Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM PEMBERDAYAAN

BERKREASI DENGAN TOGA DI TBM PUTAT JAYA DOLLY

OLEH : Arief Hanafi (094564002) Triisna Martina Vati Lova (094564003) Yunita Laila Rohmarin (094564056) Dwi Tunggal Sari (094564206)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat sebagai objek kajian sosiologi, tentunya sangat tidak asing dengan realitas sosial. Fenomena yang dianggap masyarakat adalah hal biasa, bagi sosiologi tidak biasa. Konsep revolusi kelas yang dikenalkan Marx, konsep power of knowledge Foucoult, pendidikan dialogis Freire, Hegemoni Gramsci dan masih banyak lagi, ini semua adalah sedikit gambaran tentang tindakan praksis ilmuwan untuk merubah kondisi masyarakat yang lebih bermakna. Mereka rela dipenjara, diasingkan bahkan diusir untuk mencapai sebuah tujuan yaitu gerakan pembebasan. Berangkat dari teori mereka mempraksiskan dan ingin merubah tatanan masyarakat dari ketertindasan dan ketidakadilan. Teori tidak hanya dipahami apalagi dihapalkan, melainkan teori di praktekkan dalam masyarakat, disinilah letak fungsi teori. Ketika teori hanya bergerak dalam ranah ide maka disitulah sebenarnya kemandegan sebuah ilmu pengetahuan, maka tidak salah jika istilah disfungsi intelektual di lebelkan pada sekelompok intrelektual yang tidak bisa merubah kondisi masyarkat yang tertindas. Kalau kita meminjam istilah Marx maka para intelektual ini mengalami sebuah keterasingan terhadap ilmunya sendiri. Agar kami tidak terjebak pada keterasingan, maka disini menawarkan program pemberdayaan bagi anak-anak kawasan gang dolly. Peneliti merasakan adanya suatu kekuatiran ketika sejak kecil anak-anak di kawasan gang dolly diperlihatkan sebuah realiatas yang mungkin bagi mereka tidak lazim di masyarakat lain. Kekuatiran ini bukan tanpa alasan, karena di kawasan gang dolly ini banyak sekali anak yang masih di bawah umur, menjaikan peneliti untuk dapat memberikan sebuah ketrampilan dan penyuluhan demi tercapainya tujuan. Selain itu menurut hemat peneliti anak di bawah umur masih harus mengalami proses sosialisasi dan internalisasi perhatian dari orang tua. Disisi lain kami bermaksud untuk menjadi fasilitator dan teman belajar, karena memang hal ini sebagai media bagi anak untuk dapat mengungkapkan dirinya. Dunia anak-anak adalah dunia bermain, disisni kami

berusaha untuk memberiakn permainan yang didalmnya terdapat makna filosofisnya. Dan ini nantinya akan diletakkan pada sela-sela kegiatan berlangsung ketiak mungkin anak-anak bosan denga kegiatan kita. B. Observasi Selama observasi dilakukan kami melihat sebuah kondisi rumah yang padat penduduk. Dan dalam kondisi yang seperti ini kami melihat canda tawa anak-anak yang beraa di are pemukiman tersebut. kebetulan rencana lokasi kami ini berada di daerah tempat lokalisasi Dolly, kerena jarak antara pemukiman penduduk dengan tempat lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini kurang lebih 150an meter. Sehingga ketika menjelang sore, tidak jarang jalanan pemukiman ini dilewati para penjaja seks, dan fenomena ini menjadi hal biasa dalam kawasan pemukiman ini. Dalam pemberdayaan ini kami melihat jarak pemukiman peduduk dengan tempat lokalisasi Dolly sangat sekat dan membaur jadi satu dengan masyarakat. Di tempat pemberdayaan tepatnya di Taman Baca Masyarakat (TBM)1 sangat banyak usia anak-anak yang di bawah umur. Ketika peneliti datang di kawsan dolly, peneliti melihat begitu aktifnya anak-anak dibawah umur ini. bermain canda tawa berintaraksi denga temanya. Melihat hal ini peneliti semakin yakin untuk dapat memberdayakan mereka. Dalam program pemberdayaan ini peneiti berusaha memberikan ketrampilan khusus. Mengingat begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh anak-anak dikawasan TBM ini. Pada dasarnya pemberdayaan ini berusaha untuk memberikan sebuah motivasi bagi anak-anak secara khusus selain melakukan penananman Toga. Motivasi yang diberikan terletak disela-sela kegiatanpenenaman itu juga, diharapkan nanti kami juga dapat memeberikan pengarahan untuk menjelang Ujian Nasional. Karena pemberdayan ini pada moment ujian maka kmai

TBM (Taman Baca Masyarakat) pada akhir tahun 2008 melalui BARPUS (Badan Arsip dan Perpustakaan) Kota Surabaya dibuatlah perpustakaan kecil yang selanjutnya dinamakan TBM atau Taman Bacaaan Masyarakat yang penempatannya ada di Balai RW, Kelurahan, Rusun-rusun, Mal, tempat rekreasi dan taman-taman kota. Sehingga diharapkan kehadiran Taman Bacaan Masyarakat ini mampu menjangkau masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah maupun ekonomi menengah keatas dari, segi lokasi dan fasilitas peminjaman gratis yang ditawarkan. sebuah tempat yang didalmnya terdapat buku-buku bacaan yang dipoeruntukkan untuk masyarakat sekitar.

membuka seleber-lebarnya ruang diskusi, pelajaran mana yang belum bisa maka akan coba kami bantu. Dengan diadakan pemberdayaan ini nantinya kami berharap dapat menampung potensi yang ada dalam anak tersebut. Tentunya peneliti mengadakan program ini secara berkelanjutan sesuai kondisi yang ada. Berangkat dari pengalaman dan pengamatan kami terapkan dalam sebuah kegiatan. Kegiatan pemberdayaan yang nantinya diharapkan dapat berkelanjutan sera dalam perjalanannya anak-anak bisa menegmbangkan program ini menjadi sebuah usaha yang menjanjikan. Semoga!. C. Tujuan Kegiatan Tujuan umum Memberdayakan anak-anak kawasan TBM dalam rangka peningkatan sumber daya manusia dengan cara menambah wawasan serta keilmuan. Tujuan khusus Mengenalkan tanaman obat keluarga Mengetahui manfaat pentingnya tanaman obat keluarga (Toga) sedini mungkin Keberlanjutan penanaman tanaan toga yang nanti dapat iolah seniri Rasa tanggung jawab kepada sesama makluk Tuhan YME D. Nama Kegiatan Kegiatan ini bernama Berkreasi dengan toga E. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Hari & Tanggal: April-Juni 2012 Pukul Tempat F. Sasaran Kegiatan Siswa-siswi PAUD-SD kelas 6 atau sederajad di kawasan Gang Dolly, Surabaya G. Perencanaan Kegiatan Perencanaan kegiatan ini kami bagi menjadi dua bagian, yakni pilihanpilihan program yang nantinya kami memilih satu program itu, yang nantinya : 08.00 - Selesai : TBM RW12 Jalan Putat Jaya 1 C Timur No 17 Dolly

