BAHAN_AJAR_DEPUTI_IV_MS2003
BAHAN_AJAR_DEPUTI_IV_MS2003
PERMASALAHAN
AKUNTABILITAS
01 KEUANGAN
PERMASALAHAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
9
PENYERAPAN APBD 2010 (PER 31 JULI
2010)
DI WILAYAH PROVINSI PAPUA
PENYERAPAN APBD 2010 (PER 31 JULI 2010)
DI WILAYAH PROVINSI PAPUA BARAT
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
(BPKP)
PERMASALAHAN
AKUNTABILITAS ASET
02 TETAP
Permasalahan Akuntabilitas Pengelolaan Aset
• Pencatatan aset tetap tidak/belum akurat mengakibatkan
saldo awal aset tetap Tahun 2009 tidak dapat diyakini
kewajarannya
• Aset daerah masih banyak dikuasai oleh yang tidak berhak
• Aset yang belum jelas kepemilikannya sebagai efek dari
pemekaran.
• Aset daerah masih banyak yang belum jelas dokumen
kepemilikannya
• Pembebasan tanah memerlukan biaya besar
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
(BPKP)
PERMASALAHAN
AKUNTABILITAS
03 PENGADAAN BARANG &
JASA
Permasalahan Akuntabilitas proses pengadaan barang/jasa (1)
PERANAN PEJABAT
PENATAUSAHAAN KEUANGAN
04 SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH (PPK – SKPD)
PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (PPK SKPD)
3.KETEPATAN PERHITUNGAN
Ketepatan perhitungan rekapitulasi dengan rinciannya
Ketepatan perhitungan Potongan SPM (Pajak, IWP, Taperum)
Ketepatan perhitungan Rincian
2.KETEPATAN WAKTU
Bendahara penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke rekening
kas umum daerah selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) hari kerja
Kesesuaian tanggal bukti dengan realisasi penerimaan/penyetoran dan
pencatatannya (Pisah Batas)
3. KETEPATAN JUMLAH
Kesesuaian jumlah yang dilaporkan BUD dan SKPD. Oleh karena itu harus
dilakukan rekonsiliasi secara periodik dan berkesinambungan dengan
Bendaharawan Umum Daerah (BUD) karena terdapat kemungkinan terjadi
penyetoran langsung ke kas daerah tanpa melalui bendahara penerimaan
Kesesuaian jumlah antara bukti penerimaan dan penyetoran dengan
pencatatan pada bendahara penerimaan
MELAKSANAKAN AKUNTANSI DALAM
RANGKA PENYUSUNAN LAPKEU SKPD
1. Kewajiban Penyusunan Lapkeu SKPD:
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
2. Laporan Realisasi Anggaran di SKPD meliputi :
Laporan Realisasi Pendapatan Daerah :
Realisasi penerimaan oleh bendahara penerimaan
Realisasi penyetoran ke kas daerah oleh bendahara penerimaan
Menyusun Laporan Realisasi Belanja
Realisasi Belanja per program, kegiatan dan rekening
3. Laporan Neraca SKPD, meliputi :
Aset pada SKPD :
Kas
Persediaan
Piutang
Aset Tetap (Tanah, Gedung & Bangunan, Mesin & Peralatan, Jalan/Jaringan,
Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan/KDP)
Hutang PFK
Pemungutan dan Penyetoran Pajak
MELAKSANAKAN AKUNTANSI DALAM RANGKA
PENYUSUNAN LAPKEU SKPD .. Lanjutan
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. Kesesuaian Laporan Keuangan yang disusun dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
2. Kesesuaian Laporan Keuangan SKPD dengan Laporan Keuangan Pemda
Lapkeu Pemda pada dasarnya merupakan kompilasi atas lapkeu SKPD
Perlu dilakukan rekonsiliasi antara data SKPD dengan data di Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah (SKPKD), yaitu:
Rekonsiliasi data realisasi pendapatan
Rekonsiliasi data realisasi belanja
Rekonsiliasi data aset tetap
3. Kesesuaian laporan keuangan dengan dokumen pendukung
Kesesuaian realisasi pendapatan dengan bukti penerimaan pada bendahara penerimaan
dan bukti penyetoran ke Kas Daerah
Kesesuaian realisasi belanja dengan bukti-bukti pertanggungjawaban (SPJ) belanja
daerah
Kesesuaian mutasi penerimaan/pengeluaran dan saldo kas daerah dengan rekening
koran bank
Kesesuaian aset tetap yang dilaporkan dengan bukti kepemilikan / perolehan
4. Kesesuaian laporan keuangan dengan fisik
Kesesuaian realisasi belanja dan bukti pertanggungjawaban dengan
prestasi pekerjaan
Kesesuaian saldo aset yang dilaporkan dengan bukti fisik aset (Cash Opname, BA
Inventarisasi, dsb..)
UPAYA OPTIMALISASI PERAN PPK – SKPD
PEMBUKUAN / LAPKEU
PENATAUSAHAAN KEUDA
PENYUSUNAN ANGGARAN