK/bulan
3. Hasil pengecekan lapangan diisikan kedalam lembar isian shortlist

4. Daftar shortlist mencantumkan nama desa/kelurahan dan kecamatan, jumlah penduduk


(jiwa) yang akan dilayani, jumlah KK, perkiraan timbulan sampah, kebiasaan masyarakat
membuang sampah, ketersediaan lahan calon lokasi TPS 3R, akses jalan masuk dan
dilengkapi foto

5. Lembar isian shortlist dibuat oleh Dinas/SOTK penanggungjawab Kabupaten/Kota disetujui


PENETAPAN LOKASI DENGAN METODE SELEKTIF

Seleksi Lokasi Partisipatif (Selotif) merupakan metode yang digunakan untuk melakukan
observasi (mengamati dan menganalisa) kondisi lokasi, untuk kemudian menetapkan kondisi
sasaran program persampahan secara cepat yang dilakukan secara partisipatif pada calon
lokasi sasaran.
Alasan penggunaan metode selotif adalah:
a) Memposisikan masyarakat sebagai subyek
b) Memberikan "ruang" kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan
keinginannya
c) Sebagai salah satu media pemberdayaan masyarakat pada tingkat bawah (grass
root level)
TAHAPAN SELOTIF
Difasilitasi TFL Pembekalan Selotif
(sosialisasi Desa/Kelurahan)

. Persiapan Data terkait sampah,


Desa/Kelurahan
Peta Lokasi Rawan Sanitasi
Desa/Kelurahan
. Penunjukan Anggota Tim
Desa/Kelurahan
(jumlah disesuaikan)
Desa/Kelurahan

- Dilaksanakan di setiap calon lokasi Pelaksanaan Metode Selotif


- Penilaian lokasi (konsolidasi)

• Berita acara penilaian lokasi


• Anggota Tim Selotif, TFL, Penetapan Desa/Kelurahan
Terpilih
Lurah/Kades
Variabel yang Digunakan
NILAI JUMLAH NILAI TOTAL
VARIABEL INDIKATOR BOBOT (B)
(N) (∑N) NILAI (TN)
1. Status Kepemilikan Lahan 4

2. Luas Lahan 4

Lahan 3. Kondisi Fisik Lahan 4 20 30 600

4. Aksesibilitas Jalan 4

5. Aksesibilitas Sarana
4
Pendukung

1. Lokasi daerah layanan 4

PELAYANAN DAN 2. Karakteristik daerah layanan 4


PENGELOLAAN 16 40 640
SAMPAH 3. Potensi jumlah layanan 4

4. Kondisi pelayanan sampah 4

1. Bentuk partisipasi masyarakat 4


PARTISIPASI
2. Kesiapan membayar iuran 4 12 30 360
MASYARAKAT

3. Dukungan desa/kelurahan 4
Peserta
• Warga masyarakat: • Jumlah peserta: • Dalam kondisi
terdiri dari laki-laki prinsipnya semakin pandemik
perempuan, tua, banyak semakin menyesuaikan
muda, anak-anak, baik, tetapi untuk dengan Protocol
orang tua, alasan praktis, COVID-19
penyandang cacat antara 15 - 20 orang
fisik, tokoh warga sudah cukup,
masyarakat, yang penting
RT/RW/Lurah dan mewakili semua
sebagainya unsur yang ada di
masyarakat.
Fasilitator Selotif
• Fasilitator SELOTIF adalah keterwakilan Masyarakat di
dampingi TFL (tenaga fasilitator lapangan), 2-3 orang wakil
calon titik lokasi
• Tugas TFL adalah mendampingi Tim SELOTIF dalam
memberikan penjelasan, dan memberikan contoh tentang
cara kerja atau cara menggunakan metode SELOTIF
• Ketika masyarakat sudah paham, maka “serahkan spidol”
kepada masyarakat agar mereka melakukannya sendiri,
mengambil keputusannya sendiri sesuai dengan apa yang
mereka rasakan, dan butuhkan.
Waktu dan Tempat
• Waktu pelaksanaan SELOTIF harus dilakukan
secara serentak (satu waktu) oleh Tim SELOTIF
disetiap lokasi dengan didampingi TFL
• Tempat: bisa dimanapun (di dalam/di luar
rumah) sepanjang bisa menampung orang
banyak yang warga merasa nyaman (tidak
kepanasan/tidak kehujanan)
Kondisi Penilaian
• Suatu pertemuan masyarakat untuk menentukan calon lokasi yang paling siap
menerapkan program 3R
• Dilakukan di suatu ruang yang luas (hall/balai/aula) yang cukup nyaman
• Diikuti oleh stakeholders perwakilan masyarakat dari semua calon lokasi
• Dilakukan konsolidasi penilaian dari setiap SELOTIF Tools
• Prinsip penilaian: semakin nyata kesiapan masyarakat untuk mau mengelola sampah
(penanganan permasalahan sampah) di lingkungannya dan semakin tinggi tingkat
kesiapan masyarakat untuk berkontribusi maka semakin tinggi nilainya.