diterapkan dilapangan. Karena sebelum program pemberdayaan menanam Toga, kami membuat program-program lain. Pilihan Program kami diantaranaya adalah Pertama menganai pemberdayaan sekolah di pedalaman, hal ini menjadi tujuan program awal kelompok kami. pemberdayaan Sekoloh di pedalaman daerah Kabupaten Sidoarjo. Kenapa kelompok kami mengambil daerah ini karena ada salah satu anggota dari kelompok kami mengetahui akese jalan menuju di daerah ini. Program ini juga dibatalkan karena mengingat jarak dan biaya yang harus dikeluarkan sangat banyak. Menurut informasi yang didapat di pedalaman kabupaten Sidoarjo ini dalam satu kecamatan hanya aa satu sekolah. Selain itu minat sekolah sangat minim, kerena memang akses jalan yang sangat sulit. Kedua, Menari disini kami maksudkan untuk memperkenalkan kesenian tari tradisional. Dalam program ini rencananya akan bekerja sama dengan teman-teman mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa. Kerena anggota dari kelompok kami memunyai jaringa untuk kesana. Tapi kegiatan ini tidak dilanjutkan dikarenakan kegiatan menari dengan mendatangkan teman-teman mahasiswa membutuhkan dana yang lebih besar, dan pertimbanagn kami selanjutnya, kami ingin terjun langsung dalam kesempatan pemberdayaan ini. Ketiga, Bahasa Jepang juga demikian, dalam rencana program pemberdayaan dengan bahasa jepang ini juga tidak di tindak lanjuti karena setelah memlalui tahapan observasi dalam hal skala kebutuhanm anak-anak di kawasan Gang Dolly tidak memungkinkan karena umur tidak merata, selain itu tidak ada fasilitator untu memandu belajar Bahasa Jepang tersebut. ide ini muncul secara spontan kerena ada dari angoota kelompok kami yang mempunyai jaringan untuk mendatangkan pengajar Bahasa Jepang dari Mahasiswa FBS Unesa, dan lagi-lagi kami terkendala dengan dana yang ada. Melihat kondisi yang tidak menentu dalam program-program yang ditawarkan diatas. Maka kami mendapat ide bahwa perlunya kami terjun langsung dengan memberikan kegiatan berkreasi dengan toga hal ini dinilai efektif. Selain mengisi waktu luang anak-anak di kawasan TBM, kami juga menawarkan penanaman Toga di tempat tersebut. penawaran kami berlangsung

ketika kami melakukan observasi, kami memberikan program dan landasan program, kami malkukan diskusi ini dengan pengelola TBM dan RW pada waktu itu, dan akhirnyapun disepakati. Di bawah ini kami cantumkan jadwal rencana kegiatan yang kami buat: JADWAL KEGIATAN PROGRAM Bulan I II III 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

No A 1 2 3 B 1 2 3 4 5 C 1 2 3

Nama Kegiatan Tahap Persiapan Pembuatan Proposal Observasi Perijinan Tahap Pelaksanaan Penyuluhan Materi Penanaman Penyiraman Pemupukan Tahap Pelaporan Pengolahan Data Analisis Data Finalisasi Laporan

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Pemberdayaan Dari beberapa pilihan pemberdayaan tersebut diatas, kami mengambil pemberayaan dengan menanam toga. Kami menagmbil program ini karena, Pertama, dalam menjalankan kegiatan ini tidak mengeluarkan banyak dana. Benih-benih tanaman sudah aa, kebetulan beberapa anggota dari kelompok kami mempunyai banyak tanaman toga, dan kami ingin memanfaatkan bahan yang telah ada tersebut.kedua pemilihan program ini disis lain tidak harus memiliki keahlian khusus, hanya ketelatenan dalam perawatan. Ketiga, inilah yang sangat penting, dalam program penanaman ini kami sangat menonjolkan makna-makna filosofis dari kegiatan tersebut. Kami dari tim pemberdayaan sangat menekankan pada rasa tanggung jawab. Dalam setiap pertemuan kami selalau internalisasikan rasa tanggung jawab antar sesama makhluk Tuhan YME. Ketika kita telah diberi amanat, bagaimana kita memperlakukan amanat

