Anda di halaman 1dari 22

Ca Mammae

Esha Perdana 2007730049 Pembimbing : Dr. Maya Sofa, Sp.B

Embriology Mammae
Mammae berasal dari perkembangan extodermal garis susu (milk streak) sejak minggu ke-5 atau ke-6 pembentukan fetus. Pada masa awal kehidupan janin, milk streak terbentang sepanjang axilla sampai pubis namun pada akhir trimester pertama milk streak menjadi atrofi kecuali pada bagian dada yang akan berkembang menjadi puting susu. Sedangkan ductus dan lobulus susu berasal dari extodermal yang tumbuh ke dalam, sehingga mammae dapat berkembang menjadi suatu organ.3

Struktur dasar payudara


Tersusun dari kelenjar susu, jaringan ikat, dan jaringan lemak. Terletak dalam lapisan fascia pectoral superficial. Setiap kelenjar mammae terdiri dari kira-kira 15-20 lobulus, setiap lobulus memiliki duktus laktiferous yang terbuka pada areola. Terdapat ligament yang terbentang sepanjang fascia pektoralis profunda sampai lapisan fascia superfisialis di dalam dermis yang berfungsi menyokong mammae, disebut sebagai Ligamentum Coopers. Terbagi dalam 4 kuadran, garis vertikal dan horizontal yang menyeberangi puting : kuadran dalam atas (UIQ), kuadran dalam bawah (LIQ), kuadran luar atas (UOQ), dan kuadran luar bawah (LOQ).2

a.axillary

a.mammary interna

a.thoracic lateral

a.intercostal posterior

Mammae diperdarahi oleh a.mamary interna (a.thoracic interna) dan a.thoracic lateral. Kedua arteri tersebut berasal dari a.axillary yang masing-masing masuk ke mammae melalui bagian atas medial dan bagian atas lateral mammae.3

A : m. pectoralis mayor B : axillary lymph nodes : levels I (low axilla) C : axillary lymph nodes: levels II (mid axilla) D : axillary lymph nodes: levels III (apical axillary) E : supraclavicular lymph nodes F : internal mammary lymph nodes

Fisiology Mammae
Beberapa hormon memiliki efek yang sangat penting untuk perkembangan dan fungsi mammae : Estrogen mengawali perkembangan duktus Progresteron bertanggung jawab terhadap diferensiasi epitel dan perkembangan lobus mammae. Prolactin adalah hormon utama yang dapat merangsang lactogenesis pada kehamilan tua dan masa menyusui.1

Hormon tiroid, kortisol dan growth hormon.

Ca Mammae
Ca mammae adalah kanker yang paling sering terjadi pada wanita diseluruh dunia. Insiden ca mammae yang sangat tinggi terjadi hampir di semua negara, dan menujukan angka kejadian sebesar 67,3 - 86,3/100.000 populasi per tahun. Sedangkan di negaranegara sub-Saharan Africa dan Asia angka kejadian pertahun mencapai 30/100.000 populasi.1 Angka kejadian ca mammae diperkirakan terus meningkat sesuai umur. Pada usia 25 tahun ca mammae menyerang 5/100.000 populasi, pada usia 50 tahun menyerang 150/100.000 populasi dan pada usia 75 tahun ca mammae menyerang 200/100.000 populasi. Insiden ca mammae pada pria diperkirakan < 1% yaitu sebesar 2,5/100.000 populasi.2

Etiology Ca Mammae
Diet tinggi lemak & gula Mutasi gen

Paparan radiasi

Hormonal

Ca Mammae

Alkohol

Faktor Resiko Ca Mammae


Menarke dini (<12 tahun) Menopause lama (>55 tahun) Nulipara / hamil pertama pada usia >30 tahun Ras kulit putih Usia tua (>40 tahun) Riwayat ca mammae di keluarga terutama ibu, anak perempuan dan saudara perempuan Predisposisi genetik Riwayat menderita ca mammae sebelumnya Pernah melakukan biopsy mammae DCIS (Ductal Carcinoma In Situ) atau LCIS (Lobular Carcinoma In Situ) Hyperplasia duktus atau lobulus yang atipical Pemberian estrogen postmenopause Terpapar radiasi

