Anda di halaman 1dari 25

IDENTIFIKASI TUKAD BADUNG

Anggota Kelompok : 1. Ni Kadek Dera Dwi Wilyantari (0704105094) 2. Ida Ayu Asrina Dewi (0804105015) 3. Ngakan Nyoman Sanjaya (0804105044) 4. Ni Made Agia Dwita Utami (0804105051) 5. Ngakan Putu Purnaditya (0804105099) 6. Sara Sulistya Prameswari (0804105103)

GAMBARAN UMUM
Tukad Badung merupakan salah satu sungai utama di Propinsi Bali yang mengalir di tengah-tengah Kota Denpasar, memiliki panjang aliran 21 km, berhulu di Desa Lukluk Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung dan bermuara di daerah Teluk Benoa (Estuary Dam), Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan. Daerah Aliran Tukad Badung diperkirakan sekitar 29,23 km2 dengan debit rata-rata 2,39 m3/dt di musim kemarau dan 3,04 m3/dt di musim hujan.

Tukad Badung telah dijadikan tempat sampah bagi sebagian masyarakat atau warga kota yang kurang memiliki disiplin lingkungan, sehingga disepanjang aliran Tukad Badung selalu terdapat genangan sampah yang mengapung. Hal ini dikarenakan karena berkembangnya aktivitas penduduk/masyarakat di sekitar Tukad Badung, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kondisi kualitas dan kuantitas air Tukad Badung. Tukad Badung dialih fungsikan menjadi sebuah selokan karena penampakan fisiknya, airnya kotor, berwarna gelap, berlumpur tebal, dipenuhi sampah dan bau karena limbah dari rumah tangga dan dunia usaha.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah kota untuk merata kondisi lingkungan di sepanjang Tukad Badung. Pemerintah kota telah mengadakan pelebaran sungai, metode kanalisasi dan kini sedang berkonsentrasi melakukan penanganan terhadap daerah-daerah titik rawan banjir yang diharapkan menjadi praktis menuju sanitasi lingkungan kota, baik saat musim hujan atau kemarau. Selain itu perencanaan drainase dimatangkan serta menyiagakan tenaga penggelontor.

IDENTIFIKASI MASALAH PADA HULU TUKAD BADUNG


Secara umum, bagian hulu tukad badung, relatif bersih. Keadaan di hulu cenderung masih alami, berupa sungai berbatu dengan ukuran besar. Selain itu, keadaan arus air di bagian hulu tukad badung ini relatif tenang. Hal ini juga disebabkan masih banyaknya batu-batu besar sebagai peredam arus di sungai tersebut.

Dari hasil pengamatan, masalah sampah pada bagian hulu, tidak terlalu besar pengaruhnya. Hanya sedikit sampah yang terdapat di bagian hulu ini. Sampah berupa ranting-ranting pohon adalah jenis sampah yang mendominasi bagian hulu tukad badung. Ketika hujan, diperkirakan terjadi kenaikan muka air. Hal ini dapat dilihat dari sampah-sampah yang berada di sungai banyak yang tersangkut di pinggir-pinggir sungai.

Selain itu, di bagian hulu juga tidak terjadi masalah penggerusan karena di atas hulu sungai terdapat 1 perumahan sehingga dipasang semacam dinding penahan tanah dari pasangan batu. Kesimpulan dari identifikasi bagian hulu tukad badung adalah, bahwa di bagian hulu tukad badung tidak terdapat permasalahan yang serius karena sifatnya cenderung masih alami dan agak jauh dari pemukiman sehingga permasalahan sampah rumah tangga tidak terlalu mempengaruhi kebersihan sungai.

IDENTIFIKASI MASALAH BAGIAN TENGAH


Bagian tengah tukad badung yang ditinjau terletak di seputaran jl. pulau batanta hingga jl. imam bonjol Keadaan fisik bagian tengah aliran tukad badung seputaran jl. pulau batanta tampak tercemar akibat adanya sedimentasi dan sampah dari limbah rumah tangga

Terdapat bangunan pelimpah yang berfungsi sebagai peredam energi arus sungai Bangunan penyaring sampah yang berfungsi untuk menyaring sampah yang melintasi bendung agar tidak terjadi sedimentasi dan penimbunan sampah. Terdapat pintu air yang berfungsi mengatur keluar masuknya air untuk menjaga elevasi muka air.