tersebut?. itulah salah satu contoh pemberian makna filosofis di salah satu pemberian materi. Selain itu didalam makna filosofis itu kita tanamkan bagaimana ketelatenan dan keuletan itu dijalankan untuk meraih hasil yang maksimal di kemuian hari. Kita melihat bagaimana rencana diatas terjadwal sedemikian rupa, karena berangkat dari observasi pertama. Kami melihat anak-anak di kawasan TBM tersebut, setelah pulang sekolah tidak ada kegiatan yang berarti, kalaupun ada kegiatan itupun hanya berlari-lari, kejar-kejaran. Dan beberapa informasi kami terima dari pengelola TBM, sebenarnya anak-anak di sekitar tempat ini mempunyai bakat dan semnagat ketika ada ilmu baru. Maka dengan informasi seperti ini kami berkelompok datang dan menawarkan program ini kepada peneglola TBM dan anak-anak sekitar secara khusus. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Realisasi Penyelesaian Masalah Penyusunan kegiatan yang tepat dan jelas harus di persiapkan sebelum kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan program kegiatan. Dalam penanaman Toga di lingkungan Doly adalah salah satu cara untuk memberitahu kepada anak-anak akan penting dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Mereka akan lebih mengenal tumbuhan apa yang bisa digunakan sebagai obat dan fungsi tumbuhan itu sebagai obat apa. Dalam pelaksanaan penanaman TOGA ini harus diperlukan kerjasama yang baik antara anak-anak sebagai sasaran program dan mahasiswa. B. Pengorganisir Awal pelaksanaan berkreasi dengan toga ini dari koordinasi antar anggota kelompok untuk kemudian berkoordinasi dengan pengurus TBM di kawasan Dolly selaku penghubung kami dengan subjek sasaran pemberdayaan dan sebagai solusi tempat pelaksanaan kegiatan berkreasi dengan toga tersebut. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan perkenalan kepada anak-anak mengenai program yang kami tawarkan untuk mereka, yaitu berkreasi dengan toga. Antusiasme awal anak-anak cukup baik dengan respon yang mereka berikan kepada kami, seperti keingin tahuan yang besar mengenai toga.

Setelah perkenalan tentang program kami melanjutkan dengan pengumuman rencana kegiatan selanjutnya. Agar anak bisa menyiap kebutuhan apa yang di pperlukan hari berikutnya, termasuk mencari pengetahuan tentang tanaman toga. Rencana kegiatan yang telah dibuat kami jalankan dengan mengkondisikan waktu kami degan waktu luang anak-anak, agar tidak terjadi kres pada saat kegiatan berkreasi dengan toga ini berlangsung Setelah semuanya tersusun dan kegiatan telah terkonsep dengan baik, baru kemudian pelaksanaan kegiatan ini kami jalankan. Pelaksanaan kegiatan berlangsung seminggu sekali pada hari senin pukul 13.00 WIB. Rincian kegiatannya sebagai berikut : Tanggal 26 Maret 2012 Kegiatan Deskripsi kegiatan Observasi lokasi dan Pada hari pertama kesana terbilang permohonan tempat izin sukses dan kami menemui penjaga sekaligus pengurus TBM memberikan masukan bagi kami untuk kelancaran pelaksanaan program pemberdayaan yang telah kami buat khususnya untuk menghadapi anak-anak kecil yang menjadi 02 April 2012 sasaran program pemberdayaan kami. Pembekalan pertama Hari pertama bertemu anak-anak untuk sebelum TOGA. menanam memberi mengenai sedikit toga. pengetahuan Persiapan yang

dilakukan tidak terlalu banyak karena 09 April 2012 belum memasuki praktek menanam. Menanam Toga dan Proses kegiatannya mulai dari jauhmateri TOGA tentang jauh hari karena harus menyiapkan bibit toga, pot, pupuk dan tanah. Pembelian ini dilakukan dua hari sebelumnya. Acara berlangsung dengan ramai karena jumlah anak bertambah banyak.

Proses kegiatannya kami membentuk kelompok sesuai dengan nama TOGA, yaitu kencur, kunyit kuning, kunyit putih, temulawak, temu ireng, lengkuas, masing-masing kelompok berjumlah 4-5 orang. Setelah terbentuk kelompok dilanjutkan dengan memberi materi sedikit tentang cara menanam kemudian kannya. secara 16 April 2012 Pemberian manfaat toga langsung Setelah bersama-sama mempraktekmenanam menyiram selesai

tanaman toga. materi Setelah minggu sebelumnya menanam, tanaman maka di lanjutkan dengan pemberian pengetahuan mengenai manfaat TOGA yang telah di tanam agar anak-anak mengerti fungsi dari setiap tanaman Toga untuk kesehatan dan pengobatan apa saja. Pada acara tersebut, kami menilai tanaman toga yang telah di tanam, intensitas penyiraman yang dilakukan oleh anak-anak melalui pemantauan dari pengurus TBM dan Bertepatan dengan hari buku, maka puisi kami mengadakan lomba membuat

23 April 2012

Melihat perkembangan telah di tanam.

tanaman toga yang menilai perkembangan tanaman dan

30 April 2012

Menulis memebaca

tentang buku dalam puisi dan membacakan puisi di depan rangka memperingati teman-temannya. Namun tidak lupa hari buku sedunia. kami tetap sharing mengenai tanaman toga yang telah di tanam beberapa minggu sebelumnya dan melihat perkembangan tanaman toga tersebut.

07 Mei 2012

Nonton film motivasi Bertepatan dengan hari pendidikan pendidikan yang jatuh pada 2 mei maka pada minggu ini kami membuat acara monton film bareng tentang motivasi dalam pendidikan guna untuk bisa menyemangati anak-anak untuk semangat bersekolah dan meraih cita-

14 Mei 2012

Mengulas tentang TOGA

cita yang diharapkan. kembali Setelah 2 kali pertemuan berturut-turut manfaat mengadakan acara yang melenceng dari program pemberdayaan, maka di pertemuan ini kami mencoba untuk mengulas kembali materi yang pernah di berikan untuk melihat sejauh mana ingatan anak-anak dan antusias anak terhadan program berkreasi dengaan toga ini. Toga Acara di

21 Mei 2012

Mengolah

buka

dengan

sharing

menjadi minuman

pengetahuan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat jamu, kemudian melihat perkembangan Toga yang telah di tanam beberapa minggu lalu sekaligus penilaian tanaman toga, selanjutnya praktek membuat jamu kunyit asam. Pembuatan kunyit asam ini di awali dengan anak-anak belepotan memotong-motong yang jadi mau kuning kunyit dengan irisan tipis, dan banyak dari tangannya agar bisa

mengiris kunyit-kunyit yang kami sediakan. Secara bergantian anak-anak mengiris kunyit dan antusias saat kami

menunjukkan cara pembuatan kunyit asam yang akrab juga dengan sebuatan sinom. Tabel 1.2 Deskripsi Kegiatan Pemberdayaan C. Pelaksanaan Kegiatan Proses pemberdayaan program berkreasi dengan TOGA yang di lakukan di TBM kawasan Dolly di lakukan tiap hari senin. Kegiatannya berhubungan dengan tanaman obat-obatan keluarga, seperti menanam, memupuk, menyiram dan mengolahnya. Pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap hari senin pukul 13.00. Kegiatan berkreasi dengan toga ini berlangsung tidak sertamerta berjalan mulus sesuai dengan gambaran awal kami, banyak kendala-kendala yang kami alami selama menjalankan program pemerdayaan ini. Namun dengan banyaknya kendala yang kami hadapi kamipun menyusun sebuah solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, yaitu sebagai berikut. Tanggal 26 Maret 2012 Kegiatan Observasi lokasi izin untuk pelaksanaan program pemberdayaan permohonan Kendala Solusi Kendala yang di alami Mendiskusikan dan tidak karena tempat diatasi proposal terlalu semua dengan berarti dengan baik dengan bisa pengurus TBM dan cepat. menjelaskan progam kegiatan untuk di jalankan di putat jaya

Untuk penandatanganan yang kami tawarkan pemberdayaan untuk di TBM ajukan ke TBM Dolly dengan tidak ada kesulitan memperlihatkan berarti dan tanggapan banyaknya manfaat dari pengurus TBM pu yang dapat di ambil memberikan signal dari menanam toga. Mencoba memahami karakter dari anak melalui pendekatan positif utuk kita. anak-anak kurang antusias, dan jumlah yang datang pertama

02 April 2012

Sosialisasi

kali hanya 17 anak.

dan

komunikasi

dengan bantuan dari 09 April 2012 Penanaman dan kesulitan penyiraman pengurus TBM menghadapi Memberikan cerita tentang kisah-kisah snack yang menarik dan Memberikan 16 April 2012 Materi toga kerepotan game saat dari saat usai kegiatan anak- Memberikan sebuah seperti dan suit Untuk pada Parampa Harculase.

anak-anak kecil

anak lebih suka main permainan memperhatikan keterangan tamanan toga

mengenai mendekati anak-anak dan mengembalikan mood anak agar kembali bersemangat mengikuti program dengan toga toganya Mencari tatacara kalau kemungkinan kesalan dalam proses penanaman. Menyalurkan pengetahuan kepada anak dan menegaskan tentang tanggung jawab anak untuk menyiram TOGA secara rutin menanam, ada kegiatan berkreasi

23 April 2012

Pengecekan dan tentang manfaat toga

Tanaman

materi sampai minggu ke tiga pengetahuan tentang belumada yang tumbuh

30 April 2012

Menulis

dan anak-anak

dan tidak berlebihan. sangat Memberikan hadiah

membaca puisi berantusis, hanya saja berupa coklat pada tentang buku ketika di suruhmembaca anak yang mau maju anak-anak kami kurang kurang membaca puisi dan bisa partisipatif. Dan disini untuk puisi terbaik. persuasif dengan anak7 Mei 2012 Nobar anak pada waktu itu Cuaca yang tidak Memotofasi bersama mendukung, antusiasme dengan anak menurun. kelompok tetap pergi program yang direncakan sebelumnya. Dan untuk mengatasi penurunan antusiasme kami pamflet sarana anak membuat sebagai publikasi ke anggota untuk TMB kegiatan telah bersemangat

melaksanakan

kegiatan kita. Agar menarik animo anak untuk TBM kegiatan 14 Mei 2012 Mengulas kembali Anak-anak kami. tidak Membujuk datang ke mengikuti bersama anak

bersemangat. Dan asik dengan game, snack,

tentang 21 Mei 2012

sendiri

dengan rayuan dari pengurus tugas untuk

manfaat TOGA mainannya TBM. Pembuatan Susah mencarian bahan- Pembagian toga untuk pembuatan kunyit anggota asam.

minuman dari bahan yang diperlukan pada masing-masing mencari bahan yang di butuhkan dalam pembuatan asam. Tabel 1.3 Kendala dan Solusi Kegiatan Pemberdayaan Dengan adanya kendala-kendala diatas kelompok kami berusaha kunyit

memikirkan jalan keluar demi menyelesaikan pemberdayaan kami dengan baik dan bermanfaat bagi kami sebagai pendidik dan anak-anak tersebut sebagai peserta didik. Kami menggunakan teori dari Peter M Blau yakni Exchange Theory untuk memecahkan masalah kami ketika dihadapkan pada kondisi bagamana kami mampu menarik perhatian anak-anak untuk mengikuti pemberdayaan kami. Yakni pada awalnya kami dan peserta didik membangun sebuah kesepakatan selain itu kami juga memberikan gift atau reward kepada mereka yang mau mengikuti jalannya pemberdayaan sesuai dengan kesepakatan yang dibangun bersama dan hal tersebut mampu mengundang minat mereka untuk mengikuti jalannya pemberdayaan kami. Selanjutnya kami mulai mencoba memahami apa yang mereka senangi, seperti mereka senang membuat puisi kami pun mengadakan lomba membuat puisi dan memberikan hadiah pada hasil karya puisi terbaik diantaranya kami pun juga ikut membuat bersama-sama mereka dan mereka lebih antusias ketika kami ikut membuat. Mereka lebih senang ketika praktek secara langsung didalam penanaman TOGA ini, dari pada duduk dan mendengarkan kami memberi penjelasan. Akhirnya kami sekelompok mengambil jalan tengah dari masalah ini. Penjelasan kami berikan pada saat penanaman berlangsung seperti apa saja tanaman TOGA itu dengan membwa umbi umbi dari tanaman TOGA tersebut sehingga mereka dapat

mengetahui secara langsung, lalu cara penanaman juga dijelaskan secara langsung dan bersamaan dengan prakteknya mereka pun melihat dan menirukan cara penanaman yang kami ajarkan pada mereka, penanaman ini dilaksanakan secara kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang dan mereka bebas memilih tanaman TOGA apa yang mereka inginkan sesuai dengan yang telah kami sediakan, tentu saja mereka sangat antusias dengan cara ini. Setelah selesai menanam TOGA kamipun mengajarkan bagaimana cara menyiram agar TOGA yang mereka tanam tidak busuk atau kering dan kami juga bercerita kepada mereka manfaat-manfaat dari tanaman TOGA tersebut. Terakhir yakni kendala secara internal dari kelompok kami pribadi. Saling mengingatkan dan saling mengontrol satu sama lain dan membagi tanggung jawab dari pemberdayaan kami adalah solusi yang cukup ampuh dan kunci kami. Sehingga pembagian dan penyelesaian dapat diselesaikan dan di emban bersama secara adil dan merata. Ketika salah satu dari kami mulai lengah kami saling mengingatkan dan tidak bersifat memaksa Sasaran Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan Penanaman dan pemanfaatan Toga ini adalah anak-anak usia sekolah sd-smp yang bertempat tinggal di kawasan gang Dolly, tepatnya di kawasan sekitar TBM Putat Jaya I Doly yang berjumlah 20 anak. Daftar nama anak-anak tersebut adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Nama Andre Anisa Aprilla Ayu eka Bella Dai Dewi P. Diah Ayu Dila Dinda Dufan Meta Mukhlis Nia Novia Keterangan Tk 3 SD 4 SD 5 SD 5 SD TK 7 SMP 5 SD 3 SD TK TK 5 SD 7 SMP 2 SD 5 SD

16 17 18 19 20

Rama 6 SD Santi 7 SMP Sinta TK Wahyu 1 SD Yesa 2 SD Tabel 1.4 Peserta pemberdayaan Berdasarkan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga yang telah

D. HASIL KEGIATAN kami lakukan di lingkungan Dolly hasil yang kami peroleh dalam program kegiatan ini berjalan dengan baik. Pihak TBM dan anak-anak sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan penanaman dan pemanfaatan Toga bagi kesehatan di lingkungan Dolly. Besar harapan kami program penanaman Toga di Dolly ini bisa bermanfaat bagi seluruh warga Dolly akan pentingnya Toga bagi kesehatan dan supaya anak-anak memiliki kebiasaan untuk menanam tumbuh-tumbuhan kususnya Toga di ingkungan rumah. Dalam program pemberdayaan yang kami lakukan di TBM Putat Jaya I Doly, setelah kami melakukan tatap muka selama 8 kali pertemuan, adapun hasil yang dapat kami peroeleh meliputi hasil minimal (ide dan kesadaran) dan hasil maksimal (ide, gagasan, praktek, kebijakan). Hasil Minimal : Anak-anak yang berada di lingkungan PTJ Imemiliki kesadaran untuk datang dan berkumpul dalam pelaksanaan program penanaman toga tersebut. Anak-anak antusias untuk mengikuti acara program tersebut. Dalam berjalannya pelaksanaan program, terlihat bahwa anak-anak sangat cekatan penanaman. Anaka-anak antusias untuk rutin datang ke TBM sesuai pertemuan yang diberikan. Dalam pertemun-pertemun berikutnya, anak-anak mau mendengarkan informasi dari kakak-kakak tentang manfaat tanaman toga yang mereka tanam, dan mau mengikuti praktek membuat jamu yang telah dilakukan. Hasil Maksimal : jadwal dan masing-masing ingin melakukakan praktek

Anak-anak sudah memiliki rasa tanggung jawab untuk merawat tananman yang telah ditananm, tanpa harus ditinjau kaka-kakak setiap harinya. Sebagian dari mereka, meskipun tidak dsuruh memiliki keinginan untuk menanam tanaman toga tersebut di rumahnya. Dari rincian tersebut menunjukkaan bahwa anak-anak yang berada di lingkungan Putat Jaya I Doly, sudah mau dan mampu mengikuti program pemberdayaan Berkreasi dengan Toga yang sudah dilakukan selama beberapa kali pertemuan. Meskipun hasil yang diperolah mash dalam tahap minimal, namun hal itu sudah mampu memberikan ilmu dan pengetahuan sebagian kecil dari kesehatan, setidaknya mereka tahu bahwa semua penyakit tidak hanya bisa sembuh dengan obat-obatan kimia, namun obat-obatan tradisional dan alami pun dapat menyembuhkan berbagai penyakit.Bila dilihat dari hasi maksimal yang diperoleh, secara kuantitas dikatakan belum mewakili dari masil maksimal yang diharapkan secara keseluruhan. Namun setidaknya disini, anak-anak sudah memiliki kesadara, memiliki tanggung jawab untuk merawat apa yang sudah diamanahkan oleh kakak-kakak yang membimbing berjalannya program, tanpa disuruh sekalipun berdasarkan laporan dari penelola TBM, setiap hari anak-anak mau datang untuk menyiram tanaman yang sudah mereka tanam. Selain itu sebagian anak sudah memiliki keinginan untuk menanam tanaman mereka dirumahnya. Anggaran Dana Kegiatan Dalam penunjang kegiatan pemberdayaan di TBM Putat jaya terdapat perlekapan dan alat yang di gunakan untuk menunjang berlangsungnya kegiatan berkreasi dengan toga, berikut adalah daftar anggaran dana kegiatan berkreasi dengan toga: Keterangan 1 Iuran kelompok . @ Rp. 50.000,00 Pot @ Rp.3.500,00 10 pc Rp. 35.000,00 Rp. 165.000,00 Jumlah 4 org Saldo

Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00

Pupuk organik 2 @ Rp.4.000,00 . Kertas Karton @ Rp. 2.000,00 3 . Boardmarker Snack momogi @ Rp. 8.000,00 4 . Snack Top @ Rp. 10.500,00 Buku tulis @Rp.1.900,00 5 . Iuran @ Rp.50.000,00 Buku bacaan Bolpoint 6 @ Rp.15.000,00 . Print Fotocopy Iuran @Rp.6.000,00 7 . Snack+air Air aqua botol Gelas plastik 8 .

2 pc 2 lbr 1 pc 4 pc 2 pc 25 pc 2 orang 13 pc 2 pc 3 lbr 30 lbr 4 orang 1 pc 25 pc

Rp. Rp. Rp.

8.000,00 Rp. 157.000,00 4.000,00 6.000,00 Rp. 153.000,00 Rp. 147.000,00 Rp. 115.000,00

Rp. 32.000,00

Rp. 21.000,00 Rp. 94.000,00 Rp. 47.500,00 Rp. 46.500,00 Rp. 100.000,00 Rp. 146.500,00 Rp. 100.000,00 Rp. 46.500,00 Rp. 30.000,00 Rp. 16.500,00 Rp. Rp. 1.800,00 Rp. 14.700,00 3.000,00 Rp. 11.700,00 5.700,00 3.000,00 0,00

Rp. 24.000,00 Rp. 35.700,00 Rp. 30.000,00 Rp. Rp. Rp. 2.700,00 Rp. 3.000,00 Rp.

9 . 1 0 . 1

1 2 . 1 3 . 1 4 . 1 5 . 1 6 . 1 7 . E. REKOMENDASI Meskipun program pemberdayaan yang kami lakukan sudah memenuhi batas waktu yang ditentukan, kami tetap memberikan pantauan kepada anak-anak untuk meninjau apakah program yang kami berikan masih berjalan atau tidak, meskipun ntensitas pertemuan tidak terjadwal secara rutin namun kami akan meninjau sejauh mana perkembangan program tersebut selama satu bulan sekali. Peninjuan itu dilakukan, agar pogram tetap berjalan secara berkelanjutan dan anak-anak desikitar TBM tetap memiliki tanggung jawab penuh dalam menjaga dan merawat tanaman yang sudah mereka tanam.

Penyuluhan/ sosialisasi TOGA pada pertemuan ke-1

Pembagian kelompok menanam TOGA

Persiapan penanaman TOGA

Pengenalan terhadap peralatan menanam dan jenis tanaman obat

Proses menanam TOGA

Bahan-bahan pembuatan kunyit asam

Praktek membuat minuman dari TOGA

Minum bersama hasil dari tanaman toga yang di olah menjadi minuman segar berkhasiat

Pemberian kenang-kenangan pada pengurus TBM

Bersama Anak-Anak Yang Mengikuti Program Berkreasi Dengan Toga

Anda mungkin juga menyukai