Patology Ca Mammae
Non Invasive Ephitelial Cancer Lobular Carcinoma In Situ (LCIS) Ductal Carcinoma In Situ (DCIS) - Tipe papillar, - Tipe cribriform, - Tipe solid - Tipe comedo Invasive Ephitelial Cancer Invasive Lobular Carcinoma (10%-15%) Invasive Ductal Carcinoma NOS (50%-70%) Tubular carcinoma (2%-3%) Mucinous/colloid carcinoma (2%-3%) Medullary carcinoma (5%) Invasive cribriform carcinoma (1%-3%) Invasive papillary carcinoma (1%-2%) Adenoid cystic carcinoma (1%) Metaplastic carcinoma (1%) Mixed Connective and Epithelial Tumor Phyllodes tumor benign and malignant Carcinosarcoma Angiocarcinoma

Non Invasive Karsinoma Mammae

LCIS

DCIS (solid)

DCIS (comedo)

DCIS (cribriform)

Invasive Karsinoma Mammae

Invasive Ductal Carcinoma

Invasive Lobular Carcinoma

Mucinous Carcinoma

Tubular Carcinoma

Medullary Carcinoma

Cara Penyebaran Ca Mammae

Ca Mamae

Perkontinuitatum, saluran limfe, hematogen

Kelenjar limfe, kulit, tulang, hati, paru-paru dan otak

Diagnosis Ca Mammae
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

- Status haid (menarke cepat, menopause lama) - Rw perkawinan (tidak menikah, tidak punya anak) - Rw menyusui (tidak menyusui) - Rw penyakit payudara (FAM, pagget disease, dll) - Rw kanker di keluarga (+) - Rw partus (pertama kali umur > 30 tahun) - RPS (timbul massa di payudara, nyeri +/-, tumbuh cepat, keluar cairan (+/-)

- Simetris/tidak - Massa (lokasi, bentuk, ukuran, konsistensi, mobilitas, permukaan, nyeri tekan +/-, batas) - Peau dorange - Dimpling - Nodul satelit - Tanda inflamasi - Keluar cairan - Pembesaran kel.limfe regional - Retraksi puting

- FNA (ditemukan sel kanker, status ER/PR dan status REH2) -Mamografi ( massa solid dengan atau tanpa stellate, penebalan jaringan dan mikrokalsifikasi) - Duktografi (massa irregular, multiple filling defect) -USG (massa dengan dinding irreguler, batas halus) -MRI -Tumor marker (CA 15-3)

Stadium Ca Mammae
Tumor Primer (T)

Tx
Tis T1 T1a T1b

Tumor pimer tidak dinilai


Carcinoma in situ (LCIS atau DCIS) atau pagets disease pada puting tanpa tumor Tumor 2 cm Tumor 0.1 cm, 0.5 cm Tumor >0.5 cm, 1 cm

T1c
T2 T3 T4 T4a T4b T4c T4d

Tumor >1 cm, 2 cm


Tumor >2 cm, 5 cm Tumor >5 cm Tumor dalam berbagai ukuran dengan perluasan sampai ke dinding dada atau kulit Tumor meluas sampai dinding dada (termasuk m. pectoralis) Tumor meluas ke kulit dengan ulserasi, edema dan nodul satelit Gabungan T4a dan T4b Karsinoma inflamatory