• Proses penilaian:
1. Skor/nilai pada setiap variabel di masukkan kedalam tabel vaiabel penilaian saat
konsolidasi, dinilai dengan fomula penilaian,
2. Skor/nilai yang diperoleh dikalikan dengan bobot untuk masing-masing variabel.
3. Angka yag diperoleh kemudian jumlahkan.
4. Siapa yang paling tinggi perolehan nilainya maka dialah yang dianggap paling
siap melaksanakan program. DENGAN PERHITUNGAN FORMULA SBB:
1. Kegiatan Skoring

Kegiatan skoring merupakan penilaian berdasarkan ketentuan indikator dengan


rentang nilai (N) antara 1 – 4. Total Nilai tiap variable dijumlahkan sehingga
menghasilkan 3 nilai ∑N

2. Perhitungan Total Nilai (TN)

Perhitungan TN tiap variable dilakukan dengan mengalikan antara ∑N dengan Nilai


Bobot (B)
TN = ∑N x B

TN = Total Nilai Tiap Variabel


∑N = Jumlah Nilai Tiap Indikator
B = Pembobotan (Variabel 1= 30,Variabel 2= 40,Variabel 3= 30)

3. Perhitungan Total Nilai Variabel (NV)

Perhitungan Total Nilai dari NV


ke-3 Variabel (NV) dilakukan dengan menjumlahkan
= ∑TN
seluruh TN
VARIABEL LAHAN
INDIKATOR : STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

4 Lahan Milik Pemda

3 Lahan milik Desa

2 Lahan fasos/fasum

1 Lahan perorangan yang siap dihibahkan


INDIKATOR : LUAS LAHAN

4 Luas ≥ 500 M2

3 400 M2  LUAS < 500 M2

2 300 M2  LUAS < 400 M2

1 200 M2  LUAS < 300 M2


INDIKATOR : KONDISI FISIK LAHAN

4 Lahan rata tidak terdapat bangunan


Lahan rata terdapat bangunan yang
3
harus dibongkar
Lahan memerlukan galian atau
2
timbunan
Lahan memerlukan galian atau
1
timbunan serta dinding penahan
INDIKATOR : AKSESBILITAS JALAN

4 Jalan perkerasan dapat dilewati truk

3 Jalan perkerasan dapat dilewati pick up

Jalan perkerasan dapat dilewati gerobak


2
motor
1 Jalan belum diperkeras
INDIKATOR : AKSES SARANA PENDUKUNG

Akses terhadap listrik, air bersih dan


4
drainase sangat baik
Akses terhadap listrik, air bersih dan
3
drainase cukup baik
Akses terhadap listrik, air bersih dan
2
drainase kurang
Akses terhadap listrik, air bersih dan
1
drainaseburuk
VARIABEL KONDISI PELAYANAN DAN
PENGOLAHAN SAMPAH
INDIKATOR : LOKASI DAERAH LAYANAN

Berada dalam layanan dan Sudah


4
dilayani layanan sampah kota
Berada dalam layanan dan belum
3
dilayani layanan sampah kota
Berada dekat area layanan sampah kota
2
dan belum terlayani
1 Berada jauh dari layanan sampah kota
INDIKATOR : KARAKTERISTIK AREA LAYANAN

Perkotaan dengan kepadatan bangunan


4
tinggi
Perkotaan dengan kepadatan bangunan
3
sedang
Perdesaan dengan kepadatan bangunan
2
sedang
Perdesaan dengan kepadatan bangunan
1
rendah
INDIKATOR : POTENSI JUMLAH LAYANAN

4 Layanan ≥ 600 KK

3 500 KK  Layanan < 600 KK

2 200 KK  Layanan < 500 KK

1 Layanan  200 KK
INDIKATOR : KONDISI PELAYANAN SAMPAH

Sebagian masyarakat membuang


4
sampah sembarangan
Sampah dikumpulkan di TPS, tidak ada
3
pewadahan di rumah
Sampah diwadahi di rumah dan
2
diangkut ke TPS
1 ampah diangkut dan diolah di TPS
VARIABEL PARTISIPASI
INDIKATOR : BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT

Bersedia mewadahi, memilah sampah,


4 menabung sampah dan membayar iuran
Bersedia mewadahi, memilah sampah dan
3
membayar iuran
Bersedia mewadahi sampah dan
2
membayar iuran
1 Bersedia mewadahi sampah
INDIKATOR : KESIAPAN MEMBAYAR IURAN

4 Lebih dari 20.000/bulan


3 10.000 – 20.000

2 5000 – 10.000

1 Kurang dari 5000


INDIKATOR : DUKUNGAN DESA/KELURAHAN

Bersedia menyiapkan peraturan, pembinaan, dukungan


Desa:
sarana dan biaya OP
4 Bersedia memberikan dukungan kelembagaan (SK Lurah),
Kelurahan: Himbauan penegakan peraturan ke warga, dan pembinaan
kepada KSM
Bersedia menyiapkan peraturan, pembinaan dan dukungan
Desa:
sarana atau biaya OP
3
Bersedia memberikan dukungan kelembagaan (SK Lurah) dan
Kelurahan:
Pembinaan kepada warga dan KSM
Desa: Bersedia menyiapan peraturan dan melaksanaan pembinaan
2 Bersedia memberikan dukungan kelembagaan (SK Lurah), dan
Kelurahan:
Himbauan penegakan peraturan ke warga
• Setelah selesai penentuan lokasi “pemenang”,

BERIT kemudian dibuat berita acara seleksi lokasi


• Berita acara ditandatangani oleh semua pihak

A yang berkompetisi dan disaksikan oleh dinas dan


fasilitator

ACAR • Berita acara menjadi dokumen program

A
Contoh Berita Acara Seleksi Lokasi
Contoh Penyelenggaraan Kegiatan SELOTIF (Dalam Kondisi
Normal)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai