Anda di halaman 1dari 8

TRANSKIP PEMBELAJARAN BERBASIS PENELITIAN KELAS XI IPS 1

SUHADI

SMA NEGERI 1 PAMOTAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG JULI 2013

PENDAHULUAN Suasana kelas ramai, kegiatan belajar mengajar belum di mulai. Guru masuk kelas, ketua kelas menyiapkan kelas untuk berdoa mengawali kegiatan belajar mengajar. Kepala sekolah mengantarkan dan mempersilahkan pak kusrin masuk ke kelas. ISI TRANSKIP Pembelajaran Berbasis Penelitian Part 1 Guru Murid Guru : Selamat pagi. Assalamualaikum. : Waalaikum salam. : Hari ini merupakan tindak lanjut dari yang kemarin, kemarin kita belajar tentang teori struktur sosial. Kelas sosial ada tiga, kelas sosial atas, tengah, dan bawah, kemudian kita terjun ke lapangan untuk mengetahui struktur sosial atau kelas sosial yang ada di pasar pamotan. Kita meneliti tentang struktur sosial pada pegawai pasar, transportasi, pembeli, penjual, tentang masalah. Hari ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan lapangan kemarin yang mana kita sudah melakukan penelitian tentang lima kelompok tersebut. Latar belakang kenapa kita mengambil lokasi pasar pamotan, tidak lain trend hari ini sebagian besar orang melupakan pasar tradisional, termasuk pasar hewan. Kenapa? Padahal pasar tradisional adalah jantung ekonomi pedesaan, tanpa ada pasar tradisional,maka para petani, pedagang tidak dapat menjual maupun membeli. Tempat-tempat strategis seperti pasar pamotan, harus mendapatkan banyak perhatian, khususnya bagi calon-calon pemimipin, anda sekalian, perlu ada perhatian, kalau susah menjadi mahasiswa, menjadi orang, apalagi nanti menjabat baik di sosial maupun pemerintah, mampu tahu peran, membangun kesejahteraan masyarakat. Hari ini kita akan presentasi, pak kusrin. Ini ada lima kelompok akan memetakan kelas sosial. Presentasi singkat, kemudian kami memohon pak kusrin untuk memberi review, sudah bener ndak pak.

Pembelajaran Berbasis Penelitian Part 2 Siswa : Salam. Perkenalan. Kelompok satu. Pertama, perkenalkan nama saya nurul solikhah, mewakili kelompok satu akan mempresentasikan tentang struktur organisasi pasar pamotan. Rumusan masalahnya yaitu: 1. bagaimana bagan struktur pasar pamotan. 2. Apa tugas pegawai di struktur pasar pamotan. 3. Apa kendala yang dihadapai dalam struktur pasar pamotan. 4. Bagaimana harapan di dalam struktur pasar pamotan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, pertama, bagan. Struktur pasar pamotan adalah sebgai berikut. Kepla pasar adalah pak kusrin, bendahara yaitu bapak pali, sekretaris. Dalam struktur organisasi pasar pamotan, ada empat penarik, yaitu pak kamain, legiman, jatmiko, dan sugiyatno. Berdasarkan presentasi, simpulan, terdapat kelas sosial. Kelas sosila atas kepala pasar. Tengah Bawah, penarik, kebersihan. Dan kemanan Saran, kami sebagai siswa yang melakukan penelitian berharap agar pasar menjadi lebuh baik. Terima kasih atas perhatian. Tepuk tangan. Pak Kusrin : Apa yang dikatakan kelompok satu sebagai struktur pasar itu memangnya sudah tepat pada posisi yang diberikan oleh teman2 yang ada dikelas ini. namun masih ada kurang, sebagian administrasi , administrasi itu kesimpulanya membagikan karcis2 yang ada di pasar, itu dibagikan oleh petugas2 kami. Adanya oenarik it kok ada empat, padahal di lapangan banyak, itu kita bantukan, dikarenakan tenga kurang, untuk melakukan tugas di lapangan. Contohnya pak jatmiko jadi penarik, lantas ada penjaga malam kita kurang tenaga. Guru : Berarti pegawainya kurang ya pak? Berarti ini kalau melamar bisa ya pak. Pegawainya masih kurang, kalau lulus dari sma bisa melamar ya pak ya, melamar bisa masuk, mbaknya langsung masuk ya, semua bisa masuk. Jadi dari kelompok satu ini ada tiga strata sosial. Kelas atas kepala, kelas tengah bendahara, kelas ketiga ada penarik, kebersihan, dan keamanan. Kelompok satu bagus, nilainya seratus.