Pembuluh Limfe/Node (N) N0 Tidak ada keterlibatan kel.limfe regional, tidak diteliti lebih jauh N0 (i-) N0 (i+) N0 (mol-) N0 (mol+) N1 N1(mic) N1a N1b N1c N2 N2a N2b N3 N3a N3b N3c Tidak ada keterlibatan kel.limfe regional, IHC (-) Keterlibatan kel.limfe mencakup <0.2 mm Tidak ada keterlibatan kel.limfe, PCR (-) Tidak ada keterlibatan kel.limfe, PCR (+) Metastasis ke kel.limfe axilla 1-3 dan atau int. mammary (+) dari biopsy Micrometastasis (>0.2 mm, none >2.0 mm) Metastasis ke kel.limfe axilla 1-3 Metastasis ke kel.limfe int. mammary dengan biopsy sentinel Metastasis ke kel.limfe axilla 1-3 dan kel. limfe int. Mammary dengan biopsy Metastasis ke kel.limfe axilla 4-9 atau int. mammary disertai klinik (+) tanpa metastasis ke axilla Metastasis ke kel.limfe axilla 4-9 paling tidak 1 >2.0 mm Int. mammary klinik nampak, kel.limfe axilla (-) Metastasis ke 10 kel.limfe axilla atau kombinasi metastasis kel.limfe axilla dan int. mammary metastasis 10 kel.limfe axilla (>2.0 mm), atau kel.limfe infraclavicular Klinik int. mammary (+) 1 kel.limfe (+) atau >3 kel.limfe axilla (+) dengan int. mammary (+) dari biopsy Metastasis ke ipsilateral supraclavicular nodes (IAN)

STAGE 0 I IIA

TNM Tis, N0, M0 T1, N0, M0 T0, N1, M0 T1, N1, M0 T2, N0, M0

Angka harapan hidup 5 tahun (%)[*] 100 100 92

M (Metastasis)
M0 M1 Tidak terdapat metastasi jauh Terdapat metastasis jauh IIB IIIA

T2, N1, M0 T3, N0, M0 T0, N2, M0 T1, N2, M0 T2, N2, M0 T3, N1, M0 T3, N2, M0

81 67

IIIB

T4, N0, M0 T4, N1, M0

54

T4, N2, M0
IIIC Semua T, N3, M0
[]

IV

Semua T, Semua N, M1

20

Screening & Pemeriksaan Dini Ca Mammae

SADARI

PF oleh dokter

Mammografi

Therapi Ca Mammae
Therapi Bedah 1. Sentinel Lymphe Node Dissection Therapi Non Bedah 1. 2. 3. 4. Therapi radiasi Kemoterapi Terapi Hormonal Terapi Biologi

2. Breast Conservation Therapy (BCT)


Radical mastectomy : reseksi dari semua jaringan payudara, node axilla dan m.pectoralis mayor & minor. Simple mastectomy : reseksi semua jaringan payudara Lumpectomy dan axillary node dissection : reseksi massa tanpa jaringan normal dan dilakukan axillary node disection, kosmetika lebih baik

3. Rekonstruksi Payudara dan Dinding Dada

Referensi
1 Brunicardi, F. Charles, dkk. Oncology at Schwartzs Principles of Surgery Eight Edition. Mc Graw Hill: United State of America. 2005 2. Haskell, Charles M and Dennis A. Casciato. Breast Cancer at Manual of Clinical Oncology Fourth Edition. Lippincott Williams & Wilkins. United State of America. 2000 3. Pass, Helen. A. Benign and Malignant Disease of The Breast at Surgery Basic Science and Clinical Evidence. Jeffrey A Norton Springer. New York. 2001 4. Winer, Eric. P. Malignant Tumor of The Breast at Cancer Principles and Practice of Oncology. Lippincott Williams & Wilkins. United State of America. 2001 5. Stead, Latha. G, dkk. The Breast at First Aid for The Surgery Clerkship. Mc Graw Hill. United State of America. 2003 6. Jatoi, Ismail, dkk. Atlas of The Breast Surgery. Springer. New York. 2006 7. Towsend, M. Jr, dkk. The Breast at Sabiston textbook of Surgery. Elsivier. United State of America. 2008 8. Protokol Penatalaksanaan Kanker Payudara, PERABOI, 2003

Anda mungkin juga menyukai