Keadaan fisik pada daerah seputaran jl. Imam bonjol tampak arus aliran sungai yang tenang, yang diapit pemukiman penduduk dan jl. Imam Bonjol.

Terdapat intake yang berfungsi sebagai pintu pengambilan air dari sungai (sumbernya) menuju ke saluran primer. Dinding penahan tanah berfungsi sebagai penahan tanah untuk mengurangi transpor sedimen dan penggerusan tanah.

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DI BAGIAN HILIR


Untuk bagian hilir yang ditinjau adalah di Muara yang terletak di Desa Kepaon, Denpasar Selatan. Keadaan fisik pada bagian hilir Tukad Badung memiliki debit aliran yang relatif tetap namun semakin ke hulu debit alirannya semakin cepat. Pada hilir ketinggian air mencapai 158 meter. Bagian hilir Tukad Badung ini diapit oleh pemukiman dan persawahan, dan biasanya dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat sekitar sebagai tempat rekreasi dan mencari ikan.

Terdapat bangunan yang berfungsi untuk penyaringan sampah dimana bangunan tersebut masih belum berfungsi secara maksimal karena masih terdapat sampah kiriman yang mengumpul di bagian pintu air muara tersebut. Muara ini dilengkapi dengan bendung karet yang berfungsi sebagai spillway dan pintu radial. Dimana spillway adalah suatu struktur yang mengendalikan aliran air dari bendungan ke daerah hilir dan sebagai pengendali banjir agar air tidak melampaui batas muka air banjir.

1.

2.

Adapun permasalahan yang kami temukan pada bagian hilir yaitu: Terdapat kerusakan pada dinding penahan tanah, sehingga tanah disekitarnya tergerus dan terjadi transport sedimen. Dimana sedimen yang dihasilkan relatif tinggi. Kualitas air pada bagian hilir sangat rendah, dilihat dari warna air yang keruh karena terkontaminasi oleh limbah rumah tangga yang ada disekitarnya.

3. Permasalahan yang paling menonjol adalah pencemaran limbah padat yang berupa sampah yang terdapat disepanjang bagian hilir Tukad Badung. Dimana sumber limbah padat tersebut merupakan sampah kiriman dari bagian hulu dan juga berasal dari pemukiman di sekitar bagian hilir.

BANGUNAN AIR YANG TERDAPAT PADA BAGIAN HILIR

Bangunan penguras sampah

Pintu Air

alat ukur elevasi muka air

Bendungan karet / spillway

PERMASALAHAN PADA BAGIAN HILIR

Dinding penahan tanah yang tergerus

Kualitas air menurun

Sampah kiriman pada hilir

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pengamatan, permasalahan yang mendominasi di Tukad Badung dari bagian hulu, tengah hingga bagian hilir adalah pencemaran lingkungan yang diakibatkan karena adanya sampah aktifitas rumah tangga dan dunia usaha yang terdapat di sepanjang Tukad Badung.

Solusi untuk menanggulangi pencemaran lingkungan di Tukad badung sebaiknya diadakan upaya-upaya penataan sungai, seperti: mempertahankan kebersihan air sungai, menata kawasan bantaran sungai termasuk menata masyarakat yang berada di sekitar bantaran sungai. Merawat fasilitas atau bangunan yang sudah ada agar terjaga kualitas dan fungsinya Memperbaiki bangunan-bangunan yang telah rusak seperti dinding penahan tanah

Membuat

peraturan tentang sanksi/denda bagi masyarakat lingkungan/wilayah sungai. Memberi penyuluhan kepada masyarakat sekitar aliran sungai tentang kebersihan dan kesehatan Tukad Badung

Anda mungkin juga menyukai