Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG

LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

MATERI 2,3,4

11
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM :
Norma hukum atau ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan yang menjadi landasan atau dasar bagi setiap
penyelenggaraan atau tindakan hukum oleh subyek
hukum baik perorangan atau badan hukum.
TUJUAN :
Agar setiap penyelenggaraan atau tindakan hukum tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika serta
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
DASAR HUKUM
CONTOH :
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah,
Surat Keputusan, dsb

RUJUKAN DASAR HUKUM :


● Adanya perintah untuk mengatur pengaturan;
● Adanya kewenangan dari suatu lembaga untuk membuat
produk perundang-undangan.
DASAR HUKUM
TERKAIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang


Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012
tentang Kendaraan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016
tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada
Kementerian Perhubungan;
DASAR HUKUM
TERKAIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.63 Tahun


1993 tentang Ambang Batas Laik Jalan Kendaraan
Bermotor, Kereta Gandengan, Kereta Tempelan, Rumah-
Rumah, Bak Muatan dan Komponen-Komponennya;
7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.72 Tahun
1993 tentang Perlengkapan Kendaraan Bermotor;
8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.37 Tahun 2002
tentang Persyaratan Teknis Sabuk Keselamatan;
9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.85 Tahun 2002
tentang Pemberlakuan Kewajiban Melengkapi dan
Menggunakan Sabuk Keselamatan;
DASAR HUKUM
TERKAIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

10. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun


2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan
Bermotor Lama;
11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.14 Tahun 2007
tentang Kendaraan Pengangkut Peti Kemas di Jalan;
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.19 Tahun 2021
tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor;
13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.156 Tahun 2016
tentang Kompetensi Penguji Berkala Kendaraan Bermotor;
14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku
Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Tipe Baru Kategori M, N dan
Kategori O;
DASAR HUKUM
TERKAIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.33 Tahun 2018


tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor;
16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.30 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM.33 Tahun 2018 tentang Pengujian Tipe Kendaraan
Bermotor;
17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.44 Tahun 2020
tentang Pengujian Tipe Fisik Kendaraan Bermotor dengan
Motor Penggerak menggunakan Moto Listrik;
18. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
AJ.307/2/7/DRJD/2003 tanggal 8 Juli 2003 perihal
Ketentuan Mengenai Angkutan Barang Curah;
DASAR HUKUM
TERKAIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

19. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor


SE.02/AJ.108/DRJD/2008 tanggal 7 Mei 2008 tentang Panduan
Batasan Maksimum Perhitungan JBI dan JBKI untuk Mobil
Barang, Kendaraan Khusus, Kendaraan Penarik, berikut
Kereta Tempelan/Kereta Gandengan;
20. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.370/AJ.402/DRJD/2017 tentang Penetapan Nomor
Registrasi Penguji Berkala Kendaraan Bermotor;
21. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.1472/AJ.402/DRJD/2017 tentang Tata Cara Penomoran
Nomor Uji Berkala Kend. Bermotor;
22. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.2874/AJ.402/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Bukti
Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor;
DASAR HUKUM
TERKAIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
23. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SE.4/AJ.403/DRJD/2017 tanggal 7 Maret 2017 tentang
Pemasangan Sabuk Keselamatan untuk Penumpang pada Angkutan
Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum;
24. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.2922/AJ.402/DRJD/2018 tentang Perubahan
SK.2874/AJ.402/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Bukti
Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor
25. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.22/AJ.402/DRJD/VII/2018 tentang Nomor Seri Pengaman
Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor;
26. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SE.2/AJ.307/DRJD/2018 tanggal 1 Maret 2018 tentang Ketentuan
Mengenai Bak Muatan Mobil Barang;
DASAR HUKUM
TERKAIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

27. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor


AJ.502/1/18/DRJD/2003 tanggal 11 Januari 2019 perihal
Penyelenggaraan Uji Berkala Kendaraan Bermotor;
28. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SE.1/AJ.502/DRJD/2019 tanggal 16 Januari 2019 tentang
Perubahan Penggunaan Bukti Lulus Uji Berkala
Kendaraan Bermotor Berupa Buku Uji, Tanda Uji dan
Tanda Samping Menjadi Kartu uji dan Tanda Uji;
29. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SE.2/AJ.502/DRJD/2019 tanggal 29 Januari 2019 tentang
Modifikasi Mesin Kendaraan Bermotor Umum di Jalan;
DASAR HUKUM
TERKAIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

30. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor


AJ.502/5/19/DRJD/2019 tanggal 29 Januari 2019
perihal Modifikasi Mesin Kendaraan Bermotor Umum
di Jalan;
31. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
KP.1954/AJ.502/DRJD/2019 tentang Tata Cara
Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaan Bermotor;
32. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor KP.4404/AJ.502/DRJD/2020 tentang
Akreditasi Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan
Bermotor;
DASAR HUKUM
TERKAIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

33. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat


Nomor KP.4413/AJ.307/DRJD/2020 tentang
Dimensi Angkutan Barang Curah;
34. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor KP-DRJD 3291 Tahun 2021 tentang
Pedoman Teknis Bukti Lulus Uji Berkala
Kendaraan Bermotor.
Peraturan Terbaru Bidang Pengujian
Kendaraan Bermotor
• PP NOMOR 30 TAHUN 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
• PERMENHUB NOMOR PM 19 TAHUN 2021
tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
Istilah PKB
1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas,
Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.
• 2. Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan.
• 3. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan.
• 4. Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah serangkaian Simpul dan/atau ruang
kegiatan yang saling terhubungkan untuk penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
• 5. Simpul adalah tempat yang diperuntukkan bagi pergantian antarmoda dan intermoda
yang berupa Terminal, stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan danau, dan/atau
bandar udara
Istilah PKB
6. Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah Ruang Lalu Lintas, Terminal, dan
Perlengkapan Jalan yang meliputi marka, rambu, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas,
alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan, alat pengawasan dan pengamanan
Jalan, serta fasilitas pendukung.
• 7. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan
Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor.
• 8. Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh
peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel.
• 9. Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh
tenaga manusia dan/atau hewan
Istilah PKB
22. Pengguna Jasa adalah perseorangan atau badan hukum yang menggunakan jasa Perusahaan Angkutan Umum.
• 23. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat
Izin Mengemudi.
• 24. Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja
melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau
kerugian harta benda.
• 25. Penumpang adalah orang yang berada di Kendaraan selain Pengemudi dan awak Kendaraan.
• 26. Pejalan Kaki adalah setiap orang yang berjalan di Ruang Lalu Lintas Jalan.
• 27. Pengguna Jalan adalah orang yang menggunakan Jalan untuk berLalu Lintas.
• 28. Dana Preservasi Jalan adalah dana yang khusus digunakan untuk kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi,
dan rekonstruksi Jalan secara berkelanjutan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
• 29. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan dalam
rangka mewujudkan, mendukung dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran Lalu
Lintas.
Istilah PKB
30. Keamanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terbebasnya setiap orang, barang, dan/atau Kendaraan dari gangguan perbuatan melawan hukum,
dan/atau rasa takut dalam berlalu lintas.
• 31. Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan
oleh manusia, Kendaraan, Jalan, dan/atau lingkungan.
• 32. Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas yang berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan kewajiban setiap
Pengguna Jalan.

• 33. Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas dan penggunaan angkutan yang bebas dari hambatan dan kemacetan di Jalan.

30. 34. Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan dengan melalui penggabungan,
pemrosesan, penyimpanan, dan pendistribusian data yang terkait dengan penyelenggaraan Lalu Lintas Keamanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu
keadaan terbebasnya setiap orang, barang, dan/atau Kendaraan dari gangguan perbuatan melawan hukum, dan/atau rasa takut dalam berlalu lintas.
• 31. Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan
oleh manusia, Kendaraan, Jalan, dan/atau lingkungan.
• 32. Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas yang berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan kewajiban setiap
Pengguna Jalan.

• 33. Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas dan penggunaan angkutan yang bebas dari hambatan dan kemacetan di Jalan.

• 34. Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan dengan melalui penggabungan,
pemrosesan, penyimpanan, dan pendistribusian data yang terkait dengan penyelenggaraan Lalu Lintas
Istilah PKB
35. Penyidik adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus
oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan.
• 36. Penyidik Pembantu adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang karena diberi wewenang tertentu dapat melakukan
tugas penyidikan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
• 37. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• 38. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah.
• 39. Menteri adalah pembantu Presiden yang memimpin kementerian negara dan bertanggung jawab atas urusan pemerintahan di bidang
Jalan, bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, bidang industri, bidang pengembangan teknologi, atau bidang
pendidikan dan pelatihan.
• 40. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pemimpin Kepolisian Negara Republik Indonesia dan penanggung jawab
penyelenggaraan fungsi kepolisian yang meliputi bidang keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Terima kasih....

20
TUGAS
Istilah PKB
22. Pengguna Jasa adalah perseorangan atau badan hukum yang menggunakan jasa Perusahaan Angkutan Umum.
• 23. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat
Izin Mengemudi.
• 24. Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja
melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau
kerugian harta benda.
• 25. Penumpang adalah orang yang berada di Kendaraan selain Pengemudi dan awak Kendaraan.
• 26. Pejalan Kaki adalah setiap orang yang berjalan di Ruang Lalu Lintas Jalan.
• 27. Pengguna Jalan adalah orang yang menggunakan Jalan untuk berLalu Lintas.
• 28. Dana Preservasi Jalan adalah dana yang khusus digunakan untuk kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi,
dan rekonstruksi Jalan secara berkelanjutan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
• 29. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan dalam
rangka mewujudkan, mendukung dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran Lalu
Lintas.

Anda mungkin juga menyukai