Anda di halaman 1dari 34

Utomo Hadi Shelvy Riry Gusrina Tri Utari Ridhaul Fuadi Uni Pratama Pebrina Danu Jaya Saputro

putro Donny Rudy M. Edi Arapenta G.

(100403008) (100403013) (100403014) (100403021) (100403025) (100403028) (100403030) (100403031)

1. 2.

UJI HIPOTESIS UJI PROPORSI: 1 POPULASI - CONTOH SOAL 2 POPULASI - CONTOH SOAL

Hipotesis dapat dibagi jenisnya kedalam empat bagian,yaitu berdasarkan jenis parameter, jenis sampel,jenis distribusi, jenis bentuk/formulasi. Seperti yang dapat dilihat pada gambar skema pembagian jenis hipotesis berikut ini:

Proporsi adalah suatu pecahan, rasio atau persentase yang menunjukkan suatu bagian populasi atau sampel yang mempunyai sifat luas. Sebagai contoh adalah suatu survei tentang tingkat pendidikan konsumen dengan mengambil sampel 70 orang, 30 orang dinyatakan berpendidikan SMU. Jadi sampel proporsi yang berpendidikan SMU adalah 30/70 = 42,86 %.

Jadi seumpama P merupakan proporsi untuk sampel, proporsi sampel (P)adalah :

Dalam menguji proporsi sampel populasi ada beberapa asumsi yang perlu dipenuhi yaitu: Data sampel yang diperoleh dengan perhitungan Hasil dari percobaan diklasifikasikan dalam 2 kategori yang mutually exclusif yaitu sukses atau gagal;

Uji proporsi akan membahas masalah hipotesis bahwa proporsi keberhasilan suatu percobaan binom dengan suatu nilai tertentu. Artinya kita akan menguji :

Ho : P=Po
P merupakan parameter dari sebaran binom. Hipotesis alternatif dapat bersifat 1 arah dan 2 arah: P<Po, P>Po atau P= Po.

Dasar ujinya adalah distribusi Binomial, yakni suatu sebaran fakta atau kejadian yg sifatnya berpasangan, umpamanya fakta tentang keberhasilan dan kegagalan.

Disini berhasil adalah suatu peristiwa yg diberi simbol dengan p sedangkan gagal juga adalah suatu peristiwa yg diberi simbol dengan q dimana nilainya = 1 p .

UJI

PROPORSI 1 POPULASI UJI PROPRSI 2 POPULASI

Gambar daerah kritis dan daerah penerimaan uji dua pihak/sisi

Gambar daerah penerimaan dan penolakan dari uji 1 pihak/ sisi kanan

Gambar daerah penerimaan dan penolakan dari uji 1 pihak/ sisi kiri

1. 2. 3. 4.

Ho: p = po H1: salah satu dari p<po, p>po, atau p po Pilih taraf nyata uji sebesar Daerah kritis: Z < -z untuk h1: p<po Z > z untuk h1: p>po Z < -z /2 dan Z > z /2 untuk h1: ppo

6. Hitung nilai Z dengan rumus:

dimana: qo = 1 po 7. Keputusan: tolak Ho jika z berada dlm daerah kritis, selain itu terima Ho

Dari hasil penelitian yg sudah dilakukan dinyatakan bahwa 40% murid SD di suatu daerah menderita kecacingan. Pernyataan tersebut akan diuji dengan taraf signifikansi 5%. Untuk itu diambil sampel sebanyak 250 murid SD dan dilakukan pemeriksaan tinja dan diperoleh 39% diantaranya terinfeksi cacing. Ujilah pernyataan peneliti tersebut !

Diketahui : p0 = 0,4 n = 250 p (kecacingan)= 39% q (tidak cacingan) = 1 p = 61% = 0,05 z = 1,96 Maka: H0 : p = 40% H1 : p 40% Taraf signifikansi = 5% uji 2 arah titik kritis Z/2 = 1,96 Daerah penolakan H0 berada pada z<-1,96 atau z>1,96 Hitung nilai Z :

Kesimpulan : Statistik hitung z = -0,333 > -1,96 (berada di daerah penerimaan H0). H0 diterima proporsi murid SD penderita kecacingan 40%. Gambar:

Uji Proporsi dengan Dua Populasi


Dalam dunia bisnis banyak kedudukan dengan dua variasi suatu populasi misalnya adalah apakah ada perbedaan antara populasi perempuan usia muda yang menyukai parfum merek A dengan perempuan usia setengah baya yang menyukai parfum merek A. untuk menguji hal tersebut kita perlu menguji perbedaan antara populasi tersebut. Rumus uji statistik untuk menguji proporsi dua populasi adalah sebagai berikut:

di mana P1 :proporsi populasi pembaca laki-laki P2 :proporsi populasi pembaca perempuan N1 :jumlah sampel laki-laki N2 :jumlah sampel perempuan

P1 : rata-rata tertimbang dari dua proporsi sampel yang dihitung dengan:

di mana: x1 :jumlah poporsi sampel jenis 1 x2 :jumlah poporsi sampel jenis 2 n1 : jumlah sampel jenis 1 n2 : jumlah sampel jenis 2

Suatu survei tentang majalah mengungkapkan bahwa majalah Ekonomia dibaca oleh pembaca 45% dari seluruh pembaca laki-laki, dan 46% pembaca perempuan dari seluruh pembaca perempuan. Manajer pemasaran majalah ingin membuktikan kebenaran survei tersebut dengan mengadakan penelitian terhadap pembaca di suatu kota. Jumlah responden laki-laki dipilih 150 orang dan yang membaca majalah sebanyak 69 orang mengaku membaca majalah Ekonomia, sedangkan dari 200 orang responden perempuan yang membaca majalah Ekonomia adalah 95 orang. Dengan menggunakan uji hipotesis proporsi ujilah apakah proporsi pembaca majalah tersebut sama?

Untuk menjawab hal tersebut kita menggunakan tahap-tahap sebagai berikut: Tahap 1. Menyatakan hipotesis null dan alternatif H0 : P1 = P2 : 1= 2 H1 : P1 P2 : 1 2 Memilih tingkat signifikansi. Level yang dipilih adalah 95%. Menghitung uji statistik. Karena sampel yang digunakan cukup besar maka uji statistik yang digunakan adalah uji Z di mana distribusi mendekati standar normal.

di mana: P1 :proporsi populasi pembaca laki-laki P2 :proporsi populasi pembaca perempuan n1 :jumlah sampel laki-laki n2 :jumlah sampel perempuan Pc :rata-rata tertimbang dari dua proporsi sampel yang dihitung dengan

di mana: x1 :jumlah sampel laki-laki yang membaca majalah ekonomi x2 :jumlah sampel perempuan yang membaca majalah ekonomi Membuat aturan keputusan Karena dari hipotesis tersebut tidak menyatakan suatu petunjuk seperti lebih besar atau lebih kecil, maka kita menggunakan uji dua arah. Titik kritis dengan level kepercayaan 95% adalah 1,96, sehingga jika nilai Z hitung berada pada 1,96 kita tidak menolak hipotesis null.

Berdasarkan hasil penghitungan nilai z hitung terlihat bahwa nilai z hitung berada pada daerah penerimaan H0 sehingga kita dapat membuat keputusan untuk menerima hipotesis null.

Anda mungkin juga menyukai