Pembelajaran Berbasis Penelitian Part 3 Siswa : Salam. Perkenalan. Kelompok dua. Presentasi struktur sosial pedagang. Rumusan masalah yaitu modal yang diperlukan pedagang, keuntungan pedagang, kendala pedagang, harapan pedagang. Dari rumusan diatas, pedagang emas, kelas menenga pedagang pakaian, kelas bawah pedagang sayuran dan tempe. Dalam pelaksanaan kegiatan ada hambatan yaitu kurang komunikasi antar pelaksana sehingga terjadi keterlambatan dalam melaksanakan penelitian. Salam. Terima kasih. Guru : Pak kusrin, itu tadi struktur yang kedua, ini kami juga minta informasi tentang keadaan penjual yang ada disini, jadi kita memiliki gambaran apa yang harus kita pikirkan untuk pembeli disana. Pak Kusrin : Menanggapi kelompok yang kedua, sosial pedagang pamotan relatif kecil, pendapatan sosial pedagan pamotan relatif kecil, karena kenapa karena kalau ada permasalahan tidak mendukung kita, tapi malah memusuhi, dalam arti dimusuhi kita harus menata, kalau ditata ada yang mau ada yang tidak mau, termasuk sosialnya kurang, memang pedagang itu seandainya ada lokasi toko, ada peadagang disebelahnya toko, ini klau asar pamotan harusnya dipinggrakan, ndak boleh ada penjula disitu, pedagang harus di toko itu, padahal di toko itu ada tempat yang bisa dipakai jualan tempe, gemblong, itu kalau dipasar lasem boleh, karena kalau, kalau sini kita katakan bagus tidak boleh, itu bisa menguntungkan dirinya, seandainya kalau ada pengen, padahal toko ada, ini termasuk menguntungkan pedagang itu, masalah untung besar kecil tergantung musim pak, kalau pasarnya ramai, musim ada petani panenan, kalau tidak musim, termasuk sepi pasarnya. Penjualan kios, dikatakan diantara pembeli dan penjual, keinginan penjual mahal, itu jelas, keinginan pembeli murah, namun kadang kala keingina pembeli itu ingin kerja di pasar akhirnya bisa merasih apa yang dijual. karena pembeli ingin kerja di pasar sehingga bisa mendapatkan penghasilan. Besaran harga sekitar dimuka, toko, 35 sampai 40, kalau lesehan 5 juta, tukang sayur 4 juta 5 juta. Guru : Terima kasih pak, kalau ada yang pesen bisa hubingi pak kusrin dan saya, hahaha. Kalau dari materi kelompok dua tadi, kelas atas adalah pedagang emas, kelas tengah adalah pedagang pakaian, kelas bawah adalah pedagang sayur lesehan, klasifikasi tadi berdasarkan modal, kemudian jumlah kuantitas barang, serta posisi. Apakah sudah benari itu diklasifikasikan begini pak. Pak Kusrin : Benar. Bagus. Guru : Oke, kalau betul nilainya seratus. Tepuk tangan.

Pembelajaran Berbasis Penelitian Part 4 Siswa : Salam. Perkenalan. Kelompok tiga. Presentasi struktur transportasi pasar. Saya mengobservasi dari transportasi kelas atas sampai kelas bawah. Tujuan untuk mengetahui keadaan trasnportasi, kedua untuk mengathui struktur transportasi pasar. Pertanyaan, modal, pendapatan sehari , kendala, harapan, cara kerja. Hasil penelitian saya. Pertama, dari kendaraan, modal awal 8 juta, pendapatan 150 ribu, pengen bisa nambah kendaraan lagi. Cara kerja mengemudi. Kedua, modal delman tiga juta lima ratsu ribu rupiah, penghasilan 40, kendalanya ban bocor, harapannya pemerintah memperhatikan trans kecil. Ketiga, becak, modal 500 ribu, pengasilan 30 ribu per hari, kendalanya ban bocor, capek, sepi penumpang, harapannya pengen makan memenuhi kebutuhan hidup. Keempat, ojek, modal 12 juta, penghasilan 50 ribu per hari, kendalanya ban bocor, bbm naik, banyak persaingan antar ojek, harapannya pemerintah lebih lagi memperhatikan transportasi kecil. Tossa, modal 14 juta 14 ratus ribu rupiah, penghasilan 50 ribu rupiah, kendalanya sepeda motor banyak jadi macet, harapannya pemerintah memperhatikan transportasi kecil yang ada di Indonesia ini. Bus, modal 120 juta, penghasilan 300 ribu per hari, kendalanya bocor ban tidak dapat penumpang, tidak dapat penumpang, kalau bisa setiap hari dapat penumpang banyak, harapannya. Contang, modal awal 80 juta, penghasilan 50, kendala kalau ada operasi, harapan pengen nambah modal untuk membeli angkutan lagi, cara kerja mengemudi. Kesimpulan, kelas atas truk contang. Kelas tengah tossa dan ojek. Kelas bawah becak dan delman. Saran pemerintah memperhatikan transportasi pasar yang ada di Indonesia. Guru : Pak kusrin, harus cerita banyak tentang transportasi karena tadi masalahnya ban bocor. Pertanyaan saya pak, apakah di pasar itu banyak pakunya, hahaha. Transportasi ini menjadi magnet, menjadi penarik pasar, jika transportasinya bagus banyak yang datang, kalau semrawut sepi, ndak mau datang. Pak Kusrin : Masalah tadi dikatakan pak suhadi, pasar itu ada banyak pakunya, tidak. Pasar tidak banyak pakunya, satu dua kali ada kendala seperti itu di pasar. Saya pun kadang kala dari kantor turun ke bawah, waduh, banku saya gembot. Kalau di pasar kita nyaman, nyaman masalah pedagang, nyaman untuk perjalanan kita. Guru : Pak Kusrin, kadang kala yang membuat macet itu bukan karena banyak pembelinya, tapi karena trasnportasi masuk pasar semua, itu terjadi ndak pak di pasar pamotan?

Terjadi, terjadinya gini pak, kadang, terjadi kalau musim hari raya seperti bulan kemarin, itu terjadi, karena apa, semua kendaraan roda dua masuk, padahal aturan tidak boleh, namun kita upaya, ah pasar masih seperti ini saja, kalau kita kumpulkan kita harus punya lahan untuk menata itu, ada rencana untuk menata itu, ada lahan untuk itu. Murid (bertanya) : di pasar ada delma, sebagian besar ada untuk menempatkan kotran kudanya, sebgaian besar tidak emmaki itu, membuang kotorannya di pasar, itu bagaimana mengatsinya?Delman, kotoran kuda, sebagian besar tidak memakai itu, ada yang tidak memakai itu, bagaimana pak? Pak Kusrin : Memang kalau masalah kendala dokar itu memangnya masalah kerusuhannya, teleknya lah (hahaha), kotorannya itu aturan itu sudah dipacu sudah hubungan dengan kepolisian, namun kita sudah memacu kepada delman delman itu, pak ini jangan sampai seenaknya sendiri, namun kadang kala instruksi itu betul betul dipatuhi, orang jawa seperti itu pasti dipatuhi, namun aturan tidak jalan, dari hewannya ndak masuk kedalam, ada istilahnya, kalau tidak dimarah petugas. Guru : Berarti teknisnya, kuda itu harus diberi tempat untuk teleknya itu ya pak ya. Pak kalau misalnya ada petugas khusus untuk ngurusi telek, ini kesehatan pak, kotoran kuda itu kalau ada luka orang kena ndak sehat itu, bisa kena tetanus. Pak Kusrin : Sudah berulang kali, namun kalau di pasar pamotan hanya masih ada enam kemungkinan. Guru : Tapi lagi lagi delman itu trasnportasi tradisional, kita tetap menjaga, karena itu ramah lingkungan, cuma teleknya yang ndak ramah lingkungan (hahaha). Mbaknya tadi kelompok 3 menyampaikan bahwa klasifikasi transportasi ada 3. Kelas atas, bus dan conteng, kelas tengah, tossa dan ojek, kelas bawah becak dan delman. Pak, pengklasifikasian ini benar atau tidak pak? Pak Kusrin : Cukup bagus. Guru : Cukup bagus, seratus untuk kelompok tiga. Riuh tepuk tangan.

Pembelajaran Berbasis Penelitian Part 5 Siswa : Salam. Perkenalan. Kelompok 4. Stuktur sosial pembeli. Rumusan masalahnya, umumnya dilakukan penelitian tentang struktur sosial pembeli di pasar pamotan, umumnya dilakukan penelitian yaitu pekerjaan apa yang anda miliki, barang apa yang dibeli, kendaraan apa yang dipakai, harapan. Tujuan untuk mengetahui macam macam struktur sosial pembeli. Metode penelitian ada beberapa kendala kurangnya koordinator. Hasil penelitian, macam macam pembeli, yaitu Atas, tengah bawah, berdasarkan pekerjaanapa yang dibeli, kendaraan yang dipakai. Atas, Wirausaha mebel, barang yang dibeli beras. Tengah, bis, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Tengah ibu rumah tangga, barang yang dibeli baju muslim, kendraan yang dipakai sepeda motor, memenuhui kebutuhan sehari-hari. Bawah, tukang parkir, barang yang dibeli ayam sayur, kendaraan yang dipakai sepeda, memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kualitas barang yang dibeli tidak baik dan tidak tertib. Salam. Guru : Pak kusrin, dari penyampaian kelompok 4, kemajuan pasar pamotan sangat punya potensi, ternyata pembelinya beragam, tetep ada kendala tentang kualitas barang dan kebersihan, cerita tentang pembeli. Pak Kusrin : Relatif, kelas atas ada kalanya punya uang yang banyak. Bawah menengah di pasar tradisional, namun untuk pasar pamotan kita lihat bahan cukup standart bagus, tidak ada yang jelek, ramai, ikan bagus, ndak ada yang jelek. Potensi pembeli relatif cukup lumayan, apalagi menjelang lebaran, kalau saya senang, pasar kita ramai, kalau ada seratus kios, enam los, satu los 44, ukuranya 2x2, itu sudah ditempati oleh orang orang, 264, lesehan sekitar tigaratusan, semua pedagang 500, normal, kadang kala aktif, ada pedangang tiban, musiman, dari daerah desa desa, hari jumat. Guru : Atas pembeli menggunakan mobil. Dua pakai sepeda motor. Tiga pakai sepeda biasa.

Pembelajaran Berbasis Penelitian Part 6 Siswa : Salam. Perkenalan. Kelompok 5. Struktur masalah. Disimpulkan masalah kebersihan, kelas atas pedagang. Tengah bawah. Pak Kusrin : Itu banyak sekali namun kita tentang masalah itu di lapangan, contohnya masalah los ikan kurang bersih, bagaimanapun ita upaya, dihinggapi lalat wajar, kita upaya, selesai jam dua, sudah ada petugas, saya beri tong sampah, malah ndak ada sampahnya, saya sudah bayar juga kok, benturan, keliling harus kebersihan dijaga bersama. Pak ali ngoceki brambang, dijaga kebersihane dewe lah, itu kulit bawang diseleh plastik, mengko diterak angin keno rokok kebakaran, misalnya ada kotoran manusia, ngenteni petugas, kalau pedagang sini ngenteni petugas, kurang tenaga kebersihan. Ada tempat parkir, selalu dipenuhi, yang menggunakan jalan terganggu, tidak fungsi semaksimal mugkin. Parkir, itu relatif, kita sudah fasiliatsai tempat, sediluk wae, itu temasuk kesadaran kita bersama, kita mau beli apa kita harus, awas awasi yo pak, gak mau pakai, motorku ilang, dikon titip emoh, tergantung pengguna, kadangkala orang orang itu seperti itu lah. Lahan parkir sama yang mau parkir cukup, terjun rumah untuk memparkirkan yang benar. Mudah mudahan apa yang dikehendaki anak kita, semoga sukses, cita citanya tercapai, berguna bagi nusa dan bangsa. Selanjutnya kita menyerahkan kenang kenangan, dilihat maknanya, jangan harganya, kita ingin sesuatu yang lebih, kita baru bisa seperti ini. Kita ambil gambar di depan. Mari kita majukan pasar pamotan. Ini kenang kenangan. Riuh tepuk tangan, terimakasih dengan pak kusrin, mudah mudahan bermanfaat. Siswa kembali ke tempat duduk masing masing yang semula berkelompok balik ke tempat masing masing. PENUTUP Selesai

Anda mungkin juga menyukai